Ratu Ketiban Duren

Setelah mencari hotel buat mereka menginap, Akhtar meminta Ratu untuk istirahat. Akhtar akan pamit sebentar.

"Kamarku ada di sebelah. Kalau ada perlu apa-apa hubungi segera. Aku ada urusan sebentar, paling lama satu jam. Kamu bisa mandi dan istirahat. Kamu mau aku belikan apa?"

"Aku mau martabak mesir yang kemarin malam Om belikan."

"Oke, sekarang sebaiknya kamu tidur aja. Mandinya nanti. Sekali lagi aku mohon maaf karena selama berada di sini kamu kurang nyaman."

"Iya, nggak apa-apa," cicit Ratu.

"Aku tau kamu gadis yang baik dan pengertian," ucap Akhtar mengacak rambut Ratu.

"Terima kasih karena nggak memberi tau Daddy masalah ini."

Ratu hanya tersenyum. Sebenarnya ia ingin sekali mengadu pada Daddy. Akan tetapi ia juga takut Daddy yang akan marah dan melarang hubungannya dengan Akhtar. Ia mulai merasa nyaman dengan pria itu.

"Nanti aku belikan, sekarang tidurlah. Aku pamit."

Akhtar meninggalkan Ratu sendirian. Ia membawa kunci atau kartu untuk membuka kamar, karena Ratu mengatakan tak ingin keluar hanya mau tidur. Akhtar tak ingin mengganggu gadis itu saat ia kembali nanti.

Akhtar menjalankan mobil dengan kecepatan cukup tinggi. Ia langsung menuju rumah tantenya.

Sampai di tempat pesta, Akhtar mencari Aurell. Wanita itu tampak sedang duduk bersama suaminya dan Quin. Akhtar berjalan mendekati Aurell.

Dengan emosi Akhtar menarik taplak meja sehingga semua makanan dihadapan Aurell itu jatuh berantakan ke lantai. Untung tamu sudah mulai sunyi karena hari menjelang magrib. Tersisa hanya keluarga.

Aurell sebenarnya masih ada hubungan keluarga dengan Akhtar. Makanya ia bisa berada diantara keluarga yang lain.

Tommy, suaminya Aurell kaget. Ia langsung berdiri. Tampaknya kurang senang dengan apa yang Akhtar lakukan. Ia memandangi Akhtar dengan mata menyala. Tommy tahu jika pria dihadapannya ini adalah mantan suami istrinya.

Bukannya takut, Akhtar malah membalas memandangi Tommy dengan mata melotot.

"Apa kamu tidak bisa menjaga istrimu dengan benar?" tanya Akhtar emosi.

"Apa maksudmu?"

"Kak, udahlah. Sebaiknya kita pergi. Nggak perlu kakak meladeninya," ucap Aurell gemetar.

Robby dan sepupu yang lain meminta Akhtar tenang. Bicarakan semua baik-baik. Nanti akan malu dengan tetangga. Apa lagi sedang mengadakan pesta.

"Tanyakan dengan istrimu. Apa yang ia lakukan? Atau mungkin kamu belum move on dariku?" ucap Akhtar dengan senyum miring.

"Apa maksud perkataanmu? Coba kamu jelaskan saja, jangan berbelit."

"Aku peringatkan Aurell, jangan cari masalah dengan Ratu. Kita tidak ada hubungan lagi."

"Dari awal pernikahan, hubungan kita tak baik. Jika aku masih bertemu kamu, itu juga karena Quin. Apapun yang aku lakukan itu bukan urusanmu lagi. Urus saja suamimu."

Robby mendekati Akhtar lagi. Ia melihat Akhtar yang mengepalkan tangannya. Robby tak mau Akhtar terbawa emosi, yang akan terjadi keributan.

"Beruntung Ratu tak menghubungi orang tuanya atau saudaranya Raja. Kamu pasti tau dan kenal Raja."

"Raja ...?" tanya Aurell.

"Raja Arkan, bos dari suamimu Tommy. Jika saja ia tau adiknya sering kamu hina, bukan saja suamimu yang akan kehilangan pekerjaannya. Kamu juga?"

"Ada apa ini, Aurell? Apa hubungannya dengan Raja Arkan?" tanya Tommy heran.

Aurell tampak kaget dan lemas, ia terduduk kembali di kursi. Ia tak menyangka jika gadis calon istri Akhtar bukanlah gadis sembarangan.

Ratu adalah saudaranya Raja. Pemilik agensi tempatku bernaung saat ini. Tommy hanyalah sebagai manajer yang menjalankan agensi. Jika Raja tau, bukan saja Tommy yang kehilangan pekerjaan, tapi diriku juga.

Akhtar masih tampak emosi,ia tak suka jika orang-orang terdekat dan dicintainya diganggu.

"Kenapa? Kamu kaget. Berdoalah Aurell, berdoa agar Ratu tak menyampaikan semua yang kamu lakukan pada Raja. Apa lagi dengan Daddy-nya. Orang tua Raja jauh lebih kejam dari pria itu jika ada keluarganya diusik apa lagi putri kesayangannya, Ratu."

Tommy memandangi Aurell. Ia tak mengerti apa yang dilakukan wanita yang berstatus sebagai istrinya ini.

Tommy mengenal Aurell saat ia mulai bekerja di agensi yang ia pimpin. Pemilik agensi itu adalah Raja Arkan. Masalah apa yang dibuat istrinya sehingga Akhtar membawa nama atasannya itu.

"Aurell ... katakan, apa yang kamu lakukan? Apa hubungannya dengan Raja."

Aurell hanya menggeleng, ia tak tau harus berkata apa. Raja memang tak pernah mengenalkan Ratu pada teman-temannya. Ratu tak pernah keluar rumah selain bersama Felix atau kedua orang tuanya. Tak banyak rekan kerja Raja atau Azril yang mengenal gadis itu.

Itu juga yang menyebabkan Akhtar tak mengenal Ratu jika saja tak bertemu dengan gadis itu di perusahaan Raja, tepatnya di toilet kantor Raja.

Akhtar meninggalkan tempat itu. Ia tak mau makin terbawa emosi. Jika pesta telah usai, mungkin Akhtar akan melakukan sedikit keributan agar Aurell jera.

Pria itu tak ingin tantenya malu dan kecewa jika ia melakukan keributan yang akan merusak jalannya pesta.

**Bersambung

Hai semuanya ... Selamat siang. Mama kembali datang membawa rekomendasi karya dari teman mama**.

Ketika cinta ,sayang dan segalanya sudah ku berikan namun , tetap saja semua tak bisa membuatmu mengakui ku sebagai istrimu ,sedangkan dia yang katamu hanya sebuah rekayasa Namun kenyataan nya dialah yang mendapat pengakuan . Harus kah ku bertahan ,haruskah aku mempercayai kata cinta mu ( Ranty Amalia Widodo) Aku hanya mencintai mu , namun keadaan ku membuat aku harus menyakitimu ,aku menyayangimu,tapi aku juga bukan hanya milik mu tapi aku juga milik fans ku.jika saja kau tahu aku sangat kehilangan mu penyesalan itu lah yang kini aku rasakan ( Ferrell Nugraha)