Satu minggu yang lalu Rolan hanyalah seorang kurir biasa. Kemudian dia mendapatkan sepasang mata sakti dari langit yang membuatnya memiliki kemampuan yang luar biasa.
Penglihatannya mampu menembus pandang, punya kemampuan medis yang luar biasa, dan kekuatan ahli beladiri.
Bangkit dan merubah takdir dengan mata sakti miliknya. Rolan kini juga menjadi sosok besar dan berpengaruh.
Banyak wanita jatuh hati dan tergila-gila kepadanya, sehingga membuatnya bingung harus memilih yang mana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 14 KECUBUNG UNGU
Rolan tidak menanggapinya karena dirinya memang bisa melihat ke dalam batu dengan kehebatan mata saktinya.
"Tidak perlu di potong semua juga sudah tahu hasilnya," ujar salah seorang di sana meremehkan Rolan.
"Batu seperti itu mana ada giok nya, jika ada giok, itu baru aneh," ujar orang yang lain.
"Lebih baik mengaku kalah saja dan berlutut, mana tahu tuan Bento dan master Suwito bisa berbaik hati menyisakan satu tangan atau kaki yang tidak di patahkan," ujar orang yang lain lagi.
Orang-orang sangat meremehkan Rolan dan yakin bahwa Suwito akan memenangkan pertandingan ini.
Petugas juga mulai membelah batu milik Rolan dengan menggunakan gergaji listrik sesuai dengan arahan dari Rolan.
Amanda tampak menunduk berdoa yang terbaik untuk Rolan. Amanda tidak ingin Rolan kalah dan terjadi sesuatu kepadanya.
Batu milik Rolan juga mulai terbelah, tapi tiba-tiba saja sesuatu yang luar biasa terjadi di sana. Batu milik Rolan yang mulai terbelah juga mengeluarkan cahaya berwarna ungu yang menyilaukan.
"Batu itu mengeluarkan cahaya apa ini?" ujar salah seorang di sana menggunakan telapak tangannya untuk menghalangi cahaya ungu yang menyilaukan itu.
"Tampaknya di dalam batu itu benar-benar ada gioknya," ujar orang yang lain.
"Cahayanya saja begitu menyilangkan, entah giok jenis apa yang ada di dalamnya," ujar orang yang lain lagi.
Suwito dan Bento juga tampak terdiam melihat cahaya tersebut. Apa mungkin di dalam batu itu benar-benar ada gioknya, pikir mereka.
Sesaat kemudian, batu milik Rolan juga telah terbelah semuanya. Tampak sebuah batu giok berwarna ungu yang begitu indah dan bercahaya.
"Ini bukankah giok kecubung ungu yang sangat langka," ujar Wiliam yang kaget.
"Sudah lama aku tidak melihatnya, tidak menyangka hari ini ada orang yang berhasil mendapatkannya," sambung Wiliam dengan kagum.
Kecubung ungu adalah jenis giok langka yang sangat sulit di temui. Bentuknya indah serta bercahaya dan memiliki ciri khas berwarna ungu.
"Batu milik bocah ini, benar-benar ada giok di dalamnya, bahkan giok dengan jenis kecubung ungu," ujar salah seorang di sana.
"Ternyata dia memiliki kemampuan yang luar biasa, pantas saja di berani menerima tantangan," ujar orang yang lain.
Amanda juga langsung bersemangat sekali dan menghampiri Rolan. Tidak menyangka Rolan telah berhasil mendapatkan giok kecubung ungu.
"Rolan, kamu hebat sekali," ujar Amanda.
"Dengan giok kecubung ini, seharusnya kamulah pemenangnya," sambung Amanda.
Bento dan Suwito juga langsung terdiam seolah tidak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan kecubung ungu?" pikir Suwito dan Bento.
Wiliam kemudian menyampaikan kepada semua orang yang menginginkan kecubung ungu milik Rolan juga bisa langsung menawarkan harga.
"Aku mau kecubung ungu, aku keluar 70 milyar," teriak salah seorang di sana.
"Aku tidak mau kalah, aku akan bayar 80 milyar," teriak orang yang lain.
"Aku bayar 100 milyar, berikan kepadaku!" teriak orang yang lain lagi.
Semua orang juga berebut menawarkan harga untuk mendapatkan kecubung ungu milik Rolan.
Bila bisa mendapatkan kecubung ungu tersebut dan mengolahnya menjadi perhiasan atau barang lainnya, maka keuntungan yang di dapatkan akan sangat besar. Hal itu juga yang membuat semua orang ingin mendapatkannya.
"Baiklah, untuk pemenang dalam pertandingan ini, semua orang juga sudah dapat mengetahuinya sendiri," ujar William kepada semua orang.
"Dengan kecubung ungunya, Rolan lah yang jadi pemenangnya," sambung Wiliam.
Amanda juga sangat senang sekali. Dirinya tidak menyangka Rolan ternyata benar-benar memenangkannya, padahal dirinya sebelumnya meragukannya.
