NovelToon NovelToon
Cinta Bersemi Kembali

Cinta Bersemi Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:660
Nilai: 5
Nama Author: Rahmadani Harahap

seorang wanita yang bekerja sebagai guru sudah lama tidak bertemu dengan cinta pertamanya dan di pertemukan kembali di sekolah tempat ia bekerja, tapi memiliki banyak cobaan sehingga perjalanan cintanya harus banyak pengorbanan, air mata, kesetiaan kepercayaan dan keberanian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahmadani Harahap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebun Teh

Sarapan pagi sudah tersedia di atas meja, semua orang sudah berkumpul dan mengambil makanannya di piring masing-masing. Mata mario kembali mencari Rima yang tidak ada di ruangan itu.

" Rima kemana" tanya Mario

" Tadi dia bilang mau menghirup udara pagi" kata syifa.

" Ohh" kata Mario.

" Udah lupain dia" kata wulan.

" Dia emang gitu kok, dia suka menyendiri, menenangkan pikirannya" kata wulan, Mario menganggukkan kepalanya dan melanjutkan sarapannya.

"Dia kenapa sih, sepertinya murung terus, apa ada masalah?" Tanya mario heran.

" Enggak kok, entar dia juga balik, oh atau nggak, kamu coba susul deh ke taman, barang kali dia ada di sana" kata wulan.

Mario mengangguk perlahan sambil mengunyah sarapan paginya itu seraya berfikir " ada sesuatu "

***

" Menghirup udara pagi itu bagus membuat hati nyaman , tapi menghirup udara pagi dengan fikiran yang gundah, menurut ku itu adalah hal yang sia sia" kata Mario mengejutkan ketenangan Rima.

" Aku hanya ingin merasakan embun yang segar ini dengan mata tertutup, tidak ada suara, tidak ada gangguan" jelas Rima.

" Aku kesini tidak untuk mengganggumu," kata Mario sambil berjalan menuju Rima.

"Kau jangan ke PD an, tepat jam 10 nanti kita akan berangkat menuju ke kebun teh jadi kamu harus cepat " jelas mario.

Mendengar kalimat itu, Rima membuka perlahan matanya yang terpejam, di lihatnya wajah Mario yang begitu dekat, jantungnya berdegup kencang matanya tak berkedip, ia tidak pernah berfikir itu nyata, mungkin hanya ilusi sementara, tapi semakin lama wajah itu semakin mendekat, membuat jantung nya semakin berdegub, langsung Rima bangkit dan berdiri di depan Mario.

" Kamu gak perlu sedekat itu" aku juga udah mau pergi" kata Rima bergegas meninggalkan Mario.

" Sepertinya kau sedang bersedih" tanya mario mencegah kepergian Rima

Rima berhenti sejenak, menolehkan kepalanya " Terkadang yang terlihat bukan berarti yang sebenarnya, jadi jangan mudah menuduh orang lain, tanpa melihat diri sendiri" kata rima.

" Maksudmu?" tanya Mario.

" Yahhh, kau mengaku tak mencintaiku, tapi kelihatannya tak begitu" Rima menyeringai.

" kau juga mencintaiku kan". lirih Rima.

" Terlihat dari caramu menatapku" kata Rima

" Dan tatapan itu, bukan hari ini saja aku melihatnya"

" Tatapan itu sudah lama, ternyata masih yah" kata Rima

" Kenapa kau begitu yakin" tanya Mario.

"Sudahlah" kata Rima membalikkan badannya. " Dan satu lagi perbuatan mu tadi, aku tidak menyukai nya ingat mario, kau tidak boleh melakukan hal seperti itu, aku sudah menikah, banyak hati yang harus ku jaga" jelas rima meninggalkan Mario.

Mario terdiam sejenak seakan dunia berhenti, kata kata Rima seolah menamparnya di pagi itu.

Rima menuju villa yang mereka sewa, dengan tatapan tajam tapi sedikit berkaca-kaca, rima melaju cepat tanpa melihat kebelakang, ia meninggalkan mario begitu saja.

Rima masuk kedalam villa menuju meja makan. Di lihatnya sahabatnya itu dengan yang lainnya sedang berbincang dan tertawa, rima langsung memakan sepotong roti yang berada di atas meja, karena hanya itu yang tersisa langsung di comot nya roti lapis itu.

" Aku laper" kata Rima sambil mengunyah roti itu

" Yah, gimana gak laper, tadi malam makan sedikit, paginya melanglang buana, bukannya sarapan dulu, ingat asam lambung" kata wulan.

" Iyadeh sorry, namanya juga lagi suntuk" Kata Rima.

