Bocil skip ya.. novel ini area dewasa.. bijaklah dalam memilih bacaan sesuai umur... lumayan banyak adegan dewasa di novel ini..
YARA HAYDEN, gadis 23 tahun yang bar bar dan selalu membuat pusing kedua orang tuanya. Dipertemukan oleh takdir dengan BRYCE RILEY ROBERT. Seorang pria berumur 32 tahun yang sama gilanya dengan Yara.
Karena punya persamaan karakter yang hampir sama, membuat mereka sering bertengkar dan tak mau kalah.
Mereka menjalani perjalanan gilanya ke berbagai negara dengan segala konflik yang terjadi di antara mereka. Bagaimana kisahnya? yuk dibaca 😁
Karakter cewenya tetep barbar n beringas ya..otor memang suka cewe begitu..ga suka cewe menye2 yang lemah😁 klo bosen ma karakter cewe bar bar silahkan di skip dr awal..
SEPERTI BIASA..TIDAK ADA PERSELINGKUHAN DI NOVEL OTOR YAA.. KALOPUN ADA PENGGANGGU DIANTARA MEREKA, PEMERAN UTAMA GA AKAN TERGODA 😁
INGAT YA..DISINI GA ADA KONFLIK BERAT..SEMUANYA RINGAN DAN SANTAI... JADI SKIP AJA KLO GA SUKA..
FEEL FREE TO READ N SKIP.. BOLEH KRITIK MEMBANGUN YA..JANGAN NYINYIR DI LAPAK OTOR.. BIKIN NOVEL GA SEMUDAH ITU..HARGAI KARYA OTOR..NO PLAGIAT..
JANGAN PROMO DI LAPAK ON GOING..
IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#31
Setelah makan pagi, Bryce mengajak Yara ke pantai.
Di pantai belum terlalu banyak pengunjung yang datang karena memang masih lumayan pagi.
"Ayo berenang", kata Bryce.
"Tidak..aku sedang tidak mood", kata Yara.
"Masih tidak ada ombak..ayo", Bryce menarik tangan Yara.
"Bryce..jangan memaksaku", Yara berusaha melepaskan tangan Bryce meskipun Bryce tetap menyeretnya.
"Apa gunanya kau kemari jika kau tidak ke pantai", jawab Bryce.
"Bryceee", teriak Yara dan duduk agar Bryce tak menyeretnya lagi.
"Baiklah", Bryce melepaskan tangan Yara.
Lalu tiba tiba Bryce memanggul Yara dan membawanya lari ke pantai. Kemudian Bryce melempar tubuh Yara ke air pantai dan membuat baju Yara basah.
BYUURRRR....
"BRYCEEEEEE...I HATE YOUUUU", teriak Yara.
Bryce hanya tertawa dan kemudian berenang.
Kemudian Yara berdiri dan menuju ke tepi pantai. Tetapi Bryce sekali lagi menangkapnya dan kali ini dia menggendong Yara sampe hampir ke laut yang sedikit dalam.
"BRYCEEE ...UUURRRGHHHH...WHAT ARE YOU DOING?????", teriak Yara lagi.
Bryce hanya tertawa usil dan membawa Yara semakin ke tengah.
"No..no..no...jangan terlalu ke tengah..bagaimana jika ada arus bawah?", teriak Yara dan melingkarkan tangannya dengan erat ke leher Bryce.
"It's not funny Bryce", bentak Yara.
Bryce mulai berenang dan membawa Yara ke tengah laut.
"Let me go..jika tidak...", teriak Yara.
"Jika tidak kenapa?kau mau pergi?pergilah", kata Bryce tersenyum jahil.
Yara sebenarnya pintar berenang. Tapi nyalinya ciut jika sudah di laut. Dia takut terbawa ombak dan tenggelam. Apalagi sekarang, Bryce membawanya jauh dari tepi pantai.
"Kenapa kau jahat sekali padaku?", tanya Yara dengan wajah takutnya.
