seorang perempuan yang mempunyai kesalahan untuk jatuh cinta terhadap seseorang, dari sekian banyaknya laki-laki di dunia ini mengapa ia pilih laki-laki itu untuk menjadi kekasih hatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon naura hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Sepulang sekolah, hasna meraih handphonenya lalu membuka whatsapp untuk mengetahui isi notifikasi yang sedari tadi sudah masuk di handphonenya itu.
Hasna melihat story teman-temannya termasuk sepupunya.
"Wah apa nih?" Ujar hasna yang melihat isi story fardhan yang berisikan video fardhan yang mengerjakan tugas kelompok bersama teman-teman nya, disana juga ada teman perempuan
Hasna menarik nafas panjang dengan mata tertutup, lalu menghembuskannya. "Kenapa gue gak satu sekolah aja ya? Sama dia, pasti seru banget, kita kerja kelompok, kalo ada tugas gak mengerti bisa nanya ke dia, istirahat kita ke kantin bareng, gila gue kangen lo."
Dari atas layar handphone terlihat bunyi notifikasi whatsapp dari seseorang yang ia sayangi, yaitu fardhan.
Pov chat :
Sepupu terbaik (fardhan)
Fardhan :
Hai, pasti kamu udah pulang ya?
Hasna :
Iya, aku udah pulang, emang kenapa?
Fardhan :
Ngga nanya kabar aja, gimana tadi sekolahnya?
Hasna :
Seru kok, cuma rasanya kayak ada yang hilang
Fardhan :
Kehilangan aku kan?
Hasna :
Nah tu tau.
Off pov
Senyuman terukir di wajahnya, pipinya berwarna merah muda, hati yang sedang berbunga-bunga ternyata notifikasi dari sang laki-laki itu sangatlah ia butuhkan, karena penyemangat hasna adalah notifikasi tadi.
Mendengar kabar fardhan yang telah memenangkan prestasi juara satu dalam lomba taekwondo itu tentu membuat hasna bangga dengan hasil prestasi yang fardhan raih itu.
"Prestasi sepupu aku keren banget! aku bisa sih berprestasi, tapi harus pindah sekolah dulu kayaknya ini mah, ah kenapa sih harus sekolah disini, kenapa gak sekolah di Jawa Timur aja bareng fardhan?" gerutu hasna.
"Pasti kalo aku sekolah disana, aku seenggaknya dapat satu prestasi dan dukungan keluar kek, ini mah aku diem bae ya, kocak."
Hasna kembali mengirimkan pesan kepada fardhan sepupunya itu.
"Semangat yaa sekolahnya, jangan lupa raih prestasi nya sebanyak-banyaknya banyak mungkin, nanti kalo tahun depan kita ketemu, kamu bisa liatin piala atau sertifikasi prestasi kamu ke aku, congratulations ya my cousin🤍"
Begitulah kira-kira isi pesan yang hasna kirim kembali kepada fardhan untuk menyemangati fardhan yang seusai memenangkan prestasi juara satu di sekolahnya.
Fardhan tersenyum, wajahnya cerah sumeringah dengan senyuman yang lebar matanya berkerut di sudut, dan pipinya lebih merah senyumnya lembut dan hangat, dengan bibir sedikit terangkat di sudut. Dia terlihat lebih muda dan bahagia ketika tersenyum, seperti sinar matahari di pagi hari. "iya sayangkuu."
Untuk menghilangkan rasa kangen terhadap fardhan, hasna mencoba untuk mendatangi tempat yang pernah hasna dan fardhan kunjungi di tahun lalu ketika mereka bertemu yaitu dihari hari ke empat setelah lebaran.
Dia melewati jalan yang berliku-liku, dengan pemandangan yang indah, ciamis dengan keindahannya, dengan angin siang segar yang dihirup dengan hidung hasna.
singkat cerita setelah kurang lebih melewati 500 meter perjalanan hasna sudah sampai di tempat wisata yang dulu pernah dikunjungi oleh mereka berdua.
Ketika dia memotret pemandangan jembatan, dia berdiri di tepi sungai dengan jembatan yang megah di belakangnya. Dia mengarahkan kameranya ke arah jembatan, menyesuaikan fokus dan pencahayaan, lalu menekan tombol shutter dengan lembut. Wajahnya terlihat fokus dan antusias, matanya memandang melalui lensa, senyum kecil muncul di wajahnya ketika dia melihat hasilnya. Cahaya matahari yang hangat menerpa jembatan, menciptakan bayangan yang dramatis, dan suara air sungai yang mengalir menjadi latar belakang yang menenangkan.
Hasil foto yang hasna tadi, hasna kirimkan ke fardhan.