NovelToon NovelToon
Gadis Rasa Janda

Gadis Rasa Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengasuh / Ibu susu
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: MahaSilsi24

Hutang pinjol 120 juta menjerat Juwita, padahal ia tak pernah meminjam. Demi selamat dari debt collector, ia nekat jadi pengasuh bayi. Tapi ternyata “bayi” itu hanyalah boneka, dan majikannya pria tampan penuh misteri.

Sebuah kisah absurd yang mengguncang antara tawa, tangis, dan cinta inilah perjalanan seorang gadis yang terpaksa berperan sebagai janda sebelum sempat menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MahaSilsi24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siap-siap Menjadi Cantik

Juwita berdiri di depan cermin, menarik napas panjang sambil menatap dirinya yang sudah mengenakan dress biru muda. Sederhana memang, tapi warna itu membuat wajahnya lebih cerah, lebih segar dari biasanya. Tangannya refleks merapikan rambut yang dibiarkan tergerai, sementara di sisi ranjang tergeletak dress kecil berwarna senada. Itu untuk Princess.

Dengan hati-hati, Juwita memakaikan dress biru itu ke tubuh kecil boneka yang sejak awal ia rawat seperti bayi sungguhan. "Cantiknya Princess … malam ini kita harus tampil kompak ya," gumam Juwita sambil tersenyum kecil. Ia bahkan mengikatkan pita kecil di kepala boneka itu, seolah sedang menyiapkan anaknya sendiri untuk jalan-jalan.

Di kamar sebelah, Zergan tengah menatap deretan jas dan kemeja miliknya. Hampir semua koleksinya berwarna gelap atau netral. Tidak ada satu pun pakaian "ceria" seperti yang Juwita pilih untuknya kemarin. Pada akhirnya, ia menarik sebuah kemeja hitam polos. Simple, tapi begitu ia kenakan, pantulan di cermin menunjukkan aura mahal yang tetap tidak bisa hilang darinya. Ia sendiri sempat melirik sekilas, merasa wajahnya lebih tegas dalam balutan hitam itu.

Sementara itu, HP Juwita bergetar. Pesan dari Desi muncul.

"Wit, ternyata pembantu bisa libur juga loh malam minggu. Ayo keluar malam ini, ke pasar malam yuk. Ada pasar malam dekat taman luar komplek sebelah."

Juwita menggigit bibirnya. Ia tahu Desi tidak salah, memang asyik kalau bisa keluar bareng. Tapi … Juwita sudah berjanji pada Zergan. Dan janji itu, meski terdengar sepele, bagi Juwita sama artinya dengan menjaga kehidupannya sendiri. Hutang, pekerjaan, serta Princess yang tidak boleh lepas dari tangannya.

"Maaf, Des. Kerjaanku 24 jam jagain Princess. Juga malam ini kami ada jadwal keluar."

Jawabannya singkat, tapi di balik layar, Juwita menunduk. Rasa bersalah tetap saja menyelinap.

Tak lama, balasan masuk.

"Astaga, Wit. Tinggal aja sebentar, lagian boneka gak perlu dijaga. Btw kau mau ke mana? Jadwal keluar ke mana?"

Juwita mendesah pelan. Rasanya ingin menjelaskan panjang lebar, tapi ia tahu percuma. Akhirnya ia hanya menuliskan satu kalimat.

"Tuan Zergan mengajak Princess keluar, jadi aku ikut deh gendong Princess. Mau gimana lagi, mana bisa aku nolak. Maaf ya aku gak bisa keluar sama kamu."

Dan benar saja, jawaban Desi membuat dadanya sedikit sesak.

"Boneka aja dianggap bayi, dih Wit lama-lama kau yang ikutan gila."

Juwita mengerutkan kening, namun tidak membalas lagi. Ia tahu Desi hanya kesal. Tetap saja, kata-kata itu menggantung dalam hatinya. Boneka. Padahal setiap kali ia melihat Princess, ia benar-benar merasa ada kehidupan di sana.

Ia menarik napas panjang, lalu kembali meraih maskara. Tangannya sedikit gemetar saat mencoba merapikan bulu matanya. “Sulit banget sih, gimana ya biar kelihatan cantik,” gerutunya. Kali ini ia memutuskan tampil sederhana. Bedak tipis, tanpa blush on merah merona seperti kemarin, hanya lipstik merah muda yang membuat bibirnya tampak manis.

Saat ia tengah mengoleskan lipstik, pintu kamarnya terbuka perlahan.

"Kau sudah siap?" suara Zergan terdengar dalam, tegas, namun kali ini tidak sekaku biasanya.

Juwita menoleh sekilas melalui pantulan cermin. Zergan berdiri di ambang pintu, bersandar dengan kedua tangan di saku celana. Kemeja hitam melekat sempurna di tubuh tegapnya, membuat sosok itu terlihat semakin tak tergapai.

"Sabar, bentar lagi, Tuan," jawab Juwita sambil menuntaskan sapuan lipstik terakhir. Ia berbalik, berdiri, dan tersenyum. "Aku siap."

Zergan diam. Tatapannya tidak lepas dari Juwita, seolah sedang menimbang sesuatu. Sesaat, bayangan Indira istri yang telah pergi muncul di pikirannya. Senyuman Indira, caranya berdandan, bahkan warna lipstik yang pernah ia pakai. Semua itu berkelebat cepat hingga membuat dadanya sesak.

