Suami Pinjaman
Hiasan indah mewarnai kediaman Andin harum semerbak bunga khas pernikahan tercium dimana mana.
Andin berdiri di kamar pengantin miliknya yang kini sudah di sulap sedemikian rupa, Ia memandang dirinya di depan cermin. Sangatlah cantik dengan gaun indah yang pas di tubuhnya.
Ia mengusap dadanya yang berdegub kencang, karena sebentar lagi impiannya untuk bersanding dengan sang pujaan hati akan segera terwujud. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya membayangkan bagaimana penampilan kekasih hatinya, dan bagaimana kekasihnya itu akan terpukau dengan penampilannya sekarang.
Ya hari ini Andini menjadi wanita yang paling bahagia di dalam rumah itu, berulang kali Ia mengusap dadanya sendiri untuk mengurangi kegugupan nya karena waktu tinggal sebentar lagi.
***
Di tempat lain
" Ivan buruan dong, kok kamu jadi malas malasan begitu. " Protes Mita pada kekasihnya.
Ivander setiawan bermalas malasan, rasanya Ia tidak ingin kemana-mana saat ini.
" Mita, apa kita harus kesana juga, tidak bisakah kita di rumah saja " Tanyanya memastikan dan berharap kekasihnya itu mengerti apa yang di inginkan nya.
" Maksudmu ? tentu saja kita harus kesana, apa kata Andin kalau sampai kita tidak datang ke acara sakralnya ini "
Akhirnya Ivan pun pasrah, Ia melangkah gontai. Separuh hidupnya ada yang hilang saat ini
" Buruan dong Ivan, jangan sampai kita terlambat tiba disana "
Mobil akhirnya melaju dan hanya membutuhkan waktu yang tidak lama, Mita turun lebih dulu karena takut terlambat. Terdengar bisik bisik yang tidak mengenakkan hati.
" Apa aku bilang, dia itu wanita pembawa sial. Lihat saja di hari pernikahan nya Ia malah di tinggalkan, mungkin saja Prianya itu punya wanita lain yang jauh lebih cantik dari dia "
" Benar, habisnya sih.... sok kecantikan. Sekarang dia pasti lagi nangis nangis bombay di dalam " Cibir yang lain.
Mita semakin mempercepat langkahnya, Ia memandang dekorasi yang begitu indah namun tidak nampak terlihat orang banyak disana seperti acara resepsi pernikahan pada umumnya.
" Andin..... ! Andin...... kamu dimana " Panggil Mita karena tidak melihat sahabatnya itu disana.
Seharusnya sekarang waktunya akad nikah namun tempat itu tak nampak seperti akan di adakan akad nikah, hanya ada beberapa orang yang duduk di kursi yang berada di depan.
" Andin..... ! "
Mita membuka pintu kamar dan berdiri mematung di sana. Ia terkejut melihat keadaan kamar pengantin yang sudah seperti kapal pecah bahkan ada pecahan kaca dimana mana. Perlahan Ia melangkah setelah kesadaran nya kembali pulih.
" Apa yang terjadi Andin, kenapa kamu menangis dan ini... ini kenapa berantakan semua. Katakan padaku ada apa, kenapa kamu sampai seperti ini, seharusnya kamu bahagia kan, ini adalah hal yang kamu impi impikan selama ini, coba lihat ini... hm cantiknya jadi hilang " Mita terus bertanya apa yang terjadi dan menghibur sahabatnya itu.
Hatinya sangat pilu melihat tangis Andini, Ia beralih menatap Bu Diana, Ibu dari sahabatnya
" Apa yang terjadi Bun, cepat katakan pada Mita ada apa ini sebenarnya"
Mita memanggil Bunda pada Diana sama seperti Andin memanggilnya karena memang selama ini mereka sangat dekat.
" Pria itu Nak, Pria itu tidak jadi datang "
Hanya itu yang mampu Ia ucapkan, setiap kata yang ingin Ia ucapkan membuat kerongkongan nya terasa sakit.
" Pria itu tidak datang, apa maksudnya Bun " Mita semakin bingung di buatnya, sementara Andin semakin terisak
" Harry "
Mita yang mendengar itu mulai tidak tenang, Ia menyadari ada sesuatu yang tidak beres saat itu.
" Maksud Bunda, Harry tidak datang. Ah Bun... mungkin mereka lagi di jalan, sebentar aku akan menghubungi nya " Mita masih berusaha berpikir jernih.
Ia kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam tasnya dan menelpon berkali kali namun tidak ada jawaban.
" Brengsek kau Harry, dimana kau sekarang berada, dasar pengecut. " Gumam Mita geram.
Amarahnya menggumpal di dadanya.
" Gimana Nak " Tanya Diana.
Mita menarik nafas berat dan menggeleng pelan.
