Second Life Of Kayla

Kayla menuruni tangga dengan anggun, dia melihat Vania yang akan menuju lantai atas. Sebelum Vania menaiki lantai dua, Kayla lebih dulu menariknya turun ke bawah.

"Lepas kak! aku mau bertemu dengan mas AKsa!" Sentak Vania.

Kayla masih memegangi tangan Vania dengan erat, bahkan kuku-kuku Kayla ikut menusuk kulit Vania.

"Yang mau kau temui itu ada suamiku!" ujar Kayla dengan nada datar.

KAyla menghempaskan tangan Vania, tubuh Vania hampir jatuh jika dia tak menahan dirinya di pegangan tangga.

"Tapi dia tunanganku kak!" Seru Vania sembari memegangi lengannya.

"Tunangan hanya sekedar tunangan, tapi dia suamiku ... milikku bukan milikmu!" ujar kayla.

Kayla menatap Vania tajam, dengan tangan bersedekap dada Kayla pun menghampiri Vania.

"Kau berusaha membunuh putraku, merebut suamiku dan semua kebahagiaan yang aku miliki! tidak cukup kan kah mengambil ayahku? Van, kamu hanyalah anak pungut. Dengar ini! PU-NG-UT!"

Vania menatap Kayla dengan tajam, netranya berkaca-kaca. Kayla tak peduli, dia tahu jika sedari dulu Vania adalah anak yang cengeng. Namun, berani merebut suami orang.

"Aku tidak merebut mas Aksa dari kakak, aku hanya ingin meminta kakak untuk berbagi. Itu saja," ujar Vania dengan pelan.

Prok! prok! prok!

"Berbagi? kau pikir suamiku mainan? Hebat yah, alibi pelakor jaman sekarang seperti kata-katamu tadi. Tidak merebut hanya ingin berbagi?" Ujar Kayla sambil bertepuk tangan.

"Aku bukan pelakor kak! sudah ku bilang, kalau saja kakak gak menjebak mas Aksa. PAsti aku lah yang menikah dengannya, karena kami sudah di jodohkan!"

Kayla terdiam, seperti kata Aksa sebelumnya. Kayla belum ingat tentang itu.

"Apa yang sebenarnya terjadi? hais otak bodoh! kenapa kau tak ingat apapun!" Gerutu Kayla dalam hati.

"Izinkan aku bertemu mas Aksa, aku ingin bicara dengannya tentang bayi kami." Pinta Vania.

"Bayi?! yakin itu milik suamiku? bukan milik Arsya?"

Vania terlonjak kaget, matanya melotot menatap Kayla yang menatapnya penuh seringai.

"APa Kak Kayla sudah mengingat semuanya? bukankah saat amnesia Arsya sedang berada di luar negri? dan baru kembali 3 bulan lalu, Kak Kayla belum melihatnya karena Arsya keburu tiada bukan?" Batin Vania.

"Kenapa diam? terkejut aku tau dari mana? hahaha." Tawa Kayla memenuhi ruangan itu.

"Van, kau tahu? mas Aksa saat ini tengah tertidur pulas, dia kelelahan akibat semalam kami ... Ekhem kau tahu lah." Ucap Kayla sambil mengusap lehernya yang banyak terdapat noda merah.

Mata Vania memincing, dia tak menyadari nya sedari tadi. Kakinya melemas, tatapannya mengarah pada lantai dua.

"Gak, kamu dan mas Aksa sudah tidak ...,"

"Ayolah Van, kami masih suami istri. Masih saling membutuhkan bukan?" Ujar Kayla sambil tersenyum sinis.

Vania tak terima, dia segera menepis tubuh Kayla dan berjalan ke lantai atas. Dia tak peduli jika pembantu di rumah ini sudah melihat dan mengetahui dirinya adalah benalu di rumah tangga sang kakak.

Memangnya tak apa jika kau merekamnya?" Tanya salah satu pembantu Aksa. Beberapa pembantu bersembunyi di balik lemari besar sambil menonton pertengkaran Kayla dan Vania.

"Iya, syutt diamlah! pasti akan menjadi trending topik." Seru yang lain sambil terus memvidiokan.

"Nanti nyonya Kayla tahu kita bisa di pecat." Bisik yang lain.

Pembantu yang memvideokan tak peduli, dia hanya ingin viewers nya naik.

"Ekhem, ngapain kalian?" Tanya Kayla yang berada di belakang mereka bertiga.

Para pembantu itu terlonjak kaget, mereka berbalik dengan pelan sambil cengengesan.

"Hehe, maaf nya. Na-nanti saya hapus kok beneran, gak saya sebari serius!" Ujarnya sambil mengacungkan dua jarinya.

"Loh kok di hapus? memangnya, siapa yang suruh kamu hapus?" Tanya Kayla sambil menaikkan satu alisnya.

"Ha?! maksudnya gimana nya?" Herannya.

"Kamu mau upload kan di sosial media kamu? upload aja, saya kasih izin," ujar Kayla santai.

