Bagaimana rasanya saat ditinggal oleh istri tercintanya? Istri yang dicintai harus meninggalkannya dan ketiga anaknya yang baru saja ia hadirkan didunia selama lamanya?
Ricko, seorang duda ini harus menjalani semuanya!
Namun adalah kala pelangi setelah hujan.
Siapakah yang akan menjadi pelangi itu dan menjadi ibu untuk ketiga anak Ricko?
Simak ceritanya😘😘😘
(Maaf ini cerita pertama jd banyak kesalahan)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fatmass, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 34
Area 21+ harap bijak
Kini acara sudah selesai bahkan seisi rumah sudah dibersihkan. Leksa pun menghela nafas memasuki kamarnya dan segera membersihkan diri dan berganti pakaian. Sedangkan Ricko masih dengan keluarganya.
"Aku yakin seratus persen dia tidak akan menyentuhku karena dia masih mencintai istrinya" bangga Leksa yang mulai membersihkan diri.
"Ayo pulang saya antar" ujar Wida dingin pada Nasywa.
Tampaklah Nasywa yang mendengus kesal. Akhirnya dia pun pulang bersama Wida. Sedangkan semua yang memperhatikan merasa heran sebenarnya mereka itu calon pasangan suami istri atau bukan. batinnya.
"Ricko cepat kembali ke kamarmu!" ucap Mommy Bella kepada Ricko.
Ricko pun berjalan dan menuju kamarnya. Terlihatlah Leksa yang sudah memakai piyama tidur dan tidur di atas yang sudah berbalut selimut. Sebenarnya Leksa tidak tidur namun hanya memejamkan matanya.
Ricko pun terus berjalan dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu dia pun keluar dengan hanya menggunakan boxer nya saja. Sesekali Leksa melirik ke arah bosnya itu.
"Sini!" tegas Ricko yang mendudukkan dirinya di tepi ranjang.
Leksa pun terperanjat kaget. Namun ia tetap berpura pura tidur.
"Saya tidak berkata dua kali. Jika kamu--" ucap Ricko terhenti saat Leksa sudah berdiri dan berjalan menuju dirinya dengan menundukkan kepalanya.
Saat Leksa sudah berada di depan hadapan Ricko, Ricko pun menarik tangan Leksa dengan kasar dan menjatuhkannya di atas kasur serta dengan segera Ricko menindihnya.
"auu" rintih Leksa saat tubuhnya jatuh ke atas ranjang.
"Pak, bapak mau ngapain!" ujar Leksa yang mulai ketakutan.
"Saya tidak mau tau kamu ikhlas atau tidak. Tapi saya tidak berdosa jika melakukan ini" Ucap Ricko.
Tanpa menunggu jawaban dari Leksa, Ricko pun dengan segera melahap dan membungkam bibir Leksa. Leksa pun membulatkan matanya lebar lebar. Untuk sesaat dia mendiamkan bibir kenyal Ricko menempel pada bibirnya. Tapi setelah sadar ia pun segera memberontak.
Leksa memukul dada bidang Ricko dengan keras, dengan segera Ricko mengambil tangan Leksa dan mengunci ke atas tanpa melepas tautan bibir mereka.
Leksa sudah benar benar sangat ketakutan. Keyakinannya salah tentang Ricko yang tidak akan menyentuhnya. Tak terasa kini Leksa pun telah meneteskan air matanya.Ricko pun melepas tautan bibir nya dan beralih ke leher milik Leksa namun tetap dengan satu tangan yang mengunci kedua tangan Leksa.
"Pak saya mohon lepaskan saya hiks hiks pak!!" lirih Leksa mencoba menggerakkan tubuhnya.
Ricko tetap melanjutkan tanpa mendengar racauan Leksa. Dengan satu tarikkan piyama bagian atas kini telah robek dan nampaklah tubuh atas bagian Leksa.
"Pak hentikan saya mohon hiks hiks" pinta Leksa.
"Pak hentikan saya mohon!" teriak Leksa yang tidak dihiraukan oleh Ricko.