Bryce tentu saja tertawa melihat wajah Yara yang menyedihkan.
"Aku senang melihatmu ketakutan", jawab Bryce.
"Aku akan membalasmu nanti..lihat saja..", kata Yara pelan dan masih melihat ke sekelilingnya yang warna airnya semakin biru gelap.
"Memohonlah..agar aku membawamu ke tepi", kata Bryce.
"Kau tidak lelah berenang sambil menggendongku?", tanya Yara.
"Tidak..aku anak pantai..jadi ini bagaikan mandi di bathtub bagiku", jawab Bryce tersenyum.
"Baiklah..aku mohon bawa aku ke tepi..", kata Yara pelan.
"Kau kurang tulus..coba lagi", kata Bryce.
"Kau mempermainkanku ya?", tanya Yara kesal.
"Ya..tentu saja..bukankah itu hobbyku?", jawab Bryce.
"Iiiisshhh..kau ini", geram Yara.
Lalu Yara menatap mata biru Bryce dan menghirup nafasnya dalam dalam.
"Tuan Bryce yang paling tampan...aku mohon amat sangat padamu..bawa aku ke tepi pantai..apapun keinginanmu nanti pasti akan kukabulkan kecuali bercinta", kata Yara sambil tersenyum terpaksa.
Bryce kembali tertawa keras mendengar permohonan Yara.
"Baiklah nona..aku akan mengabulkannya..dan sekarang beri aku tenaga untuk membawamu ke tepi", kata Bryce.
Yara memicingkan matanya dan hatinya mulai tak enak mendengar kata kata Bryce.
"Tenaga?tenaga apa?", tanya Yara curiga.
"A kiss", jawa Bryce tersenyum menang.
"Oh God..kau benar benar pria mesum Bryce", kata Yara.
"Kita pernah berciuman bukan..jadi kurasa itu bukan sesuatu yang sulit untuk dilakukan", jawab Bryce enteng.
Yara tak sadar bahwa Bryce mulai membawanya ke tepi. Dia hanya ingin mengerjai Yara saja.
"Kau benar benar menyebalkan..sangat sangat menyebalkan", geram Yara.
"Baiklah..jadi kau tidak mau ..maka aku..".
CUP...
Yara memotong ucapan Bryce dan mengecup bibir Bryce dengan sangat singkat.
"Hei..itu bukan ciuman", protes Bryce.
Yara memandang mata Bryce tajam.
Lalu tiba tiba Bryce mencium bibir Yara dan **********.
Yara yang tanpa persiapan apapun tampak kaget dan Bryce semakin memperdalam ciumannya karena mulut Yara terbuka secara spontan.
Tak lama, Bryce menghentikan ciumannya. Dan Yara tampak mengambil nafas karena ciuman Bryce tadi membuatnya kehilangan nafas selama beberapa detik.
"Kau gila Bryce", geram Yara marah.
"Yup..bersiaplah menghadapi kegilaanku", kata Bryce tersenyum.
"Aku akan membantingmu nanti..tunggu saja", kesal Yara.
"Kita sudah sampai..turunkan kakimu", kata Bryce.
"Oh God....kau mengerjaiku ya?", kaki Yara kemudian menapak pasir dan itu artinya dia sudah menuju ke tepi.
Bryce hanya mengangguk dan melepaskan Yara..Lalu dia berenang kembali meninggalkan Yara.
"KAU AKAN MATI DITANGANKU BRYCE...DASAR BRENGSEEEKKK", teriak Yara kesal.
Bryce hanya melambaikan tangannya dan tersenyum meledek.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VITE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤
gue sudah di posisi itu.
gue yang dulu selalu cerita segalanya.
kini di pendam sendiri.
seorang ayah pengertian dan seperti rasa sahabat sumpah itu sangat menyayat hati ketika Telah pergi.
secara negara di bahas sama isi-isiny yang tak kalah seru
salah satunya cerita yang lagi kita baca