NovelToon NovelToon
Perjalanan Seraphina

Perjalanan Seraphina

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Murid Genius / Identitas Tersembunyi / Angst / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:535
Nilai: 5
Nama Author: miao moi

Seraphina di culik dari keluarganya karena suatu alasan. Lucunya ... Penculik Seraphina malah kehilangan Seraphina.

Seraphina di temukan oleh seorang perempuan yang sedang histeris sedih karena suaminya selingkuh, sampai mempunyai anak dari hasil selingkuhan. Perempuan yang menemukan Seraphina tidak mempunyai anak. Karena itulah dia memungut Seraphina. Jika suaminya punya anak tanpa sepengetahuannya jadi ... Mengapa tidak untuknya?

Kehidupan Seraphina nyaman meski dia tahu dia bukan anak kandung dari keluarganya saat ini. Kenyamanan kehidupannya berubah saat orang tuanya mati karena ledakkan.

Saat dirinya sedang terkapar tak berdaya dalam kobaran api. adiknya Ken, berbisik kepada dirinya untuk lari sejauh mungkin. Dengan sekuat tenaga ia melarikan diri dari seorang yang memburunya, karena ia penyintas yang sangat tak diharapkan.

Inilah perjalanannya. Perjalan yang penuh suka dan duka. Perjalanan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon miao moi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sedang gawat

Dengan amat sangat hati-hati pelayan itu berjalan mundur tapi berusaha cepat, amat sangat tidak beres melihat seorang pelayan mempunyai tanda bekas itu dirumah ini, rumah ini sedang di susup, akan ada bahaya. Itu sudah sangat jelas.

Dentuman jantungnya membuat ia ngeri sendiri, ia menutup dada disekitar jantungnya dengan tangannya. Ia takut kemungkinan akan terdengar oleh mereka, pelayan palsu itu. pelayan asli rumah itu langsung pergi bergegas secepat mungkin. berlari seakan dia akan terbang. berlari tapi sebisa mungkin tak bersuara.

Dia tak menoleh apakah orang-orang tadi melihatnya atau tidak, dia hanya terus berlari agar cepat menemui norald. Ia seakan ingin menangis karena lari dirasa sangat lambat, mungkin karena ia ketakutan. Karena jika orang tadi berada dirumah ini, pertanda akan celaka.

Saat ia berlari, ia menyadari jika rumah ini lenggang dan senyap nya aneh, ini membuatnya makin ngeri. Saat berlari ia memaki dirinya mengapa kakinya tidak sampai-sampai ke tujuannya, membuatnya ingin histeris.

Karena terlalu kencang berlari, juga karena ketakutan ia seakan lupa bagaimana membuat kakinya berhenti berlari. Perhatian para tuan langsung menoleh kearah suara yang berlari cepat menuju mereka, membuat mereka heran juga waspada.

Pelayan itu menabrakkan dirinya kepada meja, jatuh menelungkup diatas meja.

"Yang benar saja? Apa yang kau lakukan red?" Tanya norald melongo heran menatap pelayan pribadinya.

Red sang pelayan itu, tidak bisa menjawab karena kehabisan nafas lelah berlari. Norald jengkel melihat pelayanannya. "Red." Kata norald.

Red mengangkat tangannya, isyarat untuk menunggu dirinya yang sedang menghirup udara sebanyak-banyaknya.

"Ada orang..." Menghirup nafas, para tuan yang melihatnya menunggu dengan sabar Alasannya. "kelas bawah...menyusup." Kalimat itu langsung membuat mereka siaga serius.

Arkan menoleh kearah meja yang tadi ada para nyonya yang sekarang sudah tiada.

"Mereka berada di..." Dentuman suara nyaring membuat mereka kaget hingga reflek mereka menutupi kepalanya dengan tangan.

Dentuman kedua dengan getaran yang hebat membuat seisi rumah bergoyang, para tuan mencoba berjalan dengan tangan menutupi kepalanya. Rentetan makian keluar dari mulut Arkan.

Norald menitah kan kepada mereka agar segera keluar dari bangunan untuk menyelamatkan diri.

Pikiran Arkan melayang kepada istri dan anak-anaknya, ia berlari kearah taman, ia ingat tadi katanya mereka bermain disana.

"Hei," teriak norald kepada arka, "kau mau kemana?" Tapi tak digubris oleh Arkan.

Di tempat lain. Dengan segala kerumitan dan kesakitan, perihnya gesekan dari tali yang melilit kuat ditangannya akhirnya Roni berhasil melepaskan tali di tangan aletta, yang membuat aletta satu persatu melepaskan tali mereka.

Mereka bebas tapi belum sepenuhnya. Mereka masih terjebak dalam ruangan itu. Roni telah mencoba membukanya tadi tapi pintu itu sekeras batu tak bergerak sedikitpun.

"Sekarang bagaimana?" Tanya Hana salah satu nyonya yang ditawan juga, rambut yang tadi rapi kini sudah asal-asalan.

Aletta mencari apakah ada sesuatu yang luput dari penglihatan tadi? Atau sesuatu yang membuat mereka terbebas dari ruangan ini?

"Kelas bawah!" Desis Suzan, "ini pasti ulah mereka!"

Dentuman dan getaran membuat mereka dengan cepat mencari pegangan, mereka yang gagal terjatuh, sebagian lagi jatuh terjungkal.

