NovelToon NovelToon
Masih Menunggu Calon Imamku

Masih Menunggu Calon Imamku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Romansa / Cintapertama
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

30 Tahun belum menikah!
Apakah itu merupakan dosa dan aib besar, siapa juga yang tidak menginginkan untuk menikah.
Nafisha gadis berusia 30 tahun yang sangat beruntung dalam karir, tetapi percintaannya tidak seberuntung karirnya. Usianya yang sudah matang membuat keluarganya khawatir dan kerap kali menjodohkannya. Seperti dikejar usia dan tidak peduli bagaimana perasaan Nafisha yang terkadang orang-orang yang dikenalkan keluarganya kepadanya tidak sesuai dengan apa yang dia mau.

Nafisha harus menjalani hari-harinya dalam tekanan keluarga yang membuatnya tidak nyaman di rumah yang seharusnya menjadi tempat pulangnya setelah kesibukannya di kantor. Belum lagi Nafisha juga mendapat guntingan dari saudara-saudara sepupunya.

Bagaimana Nafisha menjalani semua ini? apakah dia harus menyerah dan menerima perjodohan dari orang tuanya walau laki-laki itu tidak sesuai dengan kriterianya?"
Atau tetap percaya pada sang pencipta bahwa dia akan menemukan jodohnya secepatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Perjalanan Bisnis.

Nafisha berada di dapur terlihat memaksa dengan begitu sangat sibuk sekali rambutnya dikucir satu bahkan masih membuatnya kegerahan. Tetapi tidak mengganggu aktivitas memasaknya.

"Hmmmm, aromanya lezat sekali, masak apa kamu Nafisha?" tanya Umi berdiri di belakang putrinya itu dan mengintip apa yang sedang dilakukan putrinya.

"Masak daging," jawabnya.

"Daging hanya dipanggang seperti itu?" tanya Umi.

"Umi ini tuh namanya daging wagyu, ini bukan dipanggang sembarangan, dimasak seperti ini rasanya sudah sangat enak dan tidak akan menghilangkan cita rasanya, ini daging mahal," jawab Nafisha.

"Kalau sudah tahu mahal, seharusnya jangan dimasak asal-asalan seperti itu. Di rendang atau dibikin dendeng pasti lebih enak," ucap Saras dengan tersenyum.

"Umi bukan daging sapi yang harus di rendang," jawab Nafisha melanjutkan mengolah daging mahal tersebut.

Satu persatu orang yang ada di rumah itu sudah menduduki meja makan. Makan malam sebelumnya memang sudah disiapkan Nafisha.

"Akhirnya masak juga," Nafisha terlihat dengan semangat membawa daging yang sudah dia masak keatas meja.

"Apa ini, aroma-aromanya sangat lezat!" Angga terlihat tidak sabaran langsung mengambilnya.

"Pelan-pelan Angga panas," tegur Saras juga mengambil dan membuat kepiring dua cucunya.

Orang-orang yang ada di meja makan itu mengambil satu persatu dan sampai akhirnya habis membuat Nafisha mengerutkan dahi.

"Kok dihabiskan," ucapnya dengan kesal.

"Kamu juga sudah tahu di rumah ini banyak orang dan masaknya sedikit, wajar habis," sahut Abi.

"Tetapi tadi katanya tidak mau, dagingnya lebih baik di rendang atau di dendeng dan hanya dimasak seperti itu aja langsung habis. Nafisha bahkan belum memakan satu potong pun," ucapnya dengan kesal.

Tiba-tiba Tio langsung memberikan satu potong dagingnya untuk Nafisha.

"Tuh, keponakan kamu peka langsung memberikan daripada kamu marah-marah," sahut Della.

"Anak kecil emang lebih punya akal daripada orang dewasa," sahut Nafisha kesal membuka mulutnya ingin disuapi keponakannya dan daging hanya tinggal satu potong itu masuk semua ke dalam mulutnya dengan wajahnya yang masih saja cemberut.

"Nanti beli lagi Nafisha. Umi juga tidak tahu ternyata rasanya sangat enak. Ini baru pertama kali Umi mau memakannya," sahut Saras.

"Bilang aja dibeli enak, nggak tahu harganya juga mahal," ucapnya dengan kesal yang mengambil nasi dan mengambil lauk lain.

Mereka juga mulai mengambil nasi ke piring masing-masing dan menikmati makan malam itu.

****

Nafisha melakukan perjalanan bisnis selama 3 hari di Bogor. Nafisha harus turun ke perkebunan perusahaan untuk komposisi minuman produk baru yang akan dikeluarkan perusahaannya.

