NovelToon NovelToon
Bringing Back, My Wife

Bringing Back, My Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cintamanis / Penyesalan Suami
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

Karena satu kesalahannya, Azam harus kehilangan semua yang ia miliki, istri dan keluarga besarnya.

Azam melakukan segala cara untuk kembali meraih apa yang sudah terlepas. Meski jalan yang ia lalui tidak mudah.

Bisakah Azam mendapat semuanya kembali? cinta sang istri dan keutuhan keluarga Malik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BBMW BAB 31 - Cinta Dan Memaafkan

"Jadi kamu kembali dengan pria itu?" tanya Edward dengan tatapannya yang dingin.

Bella dan Edward sama-sama tahu jika Edward mencintai Bella. Berulang kali bahkan Edward mengatakan andai mereka tidak berjodoh, Edward akan ikhlas melihat Bella bersama pria lain, asalkan pria itu bukan Azam.

Bukan tanpa sebab kenapa Edward begitu membenci pria dari keluarga Malik itu. Azam tak hanya sekali menyakiti Bella wanita yang dicintainya, namun berulang kali.

"Kenapa?" tanya Edward lagi karena Bella hanya menjawab pertanyaan pertamanya dengan sebuah anggukan kepala.

"Karena aku mencintai dia Ed, seperti kamu yang mencintai aku. Apapun kesalahanku, pasti akan kamu maafkan, iya kan?" jawab Bella dengan bertanya pula.

Sebuah jawaban yang membuat Edward bergeming, Bella memang selalu bisa menjawab semua pertanyaannya. Mendengar jawaban itu akhirnya Edward mengukir senyumnya tipis.

Namun Bella membalasnya dengan senyum yang sangat lebar.

Diam-diam diujung sana, Jo mengambil foto Edward dan Bella lalu mengirimkannya kepada Azam.

Foto saat Edward dan Bella sama-sama tersenyum dengan saling tatap.

Inilah memang rencana Edward, membuat Azam kembali menunjukkan sisinya yang sangat tak disukai Bella. Pria yang selalu bersikap kasar, selalu menilai tanpa tahu apa kebenarannya.

Bukan hanya foto yang Jo kirimkan kepada Edward, namun lengkap pula dengan alamat cafe ini.

Kini Edward hanya menunggu, Azam yang akan datang kesini dan marah-marah tidak jelas, lalu menuduh Bella dan melontarkan kata-kata yang menyakitkan.

Edward sangat yakin, setelah itu Bella tak akan lagi kembali pada Azam. Karena untuk selamanya Azam tidak akan pernah berubah, sikap kasar itu sudah mendarah daging.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Ting!

Sebuah pesan masuk di dalam ponsel Azam. Sang pemilik baru saja keluar dari dalam kamar mandi dan mendengar notifikasi itu.

Azam sangat berharap jika itu adalah pesan dari sang istri. Ia bahkan tersenyum saat menghampiri ponselnya di atas meja kerja.

Lalu mengerutkan dahi saat nomor yang tertera di sana adalah nomor baru. Dan saat Azam membukanya kedua netra Azam langsung membola.

Seketika dadanya sesak saat melihat sang istri saat ini sedang bersama pria lain, menghabiskan waktunya bersama Edward, seseorang yang Bella tahu bahwa Azam tak menyukainya.

Azam bahkan meremat ponselnya kuat dan segera menyambar kunci mobilnya yang lain di atas meja.

Tujuannya kini hanya satu, cafe dimana sang istri dan Edward berada.

Sepanjang perjalanan Azam terus menatap ke depan, ingin secepatnya sampai di cafe itu dan menarik paksa Bella untuk pulang.

Namun teringat jika Bella selalu marah tiap kali ia memperlakukannya dengan kasar membuat Azam kembali berpikir, apakah keputusan yang dia ambil kali ini benar atau salah.

Mendatangi Bella ke cafe dan menariknya untuk pulang?

Cukup lama berpikir dan akhirnya Azam menggelengkan kepalanya pelan.

"Tidak, aku tidak boleh memperlakukan Bella seperti dulu, memperlakukannya dengan kasar tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi," gumam Azam.

Saat itu pula ia memutar kemudinya, kembali menuju Pan Pacific Apartemen, dan menunggu kepulangan sang istri di sana.

Azam memang merasa cemburu, namun sekuat tenaga menahan agar cemburu itu tak menguasai dirinya.

Nanti saat Bella pulang Azam akan bertanya tentang apa yang terjadi hari ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di cafe.

Lama Edward menunggu dan Azam tak juga sampai-sampai di cafe ini, ia bahkan sudah menatap tajam ke arah sang asisten.

Jo pun bingung harus menjawab apa, semua tugasnya sudah ia selesaikan.

"Edward, aku pamit dulu ya, aku harus segera pulang," pamit Bella.

Edward terdiam, bingung memikirkan apa alasan untuk membuat Bella tetap tinggal.

Bella bangkit dari duduknya dan reflek Edward pun mengikuti.

"Bell!" panggil Edward dan Bella sontak kembali menatap ke arahnya.

"Ya?" sahut Bella dengan nada bertanya, apa apa?

