NovelToon NovelToon
Maverick Obsession

Maverick Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Obsesi / Kehidupan di Kantor
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Oveleaa_

Maura seorang asisten pribadi, mendapati dirinya terperangkap dalam hubungan rumit dengan atasannya, Marvel-seorang CEO muda yang ambisius dan obsesif. Ketika Marvel menunjukkan obsesi terhadap dirinya, Maura terperangkap dalam hubungan terlarang yang membuatnya dihadapkan pada dilema besar.

Masalah semakin pelik ketika Marvel, yang berencana bertunangan dengan kekasihnya, tetap enggan melepaskan Maura dari hidupnya. Di tengah tekanan ini, Maura harus berjuang mempertahankan batas antara pekerjaan dan perasaan, sekaligus meyakinkan keluarganya bahwa hubungannya dengan Marvel hanyalah sebatas atasan dan bawahan.

Namun, seberapa lama Maura mampu bertahan di tengah hasrat, penyesalan, dan rahasia yang membayangi hidupnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oveleaa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

"Carikan laporan tahun 2024. Sepuluh menit, saya tunggu."

Sejak pagi, nada dingin Marvel sudah mendominasi kantor. Maura bahkan belum sempat menyesap kopi paginya ketika perintah itu datang. Ia langsung bangkit, pergi ke bagian keuangan, kembali ke ruangan Marvel, lalu disuruh lagi mengambil dokumen tambahan. Belum selesai menyalin data ke komputer, suara Marvel kembali menggema.

"Buatkan jadwal meeting besok, jam dua belas. Jangan bentrok dengan klien dari Tokyo."

"Ya."

"Dan cek ulang laporan bulan lalu, ada angka yang mencurigakan. Cepat."

"Ya."

Maura terus mondar-mandir. Baru saja ia duduk, belum sempat menarik napas panjang, perintah lain kembali datang. Seolah Marvel sengaja mencari-cari pekerjaan kecil hanya untuk memastikan ia tidak bisa beristirahat sedetik pun.

Di meja kerjanya, Maura menghela napas panjang. Sejak kemarahan tidak jelas semalam Marvel berubah menyebalkan. "Dia pikir aku robot apa!" gumamnya pelan.

Suara ketukan pintu membuat Maura mendongak. Detik berikutnya pintu terbuka. Rio masuk sambil membawa map tebal. Wajah datarnya membuat Maura mengembuskan napas panjang.

"Ada apa dengannya?" Rio berhenti di mejanya sembari melirik Marvel yang tampak sibuk membolak-balikkan dokumen sambil sesekali melihat komputer.

Maura mengedikkan bahu tidak peduli, merasa tidak berhak menjelaskan. “Itu laporan untuk Tuan Marvel?” tanyanya.

“Iya, dia mengirim pesan padaku untuk mencarikan dokumen ini.” Rio meletakkan map di meja Maura sebentar. "Kenapa sikap dan perilakunya hari ini lebih menyebalkan dari biasanya. Apa terjadi sesuatu?"

Maura mendengus kecil, raut lelahnya tidak bisa berbohong. “Aku juga tidak tahu. Menurutku dia memang menyebalkan seperti itu, setiap hari sikap dan perilakunya sama."

Rio hanya mengangguk samar.

"Kenapa hanya berdiri di sana. Bawa semua dokumen itu kemari!" Sepasang mata gelap menatap tajam. Diam-diam Marvel mendengarkan setiap kata yang keluar dari mulut mereka, walaupun tidak terdengar jelas ia bisa menebak apa yang mereka katakan.

Dadanya naik-turun perlahan, sorot matanya menyala, api cemburu mulai membakar.

Rio sontak berdiri tegak. "Baik, Pak!"

“Taruh laporan itu ke meja saya, lalu kembali ke posisimu.”

Rio sempat melirik Maura dengan raut datar, lalu buru-buru melangkah ke kursi Marvel. Sedangkan Maura menunduk, berusaha menahan jantungnya yang berdegup cepat. Takut kemarahan Marvel semakin menjadi dan membuatnya tambah menderita.

Dan benar saja, begitu Rio keluar Marvel memanggil untuk mendekat. Lantas, wanita itu segera menegakkan badan dan mendekat.

“Kamu senang, ya?” suaranya rendah, penuh tekanan. “Mengobrol di jam kerja, tertawa-tawa, seakan saya tidak ada.”

Maura terdiam, menelan ludah. Di dalam kepalanya bertanya-tanya, kapan ia tertaw-tawa?

“Maaf, aku tidak tahu apa yang kamu katakan. Kalau soal Rio tadi, kami hanya bicara sebentar—”

“Diam!” Marvel mencondongkan tubuh ke depan, jarak mereka sedikit menyempit, hanya terhalang meja. “Jangan pernah tersenyum pada pria mana pun di kantorku atau hukumanmu akan menjadi lebih berat. Mengerti?”

Maura ingin membalas, tetapi lidahnya kelu. Aura Marvel begitu menekan, membuat ruang sempit itu sesak. Pun, ia tidak mau membuat hidupnya semakin rumit. Sebelum ia sempat menjawab, suara tumit sepatu beradu dengan lantai terdengar dari koridor. Pintu diketuk dengan keras.

Maura menoleh ke belakang. Dinding kaca gelap transparan di belakangnya menampilkan sosok wanita cantik berstatus tunangan Marvel. Ia memakai gaun pastel membalut tubuhnya, rambut cokelat bergelombang tergerai rapi.

"Pergi ke tempatmu." Marvel berucap dingin. Bersamaan dengan langkah Maura kembali ke mejanya, pintu pun terbuka.

“Marvel…” suara lembut penuh percaya diri itu memenuhi ruangan.

Maura menoleh melihatnya sekilas.

Langkah Maura mendadak kaku. Sementara Marvel, tatapannya berubah hangat, bibirnya tertarik tinggi. Ia berdiri untuk menyambut wanita itu. "Ada apa? Tidak biasanya kemari?"

"Ayahku sudah memberitahumu?" tanya wanita itu dengan nada lembut dan wajah berseri. Ia duduk di kursi hadapan Marvel.

Sebelah alis pria itu terangkat.

"Dia memberitahuku akan memajukan pernikahan kita."

Uhuk!

Bukan, bukan Marvel yang terbatuk.

Jesica memutar tubuhnya ke belakang, sementara Marvel menatap lurus ke meja yang tidak jauh dari mejanya.

1
Agnes Gulo
cerita nya sangat menarik kak, semangat utk UP 😍
Hennyy Handriani
bagus kok kk....💪💪💪
Hennyy Handriani
kapan upnya jangan lama" ya kk
IG: Oveleaa: siapp
total 1 replies
Hennyy Handriani
alurnya sangat bagus
IG: Oveleaa: terima kasih atas dukungan dan ulasan positifnya, Kak♥️
total 1 replies
Hennyy Handriani
Makin menarik nih
Hennyy Handriani
alurnya bagus banget💪
SweetPoison
Gimana bisa ceritanya sebagus ini, bikin aku ketagihan bacanya thor!
Dama9_
Menyentuh
Ermintrude
Buat mood pembaca semakin bagus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!