Nafisha tidak lupa membawa beberapa tim dan pasti Nadien ikut bersamanya untuk membantunya.

"Sangat kebetulan sekali ceri sedang berbuah jadi bisa langsung di uji coba," ucap Nafisha berada di bawah pohon ceri dan memetik ceri tersebut dan langsung menikmatinya.

"Kamu yakin komposisi dari buah ceri dan buah lontar bisa menjadi minuman yang segar?" tanya Nadien awalnya ragu dengan ide temannya itu.

"Lalu menurut kamu tidak? Ini sudah aku pikirkan dan kita coba saja," ucap Nafisha dengan percaya diri sejak tadi sudah menggandeng kantin kecil untuk dia memetik buah-buahan yang ada di kebun perusahaan.

Bergerak dalam perusahaan minuman dan makanan dalam bentuk kemasan sudah pasti perusahaan itu menyediakan perkebunan buah-buahan segar dan juga sayuran yang menjadi komposisi untuk setiap produk yang mereka keluarkan.

Karena jika dari perusahaan sendiri pasti hasilnya lebih fresh dan terkadang mereka juga jika kekurangan akan mengambil dari petani lain.

"Nafisha, kamu tidak ingin meminta bantuan petani yang bekerja di sini untuk memetiknya, bagaimana jika kita salah petik dan nanti buahnya bisa bermasalah," ucap Nadien.

"Pekerja di sini juga banyak pekerjaan. Hanya mengambil sedikit saja tidak akan membuat pohon ini langsung tidak berbuah," jawab Nafisha dengan percaya diri.

"Terserah kamu, aku hanya mengingatkan saja," jawab Nadien.

"Hey!" keduanya tiba-tiba saja kaget mendengar seseorang meneriaki mereka yang membuat mereka menoleh ke belakang.

"Apa yang kalian lakukan hah! kalian berdua bisa merusak tanaman itu dengan cara seperti itu mengambilnya!" pria tersebut berteriak dari kejauhan 12 m sementara Nafisha mengerutkan dahinya mencoba mengenali pria memakai topi petani tersebut.

"Angga," ucap Nafisha sangat mengenali adiknya dan apalagi ketika sudah berjalan mendekatinya.

"Oh, jadi Kakak yang ingin merusak tanaman ini hah!" sahut Angga dengan berkacak pinggang yang wajahnya tampak garang sekali.

"Kamu kenapa bisa ada di sini? Dan kenapa pakaian kamu seperti ini?" tanya Nafisha melihat pakaian adiknya sama dengan pakaian orang-orang yang bekerja di sana.

"Kamu apa kerja di sini?" tebak Nafisha mencoba memastikan.

Nadien melihat di sekitarnya dan pakaian adik dari temannya itu memang sama.

"Astaga, benar-benar kakak sangat kelewat batas dan selama ini Kakak memang tidak tahu jika aku bekerja di bagian perkebunan perusahaan foodnees?" tanya Angga membenarkan.

"Jadi serius kamu bekerja di sini?" tanya Nafisha memastikan sekali lagi dan siapa sangka ternyata mereka bekerja di perusahaan yang sama hanya saja bidangnya berbeda.

"Iya," jawab Angga dengan geleng-geleng kepala melihat bagaimana kakaknya itu benar-benar tidak tahu apa-apa.

"Astaga Nafisha, kamu bisa-bisanya tidak tahu pekerjaan adik kamu apa," sahut Nadien.

"Dia memang tidak pernah perhatian kepada adiknya," sahut Angga.

"Sembarangan bicara," sahut Nafisha kesal.

"Sini-sini," Angga langsung mengambil keranjang yang dipegang Nafisha.

"Bukan begitu cara mengambilnya, tanaman ini bisa rusak. Kalian berdua datang-datang hanya membuat pohon ini mati saja. Kalau sampai tidak menghasilkan buah yang banyak kami semua yang mendapatkan masalah di sini!" tegas Angga yang sekarang mengambil alih pekerjaan kakaknya itu memetik buah ceri tersebut menggunakan alat.

"Tumben kamu serius bekerja," ejek Nafisha.

Bagaimana tidak, setahunya adiknya itu selalu bangun siang dan saat dia berangkat kerja Angga masih santai-santai saja seperti tidak mencintai pekerjaannya dan sekarang terlihat seperti orang sangat mencintai pekerjaannya.

"Sudahlah Nafisha, sudah syukur adik kamu mau membantu kita dan bagaimana jika sampai kita membuat pohon ini mati. Kita juga akan mendapatkan masalah dari Pak Arthur, proyek tidak selesai yang ada kita mengganti rugi," sahut Nadien.