"Semoga keputusanmu kali ini tepat, aku akan selalu mendoakan yang terbaik untukmu," ucap Edward, tiba-tiba hanya kata itulah yang bisa ia ucapkan.

dilihatnya Bella yang tersenyum setelah ia mengucapkan kata itu. Senyum yang membuat Edward pun lega saat melihatnya.

Benar kata Bella, karena cinta kita bisa memaafkan apapun kesalahan yang sudah diperbuatnya. Seperti saat ini, tak peduli berapa kali Bella selalu mengabaikannya, nyatanya Edward tetap tak bisa marah.

Nyatanya ia tetap mendoakan yang terbaik untuk Bella.

"Terima kasih Ed," jawab Bella pula, setelahnya ia benar-benar pergi dari sana. Fhia dan Ben pun segera mengikuti.

Jam 4 sore, Bella dan yang lainnya sampai di apartemen. Azam menyambut Bella dan Ben dengan bibir yang tersenyum, melihat ada Ben di sana makin membuatnya tersenyum lebar, untung dia tidak datang dan meluapkan semua rasa cemburunya.

Disambut oleh sang suami, Bella pun langsung berlari menghampiri dan memeluk suaminya itu erat.

"Ampun ampun ampun, tunggu aku masuk kamar dulu Bell," ucap Ben, dia sebenarnya tidak kesal hanya menggoda keduanya. Saat berucap pun Ben tersenyum, lalu segera berlalu dari ruang tamu.

"Bagaimana hari ini? apa menyenangkan?" tanya Azam dan Bella yang ditanya pun menganggukkan kepalanya.

"Nanti malam aku ceritakan," bisik Bella, seolah di sana sedang banyak orang, padahal hanya ada mereka berdua.

Azam yang gemas pun langsung mencium bibir sang istri, melumaatnya lembut meleburkan rasa cemburu yang tadi ia rasa.

Keduanya terkekeh saat melepaskan pagutan itu. Takut Ben kembali dan memergoki mereka.

"Ayo ke kamar," desis Bella pula dan membuat kekehan keduanya makin kencang.

Seperti kata Bella tadi, malam ini ia menceritakan semuanya apa yang terjadi hari ini. Tentang pembatalan beberapa kerja sama dan dia membayar pinalti yang disepakati, tentang pemotretan yang sudah tidak bisa dibatalkan dan tentang pertemuannya dengan Edward.

Bella juga mengatakan, jika kini ia dan Edward sudah saling memperjelas semuanya, bahwa Bella kembali pada sang suami dan mereka juga harus menjaga jarak.

Sebagai seseorang yang bekerja dengan banyak orang, Bella tak ingin hubungannya dengan siapapun jadi memburuk. Tak ingin ada kecanggungan disaat tak sengaja bertemu di satu acara. Karena itulah kini ia dan Edward hanya berteman baik, tidak lebih.

Selesai Bella bercerita, Azam mengecup dalam kening sang istri. Satu yang Azam sadari, iapun bekerja dengan banyak orang dan tidak semuanya pria, pasti ada beberapa pula yang perempuan.

Mendengarkan cerita Bella, membuat Azam menyadari itu. Mereka memang harus saling percaya dan bukannya bersikap posesif.

Sama-sama sadar jika menjalin hubungan baik sesama rekan bisnis adalah hal penting.

"Aku mencintaimu," ucap Azam dan Bella makin mengeratkan pelukannya pada sang suami.

"Abang tidak cemburu?"

"Cemburu lah, tapi aku tidak menyangka kamu se dewasa ini," jawab Azam dan Bella hanya terkekeh saja.

1
altanum
karyamu selalu bagus thor.
terus semangat berkarya thor
miroh Jasseem
Luar biasa
Maryam Renhoran
jadinya ikut nangis di episode ini,
Mksih yaa thor uda sajikan bacaan terbaik yg mbuatkuu makin penasaran dari episode ke episode 🫰😍
Maryam Renhoran
Semangat Adam....💪💪
smangat mnjalanii cobaan dlam RT...
Miss Yeye
Luar biasa
Nurul Aeni
Biasa
Nurul Aeni
Buruk
Musfa Ningsih Karyadi
Arnold msh cemburu☺
Anonymous
ok
Riyana Rika
baca ini kayak ngiris bawang .. bikin meleleh /Sob/
Anik Suwarni
fhia jodohin sama Ben ya Thor, biar tambah seru😀😀
Nur Syamsi
2 tahun Edwar menunggu, bgaimna Tdk langsung mekamar pas wisuda wanitanya ...
Nur Syamsi
Haura ingat nenek Zahrah, pda saat mrk bersamaan hamil mrk diajak nenek Zahrah untuk jual sembako diperkampungan
Nur Syamsi
Dua tahun Tdk terasa Edwar sabar .....
Nur Syamsi
Keluarga Malik udah kaya baik, Tdk pandang status dermawan pula.....👍👍👍
Nur Syamsi
author nenek Aminah SMA om Jodi mana ya...
Nur Syamsi
Arnold takut diembat lagi mangkanya langsung tunangan
Nur Syamsi
lanjut author seru
Nur Syamsi
Aghata Aghata benar" polos anaknya
Nur Syamsi
😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!