NovelToon NovelToon
Jurus Terakhir Tuanku

Jurus Terakhir Tuanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah sejarah
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

JURUS TERAKHIR TUANKU/ TUANGKU

​Ribuan tahun lamanya, daratan Xianwu mengenal satu hukum: kekuasaan dipegang oleh pemilik teknik bela diri pamungkas.
​Tuanku —seorang pewaris klan kuno yang tersisa—telah hidup dalam bayang-bayang kehancuran. Ia tidak memiliki bakat kultivasi, tubuhnya lemah, dan nyaris menjadi sampah di mata dunia persilatan.

​Namun, saat desakan musuh mencapai puncaknya, sebuah gulungan usang terbuka di hadapannya. Gulungan itu hanya berisi satu teknik, satu gerakan mematikan yang diwariskan dari para pendahulu: "Jurus Terakhir Tuanku".

​Jurus ini bukan tentang kekuatan, melainkan tentang pengorbanan, rahasia alam semesta, dan harga yang harus dibayar untuk menjadi yang terkuat.

​Mampukah Tuanku, dengan satu jurus misterius itu, mengubah takdirnya, membalaskan dendam klannya, dan berdiri sebagai Tuanku yang baru di bawah langit Xianwu?

​Ikuti kisah tentang warisan terlarang, kehormatan yang direbut kembali, dan satu jurus yang mampu menghancurkan seluruh dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

NOVEL: JURUS TERAKHIR TUANKU

BAB 3: KEDATANGAN SULTAN RAZIQIN DAN GEGARA HARTA KARUN JEMBER

1. Latihan di Dalam Bayangan Es

Pangeran Sultan Sati menghabiskan dua bulan berikutnya di dalam Gua Es, berlatih di bawah bimbingan rahasia Putri Liandra. Putri Liandra sendiri tidak berani mencoba teknik Transformasi Yin-Yang Balik itu, tetapi pengetahuannya tentang sirkulasi Qi dan Meridian memungkinkan Pangeran Sultan Sati untuk menavigasi bahaya.

Teknik itu brutal. Itu memaksa Qi Yin Mutlak yang destruktif untuk berputar dalam siklus kecil di antara sepuluh Meridian minor, mengubahnya dari energi yang kacau menjadi energi yang terorganisir. Setiap rotasi terasa seperti meridiannya dicincang oleh serpihan es.

Namun, hasilnya luar biasa.

Dua bulan, dan Pangeran Sultan Sati tidak hanya menstabilkan Qi Yin Mutlak, tetapi ia juga berhasil memurnikannya. Ia masih tidak memiliki Inti Kultivasi (Dan) yang normal. Sebaliknya, batu giok di dadanya berfungsi sebagai "Inti Yin" yang memompa Qi. Kekuatan dasarnya sekarang stabil di tingkat Kultivator Dasar Akhir, tetapi kualitas Qi-nya melebihi Master Kultivasi.

Hubungannya dengan Putri Liandra juga semakin dalam. Ia menghormati Putri Liandra karena keberanian dan pengetahuannya, sementara Putri Liandra menghargai ketahanan dan tekad Pangeran Sultan Sati.

"Kau berhasil, Sati," kata Putri Liandra suatu pagi, saat Pangeran Sultan Sati menyelesaikan siklus Transformasi-nya tanpa erangan. "Qi-mu kini stabil. Kau memiliki fondasi. Kau telah melampaui hambatan yang ditakuti leluhurmu."

Pangeran Sultan Sati membuka matanya yang sekarang kembali cokelat, tetapi memancarkan lapisan tipis keemasan ketika ia memfokuskan energi. "Hanya untuk bertahan hidup. Aku harus meninggalkan tempat ini. Aku tidak bisa selamanya bergantung pada hawa dingin gua."

Putri Liandra mengangguk, ekspresinya serius. "Misi Klan Pedang Abadi di Pegunungan Tanduk Naga juga telah selesai. Kami harus kembali. Tetapi sebelum itu, ada sesuatu yang harus kau ketahui. Berita tentang kehancuran Jendral Zhuo dan dua Master-nya telah menyebar, meskipun alasannya tidak diketahui."

"Klan Naga Hitam pasti mencurigai aku," kata Pangeran Sultan Sati, membersihkan debu dari jubahnya.