" Dia tidak akan datang, tadi utusan dari keluarganya datang kemari dan mengatakan kalau Harry pergi dari rumah. Mereka hanya menemukan surat itu beserta cincin Harry di atas meja yang berada di kamarnya. " Ucap Diana sembari menunjuk sepucuk kertas yang tergeletak di atas kasur.
Ia mengambil kertas itu dan membaca tiap kata yang tertulis di sana, tidak lama kemudian Ia meremas kertas itu hinga seperti bentukan bola.
..." Kau brengsek Harry, akan ku hancurkan hidupmu bila aku menemukanmu kelak di kemudian hari. Semoga kau tidak pernah mendapatkan kebahagiaan setelah ini " Geram Mita....
Diana memeluk tubuh gadis itu yang menegang karena amarah di dalam dirinya.
" Tenang Nak tenang, sabar... kamu tidak boleh seperti ini. " Ia mengelus lembut punggung Mita membuat gadis itu berangsur tenang.
Diana memang selalu mampu membuat Andin dan juga Mita merasa nyaman berada di sisinya apalagi dalam pelukannya.
Mita melepaskan pelukannya setelah menyadari satu hal, Ia bergegas keluar.
" Mita, kamu mau kemana Nak " Tanya Diana
" Sebentar Bun, hanya sebentar saja. Aku harus menyelesaikan semua ini "
Mita berlari menuruni anak tangga dan menyodorkan pandangannya ke segala arah.
" Dimana dia, jangan sampai dia sudah kembali lebih dulu " Gumamnya.
Ia melihat Harris yang duduk berhadapan dengan beberapa Pria, nampak wajahnya sangat murung dengan mata yang sembab.
Mita terus berlari keluar dan geleng-geleng kepala melihat apa yang di carinya.
" Cepat keluar, dari tadi kau hanya duduk disini saja ha...! " Bentak Mita
Ivan mencoba protes karena Mita menariknya paksa untuk keluar.
" Jadi cewek kok ngk ada lembut lembutnya sih. Mita... sebenarnya kita mau kemana, lepaskan tanganku dong, aku bisa jalan sendiri "
Mita menghentikan langkahnya dan menatap wajah kekasihnya itu.
" Mulai saat ini kita PUTUS Ivan, aku akan membawamu pada kebahagiaan mu. "
Ivan melongo mendengar kata putus yang tiba-tiba dari bibir Mita, selama ini hubungan mereka baik baik saja. Meskipun hatinya di lain tempat namun tidak ada niat di hatinya untuk mengakhiri hubungan mereka apalagi dengan cara seperti ini.
Mita kembali menyeret tangan Pria itu, begitu juga dengan Ivan. Ia masih protes dengan keadaan saat ini.
" Mita, jangan begini dong. Masa kita putus begitu saja, apa kamu sudah bosan sama aku. Seharusnya aku yang bosan karena kamu bawel tapi ini kok kamu yang bosan, tapi meskipun aku bosan aku nggak mau putus "
Bukannya melepasnya Mita malah menariknya menaiki anak tangga, Ivan kesulitan menaiki anak tangga karena Mita menariknya sangat kuat.
" Diam Ivan, kamu itu cowok tapi mulutmu kaya cewek. Telingaku sakit tahu dengar ocehan mu, bukankah kamu sudah bosan padaku karena aku bawel. Baik, aku akan buat kamu tidak bosan lagi apalagi pusing mendengar bawelan ku "
Bertepatan itu mereka tiba di depan pintu kamar, Mita segera membukanya dan masuk bersamaan dengan Ivan yang tangannya masih Ia genggam.
Semua yang ada disana terkejut melihat kedatangan Mita, apalagi bersama seorang Pria.
" Ivan....! Mita... ngapain kamu menarik Ivan seperti itu " Tanya Diana, sementara Andin hanya menatap sekilas.
" Mbak, silahkan ganti pakaiannya segera. Kita tidak punya banyak waktu. Aku sudah memerintahkan penghulunya menunggu sebentar. "
Meski heran akhirnya Para perias membawa Ivan di balik tirai guna mengganti seragamnya.
" Ada apa ini Nak, kenapa kamu menyuruh Ivan untuk ganti baju "
" Tenang Bun, Ivan yang akan menggantikan Harry menikah dengan Andin "
Diana dan juga Andin terkejut dengan pengakuan Mita.
⭐⭐⭐
Hai readers tercinta, mampir yuk. Jangan lupa bagi like, komen dan rate nya ya, makasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
🍁Cand❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
knp mita lgs blg bgtu? apa ivan tau n mau?
2023-04-16
0
🍁Cand❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
hatinya ada dimana ?
2023-04-16
0
🍁Cand❣️💋🅷🅰🆁🅸🅶🆄🆁🆄👻ᴸᴷ
lah nel sm.dgn nm anakku🤭
2023-04-16
0