Komedi, Fantasy, Slice of life, Survival
Julian hanyalah seorang Adventure lemah yang bekerja sebagai seorang pemandu dungeon. tapi suatu hari, Julian malah memandu party yang berisi orang-orang bego yang hanya bisa mesra-mesraan.
Julian berakhir di tinggalkan oleh party sampah itu dan harus menghadapi monster Rank B seorang dari. Julian menggunakan semua cara untuk kabur dan malah berakhir masuk portal aneh yang membuatnya terjebak di dungeon.
Di sana Julian mendapatkan trait tersembunyi yaitu Petani dungeon dan mendapatkan makhluk yang memiliki potensi sampai Rank SSS.
Bisakah Julian keluar dari dungeon dengan selamat? baca kelanjutan hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Trait tersembunyi?
Julian dan Mike akhirnya sampai di rumah Julian"Akhirnyaaa,nyampe juga."Julian turun dari motor lalu mengajak Mike untuk mampir ke rumahnya.
"Lu mau balik atau mampir dulu Mike? Bisa lah temenin gua ngopi,mumpung ada kopinya nih." Ucap Julian kepada Mike sambil memperlihatkan kopi tubruk janda pemberian bang supri tadi.
Mike tidak menjawab. Ia menjalankan motornya lurus ke depan dengan kecepatan pelan. Julian yang melihat itu jadi kesal"Idih si kamprett! Bukannya jawab malah pergi gitu aja."
Julian kemudian berbalik badan menuju rumahnya. Tiba-tiba suara Mike terdengar "Kalo lu nawarin mah, gua mah gas aja jul."
Julian berbalik ke arah sumber suara. Mike ternyata maju ke depan untuk membalikkan motornya "Puter balik ternyata! Dasar kampret-kampret."
Mike kemudian memarkirkan motornya di depan rumah Julian. Sedangkan Julian hanya diam menunggu Mike di dekat pintu.
"Udah? Ayo masuk!"ucap Julian kepada Mike. Ia memegang gagang pintu lalu membukanya"udah...lah, ngapain lu masih diem? Bukannya masuk."Mike bingung kenapa Julian masih diam di depan pintu sambil membukakan pintu.
" Yaelah,Tamu duluan lah yang masuk. Silahkan bro, anggap aja rumah sendiri." Ucap Julian.
"Perhatian amat lu jul. Yaudah, gua masuk duluan nih." Mike masuk ke dalam rumah duluan. Kemudian Julian ikut menyusul Mike dari belakang.
"Sepi amat nih rumah! Kemana emak lu jul?" Tanya Mike sambil mencari-cari keberadaan emak Julian.
Julian menutup pintu lalu sambil berjalan ia berkata"Ngapain lu cari emak gua? Naksir!"
Mike yang mendengar ucapan Julian sontak kesal"Sialan lu! Gua cuma nanya malah di bilang naksir. Emangnya lu mau gua jadi bapak angkat lu hahaha!"
"Idih, amit-amit! Yaudah lah, ayo di kamar gua aja nongkrongnya." Ajak Julian. Ia berjalan duluan meninggalkan Mike yang masih berdiri.
Mike kemudian menyusul Julian dari belakang. Rumah Julian saat itu masih di bilang bagus dengan dinding yang di cat warna abu-abu dan beberapa furnitur juga masih pada bagus.
Rumah Julian itu dua tingkat dan di lantai kedua lah kamar Julian berada. Julian dan Mike kemudian menaiki tangga yang tidak terlalu tinggi.
Mereka berdua kemudian sampai di kamar Julian yang berantakan. Mike yang melihat itu seperti melihat kandang kerbau"Ini kamar atau kandang kebo jul? Berantakan amat!".
"Hahaha, males gua beresinnya. Lagian nanti juga berantakan lagi kan kalo gua beresin." Ucap Julian.
Julian kemudian membukakan jendela kamarnya agar tidak pengap. Mike hanya bisa tersenyum tipis ketika mendengar perkataan Julian tadi.
"Serah lu dah! Ngomong-ngomong, emangnya lu udah dapet kerjaannya? Bukannya lu bilang besok mau kerja, pasti udah dapet, kan?" Tanya Mike.