Bento dan Suwito dinyatakan kalah, namun mereka juga tidak bisa menerimanya. Ini sungguh tidak masuk akal, bagaimana mungkin Rolan yang baru pertama kali datang kemari bisa mengalahkan seorang master seperti Suwito. Di tambah lagi taruhan yang mereka lakukan, jelas saja membuat mereka panik.
"Ini tidak mungkin, kamu pasti telah berbuat curang," Suwito menunjuk Rolan tidak terima.
Suwito merasa ini sungguh tidak masuk akal, bagaimana mungkin dirinya bisa kalah. Bagaimana mungkin Rolan bisa mendapatkan giok kecubung ungu.
"Master Suwito, kamu sudah kalah, juga tidak perlu memfitnah orang, malu sama janggut putihmu," ujar salah seorang di sana.
"Master apanya, menurutku pria bernama Rolan ini adalah master yang sesungguhnya," ujar orang yang lain.
"Cepat akui kekalahan mu, jangan banyak alasan," ujar orang yang lain.
Orang-orang kini justru berbalik membela Rolan, sehingga Suwito tidak bisa berkata-kata lagi.
"Menurutmu aku curang," ujar Rolan.
"Baiklah, akan aku tunjukkan kepadamu, aku curang atau tidak," Sambung Rolan.
Rolan mengambil sebuah parang yang sangat tajam milik petugas pemotong batu. Rolan berjalan menuju ke beberapa tumpukan batu.
"Muncullah!" teriak Rolan.
Tiba-tiba saja Rolan melayangkan parangnya ke salah satu batu. Mata Rolan tampak bersinar mengalirkan energi spiritual ke parang yang di pegangnya. Alhasil parang tersebut memiliki kekuatan spiritual yang mampu membelah batu dengan mudah.
Batu yang di belah Rolan juga mengeluarkan cahaya, lalu muncullah giok jenis kristal di dalamnya. Sontak saja semua orang terkejut melihat itu.
Tidak berhenti sampai di situ, Rolan dengan cepat kembali melayangkan parangnya memotong puluhan batu dengan sangat cepat. Sesuatu yang luar biasa kembali terjadi di sana, puluhan batu yang di belah Rolan juga berhasil mendapatkan giok kristal di dalamnya.
"Ini hebat sekali," ujar seseorang dengan rasa kagum.
"Siapa sebenarnya orang ini, aku belum pernah melihat yang sehebat ini," ujar orang yang lain.
"Semuanya berisi giok, kalo di total setidaknya dia telah mendapatkan puluhan giok kristal," ujar orang yang lain lagi.
Tampak Rolan berhasil mendapatkan puluhan giok hanya dalam sekejap saja. Rolan ingin menunjukkan bahwa dirinya mendapatkan kecubung ungu karena kemampuannya, bukan karena berbuat curang.
Amanda tidak menyangka, Rolan ternyata sehebat ini. Amanda juga langsung kagum terhadapnya.
Rolan juga mulai menghampiri Suwito yang tampak diam dengan wajah panik.
"Kamu sudah kalah," ujar Rolan.
Suwito juga tidak bisa berkata-kata, dirinya benar-benar telah kalah telak dari Rolan. Dirinya adalah seorang master, namun kali ini begitu di permalukan di depan semua orang.
"kamu jangan sombong, kamu hanya sedang beruntung saja," balas Suwito.
Suwito mengeluarkan sebuah kartu bank yang berisi uang 10 milyar di dalamnya, dan memberikannya kepada Rolan. Kemudian dengan rasa malu, Suwito juga hendak pergi dari sana.
"Berhenti!" panggil Rolan.
"Kamu mau apa lagi?" tanya Suwito.
"Bukankah uangnya sudah ku berikan," sambung Suwito.
"Bukankah seharusnya kamu melepaskan pakaian mu dan merangkak pergi seperti anjing," balas Rolan mengingatkan taruhan mereka sebelumnya.
"Kamu jangan keterlaluan?" ujar Suwito.
Suwito yakin dirinya bisa menang dengan mudah, makanya dirinya berani bertaruh seperti itu. Tapi siapa sangka dirinya justru kalah.
Mana mungkin dia mau melakukan hal memalukan seperti itu. reputasinya bisa hancur dan mau di taruh kemana wajahnya kelak.
"Apa kamu berniat untuk ingkar?" tanya Rolan.
"Tidak ada orang yang berani mengingkari janjinya di tempat ku ini," sela Wiliam.
Beberapa bawahan Wiliam yang berbadan besar juga langsung mengelilingi Suwito. Wiliam tidak mungkin tinggal diam, sementara dirinya telah menjadi saksi atas pertandingan mereka.
Suwito juga langsung menjadi ketakutan. Para bawahan Wiliam bukan hanya berbadan besar, tapi ada juga yang membawa tongkat baja di tangannya.
"Kamu mau melakukan nya, atau aku akan membuat kamu terbaring di rumah sakit untuk selamanya?" tanya Wiliam kepada Suwito mengancam.