"Ish... Apalagi ini?" Tanya Roni emosi.

Suatu saat kemudian muncul kabut asap hitam seperti terowongan selanjutnya kemudian muncul seseorang dengan pakaian tertutup, menutupi seluruh badan nya yang tinggi, kepalanya tertutup, mulutnya tertutup.

Yang membuat aletta terperangah marah, orang berbaju gelap itu menggendong bayinya, putrinya, "Seraphina," tangan aletta menutupi mulutnya, syok.

Ia ingin segera mengambil Seraphina dari orang itu, memeluknya segera. Tapi, orang berpakaian gelap itu mengacungkan bilah pisau pada leher mungil Seraphina. Menyiratkan agar tidak macam-macam.

"Apa yang kau lakukan!" aletta murka melihatnya. "Kembalikan Seraphina!" Pinta aletta.

Orang berpakaian gelap itu menggelengkan kepalanya.

"Jangan menudingnya dengan bilah pisau itu!" Teriak aletta. Orang misterius itu mengangkat bahu menanggapinya.

"Apa mau mu?" Tanya aletta putus asa.

"Pembalasan!" Suara itu menggelegar nyaring, suara itu seperti tak keluar dari mulut orang berpakaian gelap itu, seperti keluar dari dinding di sekelilingnya. "Dan juga suatu benda!"

Pembalasan... Mereka langsung paham apa yang mereka maksud. Pembalasan kepada mereka yang telah berkorban, ketidakadilan yang dirasakan mereka. Pembalasan itu yang selalu di koar-koar mereka yang mencari masalah.

Dahulu pernah terjadi di wilayah ini, di pinggiran desa, monster bermunculan. di pinggiran desa dahulu aman, tapi entah bagaimana hutan ekqu bocor, kebocoran itu membuat para monster keluar dari sarangnya, lewat celah lubang bocor itu.

Warga desa kuat tapi tak terlatih banyak yang mati untuk melindungi warga lain, banyak yang menjadi pahlawan tak bernama saat itu. Saat itu mereka butuh prajurit perbaikan untuk memperbaiki pagar pembatas hutan yang bocor itu.

Saat prajurit yang bertugas memperbaiki mengepung hutan itu dengan serempak, monster yang paling besar mencoba keluar, prajurit itu terlontar mundur dari barisan, prajurit yang lain dengan kewalahan menahan mati-matian.

Pagar hutan monster yang tadinya kecil menjadi melebar karena kemunduran prajurit. Yang tidak bisa menahan monster yang mengeluarkan kepalanya. Akibatnya banyak rumah warga yang terseret kedalam pembatasan hutan monster.

Saat itu pemimpin prajurit adalah Arkan, bawahan Arkan adalah teman-temannya yang saat ini hadir dirumah ini. jadi sangat sempurna jika membalas dendam saat ini. Mereka semua sedang berkumpul.

Jadi, mengapa mereka dendam? Seorang pemimpin mereka ahli memperbaiki dengan elemen sihir dia pensiunan prajurit. dia mengorbankan dirinya memasuki hutan memperbaiki dari dalam. Saat itu ada beberapa orang yang juga terjebak disana, pensiunan prajurit itu rela masuk rena ingin mengeluarkan warganya.

Pensiunan prajurit itu meminta Arkan membantu, arkan menyanggupinya. Hanya saja mereka berada dalam rumah monster, sarang monster. Amat sangat rawan dilahap monster. saat itu arkan hanya bisa menyelamatkan dua orang. saat itu sahabat Arkan Rian sedang di situasi masalah serius.

Dengan bantuan prajurit yang berusaha mengusir monster kecil dengan elemennya. Fokus Arkan berusaha mengeluarkan orang-orang dari celah tembok elemen penghalang rumah monster. Suatu saat ia berhasil mengambil kedua orang dari golongan pensiunan prajurit, suatu saat terdengar longlongan mengerikan dari arah sebelah, ia pun berlari menuju kepada golongan Rian.

Terlihat Rian meregang nyawa karena monster yang memberontak ingin keluar, saat kemudian jeritan kesakitan membuatnya kembali berlari menuju prajurit pensiunan tadi, darah terciprat antara penghalang juga tanah rumput terkena dengan mengerikan, cabikan potongan manusia berada di mulut monster itu.

Arkan ngeri sekaligus murka karena tidak dapat menyelamatkan mereka, ia menyalahkan dirinya yang tidak cepat membantu mereka, ia menyalahkan dirinya yang tak fokus pada salah satunya. Itu menjadi duka yang dalam bagi Arkan dan prajurit disekitarnya.

Sekarang ada kelompok yang ingin balas dendam kepada arkan karena Arkan tidak berhasil menyelamatkan mereka? Arkan sudah bersabar kepada mereka yang tidak setuju ia memimpin wilayah ini, ia sudah berusaha untuk membuat wilayah ini lebih aman lebih sejahtera.

Tapi masih saja ada orang yang dengki padanya, Arkan marah pada orang kelas bawah tapi ia juga memahami mereka yang marah padannya. Tapi jika ia melihat orang kelas bawah sekarang sedang menyandera putrinya apa reaksinya?

1
boing fortificado
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Yaky De la rosa
Gila ini karya hebat, dari jalan ceritanya sampe karakternya!
Graziela Lima
Gak sabar nih thor, gimana kelanjutan cerita nya? Update yuk sekarang!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!