NovelToon NovelToon
Langit Jingga

Langit Jingga

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Misteri / Tamat / Cintamanis / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:13.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mommy_Ar

Jingga membenci kakaknya yang sudah berada di surga.

Kakak perempuannya itu sudah tiada sebelum Jingga lahir.

Membencinya adalah satu-satunya cara Jingga untuk menghadapi ibunya. Dia sering membandingkan dan mengira dirinya adalah mendiang kakaknya, Biru.

Jingga juga membenci Bagus dan Nadine, mereka adalah pacar dan sahabatnya yang tega mengkhianatinya.

Orang yang bisa mengerti Jingga hanyalah ayahnya, tapi dia jarang di rumah.

Sebenarnya masih ada satu orang lagi, meski terkadang menyebalkan, tapi sikapnya begitu baik dan pengertian terhadap Jingga. Dia adalah Langit.

Jingga butuh dukungan dari Langit, tapi Langit adalah mantan pacar mendiang kakaknya.

Langit jauh lebih tua darinya!

Tapi, daripada punya pacar seumuran yang mengkhianatinya, lebih baik punya pacar tua. Bukan?

Temui kisahnya hanya ada di Langit Jingga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melawan batin

Huhhh

Jingga menghela nafas nya dengan berat ketika melihat tamu Langit sudah pergi. Namun, dahi nya kembali berkerut ketika ia melihat beberapa kantong belanjaan berjejer rapi di samping sofa.

"Om belanja bulanan?" tanya Jingga menatap Langit sekilas, "Pantas aja lama," imbuh nya berdecak.

"Terserah apa katamu, cepat kau ambil barang mu!" kata Langit lelah dan hendak pergi ke kamar nya.

Kamar di apartemen Langit ada dua, satu kamar utama dan satu lagi kamar tamu. Kamar tamu itulah yang biasa di gunakan teman teman nya bila menginap. Maka tak heran bila tadi tiba tiba salah satu teman nya datang dan langsung masuk ke kamar dimana Jingga berada.

Sementara kamar nya, ia tidak akan membiarkan siapapun masuk kecuali bibi, itupun hanya beberapa kali dalam seminggu.

"Om tunggu!" panggil Jingga yang tengah berjongkok di depan kantong plastik, belanjaan Langit. Membuka nya satu persatu dengan dahi berkerut dan heran.

"Om mau jualan pembalut atau mau buat stok berapa tahun?"

"Aku tidak tau mana yang biasa kau pakai, aku gak ngerti yang berapa centi, panjang pendek atau sayap dan enggak! aku gak ngerti! jadi jangan banyak tanya atau protes. Pakai saja yang kau mau, bila perlu pakai semuanya sekaligus atau kau bawa pulang sisa nya!" cetus Langit masih kesal, ia pun segera berlalu ke kamar nya tanpa memperdulikan Jingga yang terus memanggil nama nya.

"Dih ngambek," celetuk Jingga menahan tawa.

"Padahal beli apa aja terserah, satu pack juga udah cukup. Masalah aku suka gak suka kalau terpaksa juga pasti aku pakai," gumam Jingga terkekeh.

"Meskipun kamu dingin dan sombong begitu, ternyata baik juga. Not bad lah," imbuh Jingga lalu ia segera membawa kantong kantong itu masuk kembali ke kamar nya, dan tak lupa ia juga mengunci takut takut bila nanti ada yang masuk tiba tiba.

Tengah malam, Jingga terus merintih dan terisak di keheningan malam. Sehingga membuat Langit yang masih berada di ruang TV merasa terganggu karena kamar yang di gunakan oleh Jingga tidak kedap suara.

"Ayah hiks hiks hiks." isak tangis Jingga kembali terdengar di telinga Langit, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menghampiri nya.

Tok tok tok

"Jingga buka pintu nya!" panggil Langit terus mengetuk pintu kamar Jingga.

"Jingga gak bisa bangun hiks hiks. Kalau om mau masuk, masuk aja. Jingga gak bisa buka," jawab Jingga dari tempat tidur.

"Kamu kunci? gimana aku bisa masuk!" kesal Langit berdecak.

"Gak tau hiks hiks."

Langit menggeram frustasi, ia menjabat rambut nya bingung. Hingga akhirnya ia teringat bahwa masih ada kunci cadangan. Ia pun segera mengambil nya dan membuka pintu kamar itu. Dan benar saja sesuai dugaan nya, ketika pintu di buka, ia melihat Jingga tengah meringkuk di tengah tengah tempat tidur.

Lagi dan lagi, Langit menelan ludah nya dengan kasar ketika melihat posisi Jingga yang seperti itu. Bayangkan saja, saat ini, Jingga hanya memakai celana kolor milik Langit yang hanya sebatas setengah paha, dan kaos besar yang kedodoran, namun karena posisi tidur miring dan meringkuk, sehingga membuat baju itu tersingkap dan hanya menampilkan paha mulus milik Jingga.

"Shittt!" umpat Langit dalam hati. 'Sabar Langit, sabar. Ingat, dia masih bocah, bocah di bawah umur! bukan lawan kamu! ingat itu!' imbuh nya mencoba menguatkan batin agar tidak tergoda oleh bocah rusuh seperti Jingga.

...----------------...

Untuk yang minta visual...

Anggep aja ini ootd om Langit pas beli roti tawar untuk Jingga 🤭🙈🙈

Ini belum di make over Jingga yah, rambutnya masih panjang 🤭🙈🤣 oke Next visual Jingga menyusul 🤭🙈🙈

1
alfi
penuh dengan bawang 😭😭😭
asya yussi
Luar biasa
euprasia kewa
lanjut dong kak
siti aisyah
aduhhhh perutku SMP sakit
siti aisyah
🤣🤣🤣
Wiwit Wilowati
ceritanya bagus Thor..saya suka tak bertele2.. lanjut Thor..😅
Wiwit Wilowati
kasihan Kamu jingga
Wiwit Wilowati
Mulai hamidun ni jingga
Wiwit Wilowati
Kecewa
Wiwit Wilowati
Buruk
Wiwit Wilowati
kasihan jika.. Udah haus kasih sayang malah ditinggal ma orang2 tercintanya... sedih banget rasanya... Moga bahagia segera menghampiri mu senja..😭😭
Wiwit Wilowati
Nadin jd sugar baby aja udah salah tambah Lg hianati sahabat nya dgn pacar sahabat nya sendiri..
Wiwit Wilowati
ada2 aja si senja 😇😇😇
Wiwit Wilowati
langit pasti itu ya..
Ririen Banoe
Lumayan
Dety Zyah
Luar biasa
Fe
sabar ya om maxim
MELATI RAYA
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Pragya Ayundari
wah udh ga sholeh 🤣
Pragya Ayundari
gedemu malu pasti 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!