NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri Cupu

Pembalasan Istri Cupu

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Janda / Selingkuh / Identitas Tersembunyi / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak Nurr

"Pembalasan istri cupu" adalah cerita tentang seorang wanita yang telah lama merasa diabaikan dan tidak dihargai oleh suaminya. Namun, dia tidak lagi mau menjadi korban keadaan. Dengan tekad dan keberanian, dia memutuskan untuk membalas perbuatan suaminya dengan cara yang tidak terduga.

Dia mulai dengan meningkatkan penampilannya, mengembangkan bakatnya, dan membangun dirinya sendiri. Dia juga mencari dukungan dari orang-orang yang peduli padanya dan belajar untuk mencintai dirinya terlebih dahulu.

Pembalasan ini tidak hanya tentang membalas perbuatan suaminya, tetapi juga tentang menunjukkan dirinya sebagai wanita yang kuat dan mandiri. Dia ingin membuktikan bahwa dia tidak hanya menjadi istri yang patuh, tetapi juga seorang wanita yang berani dan berdaya.

Melalui perjalanan pembalasan ini, dia menemukan dirinya sendiri dan belajar untuk mengambil kendali atas hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Nurr, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Dia sendiri kemudian melempar dirinya ke tempat tidur, ke tempat tidur yang baru saja selesai diganti spreinya oleh para pembantu. Karena katanya dia tidak sedih memakai sprei yang sudah dipakai oleh Amel. "Mana dia datangnya bawa anak lagi!! Bisa-bisanya Ayah masih nerima dia, padahal ayah bilang Amel itu adalah anak durhaka, tapi tetep aja pas dia pulang dirangkul dengan sangat sempurna!"

 

Dengan kata lain Jika dia yang ada di posisi Amel,  Mungkin dia tidak akan diterima sebaik ini, terlebih ini hanya Anak tiri.

 

Sedangkan Bulan  di kamarnya. Dia langsung menyimpan semua nomor teman-temannya yang dia simpan di buku. Dan teman-temannya kaget ketika mengetahui Bulan memiliki ponsel.

 

[Heh, jir! Ke mana aja lu udah seminggu lebih nggak sekolah? Lo takut sama si Ari ] tanya seorang teman kepada Bulan.

Bulan berdecih, “gue mau pindah, nggak tahan Gue sekolah di tempat kayak gitu, apa-apa gue yang disalahin, ada yang rusak gue yang disalahin, ada yang hilang gue yang disalahin. Terus kalau di sekolahan ada siswa yang mewek atau jatuh, Pasti gue juga yang disalahin. Orang gue nggak ngapa-ngapain tapi gue yang selalu disalahin! Mendingan gue keluar aja lah, males gue sekolah di tempat kayak gitu! Bukannya melindungi siswa, malah buat siswa hampir gila,”

 

Hahahaaaaaa...., teman Bulan membalasnya dengan emot tawa. [Terus nanti lo sekolah di mana? Awas aja kalau di sekolah baru nanti nggak jadi ketua geng, Awas aja kalau nanti lo di sana Jadi anak yang cupu, pokoknya lo harus lebih barbar dari tempat lama] tantang teman Bulan, Yang sepertinya adalah sahabatnya itu.

 

“Aman!” Jawab Bulan. Padahal dia sudah berjanji kepada ibunya, Jika dia nanti sekolah Di tempat baru, maka dia akan menjadi anak yang baik, tapi belum apa-apa dia sudah berjanji kepada temannya jika akan lebih barbar dan cepat lama. Hah, Bulan benar-benar tidak bisa di ajak kompromi.

 

Sedangkan Ibunya.

 

Wanita itu kini membuka kamar Bulan  “Bagaimana rasanya tinggal di rumah ini?” Wanita itu melipat kedua tangan di dada sambil menyandar di ambang pintu.

Bulan yang sedang tiduran sambil bermain ponsel seketika duduk ketika melihat ibunya berdiri di sana. “Ibu...” Sapa gadis itu, kemudian dia memperlihatkan ponselnya, dia mengangkat ponsel berwarna purple itu setinggi wajahnya. “Lihatlah ibu.  Aku dibeliin apa sama nenek  ini adalah HP iPhone,  HP keluaran terbaru ibu. Coba tebak-tebak harganya berapa Bu, ini mahal banget aku nggak tahu deh harus berterima kasih kayak apa sama nenek!”

 

Tapi Amel , bukannya senang putrinya dibelikan barang mahal oleh ibu tirinya, dia hanya menatapnya kesal. Kenapa anaknya diberikan barang mewah seperti itu, Bukankah itu akan mengundang sesuatu yang bahaya.

 

“Kalau sekolah jangan dibawa!” Seru Amel walaupun dia tidak tahu akan menyekolahkan putrinya di mana.

 

“Ish ibu, suka membatasi kesenangan anaknya deh, nggak boleh gitu tahu Bu, itu namanya dzolim, dosa. Nanti malaikat mencatat---“ucapan Bulan tertahan ketika melihat tatapan ibunya.

 

“Suka hati kamu aja!” Jawab wanita itu, tidak mau membahas ponsel itu terlalu panjang lebar, mungkin Jika dia atau Bulan masih tinggal di rumah suaminya Nanda, Bulan yang punya ponsel dengan harga sampai belasan juta, pasti sudah ditodong oleh mertuanya, Tapi sayangnya sekarang mereka sudah tinggal di rumah mewah ayahnya.

 

“Oh iya, malam ini Ibu mau pergi. Ibu harap kamu jangan macam-macam, nanti juga kakek pulang.”

 

Bulan menautkan alis, “Ibu mau ke mana? Ibu gak ngajak aku? Ibu mau ketemu sama ayah?” Tanya Bulan beruntun pada ibunya.