"Bukan itu saja. Klan Naga Hitam menuduh klan lain berkonspirasi. Mereka mengumumkan bahwa mereka akan mencari sekutu yang mampu membantu mereka melacak Relik Jiwa dari Klan Pangeran Sultan Sati. Dan di sinilah berita baru muncul..."

2. Gempar dari Umbul Sari Jember

Putri Liandra mengeluarkan sebuah gulungan kecil dari jubahnya. Ini adalah berita yang disadap oleh pengawalnya yang berada di dekat jalur komunikasi.

"Satu minggu lalu, sebuah kekuatan baru memasuki Daratan Xianwu. Mereka menyebut diri mereka Klan Umbul Sari Jember, sebuah kekuatan yang sebelumnya hanya diketahui di wilayah selatan yang terpencil.

Mereka dipimpin oleh seorang kultivator muda, yang kekuatannya disebut-sebut tak tertandingi oleh generasinya: Sultan Raziqin."

Pangeran Sultan Sati menyeringai sinis. "Sultan Raziqin? Nama yang sombong."

"Tidak sesombong kekuatannya, Sati. Dikabarkan, Sultan Raziqin adalah seorang kultivator di tingkat Raja Kultivasi—di usia dua puluhan. Itu adalah hal yang belum pernah terdengar."

Pangeran Sultan Sati terdiam. Raja Kultivasi. Bahkan ayahnya, Tuanku yang terkuat, mencapai tingkat itu di usia empat puluhan.

"Klan Umbul Sari Jember muncul dengan satu tujuan: mencari 'Harta Karun Abadi' yang dikabarkan tersembunyi di Daratan Xianwu. Dan yang membuat ini relevan denganmu: Klan Naga Hitam segera mendekati Sultan Raziqin."

"Mereka mencari bantuan untuk melacak Jurus Terakhir," simpul Pangeran Sultan Sati.

"Tepat," kata Putri Liandra. "Sultan Raziqin bukanlah seorang idiot. Dia tahu risiko bersekutu dengan Klan Naga Hitam. Tetapi dia menerima tawaran itu, dengan imbalan: Klan Naga Hitam akan memberinya peta lokasi 'Harta Karun Jember' yang konon disembunyikan oleh para leluhur Klan Naga Hitam."

"Permainan politik yang buruk," komentar Pangeran Sultan Sati. "Dia menukar kehormatan dengan kekayaan."

"Mungkin bukan kekayaan," kata Putri Liandra, matanya menyipit. "Klan Umbul Sari Jember adalah klan yang fokus pada teknik spiritual unik, bukan seni bela diri. Mereka percaya Harta Karun Abadi akan memberi mereka kekuatan mutlak untuk mendominasi Xianwu."

"Dan mengapa mereka mencurigai klan saya? Jurus Terakhir bukan harta karun," Pangeran Sultan Sati menekankan.

"Klan Naga Hitam memutarbalikkan cerita. Mereka mengatakan Klan Pangeran Sultan Sati tidak dihancurkan karena kekuatan Jurus itu, tetapi karena Anda mencuri kunci yang dapat membuka Harta Karun Jember. Mereka telah berhasil menciptakan narasi bahwa Pangeran Sultan Sati adalah seorang pencuri."

Pangeran Sultan Sati mengepalkan tangannya. Amarah, yang sempat mereda oleh kedinginan Qi Yin Mutlak, kembali membara. Mereka tidak hanya membunuh klannya, tetapi juga mencoreng nama klannya.

"Aku harus bertemu Sultan Raziqin," kata Pangeran Sultan Sati, tekad terpancar di matanya. "Aku harus memotong mata rantai ini sebelum Klan Naga Hitam menggunakannya untuk menghancurkanku. Klan ini adalah bahaya baru."

3. Token Pertemanan dan Jalan Berpisah

Putri Liandra bangkit. "Aku tahu kau akan berkata begitu. Karena itu, aku tidak bisa membiarkanmu pergi sendiri."

"Putri, aku menghargai tawaranmu, tetapi ini adalah masalah Klan Pangeran Sultan Sati. Aku harus menanggungnya sendiri."

