(Sequel dari CEO Galak Itu Suamiku, sebelum baca Istriku Mahasiswaku baca dulu sequelnya.)
Skala, seorang pria tampan, tegas dan galak. Dia merupakan dosen di sebuah fakultas yang cukup terkenal di Indonesia.Skala terkenal di kampus dengan sifat galaknya dan tidak segan mengurangi nilai mahasiswanya bila melanggar peraturannya. Di umur yang 32 tahun ini ,dia belum menikah bukan karna tidak laku, tapi karna kesesibukannya dengan pekerjaanya sebagai dosen.
Devia Alisya Ardiansyah, gadis cantik yang baru berumur 20 tahun itu, terkenal dengan sifat bar-barnya dan juga judes. Devia kuliah di tempat Skala mengajar sebagai dosen dan dia mahasiswa yang selalu mendapat hukuman dari Skala karna seringnya terlambat ketika mata pelajarannya.
Tapi bagaimana ketika Devia dan Skala di jodohkan oleh kedua orang tua mereka. Dosen menikah dengan mahasiswanya sendiri yang terkenal bandel dan juga bar-barnya.
"Saya gak mau nikah sama bapak Skala! " ujar Devia.
"Yakin? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon windanor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengganggu
Devia terbangun dari tidurnya dia menatap jam dinding yang menunjukkan 02:00 pagi. Lampu kamar di matikan hanya ada cahaya remang-remang. Suasana saat ini hening dan sepi hanya bunyi jam dinding yang berbunyi cukup keras.
Devia seketika mengingat film horor yang dia tonton tadi. Matanya menatap sekitar kamar yang terlihat gelap dan terbayang hantu di film horor tersebut berdiri di depan pintu . Devia langsung memeluk Skala yang tertidur lelap.
"Mas bangun.. mas bangun aku takut " ujar Devia meremas baju kaos suaminya karna ketakutan.
"Mas bangun" ujar Devia.
"Kenapa? " tanya Skala yang masih menutup matanya .
"Bangun buka matanya aku takut " ujar Devia. Skala perlahan membuka matanya dan menatap ke arah Devia yang memeluknya.
"Kamu kenapa? "tanya Skala.
"Aku takut " ujar Devia.
"Sudah aku bilangin jangan nonton horor, lihat sekarang kamu jadi ketakutan sendirikan" ujar Skala yang kesal dengan istrinya sesabar-sabarnya dia pasti akan kesal juga dengan sikap Devia.
"Kamu kenapa nyalahin aku sih? Memang salah aku nonton film horor? Kalau kamu terganggu dari tidur kamu karna aku sana tidur lagi gak usah pedulikan aku " ujar Devia membelakangi Skala. Pria itu memilih tidur kembali dia benar-benar mengantuk dan lelah seharian bekerja.
Devia berbalik kearah Skala yang kembali dengan tidurnya, membuat gadis itu mendengus kesal bukannya di rayu atau di bujuk supaya gak marah lagi tapi malah di tinggal tidur gak peka banget, setidaknya jadi suami idaman.
"Mas bangun " Devia kembali membangunkan Skala karna masih takut.
"Kenapa lagi Devia " ujar Skala yang mulai geram dengan Devia.
"Aku takut kamu jangan tidur ,tunggu aku tidur dulu baru kamu tidur lagi " ujar Devia.
"Sekarang tutup matanya " ujar Skala.
"Gak bisa aku gak bisa tidur " ujar Devia.
Skala menarik Devia kedalam pelukannya dan mengusap kepala istrinya lembut dan memberikan kecupan di kening Devia.
"Sekarang tidur aku tungguin" ujar Skala . Devia mulai menutup matanya, pria itu menguap karna mengantuk dia masih mengusap kepala Devia sampai istrinya tertidur.
********
Suara decapan bibir memenuhi ruangan tamu. Skala mencium bibir istrinya lembut dan menahan tengkuk Devia agar memperdalam ciumannya. Skala beralih mencium dan menyesap leher Devia hingga meninggalkan bekas ke merahan. Devia melenguh dengan apa yang di lakukan Skala dia hanya pasrah menolak pun tidak ada gunanya.
Tangan pria itu menelusup masuk ke dalam baju kaos istrinya, dia masih menyesap leher istrinya.
"Ekhmm"deheman seseorang menghentikan aktifitas Skala.Pria itu menatap tajam pada Azka semenjak ada adiknya dia jadi tidak bisa bermesraan dengan Devia.
Devia memeluk Skala menyembunyikan wajahnya karna malu, dia sudah mengatakan pada Skala jangan melakukannya di ruang tamu tapi suaminya tidak mendengarkan sekarang dia kedapatan oleh Azka sedang bercumbu.
"Kalau mau produksi anak itu di kamar jangan di ruang tamu. Hargai aku yang jomblo di sini kalian berdua secara tidak langsung telah menzholimi aku dengan memperlihatkan bermesraan kalian, hatiku sakit melihatnya " ujar Azka mendramatis.
"Makanya cepat nikah supaya bisa mesraan kaya gini " ujar Skala.
"Abang fikir cari istri kaya cari baju, aku mau mencari istri yang cantik, lembut tutur katanya dan ilmu agama tinggi tapi cari wanita seperti itu sekarang susah, kaya cari permata di dalam lumpur " ujar Azka.
"Masih banyak wanita yang kaya gitu ,kamu aja yang gak bisa menemukan " ujar Skala.
"Bang istri lho kenapa sembunyiin mukanya biasanya cerocos mulu kaya emak-emak gak di kasih belayan " celetuk Azka . Devia menggeram kesal dia ingin sekali membalas ucapan Azka tapi Skala memeluknya erat menenggelamkan kepalanya di dada bidangnya.
Bersambung...