NovelToon NovelToon
Permaisuri Raja Langit

Permaisuri Raja Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nafsienaff

Malam itu sepasang suami istri yang baru saja melahirkan putri pertamanya di buat shock oleh kedatangan sesosok pria tampan berpenampilan serba putih. Bahkan rambut panjang nya pun begitu putih bersih. Tatapannya begitu tajam seolah mengunci tatapan pasangan suami istri itu agar tidak berpaling darinya.

“Si siapa kau?” Dengan tubuh bergetar pasangan suami istri itu terus berpelukan dan mencoba melindungi putri kecil mereka.

“Kalian tidak perlu tau siapa aku. Yang harus kalian lakukan adalah menjaga baik baik milikku. Dia mungkin anak kalian. Tapi dia tetap milikku sepenuhnya.” Jawab pria tampan berjubah putih itu penuh penekanan juga nada memerintah.

Setelah menjawab wujud tampan pria itu tiba tiba menghilang begitu saja menyisakan ketakutan pada sepasang suami istri tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nafsienaff, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27

“Aku nggak nyangka banget loh kamu bisa begitu akrab sama Marchel.” Dewi menahan tawa saat berbicara dengan Artha. Sebenarnya gadis itu tau bagaimana Artha yang begitu muak terhadap Marchel. Dewi hanya menggoda Artha saja.

“Kalau nggak ingat kamu juga dia sudah tidak lagi ada di dunia ini sekarang. Sudah bodoh, lancang juga.” Ujar Artha dengan nada kesal.

Dewi terkikik geli. Dewi yakin ucapan Artha tidak akan benar benar Artha lakukan. Artha hanya sedang kesal saja sehingga berkata sedikit kasar.

“Jangan begitu. Kita nggak boleh terlalu benci sama orang. Kamu tau nggak, kata orang orang benci itu beda tipis sama cinta.”

Artha menatap Dewi yang berdiri disampingnya sebentar. Pria itu kemudian menghela napas dan kembali menatap langit.

Saat ini keduanya sedang berada di balkon kamar Dewi sambil menikmati pemandangan indah di langit berbintang.

“Kamu terlalu berlebihan.” Katanya.

“Yeee.. Dia nggak percaya.”

Artha kembali diam. Berdua bersama Dewi rasanya benar benar tenang. Artha seperti enggan beranjak dari tempatnya jika sudah bersama gadis itu.

“Oh ya... Aku boleh tanya sesuatu nggak sama kamu? Ini sedikit agak sensitif sih..”

“Katakan saja.” Kata Artha tenang.

Dewi menarik napas panjang kemudian menghela nya perlahan. Gadis itu benar benar tidak bisa menahan dirinya untuk tau segala hal tentang Artha.

“Sebenarnya kamu ini berasal darimana? Kenapa kamu mempunyai kemampuan seperti tokoh tokoh dalam cerita komik?”

Artha terkejut dengan pertanyaan Dewi. Dia menelan ludah kemudian kembali menoleh menatap pada Dewi yang ada disampingnya.

“Kenapa tiba tiba bertanya seperti itu?”

Dewi mengerjapkan kedua matanya beberapa kali. Ekspresi datar Artha membuat Dewi sedikit was was.

“Eumm ya nggak papa. Kan kita teman baik. Kita selalu bareng bareng. Nggak ada salahnya kan kalau aku pengin tau tentang asal usul kamu.” Jawab Dewi sedikit tergagap.

Artha mengangguk paham dengan jawaban Dewi. Gadis manapun pasti ingin tau secara menyeluruh orang yang selalu dekat dengannya.

“Aku berasal dari negeri yang jauh di atas sana...” Artha mendongak menatap langit gelap penuh bintang. Artha merasa sekarang sudah saatnya Dewi tau siapa dirinya.

“Maksud kamu?” Dewi merasa bingung. Dia kemudian ikut mendongak menatap langit.

Artha menarik napas dalam dalam kemudian menghela nya perlahan.

“Kamu tau, di dunia ada berbagai kehidupan yang tidak kamu ketahui. Berbagai makhluk hidup. Juga berbagai alam yang tidak kamu sadari keberadaan nya. Dan aku.. Aku berasal dari alam yang tidak pernah kamu ketahui keberadaan nya.”

Dewi mengernyit. Dia semakin tidak mengerti dengan apa yang Artha katakan.

“Aku nggak ngerti maksud kamu.” Lirih Dewi.

Artha tersenyum. Dia memusatkan perhatian nya pada Dewi kemudian mengulurkan tangannya membelai lembut pipi Dewi.

“Aku Artha putra, Aku berasal dari negeri langit. Dan aku turun ke bumi karena milikku ada di bumi.”

Dewi menahan napas sejenak. Jika apa yang Artha katakan benar, itu artinya fantasinya tentang sosok Artha sebagai dewa hampir benar.

