Ayunda Ayuningtyas adalah seorang single parent untuk anak laki-lakinya yang bernama Alif Permana. Dia bukan seorang janda tapi bukan pula seorang gadis.
Kebencian membuat seseorang tega menculik dan membiusnya juga membiarkan Ayu kehilangan kehormatan oleh orang yang tidak dikenalnya.
Arkana Adhitama adalah seorang pria yang telah mengambil kehormatan Ayu. Anak pertama seorang pengusaha sukses. Namun, ia pun korban dari orang yang sama.
Setelah lima tahun berlalu, mereka kembali dipertemukan. Arka yang ingin bertanggung jawab harus berjuang lebih keras karena Ayu yang mengalami trauma, tak pernah mau dekat dengan laki-laki yang tidak dikenalnya.
Happy reading!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CUA 31 Mengambil Keputusan
Cinta Untuk Ayunda (31)
" Ayu dan Alif di mana?",
" Kak Ayu di kamar, kayaknya lagi istirahat. Soalnya muntah-muntah terus. Alif gak mau beranjak dari sisi bundanya", jelas Malika.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
Mommy Mona yang khawatir, segera melihat Ayu.
" Masih mual, sayang?", tanya Mommy Mona pada Ayu yang tiduran di atas kasur dengan Alif yang ikut berbaring memeluk bundanya.
" Sedikit, mom", jawab Ayu lirih.
" Ada makanan yang kamu mau?. Biar nanti di buatkan ",
" Ayu minta buah-buahan saja, mom"
"Alif mau ikut Grandma main di luar?. Biar bundanya istirahat "
Alif diam.
" Alif mau sama bunda saja. Nemenin Bunda"
" Ya sudah, grandma keluar dulu ya",
" Terimakasih, Mom"
" Sama-sama, sayang"
Sementara itu, Arkana dan Bara sedang berbicara serius di ruangannya.
" Jadi, alasan Ayu pergi karena lihat kamu sama Tasya mesra-mesraan ?", Bara geram.
" Bukan mesra-mesraan. Cuma nemenin duduk di taman"
" Sambil pegangan tangan ?"
Arkana diam tidak bisa mengelak.
" Jangankan istrimu, orang lain juga pasti mikir kalau kalian pasangan kekasih "
" Bantu aku cari Ayu. Dia sedang hamil, aku sangat khawatir apalagi akhir-akhir ini dia susah makan. Aku takut dia sakit"
" Harusnya kamu mikir dulu sebelum ngelakuin ini."
" Aku cuma kasihan sama Tasya, Bar", elak Arkana.
" Tapi, tetap harus tahu batasan. Status kamu sekarang apa? Status kalian berdua apa?"
" Lalu aku harus gimana ?",
" Kamu harus berhenti untuk menghabiskan waktumu dengan Tasya"
" Tapi, aku cuma ingin membuat dia senang di akhir hidupnya "
" Itu artinya, kamu mendo'akan dia berumur pendek "
" Bukan begitu. Maksud aku,.."
" Dengar!, sebagai seorang sahabat aku cuma mau ngasih tahu kamu. Kamu harus bisa memprioritaskan istri dan anakmu, mereka masa depanmu. Lupakan Tasya, dia masa lalumu. Kalau kamu merasa kasihan, kamu bisa membiayai pengobatannya sampai keluar negeri tapi, dengan syarat harus dengan sepengetahuan istrimu. Kalau kamu ingin menjenguknya, ajak aku atau lebih bagus ajak istrimu agar tidak ada fitnah. Jangan sampai kamu hanya di manfaatkan oleh Tasya ", nasehat Bara panjang lebar.
Arkana masih diam.
" Kecuali, kalau kamu masih punya perasaan sama Tasya. Lebih baik bebasin Ayu.", diam sejenak. "Perasaan kamu ke Ayu gimana ?"
" Aku udah cinta dan sayang banget sama dia. Aku gak bisa kalau harus jauh dari dia"
" Lalu Tasya ?"
"Aku cuma kasihan. Aku gak tega lihat dia sakit".
" Sebenarnya, aku curiga Tasya punya tujuan sendiri "
" Kenapa kamu mikir begitu. Dia benar-benar sakit. Bahkan harus kehilangan rambutnya karena penyakitnya itu",
Arkana melihat dengan kepalanya sendiri. Tidak ada sehelai rambutpun di kepala Tasya. Setelah rontok sedikit demi sedikit, Tasya memutuskan untuk mencukur saja rambutnya itu.
Bagi Arkana tidak mungkin Tasya akan berpura-pura dengan melakukan sejauh itu. Karena dari dulu, Tasya menyukai rambut panjangnya.
Flashback on
Arkana mengikuti sosok perempuan yang tidak lain adalah ibu dari Tasya. Pesan yang sempat ia abaikan malam itu, akhirnya ia buka karena rasa penasaran.
Ternyata disana terdapat video Tasya dengan kondisi yang sangat menyedihkan.
Arka, aku ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Aku mohon. Tasya.