Ricko pun kembali menindih Leksa dan mencumbu kembali tubuh Leksa tanpa menghiraukan cacian dan ejekan yang keluar dari mulut Leksa.
Sampai Ricko menarik dengan kasar bra milik Leksa yang membuat Leksa semakin takut.
"hiks hiks pak!!" lirih Leksa.
"emh ahh" racau Leksa saat sesuatu yang hangat menangkup bagian buah dada nya.Seperti orang kehausan Ricko pun dengan lahap melahap buah dada Leksa. Membuat Leksa hanya pasrah dan meratapi nasibnya.
Beralih disisi lain, Ricko membalikkan tubuh Leksa dan mencumbu bagian punggung Leksa. Leksa sudah tidak menanggapi dan memberontak lagi. Dirinya tetap masih dalam menangis dan sudah tidak memiliki kekuatan untuk melawan.
Setelah selesai bermain di punggung milik Leksa, Ricko pun membalikkan badan Leksa dan melepas kain terakhir yang ada pada tubuh Leksa. Dan terpampanglah tubuh Leksa yang sudah bertelanjang.
"Pak tolong pelan pelan. Aku ikhlas asal bapak bisa pelan pelan" Lirih Leksa
Ricko terhenti sejenak dan hanya melihat pangkal paha Leksa. Leksa pikir Ricko mengurungkan niatnya dan menghentikan aktivitasnya. Namun dirinya merintih saat sesuatu mengganjal di bagian bawahnya.
Ricko memang sedikit kasar saat mencumbu Leksa Namun untuk penyatuan Ricko sedikit melakukannya dengan lembut.
"akhhh sa sakit pak!" teriak Leksa saat sesuatu sudah merobek selaput darahnya. Air matanya menetes dan reflek memeluk tubuh Ricko membuat Ricko tersenyum.
Didiamkan nya oleh Ricko mencoba memberi ketenangan untuk Leksa. Setelah itu dengan sekilas Ricko mengecup kedua mata Leksa yang masih terpejam menahan sakit.
Setelah itu dilepaskannya dan terlihatlah darah suci milik Leksa menandakan keperawanannya sudah hilang.
'Ternyata memang dia gadis baik baik! !' ucap Ricko namun hanya berani mengucapkannya di dalam hatinya.
Ricko melanjutkan aktivitasnya dan memompa tubuh Leksa. Sudah beberapa kali Leksa selesai pelepasan namun Ricko masih tiga kali pelepasan. Ricko menggempur tubuh Leksa sampai terdengar adzan subuh berkumandang yang berarti mereka selesai jam 5 pagi.
Leksa benar benar sangat lelah dan merasa lemas tubuhnya. Ricko pun menyelimuti tubuh Leksa dan sekilas mengecup kening Leksa dan mulai membersihkan diri dan melaksanakan ibadah.
"istirahatlah, tidak usah sholat dulu!" ujar Ricko dan meninggalkan Leksa meringkuk lemas dibalik selimut.
Ricko pun membersihkan diri dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Setelah melaksanakan ibadah ia pun menghampiri Leksa dan tertidur di samping Leksa.
"Pak saya tidak bisa tidur jika bapak memeluk seperti ini" suara lemas Leksa merasa tidak nyaman saat Ricko memeluk dengan keadaan kepala berada di depan dadanya.
"hem" ujar Ricko kembali melakukan keinginannya dan Leksa hanya melemas pasrah. Hanya desahan dan erangan yang memenuhi ruangan tersebut. Leksa sudah tidak lagi menangis mengingat tangisannya hanya sia sia. Dia pun dengan ikhlas melayani suaminya seperti apa yang sudah dikatakan oleh ibunya jika tidak boleh menolak suami jika ingin meminta haknya.
Setelah pukul enam barulah mereka berdua tertidur pulas.
Mereka tertidur dengan keadaan Ricko yang memeluk Leksa dari belakang dan hanya tubuh polos yang tertutup oleh selimut.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
😘😘😘