“Suatu saat aku akan membawa kamu kesana. Bertemu dengan para penduduk langit. Kamu mau?”

Dewi menelan ludah. Hubungan nya dengan Artha sudah sangat dekat. Namun sekalipun tidak pernah ada kata suka ataupun cinta yang terucap dari bibir Artha padanya.

“Kalau aku boleh tau, benda apa yang ada di bumi yang kamu maksud milik kamu?” Dewi memberanikan diri untuk bertanya lebih jauh. Dewi penasaran dengan sesuatu yang Artha klaim miliknya.

“Istriku.” Jawab Artha dengan senyuman.

Deg

Dewi tiba tiba merasakan ada sesuatu yang menghimpit hatinya. Begitu sesak sampai rasanya Dewi susah untuk bernapas.

“Aku sedang berjuang untuk mengembalikan istriku ke tempat yang seharusnya dia tempati selamanya.” Lanjut Artha dengan senyuman di bibirnya.

Susah payah Dewi menelan ludahnya. Saking susahnya bahkan tenggorokan nya sampai terasa nyeri untuk menelan.

“Oh begitu ya... Aku doain deh semoga istri kamu cepet balik.” Dengan suara bergetar Dewi berkata. Rasanya benar benar sakit mengetahui Artha sudah beristri.

Dewi ingin marah karena selama ini Artha tidak jujur padanya. Namun Dewi merasa tidak punya hak untuk marah. Tapi Dewi juga merasa tertipu dengan kebaikan dan perhiasan Artha padanya selama ini. Jika saja dari awal Dewi tau, Dewi tidak akan menaruh harapan akan hubungan pertemanan nya dengan Artha.

“Ya ya sudah kalau begitu aku tidur dulu ya..” Tidak sanggup terus berhadapan dengan Artha, Dewi pun memilih untuk berlalu. Dewi memutar tubuhnya kemudian berlari tanpa lebih dulu mendengar apa yang ingin Artha katakan.

Artha mengernyit. Pria itu sesaat tampak berpikir kenapa tiba tiba Dewi murung. Namun kemudian Artha berpikir lagi mungkin Dewi memang sudah mengantuk juga merasa lelah setelah seharian beraktivitas.

Seperti biasa, Artha tidak langsung pergi. Dia berdiri di balkon kamar Dewi menjaga gadis itu hingga benar benar terlelap dalam tidurnya. Setelah beberapa menit, Artha masuk ke kamar Dewi untuk memastikan Dewi benar benar sudah tidur.

Artha tersenyum melihat Dewi yang menutupi sekujur tubuhnya dengan selimut. Benar benar tidak biasa, namun Artha tidak ingin ambil pusing dan terus berpikir positif.

“Sampai jumpa besok lagi..” Lirih Artha kemudian menghilang.

Dewi yang mendengar ucapan lirih Artha menggeleng pelan. Gadis itu tidak benar benar tidur. Dia hanya sedang bersembunyi dari Artha. Dewi menangis, dan Dewi tidak ingin Artha tau dirinya sedang menangis.

Setelah Artha benar benar pergi, Dewi membuka selimutnya. Dia bangkit dan terduduk diatas tempat tidur. Air mata sudah membasahi bantalnya. Wajah cantiknya memerah dengan bibir bergetar.

“Hiks hiks hiks..” Dewi terisak. Dia terpukul dengan kenyataan bahwa Artha sudah mempunyai istri. Gadis itu merasa sangat hancur sekarang.

“Kenapa sih? Padahal sudah lama berteman. Tapi nggak pernah terbuka..” Tubuh Dewi bergetar karena tangisannya. Gadis itu benar benar tidak bisa menerima kenyataan yang ada.

“Kalau udah punya istri, kenapa juga harus Deket Deket sama aku? Kenapa harus baik dan perhatian sama aku?”

Dewi terus meracau dalam tangisnya. Ingatan kebersamaan nya dengan Artha langsung berputar silih berganti dalam pikirannya membuat hati Dewi semakin sakit.

“Kamu jahat. Kamu tega sama aku.. Kamu tega bohongin aku...”

Semalaman Dewi terus menangis sendirian. Dewi meratapi kenyataan bahwa Artha sudah mempunyai istri. Padahal selama ini Dewi begitu berharap pada hubungan pertemanan nya dengan Artha. Meski mereka berbeda namun Dewi tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Dewi siap berlayar di kapal mana saja asal bersama dengan Artha. Tapi sekarang dengan begitu tenang juga tersenyum manis Artha mengatakan dirinya sudah beristri. Ucapan itu berhasil meluluh lantahkan hati Dewi. Menggores luka yang begitu perih, sangat perih. Rasanya Dewi tidak bisa bertahan karena sakit yang dia rasakan kali ini.

TBC

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!