SQUEL "MY HUSBAND IS A VAMPIRE"
Aiden Allend Hadev adalah vampir yang terlahir dari ibu berdarah suci, dan dia sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya. Sebagai makhluk penghisap darah, wajahnya tidak akan pernah bisa menua. Untuk itu dia berpindah negara setiap 20 tahun sekali.
Ketika dia berpindah ke suatu negara, dia langsung menguasai dunia bisnis. Siapa yang tidak bisa bekerja sama dengannya, maka akan hancur.
Begitulah yang ia lakukan pada perusahaan milik keluarga Lyodra Dawson. Membuat gadis itu nekat menyamar menjadi pembantu di keluarga vampir, hanya untuk mencari tahu kenapa Aiden bisa menghancurkan bisnis keluarganya, hanya dalam satu malam.
Dan pada saat itu, perjalanan mereka pun dimulai.
Follow Ig @nitamelia05
Salam Anu 👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31. Tidak Ada Bayangan
"Ke mana kalungmu?" tanya Aiden saat dia menyuapi Lyodra. Dari semalam dia perhatikan tidak ada benda berwarna merah delima itu di leher kekasihnya, apakah Edge berhasil merebut benda tersebut?
Lyodra lebih dulu menelan bubur yang ada di mulutnya.
"Aku tidak tahu, Tu—eum maksudku, Sayang. Sebelum mandi aku selalu melepas dan menaruhnya di tempat yang sama. Tapi dari tadi sore aku mencarinya, kalung itu tidak ada," jelas Lyodra apa adanya, bahkan dia telah mengubah panggilan karena sudah sepakat dengan Aiden. Kalau dia melanggar, dia akan mendapat hukuman.
Mendengar penjelasan Lyodra, kening Aiden langsung berkerut. Dan sekarang dia bisa menyimpulkan bahwa Edge mampu menyerang Lyodra, karena tidak adanya kalung itu.
Seperti sesuatu yang direncanakan. Gumam Aiden di dalam hati.
"Lalu apa yang membuatmu keluar? Bukankah aku sudah melarangmu? Kenapa tidak patuh?" Aiden terdengar seperti tengah memarahi Lyodra, tetapi pada dasarnya dia hanya takut gadis itu kenapa-kenapa.
Lyodra tampak tercenung, dan dia baru ingat kalau sang ayah masuk rumah sakit. "Astaga, Sayang. Aku lupa, Daddy masuk rumah sakit. Aku belum tahu bagaimana keadaannya."
Gadis itu langsung menyibak selimut dan hendak turun dari ranjang, tetapi Aiden segera menahannya, sebab keadaan Lyodra juga belum terlalu baik. "Kau ini masih sakit. Hubungi saja dulu, pakai ponselku!"
Lyodra menelan ludahnya kasar, karena merasa cukup bergetar dengan perhatian Aiden.
"Katakan juga kalau ini nomor kekasihmu," sambung Aiden yang membuat Lyodra bertambah gelagapan. Entah bagaimana reaksi David, kalau tahu jika orang yang menjadi musuhnya, malah berhubungan dengan putrinya sendiri.
Mati saja kau, Lyo!
***
Meskipun Lyodra telah menjadi kekasih Aiden, tetapi gadis itu tetap melayani Aiden seperti biasa. Bahkan waktu yang mereka habiskan jauh lebih banyak, karena mereka tinggal satu atap.
Dan hal tersebut membuat Lucy tak mampu lagi untuk menahan semua kemarahan di dadanya. Dari hari ke hari dia terus menyaksikan kedekatan Aiden dan Lyodra.
Hatinya kembali panas, dibakar api cemburu. Hingga dia kembali memikirkan cara, bagaimana untuk menyingkirkan gadis itu dari hidup Aiden.
"Apakah aku harus memberitahu dia, kalau sebenarnya Aiden adalah seorang vampir? Mungkin dengan begitu, dia akan pergi sendiri, dan aku tidak perlu bersusah payah," gumam Lucy dengan otak piciknya.
Mata hatinya sudah menggelap, sehingga dia tidak ingat, kalau keluarga dari ras vampir telah menerima dia dengan tangan terbuka, padahal dia adalah manusia serigala.
Tiba-tiba Lucy menyeringai penuh, ketika mengingat bahwa nanti malam adalah malam bulan purnama.