"Itu tidak hanya memengaruhi Klan Pangeran Sultan Sati lagi, Sati," Putri Liandra membantah. "Klan Naga Hitam semakin kuat. Jika mereka bersekutu dengan Raja Kultivasi muda itu, keseimbangan Xianwu akan hancur. Klan Pedang Abadi akan menjadi target berikutnya. Aku memiliki kepentingan dalam menjatuhkan aliansi ini."

Pangeran Sultan Sati tersenyum tipis. "Meskipun demikian, aku harus pergi dengan caraku sendiri. Aku tidak bisa membawa lambang Klan Pedang Abadi bersamaku. Aku adalah debu. Aku harus bergerak di bayang-bayang."

Putri Liandra menghela napas, menyadari bahwa ia tidak bisa meyakinkan pria keras kepala ini. Ia kemudian menarik kalung perak dari lehernya—sebuah ukiran pedang kecil yang sangat halus.

"Ambillah ini," katanya, menyerahkan kalung itu. "Ini bukan token resmi Klan Pedang Abadi, tetapi ini adalah lencana pribadi saya. Jika Anda dalam masalah besar dan perlu bantuan, kirimkan ini ke pos terluar Klan Pedang Abadi terdekat. Ini akan menjamin saya datang membantu Anda, meskipun itu berarti saya harus melawan Klan Naga Hitam."

Pangeran Sultan Sati mengambil kalung itu. Dinginnya logam bercampur dengan dinginnya batu giok di dadanya. "Terima kasih, Liandra."

"Jagalah dirimu, Pangeran Sultan Sati," katanya, memanggilnya dengan nama lengkap untuk pertama kalinya sebagai perpisahan.

4. Penyamaran dan Perjalanan ke Selatan

Pangeran Sultan Sati meninggalkan Gua Es sendirian, bergerak ke arah selatan tempat Klan Umbul Sari Jember dikabarkan berada. Ia mengenakan jubah abu-abu polos, menutupi seluruh tubuhnya, dan membawa tongkat Lin Kai—sebuah pengingat konstan akan sumpahnya.

Berkat stabilisasi Qi-nya, ia kini bisa melakukan perjalanan jarak jauh tanpa kelelahan. Ia bergerak seperti bayangan, menggunakan hutan lebat dan daerah pegunungan yang terpencil, menghindari kota-kota besar.

Ia mengamati setiap kultivator yang ia temui. Ia belajar membedakan aura, mengukur kekuatan, dan yang paling penting, mengenali lambang Klan Naga Hitam.

Setelah dua minggu perjalanan, ia tiba di wilayah perbatasan selatan yang dikenal sebagai Dataran Merah. Di sanalah Klan Umbul Sari Jember mendirikan benteng sementara.

Benteng itu bukanlah benteng batu tradisional; itu adalah kemah mewah yang terbuat dari kain sutra emas dan pilar kayu berukir. Kemewahan yang mencolok, yang menunjukkan kekuatan dan kekayaan Sultan Raziqin.

Pangeran Sultan Sati menyamar sebagai seorang pedagang bubur jagung yang miskin, memasuki sebuah desa kecil di luar benteng Umbul Sari Jember.

5. Raja Kultivasi di Tengah Kerumunan

Di desa itu, Pangeran Sultan Sati mendengar bisikan yang memuja dan juga ketakutan tentang Sultan Raziqin.

"Sultan Raziqin itu tampan seperti dewa, dan Qi-nya terasa hangat, tidak seperti Raja Kultivasi lain yang penuh amarah!" kata seorang penduduk desa yang kagum.

Hangat? Qi-ku dingin seperti es. Raja Kultivasi ini pasti sangat berbakat, pikir Pangeran Sultan Sati.

Saat matahari terbenam, ia melihat kerumunan berkumpul. Seorang kultivator muda dengan jubah sutra hijau zaitun melangkah keluar dari benteng, dikelilingi oleh belasan pengawal elit.

Itu pasti Sultan Raziqin.

Sultan Raziqin tingginya tegap, wajahnya berseri-seri, dan senyumnya menawan. Ia terlihat berkuasa tetapi tidak sombong.

Ia mengeluarkan sebuah gulungan besar dari jubahnya.