"Tuan?" panggil Juwita lagi.

"Ya," jawab Zergan singkat.

"Jangan seperti itu dong lihatnya, saya tahu saya cantik," ucap Juwita, mencoba mencairkan suasana dengan gaya percaya diri khasnya.

Zergan mendengus, sudut bibirnya terangkat sedikit. "Kepedean."

"Biarin, lagian saya memang cantik kok."

Kali ini Zergan hanya menggeleng. Entah sejak kapan, gadis di depannya ini semakin berani melawan kata-katanya. Ada sesuatu dalam dirinya yang … entah bagaimana, terasa menyenangkan.

"Mau ke mana kita?" tanya Zergan akhirnya, melangkah masuk dan langsung meraih stroller Princess.

Juwita buru-buru mendekat, menggendong boneka itu sambil tersenyum. "Bebas sih, tapi Tuan, katanya ada pasar malam loh. Seru main di sana kayaknya."

Alis Zergan terangkat. "Aku tidak pernah ke sana. Eh … pernah sih, kayaknya waktu masih bocah. Tapi Disney."

Juwita mendelik, menahan tawa. "Ayolah, Tuan. Kita ke sana aja yuk, pasti banyak jajanan. Bosen ih makan makanan orang kaya." Ucapan itu keluar begitu saja, tanpa ia sadari. Nadanya terdengar manja, dan justru itu yang membuat Zergan terdiam sepersekian detik.

Sebagai seorang pria, jelas darahnya berdesir mendengar suara manja seorang wanita. Bibirnya sedikit menegang, namun ia berusaha menutupi.

Juwita lalu menggenggam tangan Princess, mengangkatnya ke atas seolah-olah boneka itu sedang memberi isyarat. "Papa, Princess mau ke pasar malam bareng onty," ujarnya sambil menirukan suara anak kecil.

Zergan menatapnya. Adegan itu … konyol, lucu, sekaligus menghangatkan. Juwita benar-benar bisa menghidupkan sesuatu yang seharusnya mati.

Akhirnya ia menghela napas. "Baiklah, aku akan cancel pesananku di restoran."

"Hah? Tuan memesan di restoran ya?" Juwita terbelalak. Ada rasa bersalah langsung menyelusup di dadanya.

"Mau gimana lagi," jawab Zergan datar, namun matanya menatap lurus ke arah Juwita. "Kali ini kayaknya perjanjiannya untukmu. Asal Juwita bahagia."

Juwita tertegun. Hatinya mendadak berdegup lebih cepat. Kata-kata itu sederhana, tapi keluar dari mulut seorang Zergan, rasanya seperti pengakuan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Ia buru-buru menunduk, takut wajahnya yang mulai memerah ketahuan.

"Ayo turun," kata Zergan.

Akhirnya mereka turun, sementara suami istri Marlina dan Herman sedari tadi penasaran dengan acara malam mingguan anaknya itu.

"Wow, kalian beneran jadi nih perginya. Keren sih, kayak keluarga kecil bahagia," puji Marlina yang melihat Zergan membawa stroller dan Juwita yang menggendong Princess.

"Mami, jangan berlebihan," kata Zergan singkat.

"Gimana tidak berlebihan Mami kamu, Zergan. Itu karena Mami bahagia," ucap Herman.

Marlina menganggukkan kepalanya dengan senang, "Ya, Pi. Papi benar, Mami bahagia banget. Tuh lihat mana Juwita cantik, bajunya senada sama Princess."

"Hehe, makasih ya, Mi."

Juwita malu sendiri, tapi dia sangat senang punya majikan seperti mereka.

"Ya udah, kami pergi dulu."

Zergan duluan membawa stroller dan akan dimasukkan ke dalam mobil, sementara Marlina menahan Juwita.

"Wit, ya ampun, Nak. Makasih banget ya udah bikin Zergan berubah. Mami gak tahu harus bagaimana, malam ini kalian harus bahagia ya."

"Siap, Mami."

1
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍😍
Zainab Ddi
🤣🤣🤣🤣emang enak Juwita ketahuan ngomongi xergan
Hesty
ka bikin desi diusir.. jgnada pelakorrrr...
Zainab Ddi
wah Juwita kelabakan nih mau dipecat 🤣🤣🤣
Zainab Ddi
sama author aku suka ceritanya lucu kadang bikin ketawa sendiri 💪🏻💪🏻💪🏻
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah xergan terima lg deh
Zainab Ddi
author makasih Uda update banyak ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
🤣🤣🤣dasar Juwita
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
mami Malinau dan papinya bahagia melihat zergan
Zainab Ddi
author seneng banget update nya banyak🙏🏻🙏🏻😍😍😍💪🏻
Zainab Ddi
🤣🤣🤣dasar Juwita pake acara nyanyi lg gimana zergan ngak kerawa
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah Juwita lansung bertindak demi utang Uda dikubasin bikin Desi tambah iri nih
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
Zainab Ddi
wah jangan Juwita disuruh jdi istrinya nih semoga ya
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍😍
callyouMaijoi: makasih ya udah setia menunggu ceritanya 🥰
total 1 replies
Zainab Ddi
kaysky Desi nih ngasih tahu def kolektor biar Juwita di usir Dedi kan iri
Zainab Ddi
author makasih Uda update ditunggu selalu kelanjutannya 💪🏻😍🙏🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!