Ketiganya melototkan matanya, tak percaya dengan apa yang Kayla katakan. Setahunya, Kayla sangat tak suka privasinya di sebar luaskan.

"Beneran nya? ini serius? saya boleh upload?" Ucap pembantu itu. Sedangkan kedua temannya yang lain hanya melongo tak percaya.

"Iya saya serius, kalian berdua juga boleh upload di sosial media kalian. Tapi dengan syarat, wajah saya harus kalian tutup. Perlihatkan wajah Vania sejelas-jelasnya " Ujar Kayla sembari tersenyum.

"Oh iya, kalau ada yang menuntut kalian. Aku yang akan bertanggung jawab." Lanjut Kayla.

"Baik nya, terima kasih- terima kasih!" ucap nya dengan senang.

Kayla membalas dengan tersenyum, setelah itu dia beranjak pergi ke kamar Arvian. Dia berniat menanyakan pada putranya itu tentang yang terjadi di sekolah kemarin.

"Ih, nyonya Kayla baik pisan." Ujar pembantu yang memvideokan hal tadi.

"Iya Sri, kita minta video kamu yah. Kan lumayan kalau viewers saya naik," ujar temannya.

"Ih enak aja, siapa suruh tadi gak videoin," ujar pembantu bernama Sri iyu dan meninggalkan kedua temannya.

Sedangkan di lantai dua, VAnia terdiam mematung sambil berdiri di ambang pintu. Dia melihat Aksa yang sedang tidur sambil tengkurap, bahkan Vania bisa melihat otot kekar Aksa karena pria itu hanya memakai selimut hingga sebatas pinggang saja.

Vania meneteskan air matanya, hatinya berdenyut sakit. DIa memang salah, perasaannya pada Aksa salah. Aksa suami dari Kayla, wajar bukan jika mereka melakukannya? Namun, entah mengapa Vania merasa tak terima.

"EKhem, sakit yah? uhh, kacian,"

Vania terkejut sampai-sampai bahunya terlonjak kaget, dia segera menghapus air matanya dan segera berbalik.

"Kak Kayla," ujar Vania.

KAyla yang sedang bersedekap dada menatap Vania dengan keningnya yang mengerut.

"Kenapa? kok gak masuk? sama gih masuk, bangunin juga su-a-mi-ku." Tekan Kayla.

Vania menundukkan wajahnya, bagaimana mungkin dia masuk sementara Aksa pasti sedang tak memakai pakaian. Seharusnya Vania malu dan segera pulang, tetapi urat malu wanita itu tampaknya sudah putus.

"KAmu di berikan orang tua angkat yang baik, bahkan kuliahmu aku yang bayarkan. Sebentar lagi kau akan mendapatkan gelar menjadi dokter, dan kau menghancurkannya sendiri," ujar Kayla.

"Apa aku salah untuk menemukan kebahagiaanku kak?" Tanya Vania dengan raut wajah sendu.

"Ck ck ck, Van ... selama ini kasih sayang papa tercurah semua padamu. Dan kamu masih mencari kebahagiaan pada suami orang? ingat Van, tuhan tidak pernah tidur. Dia tidak akan memberikanmu kebahagiaan dengan cara merebutnya dari orang lain!" JAwab Kayla dengan sindiran.

Vania terdiam, netranya menatap Kayla seperti menahan amarah. Sedangkan Kayla yang melihat raut wajah Vania yang berubah pun tersenyum sinis.

"Ayo Van, keluarkan sifat aslimu. Aku menunggu loh." Batin Kayla tertawa.

"Sayang, kau sedang bersama siapa?"

Kayla dan Vania menoleh ke arah Aksa yang sedang mendudukkan dirinya sambil mengucek matanya, Kayla tersenyum lebar dan menghampiri suaminya itu.

"Lihatlah, calon istri mudamu datang. Dia ingin melihat kemesraan kita sayang," ujar Kayla dengan senyum merekah.

Aksa terdiam, mendadak tubuhnya kaku dan menatap Vania yang menatapnya di ambang pintu. KAyla tersenyum sinis, pasti Aksa akan gelagapan dan menghampiri Vania untuk menjelaskan seperti di sebuah drama. Pikir Kayla.

"KENAPA KAU DI RUMAHKU HAH?! BAHKAN DI KAMARKU! GAK MALU KAMU MASUK KAMAR SUAMI ISTRI!"

Kayla beserta Vania tersentak kaget, merela terkejut saat melihat Aksa yang malah menyelimuti dirinya sampai sebatas leher.

"Suruh dia keluar!" Teriak AKsa pada Kayla.

Kayla yang masih kaget pun hanya bisa mengangguk dan menarik Vania keluar dari kamar mereka.

"Aku pikir Aksa akan menjelaskan pada Vania, kenapa malah seperti ini? bukankah Aksa jiga cinta Vania?" Batin Kayla memikirkan semuanya.

Maaf banget kemarin gak up, sibuk seharian acara keluarga sampe gak sempat megang hp😭

oh iya, aku mau tanya. Alurnya bikin bingung gak si? aneh gak si? jujur, gak pede banget😭😭