I'M Sorry! I Love You!

Flasback

"Tante ingat?" Sandy menyerahkan beberapa lembar foto. Seorang anak perempuan yang masih bayi hingga berumur 18 tahun dan menyertakan beberapa lembar foto lengkap keluarga mereka dulu.

Yeni memandang tak percaya, mengingatnya justru membuatnya menangis akan pahitnya kehidupan yang menghampirinya. Fotonya bersama Danu disobek menjadi dua, menyisakan dia dan gadis kecilnya.

"Keysha sudah sebesar ini?" Yeni akhirnya mengaku. Sandy masih sama seperti kecilnya. Pria yang tidak bisa dibohongi.

"Ya, bahkan aku telah menikahinya. Menyelamatkan dia dari neraka yang om Danu buat!" Sandy menekankan setiap katanya.

"Danu masih sama?" Tanya Yeni yang tidak kaget dengan sifat suaminya.

"lebih dari yang tante bayangkan. Dia menjual anak gadis tante demi sebuah saham. Anggap saja, aku membeli istri dari ayahnya sendiri" jawab Sandy dengan sinis. Mengingat kembali keserakahan yang Danu lakukan.

"Lalu, apa yang membawa tante ke tempat seperti ini? Om Danu selalu mengatakan jika tante sudah tiada?" Sandy bertanya balik.

"Sudah ku duga!" Yeni tersenyum sinis. Lalu beranjak dari kursi panjang yang dia duduki bersama Sandy. Yeni berdiri membelakangi Sandy, melempar pandangan jauh ke hamparan sawah hijau.

"Sembilan tahun yang lalu, tepat disaat Hujan, petir, angin yang kencang. Ada seorang wanita menggendong putrinya. Dia sedang menangis, meminta tolong karena putrinya demam tinggi kala itu. Wajahnya pucat, tangisnya makin keras saat kutanya dimana mereka tinggal. Wanita malang itu menggelengkan kepala dan mengatakan tidak memiliki rumah...." Yeni menghentikan ceritanya. Hatinya terasa sakit, dadanya merasakan sesak. Dia menghela nafas panjang dan melanjutkan cerita. "wanita itu adalah wanita yang kini tinggal bersama Danu" Yeni tertunduk lesu. Air mata nya sudah mengalir deras membasahi kedua pipinya.

Sandy mengernyit, dia terdiam menanti Yeni selesai bercerita.

"dia masuk rumah atas izinku, dia tinggal bersama kami juga atas izinku. Tapi...Semakin hari, tante semakin curiga, mereka sering terlihat berduaan, bercanda, tertawa. Dan puncaknya, setahun setelah itu.

Di saat malam dan hujan yang deras, aku memergoki keduanya dalam satu kamar. Melakukan apa yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Perdebatan hebat terjadi antara kami bertiga. Danu sejengkal pun tidak membenarkan tante, justru seketika dia menjatuhkan talak kepada tante. Dia mengikuti ambisinya bersama wanita itu.." Yeni membalikkan badan. Menatap dalam pada Sandy yang masih fokus memperhatikan nya.

" dari situ Lita mulai tampak sifat aslinya. Dia juga mengatakan setahun terakhir Danu telah menikahinya. Malam di saat dia menangis di depan pintu hanyalah triknya untuk bisa tinggal bersama Danu. Anak yang dia gendong, yang usianya hanya berbeda 1 tahun dengan Key. Ternyata anak Danu. Anak dari hubungan gelap mereka " Yeni tersenyum pekat. Wajahnya mulai legowo dengan apa yang menimpanya. Mungkin keberadaan dia di desa itu bertahun-tahun membuat dia bisa melupakan segalanya.

" Beberapa hari setelah itu Lita menyuruh beberapa orang bayaran. Memburuku, setiap hari, Setiap saat. Mereka menginginkan nyawa tante, mereka akan membunuh tante. Puncaknya,di saat tante dilempar dan di dorong di sungai. Kupikir, semua telah berakhir. Hingga akhirnya takdir membawa tante bertemu dengan orang baik. Orang yang menyelamatkan tante saat tante terdampar dipinggir sungai. Dan dia membawa tante ke tempat ini " Yeni menyelesaikannya kisahnya. Tangannya menyeka air mata yang menetes, terlukis senyum manis di sudut bibirnya.

Wanita itu berjalan mendekati Sandy dan kembali duduk.

" Lalu kenapa tante tidak mencari Key? Dia sangat merindukan tante " Sandy sedikit kecewa.

"San jika tante langsung kembali waktu itu,

mungkin tante tidak akan hidup hingga saat ini..." senyuman kembali menghiasai wajahnya yang mulai menampakkan garis-garis halus.

"Tante takut jika Lita mengetahui kenyataan bahwa tante masih hidup.. Dia pasti akan melukai Keysha demi ambisinya dan kepuasan nafsunya" Yeni tertunduk.

Sandy dengan cepat mengangguk, membenarkan. Dia mulai mengerti dengan apa yang Yeni sampaikan padanya.

Semua demi keselamatan Keysha...

Sandy berpamit, dia berjanji akan membawa Key datang ke tempat itu tanpa ada yang mengetahui.

"Sandy....." Yeni kembali memanggilnya setelah beberapa langkah dia meninggalkan Tempat itu.

"Tante masih ada masalah?" tanya Sandy khawatir.

Yeni tersenyum, laki-laki yang mengaku suami anaknya ini begitu mencemaskannya.

"sedikit" Yeni melangkah mendekat.

"ada apa tan ? katakan! Sandy akan bantu" jawab Sandy antusias.

"kamu suami Keysha, anak tante bukan?

Kenapa kamu masih manggil tante?" Yeni mengangkat kedua alisnya.

"ya Ampun, hahahaha!" Sandy tertawa lepas.

"baiklah, Bunda! Sandy izin pulang dulu" Sandy kembali membungkuk, mencium punggung tangan Yeni. Lalu melanjutkan langkahnya untuk pulang.

Bersambung.............