"Warga Dataran Merah!" seru Sultan Raziqin. Suaranya tidak keras, tetapi jelas dan bergema. "Klan Umbul Sari Jember datang membawa kemakmuran dan keamanan! Kami bersekutu dengan Klan Naga Hitam untuk mencari seorang buronan berbahaya, seorang penyihir gelap yang mencuri Harta Karun Abadi. Namanya... Pangeran Sultan Sati!"

Pangeran Sultan Sati, yang berdiri di balik kedai, merasakan darahnya mendidih. Ia sedang menyaksikan namanya dicemarkan secara terbuka.

"Pencuri ini," lanjut Sultan Raziqin, menunjuk ke sebuah poster yang baru dipasang, yang menggambar wajah Pangeran Sultan Sati dengan ekspresi menyeramkan, "telah menggunakan sihir gelap untuk membunuh Master Kultivasi yang terhormat. Dia harus ditangkap. Siapa pun yang memberikan informasi tentang keberadaannya akan diberi imbalan seratus batu spiritual tingkat atas!"

Seratus batu spiritual! Itu adalah harga yang sangat besar.

Pangeran Sultan Sati menatap poster dirinya yang terdistorsi. Itu bukan dirinya. Itu adalah monster.

Saat Sultan Raziqin berbalik, ia berhenti. Matanya yang tajam menyapu kerumunan. Tidak ada yang istimewa dari pandangannya, tetapi Pangeran Sultan Sati merasakan auranya sejenak menyentuh dirinya.

Dia merasakan sesuatu.

Pangeran Sultan Sati segera menenangkan Qi-nya. Ia memfokuskan pikirannya pada batu giok di dadanya. Batu giok itu menyerap semua Qi Yin Mutlak, membuatnya terlihat seperti manusia biasa.

Sultan Raziqin mengerutkan kening sedikit, lalu tersenyum lagi dan melanjutkan perjalanannya kembali ke benteng.

Pangeran Sultan Sati tahu, pertemuan tak sengaja ini adalah sebuah bencana yang tertunda. Sultan Raziqin bukanlah lawan yang mudah. Raja Kultivasi muda ini memiliki insting yang luar biasa, dan kemampuannya untuk mendeteksi kultivator lain sangat tinggi.

Kini, ia tidak hanya bersembunyi dari pembunuh Klan Naga Hitam, tetapi juga harus bersembunyi dari seorang Raja Kultivasi yang berbakat, yang telah menjadikan penangkapan dirinya sebagai jalan pintas menuju Harta Karun Abadi.

"Sultan Raziqin," bisik Pangeran Sultan Sati, mencengkeram erat tongkat Lin Kai. "Kita akan lihat siapa yang akan menjadi debu."

Ia tahu ia harus bertindak cepat. Jika Sultan Raziqin menemukan cara untuk melacak Qi Yin Mutlak yang unik dari Jurus Terakhir, Pangeran Sultan Sati akan berakhir.

Targetnya kini jelas: ia harus menghancurkan kepercayaan antara Klan Naga Hitam dan Sultan Raziqin, sebelum mereka menemukannya.

