Apa jadinya jika di malam pengantin seorang gadis bernama Vania Isabella harus melewati malam itu bukan dengan suaminya, tapi dengan sang Adik ipar yang ternyata adalah mantan kekasihnya dulu. Lalu, bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana Vania melewati hari-hari bersama sang suami, dimana dirinya juga harus berhadapan dengan mantan kekasih yang sudah merenggut malam pengantin mereka? Dan bagaimana reaksi suami Vania saat tahu jika dirinya dan sang Adik ipar pernah melakukan hubungan terlarang?
Seperti biasa ini hanya Karya fiksi saja, tidak untuk ditiru, hanya untuk hiburan. So! Mohon bijak ya 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Surat Anggun
Vania kemudian tersenyum dan segera pergi meninggalkan Ami.
"Ya sudah, Tante! Kami pulang dulu."
Akhirnya Vania dan Bastian pergi dari acara pemakaman Anggun, terlihat Calvin juga ikut dibelakang mereka, memperhatikan Vania yang sedang dirangkul oleh Kakaknya.
Sesampainya mereka di parkiran, Bastian segera membukakan pintu mobil untuk istrinya, sementara Calvin hanya bisa melihat dari kejauhan, kali ini Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Calvin ingin sekali memeluk Vania, menghibur gadis itu, tapi apalah daya, saat ini tidak mungkin dirinya mendekati kakak iparnya itu. Calvin hanya bisa mengikuti mobil mereka dari belakang.
Sepanjang perjalanan, Vania kelihatan masih sangat bersedih atas kepergian sahabat nya itu, seketika Ia teringat jika dirinya mendapatkan sesuatu dari Ibunya Anggun, sepucuk surat yang Anggun tuliskan untuk nya.
Kemudian Vania mulai membuka tasnya dan mengambil surat itu, sementara Bastian terlihat mulai panik jika saja Vania membaca tulisan yang dibuat oleh Anggun.
"Sial! Kenapa Vania harus membacanya? Semoga saja Anggun tidak menulis hal yang aneh-aneh, bagaimana jadinya jika Vania tahu jika Aku pernah tidur dengan Anggun." batin pria itu yang tampak berkeringat dingin.
Vania pun mulai membuka surat itu, perlahan Ia membacanya. Vania terlihat serius saat membaca surat terakhir dari sahabat nya.
"Vania! Aku tidak tahu bagaimana Aku harus mengatakan hal ini kepada mu, kita adalah sahabat, Aku selalu menghormati keputusan mu, sudah sejak lama Aku ingin sekali bercerita tentang apa yang Aku alami selama ini, tapi Aku tidak bisa. Aku tidak mau menyakiti mu, apa yang sudah terjadi dalam hidupku, adalah karena kebodohan ku sendiri, Aku sudah khilaf. Seperti yang pernah Aku ceritakan padamu, dia pria yang sudah menodai ku, dia yang sudah merenggut kesucian ku. Tapi, masih ada satu pria lagi yang pernah menyentuh ku, tapi Aku takut mengatakan nya padamu, karena pria itu sangat dekat denganmu, Aku takut jika kamu kecewa dan membenciku, hingga akhirnya Aku dinyatakan hamil oleh Dokter. Perasaan ku sangat hancur, Aku mencoba meminta pertanggungjawaban dari Doni, tapi ternyata dia menyangkal nya, dengan alasan Aku pernah tidur dengan laki-laki itu. Hingga akhirnya Aku pun datang untuk meminta pertanggungjawaban dari pria itu, ternyata dia juga menyangkalnya, dia bilang tidak mungkin dia adalah Ayah dari bayi yang ku kandung, padahal sehari sebelum pernikahannya, kami melakukan hal keji itu lagi. Maafkan aku Vania, Aku benar-benar sahabat yang tak tahu di untung, Aku sudah mengkhianati mu, Aku ingin pergi saja dari dunia ini, Lebih baik Aku mati. Agar Aku tidak membuat rumah tangga mu hancur. Mungkin setelah kamu membaca surat ini, Aku sudah tidak ada lagi di dunia ini, maafkan aku, maafkanlah Aku, Vania! Sahabat terbaik mu Anggun."
Setelah Vania membaca tulisan dari Anggun, sejenak Vania terdiam dan tertunduk, Ia mencoba mencerna apa yang dimaksud oleh sahabatnya itu, seorang pria yang sangat dekat dengannya, dan kenapa Anggun menyinggung tentang pernikahannya? Apakah pria yang dimaksud oleh Anggun adalah suaminya?
Seketika Vania menoleh ke arah Bastian dan menyuruh Bastian untuk menghentikan mobilnya.
"Mas! Hentikan mobilnya!" titah Vania yang mulai dipenuhi dengan tanda tanya. Tentu saja Bastian sangat terkejut dan terlihat sangat panik.
"Berhenti? Untuk apa?"
"Berhenti kan dulu mobilnya." Vania memaksa Bastian untuk terus menghentikan mobilnya.
"Oke! Kita berhenti."
Setelah mereka berhenti di pinggir jalan, Bastian mulai bertanya kepada istrinya. "Sekarang katakan, kenapa kamu menyuruh ku berhenti?"
Sementara itu Calvin yang berada di belakang mobil mereka, juga ikut menghentikan mobilnya. Ia khawatir terjadi sesuatu kepada Vania.
"Kenapa mereka menghentikan mobilnya?" batin Calvin penasaran.
Setelah Bastian bertanya kepada istrinya, Vania pun mulai menanyakan sesuatu kepada suaminya mengenai apa yang menjadi pertanyaan besar atas apa yang ditulis oleh Anggun.
"Mas! Aku ingin bertanya kepada mu, ada hubungan apa kamu dengan Anggun?"
"Deg!"
Seketika Bastian terperanjat, apa yang Ia takutkan akhirnya terjadi juga, pasti Anggun menyebutkan namanya dalam surat itu.
"Brengsek! Pasti Anggun ngomong macam-macam, padahal Aku bukanlah Ayah bayi itu." batin Bastian yang mulai tak tenang.
...BERSAMBUNG...
KLO MAU MYAKINKN LGI MNTA BELIIN PEMBALUT, BILANG STOK PMBALUT HABIS
DN JUGA TIDUR MA IBU TIRI LOOO