" Kamu suntuk terus sih, udah lepaskan semuanya yah, jangan cuma stuck di situ aja" kata wulan.

"Hummm, ngomong sih mudah yah, caranya gimana dong" tanya Rima sambil cubit pipi Wulan.

"Aduhhhh,, sakit tau" wulan mengelus elus pipinya.

" Aku tau caranya gimana, kan ada..." Belum siap Wulan mengatakan keinginannya rima menghentikan wulan.

"Ahhh, sssstttt udah ah aku mandi dulu, katanya udah mau pergi" kata Rima.

" Heleh, sat sut sat sut, tuh roti btw punya Mario loh, udah abis aja nih" kata wulan.

Rima mengecilkan matanya sambil menggaruk kepalanya " udah kemakan, nanti kalau dia tanya bilang aja di angkut kucing oke" kata Rima.

" Kucing? Kucing dari mana, kucing besar?" Kata wulan.

"Udah ah aku mandi dulu, nanti ada yang marah kalau aku telat" kata Rima langsung menuju kamarnya.

" Marah? Siapa yang marah" fikir wulan mengerutkan dahinya

***

Selang beberapa waktu mereka akhirnya sampai ke kebun Teh yang sedang Viral. Membutuhkan waktu perjalanan 20 menit.

"Huuuaaahhh" Mario menguap sambil menarik tangannya setiba di kebun teh itu.

" Suasananya sejuk yah" kata mario.

" Iyah, senang sekali berlibur kesini" kata syifa.

" Humm, kamu mau jalan kesana gak" tanya Mario.

" Boleh, aku juga mau foto kesana yang nampak pegunungan" kata syifa.

" Ohh, okeyy kalau begitu ayuklah" kata mario sambil melirik Rima.

Rima yang sedang melirik Mario langsung mengalihakan pandangannya.

Tiba pukul 13.00 wib, mereka kumpul makan di resto terdekat sambil bercengkrama dan bercanda.

" Nanti, kita naik wahana yuk" kata wulan.

" Boleh, seru juga tuh kayaknya" kata syifa.

" Wahana yang melintasi di atas kebun teh itu, kayaknya seru deh" kata syifa.

"Iya iya kayaknya seru, boleh juga" kata Mario.

Rima sepertinya tidak tertarik dengan wahana yang di maksud, Rima senyum sedikit sambil melihat alam sekitar yang menghangatkan dirinya.

" Yaudah, aku sama suami sama anak aku satu gondola, kalian bagaimana" kata wulan.

" Humm kalau aku sama syifa aja, gak masalahkan syif" cetus Mario

"Humm ehh, boleh deh" kata syifa.

" Oohh gitu, jadi Rima sama siapa dong?" Tanya wulan".

" Ya seharusnya dia sama suaminya dong, kayak kamu berlibur dengan suamimu iya kan Rim" kata Mario dengan senyuman tajam.

" Yah, kamu betul, seharusnya aku kesini bersama suamiku" balas Rima dengan tajam

" Lagipula aku gak tertarik menaiki wahana itu, silahkan kalian lanjutkan, aku hanya ingin menenangkan diri" kata Rima.

" Yah kalau mau menenangkan diri, mending tidur gak sih" kata Mario.

" Kamu kenapa sih, aku mau menenangkan diri disini kek di kamar kek, terserah aku. Kamu gak perlu ngurusin aku, kamu lebih baik fokus sama PDKT an mu, jangan ganggu orang lain" ucap Rima menggenggam tangannya

" Ohhh, iya itu terserah aku, aku kesini mau liburan, aku gak mau lihat muka orang yang lagi merengut, membuat liburanku terganggu" kata mario.

" Terus mau mu apa" tanya Rima dengan nada yang menantang.

" Panggil suamimu kesini, yah bisa jadi kau galau karena itu" kata Mario

" Sudah sudah kalian kenapa jadi bertengkar sih" tanya wulan.

" Seharusnya kita itu seneng-seneng, bener kata mario" kata wulan sambil nenangin Rima.

" Mario sudah yah rima itu lagi gak mood, gak usah di ajak bicara lagi" kata wulan menenangkan keduanya.

" Sudahlah lan, aku memang gak tertarik main gondola, aku cuma mau jalan saja, melihat hal lain, gak masalah kok kalau kalian mau main, silakan saja" kata rima.

" Okelah kalau begitu lets go" kata wulan.

Di siang itu mereka menuju wahana tersebut kecuali Rima yang sedang berjalan di jalan kecil antara tanaman teh di kebun itu.