— AKHIR BAB 3 —

1
checangel_
الأحد
Tak ada lagi kata terucap 👍🙏
Salsabila Aini
Pangeran Sultan Sati mengabaikan ancaman, fokus pada Batu Giok Putih yang Dingin. Deskripsi energi batu itu—"energi purba... bukan Qi, bukan spiritual"—adalah plot device yang sangat kuat. Ini mengindikasikan bahwa tindakan bodoh di mata musuh sebenarnya adalah taruhan terakhir Pangeran Sultan Sati untuk mendapatkan kekuatan yang melampaui sistem kultivasi biasa, yang berpotensi membalikkan keadaan.
◇HARJUANTO◇: Fokus pada Giok Dingin! Musuh meremehkan, tapi mereka tidak tahu 'taruhan terakhir' ini akan membalikkan segalanya. 💥
total 3 replies
Salsabila Aini
Jendral Zhuo melihat tindakan Pangeran Sultan Sati (mengangkat batu giok) sebagai "keputusan yang bodoh," tetapi ia dan para kultivatornya justru menikmati momen tersebut sebagai penutup sejarah yang sempurna. Ini menunjukkan adanya konflik kekuasaan yang berdarah dan rasa dendam yang puas.
Salsabila Aini
(Lembah Siluman yang biasanya hening) berlawanan dengan situasi (ketegangan mematikan), menandakan bahwa sebuah peristiwa besar yang mengubah keadaan sedang terjadi.
arex²
Jenderal Zhuo tahu jurus itu palsu karena 'Kami sudah mengambilnya tujuh tahun lalu.' Pertanyaannya, selama 7 tahun itu, apakah dia sempat mencoba jurus ini di salah satu anak buahnya? 🧐 Dasar Jenderal penuh eksperimen!
arex²
Kutukan Jiwa: Memberimu kekuatan tak tertandingi... selama tiga menit. Ini jurus yang cocok banget buat orang yang dikejar deadline atau buru-buru ke toilet. Cepet, kuat, habis itu modar. 😂
Berkah Langit
Pangeran Sultan Sati tidak menjawab Jenderal Zhuo. Keheningan-nya itu menunjukkan apa? Apakah dia tahu Jurus Terakhir itu palsu, ataukah dia sedang menghitung risiko meledak setelah tiga menit?
Berkah Langit
Kalau roh leluhur yang memaksa jurus masuk ke tubuh, itu artinya para leluhur Pangeran juga ingin dia menang, meskipun konsekuensinya kematian. Sebuah pengorbanan yang menyayat hati. 💔
Berkah Langit
Konsep 'Jurus itu tidak tertulis di kertas' tapi tersimpan di batu giok Relik Jiwa sungguh filosofis. Apakah ini metafora bahwa kekuatan sejati berasal dari warisan/jiwa leluhur, bukan dari pembelajaran biasa?
Salsabila Aini
Tiga menit kekuatan tak tertandingi... lalu meledak menjadi ketiadaan. Sumpah, ini plot twist paling mahal! Apakah ada cara Pangeran Sultan Sati bisa 'mematikan' jurus itu di detik ke-179? Harus ada!
Salsabila Aini
Jenderal Zhuo ini level jahatnya sudah di tahap mana ya? Setelah mengambil Gulungan (palsu), dia membiarkan Pangeran memegang batu giok yang isinya Kutukan Jiwa. Ini rencana pembunuhan paling cerdas dan paling sadis!
Salsabila Aini
Jurus Terakhir 'Kutukan Jiwa' yang tersimpan di Relik Jiwa? Konsep yang sangat keren! Ini jauh lebih brutal daripada sekadar jurus di kertas. Jadi, kekuatan Pangeran Sultan Sati sebanding dengan bom waktu tiga menit?
checangel_
Tapi membuat marah seseorang itu tak baik lah /Shy//Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Tepat sekali! Humor untuk membangun, bukan menjatuhkan. 👍
total 1 replies
checangel_
Ujung dunia dimana ya?🤔/Facepalm/
checangel_: @Salsabila Aini , ..... Alright, cukup reader ini mengerti saja dan jangan terlalu diambil hati, takutnya nanti ujung dunia itu menjadi sebuah teka-teki 🤧, usai sudah topik ini teruntuk Dua Kakak yang selalu reader ini nanti 😄, sudah ya jangan dilanjutkan lagi, cukup diresapi dan menjauh pergi karena ini adalah perdebatan yang tak boleh terjadi /Sob//Pray/

Terima kasih penjelasan ujung dunianya, sekian dan dimengerti 🤝
total 6 replies
checangel_
😂😂Candaanmu loh Fat /Facepalm/
◇HARJUANTO◇: Fatimah memang pemecah ketegangan terbaik! 🤣
total 1 replies
arex²
Kalau jurusnya sekuat itu, pantes bentengnya diserbu rame-rame. Musuhnya nggak mau duel 1 lawan 1 kayak di film.
arex²
Bulan darah, klan-klan besar, teknik pamungkas… berasa baca resep kehancuran maksimal.
arex²
Sembilan lapisan langit dibelah… tapi hati gebetan tetap tidak bisa dibuka. Sad.
arex²
Klan lain bukan musuhan, tapi takut… berarti ini versi fantasi dari ‘lawan yang takut comeback mantan.
arex²
Cerita ini level tegangnya 90%, tapi nama ‘Jurus Pamungkas Tuanku’ bikin aku senyum 10%.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!