Semenjak itu, ada rasa penasaran. Namun, ia tak berani untuk menghubungi Tasya. Hinggap secara tak sengaja, ia melihat ibunda Tasya. Tanpa pikir panjang, ia mengikutinya dan berakhir di rumah sakit.
Dengan penasaran, Arkana menanyakan pasien atas nama Tasya ke pihak rumah sakit. Karena Arkana kehilangan jejak Ibunda Tasya.
Arkana menyusuri lorong menuju ruang perawatan Tasya. Saat tepat berada di depan pintu, ia ragu untuk masuk. Sampai tiba-tiba pintu terbuka dari dalam. Ibunda Tasya terkejut.
" Nak Arka!!", seru Bu Wilona
" Siang, Tante. Apa kabar?", sapa Arkana ramah.
" Tante baik. Ayo masuk! Kamu mau jenguk Tasya kan?", Bu Wilona mempersilahkan Arkana masuk." Maaf, Tasya baru minum obat jadi sekarang sedang istirahat",
" Iya gak apa-apa, Tan. Tasya sakit apa sebenarnya?"
" Tasya sakit leukimia stadium akhir. Dokter bilang kanker sudah menyebar dan tidak bisa di sembuhkan ", jelas Bu Wilona dengan mata berkaca-kaca.
" Tante yang sabar ya!"
Bu Wilona mengangguk.
"Suaminya kemana?"
" Semenjak tahu Tasya terkena leukemia stadium akhir, dia pergi meninggalkan Tasya. Padahal, Tasya sedang butuh dukungan dari orang terdekatnya. Tapi, nyatanya dia dengan teganya menceraikan Tasya ", lagi-lagi Bu Wilona menceritakan dengan berlinang air mata.
Dasar laki-laki tidak br3n9s3k. Umpat Arkana dalam hati.
" Dia bahkan hanya memberikan sedikit uang sebagai harta gono-gini. Padahal, Tasya yang mendampi dia selama empat tahun lebih".
" Tante tidak usah khawatir, saya akan bantu biayanya jika Tante kesulitan. Maaf, bukan maksud menyinggung ", jelas Arkana panjang lebar.
Hari itu, Arkana hanya berbincang dengan Bu Wilona. Bertanya banyak hal termasuk kehidupan Tasya pasca menikah dengan Rey.
Keesokan harinya, Arkana kembali menjenguk Tasya. Hari itu Tasya tidak sedang tidur. Karena ia tahu akan kedatangan Arkana.
Tasya yang jenuh, mengajak Arkana ke taman rumah sakit.
" Maaf karena lebih memilih Rey daripada kamu pada saat itu ", Tasya meminta maaf.
" Tidak apa-apa. Sudah menjadi masa lalu"
" Kalau waktu bisa di ulang, aku pasti akan memilihmu. Aku menyesal", Tasya menyandarkan kepalanya ke bahu Arkana. Perlahan tangannya menggenggam tangan Arkana.
Arkana dilema. Ingin melepaskan genggaman tangan itu, tapi tak tega menyakiti Tasya. Akhirnya ia mencoba mengerti mungkin Tasya sedang butuh sandaran setelah di campakkan oleh suaminya begitu saja.
" Sayangnya, waktu tidak bisa diulang "
Di saat itulah Ayu datang dan memergoki keduanya.
Flashback off
" Kau bereskan dulu masalahmu dengan Tasya. Karena aku rasa dia ingin kembali padamu. Jangan-jangan dia minta kamu nikahi nanti ", Kelakar Bara.
" Mana mungkin ?", Arkana tak percaya.
" Apa yang tidak mungkin?. Dia saja yang sudah hilang kontak bertahun-tahun tiba-tiba menghubungimu dengan alasan ingin bertemu denganmu untuk terakhir kalinya. Tapi, buktinya kamu datangi gakncuma sekali. Tapi, berkali-kali ",
Arkana mendengus karena kesal.
" Aku akan bantu nyari Ayu. Sebatas nyari dimana dia berada. Soal bisa ketemu atau enggak itu urusanmu", Bara tertawa. " Jujur, aku gak yakin dia mau ketemu sama kamu apalagi kamu masih berurusan sama mantan terindah ", gurau Bara meninggalkan Arkana karena harus kembali ke ruangannya.
"Hah..", Arkana menghela nafas.
" Kalau kamu milih Ayu dan anakmu, tegaslah pada Tasya. Kalau kamu tak bisa tegas, siap-siap merasakan kehilangan dan menangisi penyesalanmu", ucap Bara langsung menutup pintu.
Setelah menimbang-nimbang, Arkana akhirnya memutuskan. Ia meraih ponselnya dan segera memblokir nomor seseorang.
Hatinya kembali sesak saat melihat foto Ayu dan Alif yang jadi wallpaper layar ponselnya.
" Maaf", Arkana hanya bisa menyesali perbuatannya.
Kalau penyesalan ada di awal, mungkin semua orang tidak akan belajar dari kesalahannya.
TBC
...******...
...Jangan lupa tinggalkan jejak like, komentar dan subscribe...
...Terima kasih atas dukungannya...
...🥰🥰🥰...
...Mampir juga di karya Author ya...
...😉...