Dari atas di dalam gondola terlihat Mario sedang bercanda gurau dengan Syifa, kelihatannya sangat seru sambil tertawa terbahak-bahak. Disisi lain Rima masih berjalan mencari tempat yang menurutnya nyaman.

Sampailah pada akhirnya Rima hanya duduk di tepi kebun teh yang berhadapan dengan pegunungan. Ia menatap gunung itu sangat lama. Mario yang melihatnya dari kejauhan membuat mario semakin ingin berada disampingnya " setelah aku turun dari wahana ini aku harus menghampirinya" pikir Mario.

****

"Ternyata kamu seorang pembohong yah" kejut Mario menghampiri Rima.

" Huuhhhfftt" rima membuang nafasnya , ada drama apa lagi sih" ucap Rima menyeka air matanya.

" Dari tadi buat masalah terus" kata Rima.

Mario diam sejenak rima membalikkan badannya membelakangi Mario.

" Ada apa dengan pernikahan mu? Celetus Mario membalik badan Rima dan menatap Rima.

" Ada masalah apa antara kau dan suamimu" kata Mario dengan jelas.

" Kenapa tiba-tiba jadi bahas suamiku yah" kata Rima.

" Kenapa kau menangis" tanya Mario

" Kenapa kau harus tau, kenapa kau selalu menggangguku hah? apa yang kau dapatkan setelah kau mengetahuinya. " tanya Rima menolak Mario dengan kencang.

" aku sudah melanjutkan hidupku terserah mau aku bahagia, sengsara, menderita, tertawa itu sudah menjadi takdir dari hidupku" jelas Rima

" Apa urusanmu mu, kau siapa? Kau bukan siapa-siapa Mario. Kau cuma orang yang dari masa lalu ku yang tidak pernah memiliki kenangan tidak memiliki cerita bahkan kita tidak pernah berbicara seperti sekarang ini, benerkan Mario, bahkan kau pernah turut andil menyakitiku, jadi apa perduli mu? " Ucap Rima menarik kencang kerah baju Mario.

"Kenapa kau lakukan itu sekarang? Kenapa kau membuatku menderita sekarang bisakah kau membiarkanku seperti kau membiarkanku dulu, kenapa sekarang Mario, kenapa sekarang? " Bentak Rima dengan tangisan yang sudah mulai membasahi pipinya.

" kenapa Mario? aku mencintaimu saat dan kau tau itu*! Rima melepaskan perlahan kerah baju Mario dan tertunduk menyeka air matanya.

" Kau tak tau bagaimana sakitnya menjadi aku Mario, kau tak tau menahan rasa cinta sepedih itu rasanya, aku selalu menunggumu tahun ke tahun".

" Karena aku yakin kalau kau juga mencintaiku!, Tapi apa yang terjadi Mario?, Kau tak pernah datang ha ha ha padahal aku selalu menunggumu, kau tak pernah ada hahaha" rima tertawa tapi air matanya berhamburan.

" Aku adalah wanita yang menyedihkan saat itu, paling bodoh, seakan duniaku itu tak pernah maju aku stuck di tempat" rima membelakangi Mario dan menyeka air matanya.

" Sampai pada akhirnya, di duniaku yang sempit yang hanya ada kamu pada saat itu, seseorang datang menghancurkan dinding itu Mario, dia mampu menghancurkannya tepatnya dia mampu menghancurkan mu Mario" rima menatap Mario dengan tajam.

" Kemudian kau datang dengan santainya ingin membangun ulang kisah ini?" Ucap Rima.

"Kenapa kau lakukan itu lagi Mario"

"Kenapa" Bentakan Rima memecah hening nya di siang itu.

"jangan ganggu aku lagi, hiduplah seperti dulu, Mario yang tidak pernah perduli dengan Rima bisakan?" ucap Rima memalingkan wajahnya

Mata mario berkaca-kaca ia terdiam berdiri terpaku seakan ada akar di telapak kakinya.

" Sudahlah aku ingin menyendiri jangan ganggu aku" ucap Rima meninggalkan kondisi yang menegangkan itu. mario hanya melihat kepergian Rima yang semakin menjauh meninggalkannya.

"Menurutmu hanya kau yang menderita Rima?" Rima tidak menggubris teriakan mario, ia lanjut berjalan.

" Kau pikir hanya kau yang sebagai korban" Mario mendekati Rima memegang bahu Rima dari belakang.

" Kau juga penjahatnya Rima" ucap Mario membalikkan badan Rima.

1
Shibuya Luxi
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Tae Kook
Jangan berhenti menulis, kami butuh cerita seru seperti ini 😍
Táo mèo
Seru!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!