Nafisha tidak menjawab lagi dan hanya melihat adiknya itu yang bekerja sangat serius.

"Sudah cukup?" tanya Angga.

"Sudah," jawab Nafisha.

"Dimana letak pohon lontar.

"Sangat jauh, terletak di bagian perbatasan dan mengambil buahnya juga tidak bisa Kakak, pohonnya sangat tinggi dan harus hati-hati. Ingat semua buah-buahan tempat ini tidak sembarangan diambil walau karyawan Perusahaan sekalipun!" tegas Angga.

"Apa gunanya ada kamu yang harus membantu Kakak untuk mengambilnya," ucap Nafisha.

"Sudah nyuruh-nyuruh maksa lagi," sahut Angga kesal.

"Sudah buruan cepat," Nafisha yang tampak tidak sabaran menarik tangan Angga.

Nadien hanya menghela nafas saja mengikuti kakak beradik yang sering bertengkar itu.

Nafisha sangat keras kepala, sudah diberitahu bahwa tempatnya sangat jauh. Di perkebunan itu disediakan mobil golf untuk berjalan-jalan di sekitar area perkebunan. Karena emang begitu sangat luas yang tidak mungkin bisa menggunakan kaki saja.

Nafisha keras kepala dan sekarang Angga adiknya harus menjadi korbannya menggendongnya di punggungnya.

"Masih jauh tidak?" tanya Nafisha.

"Aku yang menggendong dan seharusnya aku yang protes," sahut Angga kesal.

Bersambung.....

1
Upi Raswan
cilla ? /Grin/
Nifatul Masruro Hikari Masaru
bukannya adiknya itu angga ya
Naufal Affiq
kak kalau gak salah si agam ini anak cilla sama rashid kan kak
ainuncepenis: Hay kakak salah komentar lapak kak. wkwkwk
total 1 replies
Upi Raswan
syukurlah nafisha punya bukti yg bikin mulut pedas keluarga Agam tertutup.tapi darimana nafish dapetinnya yaaa...jawab thor jangan bikin emak penasaran haha.
tapi aku kok agak takut Agam bakalan balas dendam yaa...dia kan aslinya laki2 begajulan
Upi Raswan
dah kayak gini abisnya nafis masih kekeh mau menjerumuskan anaknya.hutang budi apa abi?
Upi Raswan
ya Tuhan hiks hiks ...selamatkan nafish jangan sampai perkawinan itu terjadi.
wanita sholekhah jodohnya pria yg sholeh.nafish gadis yg baik kasihan banget dapet laki2 keong racun hia huaa
Upi Raswan
udah gini apa orang tua ttp ngotot mau menjodohkan mereka dengan cara "ta aruf" ?, dah jodohin sama abang Arthur aja lah hehe
Upi Raswan
hai thooor...semangaaat yoook up lagi lagi lagiii
Upi Raswan
ya Tuhaaan tolong jangan sampai nafish menikah dengan anak sholeh gadungaan...tolong thoor
Upi Raswan
sholat istikharoh deh...curiga ganteng mapan tapi kasar. belum jadi suami aja dah berani seret2 perempuan calon istrinya.mana ada calon ratu diseret2..
Upi Raswan
Alhamdulillah blm prnah minta uang sama anak2..tapi aku dan suami udah diberangkatkan umroh sekali, dibelikan skincare,dan minuman herbal setiap bulan.semoga rejeki anak2ku melimpah ruah seperti air zam zam
Oma Gavin
jgn ngomong ujungnya agam preman pasar dan hobby main wanita bisa" sdh penyakitan makanya setuju nikah sama nafisha jgn mau nikah sama agam sebelum kamu yakin dan tau siapa agam sebenarnya
Oma Gavin
bpm juga jadi istri sudah berani bicara keras waduh ngga jadi aja itu adam pasti temperamental dan problematik
Oma Gavin
kenapa ngga berani hidup mandiri kost ygblrbih dekat kantor biar saudara mu yg ada dirumah tshbikut mikir kebutuhan bersama jgn mau cuma dijadikan sapi perahan dan babu gratisan untuk keluarga
Lia Chandra Kirana
"udah baca ni cerita nafisha , punya saudara angga dan kk perempuan yang janda.suami nafisha ceo tempat'a kerja nama'a Arthur. nth knp pass ilang ajach nich novel di beranda .eehh tiba" muncul lagih padahal dulu baca di bab 50'an..
ainuncepenis: Ada revisi kak
total 1 replies
Ida Mamanya Akas
pernah baca sebelumnye judulnya apa ya ka
ainuncepenis: Lanjut Baca kak. memang pernah up tetapi di hapus kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!