Dia harus pastikan bahwa Lyodra menyadari kalau Aiden tidak memiliki bayangan pada malam itu, sehingga membuat Lyodra curiga.
"Ya, sepertinya kau memang harus tahu siapa Aiden, baru kau akan pergi jauh dari hidup kami!" cetus Lucy, yakin bahwa Lyodra tidak akan mungkin bisa menerima Aiden yang ternyata sosok makhluk penghisap darah.
Ketika malam tiba, Lucy mendatangi kamar Aiden. Dia mengetuk pintu, dan tak berapa lama kemudian Aiden sudah menyuruhnya untuk masuk.
"Ada apa, Lu?" tanya Aiden langsung, sambil melirik sang sepupu melalui ekor matanya.
Lucy nampak membawa nampan, di atasnya ada satu gelas ramuan yang biasa dibuat oleh Kibrit untuk membuat kerja jantung seorang vampir menjadi optimal. "Kau sudah lama tidak meminumnya."
Wanita serigala itu menyerahkan gelas pada Aiden, hingga mau tak mau Aiden menerimanya.
"Aku lebih suka darah dari pada minuman satu ini," gumam Aiden, meskipun begitu dia tetap menenggak semua isi di dalam gelas tersebut.
"Tapi apa kau lupa? Di mana kamu sekarang? Bahkan kau dengan sengaja menjerat seorang manusia agar berada di sampingmu," balas Lucy yang membuat Aiden memutar tubuhnya.
Pria itu tersenyum tipis.
"Kau juga tidak bisa membohongiku, Ai. Tapi apakah kau juga ingin membuat dia sama sepertimu?" sambung Lucy, di depan Aiden, dia seolah-olah tak memiliki masalah apapun dengan Lyodra.
Pria itu menggeleng cepat. "Aku tidak akan pernah membuatnya menjadi makhluk sepertiku. Karena aku tidak ingin egois, dia tidak boleh mengorbankan hidupnya hanya karena ingin selalu bersamaku. Keabadian bukanlah hal yang menyenangkan, Lu. Yang jelas, aku merasa hidupku lebih berwarna ketika berada di sampingnya."
Mendengar pernyataan itu, jantung Lucy seperti ditikam, hingga tanpa sadar tangannya terkepal.
"Tapi bagaimana jika ternyata dia tidak ingin melihatmu lagi, saat dia tahu kau adalah seorang vampir?" tanya Lucy, dia melayangkan tatapannya ke arah Aiden, hingga mereka saling tatap.
Namun, sebelum Aiden menjawab, pintu kamarnya kembali diketuk oleh seseorang. Aiden langsung mengizinkannya masuk, dan ternyata seseorang itu adalah Lyodra.
"Ai, katanya—" Lyodra langsung menghentikan ucapannya saat melihat ada Lucy di ruangan itu, padahal tadi Prima memberikan pesan bahwa Aiden menyuruhnya untuk datang.
"Ada apa, Lyo?" tanya Aiden sambil menatap sang kekasih, tetapi entah kenapa Lyodra selalu merasa tidak nyaman ketika ada Lucy.
"Tadinya aku ingin mengajakmu keluar untuk mencari udara segar. Tapi sepertinya kalian sedang berbicara serius," jawab Lyodra, dia memutuskan untuk kembali, tetapi sebelum dia membalikkan badan, Lyodra merasakan sesuatu yang janggal.
Dia melirik ke arah Aiden dan juga cermin besar yang ada di samping tubuh pria itu. Namun, dia sadar sesadar-sadarnya bahwa bayangan tubuh Aiden tidak ada.
Deg!
Di situasi ini Lucy merasa senang. Karena Lyodra tampak menyadari keanehan yang sengaja ingin dia tunjukkan. Ya, dia yang sengaja meminta Lyodra untuk datang.
"Lyodra!" panggil Lucy.
Namun, Lyodra berusaha untuk tetap tenang, beberapa fakta sudah sering dia jumpai tetapi entah kenapa hal tersebut malah semakin membuatnya ingin menjatuhkan diri pada Aiden.
"Selesaikan saja dulu pembicaraan kalian, aku akan menunggu," ucap Lyodra, kemudian berlalu.
semangaat Lyo