 

Amel diam, dia sebenarnya tidak berharap bertemu dengan Nanda, nanti. Wong dia datang ke sana hanya untuk mewakili kakeknya. Sepertinya pikirannya masih tertutup dengan rasa sakit dan juga rasa cinta kepada Nanda, sehingga dia tidak bisa memanfaatkan kekuasaan kakeknya untuk kepentingannya sendiri. Misalkan dia datang ke sana sebagai orang kaya dan membuat keluarga suaminya menyesal karena membuang dia.

 

Entah bodoh atau polos berada dikawasan orang orang cupu, Amel tidak berpikir sampai ke sana.

 

“Habis magrib nanti Ibu langsung jalan, kamu jangan macam-macam, waktunya makan kamu turun nggak usah disuruh, apalagi sampai ngerepotin Mbak.”

 

Bulan kemudian mengangkat jempolnya, tanda Iya pada sang ibu.

 

Sedangkan Amel  langsung menutup pintu kamar sang Putri. Dan ketika dia akan masuk ke dalam kamarnya, dia menatap Rina  yang juga keluar dari kamarnya.

 

Tapi amel dengan santai masuk ke dalam kamarnya sambil melenggak-lenggokkan kakinya.

 

Rina Mendengus, “dia Nggak sadar kalau dia udah ibu-ibu?” Batin Rina emosi. Dia yang tadinya akan turun ke bawah kemudian masuk lagi ke dalam kamar.

 

Brakkkkk.

Pintu itu ditutup dengan kencang.

 

Sedangkan Amel  hanya menghempas rambutnya. “Cieee, yang panas, dia kan cuman Anak tiri, Kenapa dia seolah-olah menjadi pemilik rumah ini!” Batin Amel.

 

Wanita itu kemudian masuk ke dalam kamarnya, di sana masih kosong, hanya ada barang-barang di masa lalunya, yang ternyata sudah dikembalikan lagi dari gudang, walaupun itu tak banyak.

 

“Mereka pikir aku bisa pakai baju yang kecil-kecil ini? Lagian ini kan modelnya udah jadul.” Batin Amel.

 

Tok

 

Tok

 

Ketika Amel sedang melihat-lihat pakaian di dalam lemarinya, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.

 

“Ada apa?”tanya Amel karena kebetulan pintu kamarnya tidak ditutup, terlihatlah seorang pembantu membawa sesuatu di dalam sebuah plastik besar.

 

“Ini Bu, ada kiriman dari pak Randi.” Ucap wanita itu, mengangkat sesuatu itu tinggi-tinggi. Dan seorang pembantu lainnya juga membawa sebuah kotak.

 

“Oh iya.” Amel  kemudian langsung mengambil barang tersebut. Dan berterima kasih kepada para pembantu telah mengantarkan barang tersebut ke dalam kamarnya.

 

Di sana ada 4 baju, dan juga dua high heels yang akan dia pakai nantinya. “Om Andi pikir aku apa, aku bisa pakai baju sebanyak ini? Atau aku suruh pilih warna?” Batin Amel, kemudian Setelah dia menutup pintu kamar, dia mencoba semua baju yang mungkin cocok untuk dia pakai malam ini.

 

“Wah, udah lama banget Aku nggak pakai baju bagus kayak gini!” Batin Amel.

 

Wanita itu kemudian mandi terlebih dahulu, setelah itu dia langsung mengganti pakaiannya. Baru juga dia selesai memakai baju, seseorang kemudian kembali mengetuk pintu kamarnya.

 

“Apalagi sih!” Batin Amel.

 

Ketika dia membuka pintu, dua orang tersenyum. Amel menautkan alis, dia tidak mengenal dua orang ini. "Ada apa ya? Kalian siapa?"

 

Dan dua orang yang baru datang itu langsung memperkenalkan diri mereka, "kami dari Salon, ingin merias anda kak, kami dipesan oleh Pak Randi, dan beliau ada di bawah menunggu."

 

Amel speechless, Dia pikir dia harus dandan sendiri, ternyata dia dipesankan make up artis segala. "Whuhhh..." Amel langsung mempersilahkan keduanya masuk ke dalam kamarnya.

 

Dua orang itu sangat senang bisa merias anak Diningrat, Padahal mereka tahu Diningrat itu hanya memiliki satu anak, yaitu Rina mereka tidak tahu jika Pak Diningrat memiliki anak lain.

 

"Ini bajunya udah selesai Kak? Kalau udah selesai kita bisa langsung make up aja ya." Ucap laki-laki itu, sambil meminta Amel duduk,  dia juga meminta asistennya yang seorang perempuan untuk menata rambut Amel.

Hampir sekitar 40 menit, akhirnya make up Amel selesai juga. Dia seperti melihat orang lain, Dia begitu berbeda. "Waahhh, keren banget sih ini." Batin Amel  Make up-nya natural, dia seperti kembali pada usia sekitar 25 tahun.

 

"Gimana Kak? Apa ada mau yang diubah?

Misalkan lipstik atau bagian pipinya mau lebih merah lagi?"tanya make up artis itu kepada Amel.

1
Aki
Aku suka banget sama twist yang ada di cerita, semoga semakin menarik aja nanti!
Kinah Parinduri: Iya kakak tunggu bab selanjutnya ya
total 1 replies
Iolanthe
Cerita ini bagus banget, aku sangat penasaran dengan kelanjutannya.
Kinah Parinduri: Tunggu terus kelanjutannya ya kakak
total 1 replies
Fiqri Skuy Skuy
Menarik perhatian.
Kinah Parinduri: semoga kakak kakak pada suka ya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!