Julian kemudian menyiapkan dua kursi untuk mereka berdua berbincang-bincang"Belom mike! Palingan nanti juga gua nyari, soalnya nyari orang yang butuh pemandu dungeon mah gampang! di internet juga banyak."
"Ooh, gitu ya! Tapi, sekarang lu udah level berapa jul? Seharusnya udah mayan gak sih, soalnya lu kan udah kerja jadi pemandu dungeon udah lama." Tanya Mike sambil ikut duduk di kursi yang di sediin oleh Julian.
"Boro-boro Mike! Gak tau kenapa level gua gak pernah naik-naik! Coba liat sendiri dah." Julian kemudian menampilkan status windownya kepada Mike.
📜 [Status Window]
🔹 Nama: Julian Sahlulkhan
🔹 Level: 1
🔹 Kelas: 🌾 Farmer (Petani)
❤️ HP: 20/20
💨 Stamina: 20/20
💪 Kekuatan: 5
🛡️ Ketahanan: 3
⚡ Kelincahan: 3
🧠 Kecerdasan: 2
🍀 Keberuntungan: 3
☄️Mana : 0/0
✨ Skill:
📦 Dungeon Spesial: Farmer Dungeon (🔒 Terkunci)
"Aneh banget jir, padahal gua udah cukup banyak ngalahin monster! Tapi selevel pun gak nambah." Ucap Julian dengan lesu.
Mike terus memerhatikan statistik milik Julian dengan teliti. Ia juga merasa bingung kenapa Julian tidak pernah naik level"Iya sih! Aneh banget jul, tapi ini 'Farmer dungeon' apaan dah? Kok ada tulisan terkunci segala."
Julian menyipitkan matanya ke arah sistem yang di tunjuk oleh Mike"Oh yang itu! Awal-awal gua juga bingung itu apaan, tapi ada kemungkinan sih trait tersembunyi."
"Trait tersembunyi? Maksud lu ke Dungeon Slayer Rank S orang medan itu ya? Yang trait dia berkaitan dengan magnet." Ucap Mike.
Julian menepuk-nepuk dagunya. Ia berusaha mengingat orang yang di maksud Julian"Dungeon Slayer Rank S orang medan yang mana? Coba lu perjelas dikit, mungkin aja gua inget."
Mike menggelengkan kepala karena ia lupa bahwa Julian itu orangnya lemot kalo cuma di kasih tahu Rank nya doang.
"Masa lu gak kenal sih? Dia kan terkenal banget! Itu loh jul, yang dulu trait nya kebuka gara-gara maling besi di gedung asosiasi dungeon Slayer! Untung aja dia dapet kekuatan Rank S kalo cuma Rank F sih pasti di penjara dia hahaha." Ucap Mike.
"Oooh! orang ituuu ternyata. Jadi, menurut lu trait gua yang masih terkunci ini mirip-mirip sama trait dia gitu?" Ucap Julian dengan tangan menunjuk ke arah Mike.
"Iya, kemungkinan sih gitu jul. Tapi, sekarang yang jadi pertanyaan gimana cara lu buka tuh trait?" Ucap Mike.
Julian kemudian menyenderkan dagunya ke sebelah tangannya yang bertumpu di paha"Iya juga sih!".
Mike yang sedari tadi sudah ingin ngopi bertanya kepada Julian sambil menengok kanan kiri"Ngomong-ngomong, kopinya mana nih, bukannya lu tadi nawarin gua ngopi?".
"Oh, iya, sorry-sorry gua lupa Mike. Untung aja lu ingetin, kalo gitu gua ke dapur dulu dah, lu diem aja disini! Soalnya kan lu tamunya, masa lu yang nyeduhih haha."Ucap Julian sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Yaelah, julian-julian! Ke sama siapa aja lu. Yaudah, Hus-hus." Ucap Mike sambil mengibas-ngibaskan tangannya ke arah Julian.
Julian kemudian pergi meninggalkan Mike seorang diri dikamar. Julian sedikit mempercepat langkahnya menuju dapur untuk menyeduh kopi.