Siapa sangka menjalin hubungan selama tiga tahun namun tiba tiba menikah dengan orang lain, tidak mudah untuk melalui semuanya namun harus di jalani. Apakah ikatan itu akan kuat atau akan berakhir begitu saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baby Twins
Andin dan Ivan tiba di rumah mereka, keduanya di sambut oleh seorang wanita paruh baya dan seorang pria yang seumuran. Andin melihatnya bingung.
" Selamat sore Nyonya "
" Ini Bik Darsih sama Pak Tatang, mereka yang akan bantu bantu disini, jadi kamu tidak akan terlalu capek ngurus rumah sama satu lagi, kamu nggak bakalan sunyi kalau nanti Mas berangkat ke kantor "
Andin mengangguk paham dan tersenyum, tak lupa Ia mengulurkan tangannya berkenalan dengan kedua penghuni baru di rumahnya itu.
" Andin Bik, panggil Andin saja nggak usah panggil Nyonya " Andin merasa aneh dengan gelar barunya.
" Ah nggak enak Nyonya, biar Bibik panggil Nyonya saja ya "
Akhirnya Andin menyerah dan mulai hari ini Ia harus terbiasa dengan panggilan itu.
" Mandi dulu sayang baru habis itu kita turun buat makan malam "
Andin bersyukur melihat sikap lembut Ivan, selagi Andin di kamar mandi Ivan memilih menghubungi Diana, Ia takut wanita itu masih khawatir saat ini.
Makan malam bersama begitu sangat berkesan buat Andin, kini Ia bisa merasakan bagaimana perasaan kedua orang tuanya ketika makan malam bersama.
" Kenapa sayang, kok makanan nya di pandang doang. Apa kamu nggak suka, atau kamu mau makan yang lain, biar Mas yang buatkan atau kamu mau kita makan di luar "
Ivan ingin membahagiakan Istrinya, membayar semua waktu yang sudah terbuang beberapa hari ini.
" Tidak Mas, ini enak kok "
Andin dengan cepat menyantap makan malamnya hingga habis tak tersisa.
...****************...
Di dalam kamar, Andin duduk disisi ranjang menunggu Ivan yang turun mengambil stok air putih yang kebetulan habis.
Tidak lama kemudian Ivan datang, Ia meletakkan barang bawaan nya di atas meja. Perlahan Ia menghampiri Andin dan duduk di samping Istrinya.
" Apa benar tadi kamu tidak apa apa, Mita tidak berbuat sesuatu atau mengatakan sesuatu yang tidak baik padamu "
Andin menggeleng, Ivan meraih tangan Andin dan menciumnya.
" Aku hanya takut terjadi padamu "
" Aku tidak apa apa, aku bisa menjaga diri dengan baik "
Bukan maksud Ivan meragukan Istrinya tapi di luar sana banyak yang bisa mengancam nyawanya.
Ivan mendekatkan wajahnya ke wajah Andin, semakin lama semakin menipis jarak di antara mereka. Andin menutup matanya, jantungnya berdegub kencang ketika bibir suaminya menyentuh bibir lembutnya.
Ivan mulai menyesapnya dengan lembut, dan semakin bersemangat ketika merasa Andin pun membalasnya.
Bunyi dari keduanya semakin menambah suasana romantis, semakin lama ciuman itu menjadi ciuman yang buas.
Ivan menuntut hal yang lebih jauh, Ia mulai menuruni menyentuh beberapa titik sensitif Istrinya. Pembuatan lembut Ivan membuat Andin melenguh merasakan terbang ke nirwana. Seperti ada segerombolan kupu kupu bersarang di perutnya
satu persatu yang melengket di tubuh keduanya lepas dan raib entah kemana. Ivan jongkok tepat di depan Andin, Ia menatap perut sang Istri yang memang tidak rata seperti dulu lagi, kembali Ia terngiang ucapan Diana yang mengatakan kalau istrinya sedang mengandung buah cinta mereka.
" Apa dia sudah ada disini sayang "
Ivan mencium perut sang Istri yang mulai buncit kemudian menatap mata sang Istri dengan penuh cinta.
Andin mengangguk pelan dengan senyum malu malu.
" Maaf Mas, aku belum sempat memberitahukan Mas tentang kehadiran mereka. " Andin merasa bersalah
" Tidak sayang, ini bukan salahmu. Aku lah yang bersalah karena tidak pernah meluangkan waktu yang cukup untuk mu selama ini. Maaf karena aku telah membuat mu berjuang sendiri untuk nya "
Andin menggeleng pelan.
" Cukup Mas, masih banyak waktu untuk Mas memperbaiki semuanya. Kita akan merawat mereka sama sama "
Ivan benar-benar bahagia, memperistri Andin adalah kebahagiaan untuknya dan tidak akan Ia sia siakan lagi.
" Mereka sayang "
Meskipun sudah tahu dari Diana kalau Istrinya mengandung baby twins tapi Ia ingin mendengarnya langsung melalui bibir Istrinya.
Andin kembali mengangguk
" Iya Mas, mereka kembar. Kita akan jadi Mama dan Papa dari bayi kembar kita "
Keduanya larut dalam kebahagiaan mereka, malam panjang mereka lakui dengan indah. Ivan memperlakukan Andin dengan lembut, apalagi sekarang Ia tahu ada nyawa lain di rahim sang Istri yang harus di jaga.