Zara Adelia, gadis cantik dan juga seorang Nona muda yang masih duduk di kelas 12 SMA, terpaksa menjalani pernikahan rahasia dengan seorang pria yang lebih dewasa darinya. Kedua orang tua Zara sangat yakin jika pria tersebut bisa membuat Zara bahagia. Pria tersebut tak lain adalah guru olahraga sekaligus guru BP nya di sekolah. Sedari dulu Zara sangat tidak menyukai guru olahraga yang selalu membuatnya kesal.
Akankah Zara bisa hidup bahagia bersama pria yang bukan pilihannya? Nyatanya sehari-hari Zara harus berhadapan dengan suami sekaligus guru olahraga nya di sekolah. Mungkinkah cinta mulai bersemi di antara mereka?
Yuk Yuk ikuti keseruan mereka. Mohon dukungannya ya! ❤️❤️❤️❤️🥰🥰
FB : Princess Cindy
IG : Lichamanizz
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pura-pura pingsan
Tentu saja Zara sudah tidak kuat menahan rasa ingin tertawa nya, melihat CD miliknya menghiasi kepala sang suami, Zara tertawa lepas, hingga membuat Andra spontan mengambil sesuatu yang sudah terjatuh di atas kepalanya.
"Eh apa ini?" perlahan Andra memperhatikan jika itu adalah milik istrinya yang sengaja Ia lepaskan semalam. Spontan Andra pun ikut tertawa lepas, alhasil suasana romantis itu berubah menjadi humor, keduanya bukan berguling-guling karena bermesraan, tapi sama-sama berguling-guling mendekap perut masing-masing yang terasa kaku karena tertawa terbahak-bahak.
"Haduh ... haduh ... perutku! Haduh ...!" Zara berhenti tertawa karena Ia sudah tidak kuat lagi menahan perutnya yang kaku, sementara Andra justru makin berguling-guling hingga tak terasa tubuh nya terjatuh dari ranjang tidur mereka.
Brukk.
Zara melihat suaminya terjatuh semakin terbahak-bahak, Ia pun spontan menepuk-nepuk tempat tidur mereka dengan kepalanya menyender pada kasur, sungguh suasana malam yang seharusnya romantis menjadi humor seketika, saat CD itu jatuh tepat di atas kepala Andra.
"Aduuhhh ... perutku! Perutku ... stop stop! Ha ... ha ... ha ...!" Zara terlihat memegangi perutnya, sementara Andra yang masih berada di lantai bawah tempat tidur mereka, terlihat tidak bergerak. Seketika Zara gugup dan panik. Ia pun segera beranjak turun dari tempat tidur dan menghampiri suaminya yang seolah-olah tidak bergerak.
"Oh tidak, Suamiku! Kamu kenapa? Ya ampun apa yang terjadi padanya! Pak ... Pak Andra! Eh salah .... Sayang! Bangun dong! Kok malah tidur di sini, hei bangun! Ayo bangun!" Zara menggerak-gerakkan tubuh sang Suami, tapi tak ada respon sama sekali dari pria yang sengaja pura-pura pingsan itu. Zara pun mencoba mengangkat tubuh Andra dengan susah payah.
"A-aduuh berat banget nih orang, pantesan Aku selalu sesak nafas jika dia berada di atas, berat gini." gerutu Zara sambil menahan tubuh sang suami yang tentunya bobotnya lebih besar dari dirinya.
Hingga akhirnya Zara pun berhasil membawa tubuh besar Andra ke atas ranjang tidur. Tapi, tak mudah bagi Zara untuk lepas dari genggaman sang suami, sejatinya Andra hanyalah berpura-pura. Pria itu pun dengan cepat menarik tangan Zara dan membawa Zara ke dalam pelukannya.
"Haaaa ... kok nggak pingsan?" Zara terkejut sembari menatap wajah sang suami yang terlihat senyum-senyum.
"Pingsan? Siapa bilang Aku pingsan?" sangkal Andra sembari melingkarkan kedua tangannya pada perut Zara, sehingga gadis itu tidak bisa lepas dari pelukannya.
"Jadi, tadi cuma bohongan?"
"Hmm ... kenapa? Kamu khawatir jika Aku pingsan beneran?" ucap Andra yang terus menggoda sang istri.
"Diiih siapa juga yang khawatir, enggak lah. Tadi cuma aneh aja habis ketawa-ketawa kok malah diem, Aku pikir tadi pingsan beneran."
"Kalau Aku pingsan beneran, gimana?"
"Ya ... bagus dong! Dengan begitu tidak ada yang mengganggu tidur ku malam ini, Aku bisa tidur dengan nyenyak dan bermimpi indah." balas Zara sembari tersenyum riang.
"Sebentar lagi kamu tidak hanya bermimpi indah, tapi merasakan kenikmatan bersama ku, setelah itu baru kamu bisa tidur dengan nyenyak." Andra tampak tersenyum smirk melihat rona malu-malu pada wajah Zara.
"Udah deh, Pak Andra yang Budiman, lebih baik lepaskan murid mu ini, besok murid mu yang paling menyebalkan ini ada ulangan olahraga, Pak Andra mau murid pak Andra ini mendapatkan nilai jelek, enggak kan? Jadi, lebih baik lepaskan Saya." balas Zara.
Andra tersenyum dan menunjukkan deretan giginya yang putih, Ia tidak akan melepaskan Zara begitu saja.
"Baiklah! Murid ku yang cerewet, tadi Aku dengar kamu merasa sesak nafas saat berada di bawah, sekarang kamu bisa mencobanya untuk berada di atas, biar kamu tahu rasanya berada di atas, bagaimana?" tawar Andra sembari menaikkan kedua alisnya.
"Haaa ... maksudnya?"
Andra tersenyum smirk sembari menunjukkan kepada Zara tentang pelajaran olahraga yang lainnya.
"Seperti ini, bagaimana rasanya? Lebih asyik kan?" Andra pun mulai menunjukkan bagaimana caranya kepada Zara.
"Omaigad! Apa ini ... ."
...BERSAMBUNG ...
smpe di kira orang aku kesurupan 😂😂😂