NovelToon NovelToon
Destined For U

Destined For U

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Murni
Popularitas:40.7k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Mati-matian berusaha dan berakhir gagal membuat Deeva enggan membuka hati, tapi sang ibu malah menjodohkannya tepat dimana perasaannya sedang hancur. Diantara kemalangannya Deeva merasa sedikit beruntung karena ternyata calon suaminya menawarkan kerjasama yang saling menguntungkan.

"Anggap gue kakak dan lo bebas ngelakuin apa pun, sekalipun punya pacar, asal nggak ketahuan keluarga aja. Sebaliknya hal itu juga berlaku buat gue. Gimana adil kan?" Arshaka Rahardian.

"Adil, Kak. Aku setuju, setuju, setuju banget." Deeva Thalita Nabilah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyesel

"Aneh banget orang ikannya nggak ada yang warna item juga." Gumam Deeva, ia lantas mendekati Shaka yang sedikit menjauh darinya.

Berdiri di samping Shaka makin membuat Deeva menggelengkan kepala, ''Kak Shaka lagi nelpon?"

"Iya. Ini Raffa nanyain jadwal gue kosong apa kagak, mau nemuin klien."

"Tapi itu layarnya mati loh." Deeva menunjuk ponsel Shaka.

Ck! Shaka berdecak kesal demi menutupi kegugupannya. Nggak lucu kan kalo sampai ia ketahuan pura-pura mengangkat telpon.

"Ah kebiasan si Raffa! Gue belum selesai ngomong udah main matiin aja." Elak Shaka.

"Kenapa?"

"Aku pengen beli ikannya, Kak. Boleh nggak?" Tanya Deeva.

Shaka berjalan kembali ke jajaran aquarium, "boleh lah. Kan sengaja gue bawa lo kesini buat beli ikan."

"Sebagai bentuk permintaan maaf gue." Lanjutnya.

"Asik. Makasih Kak Shaka." kelewat senang, Deeva tak sadar sampai memeluk Shaka.

"Eh maaf kak." ucapnya lirih, menyadari tindakannya tak baik.

Shaka mengusak gemas rambut Deeva, "nggak apa-apa. Mau peluk lagi juga boleh. Boleh banget malahan.'' ledeknya sambil meregangkan tangannya, siap menerima pelukan.

Plak!!

si al nya bukan pelukan yang Shaka terima malah pukulan keras yang mendarat sempurna di perutnya.

"Sakit tau! KDRT mulu dah heran!" keluh Shaka seraya mengusap bekas pukulan Deeva.

Deeva tersenyum puas, "abisnya Kak Shaka modus. Nyari-nyari kesempatan aja!"

"Bukan nyari kesempatan Deev, tapi memanfaatkan kesempatan yang ada."

"Sama aja lah!" gerutu Deeva.

"Beda lah!" tegas Shaka. "Udah sekarang pilih ikannya aja mau yang mana sama berapa?"

"Yang jelas satu ekor satu pelukan dah!" ledeknya kemudian.

Deeva menatap sebal ke arah Shaka, ia menghentakkan kakinya kemudian berjalan menjauh dengan cepat. "Kalo gitu nggak jadi beli lah!"

Ck! Shaka menggelengkan kepala. "Dasar bocil nggak bisa banget diajak bercanda!"

Buru-buru Shaka mengejar Deeva dan menarik gadis itu kembali ke deretan aquarium, ''Buruan pilih! nggak bisa banget diajak bercanda."

"Bercandanya nggak asik. me sum Kak Shaka tuh!"

"Kok lo jadi ngatain gue me sum? kan yang duluan meluk tuh lo." Jawab Shaka, "berati yang me sum itu..."

"Kak!!" Deeva melotot kesal.

Shaka menepuk bahu Deeva berulang, menenangkan.

''Gue cuma bercanda. Sekarang pilih ikannya mau yang mana hm?"

"Kalo semua aja boleh nggak sih Kak?"

"Ngelunjak deh!"

"Pelit." Ejek Deeva lirih.

"Bukan pelit, Deev! Tapi kalo beli semua emang lo sanggup ngurusnya hah?"

Deeva hanya diam.

"Beli tiga aja yang warnanya beda-beda biar bagus." Ucap Shaka.

Deeva menoleh pada Shaka, "dikit banget Kak cuma tiga. Sepuluh yah?" Deeva setengah memohon.

"Tiga aja!" Tegas Shaka, ''nanti bakal gue beliin lagi kalo lo nurut." lanjutnya.

Cih! Deeva berdecih mengejek, ''kayak anak kecil aja harus nurut dulu baru diturutin apa yang di mau."

"Ya kan emang lo masih ana-anak!" Ejek Shaka, "dah pilih jangan kelamaan. Keburu malam ini." lanjutnya.

Hampir setengah jam Deeva tawar menawar supaya Shaka menambah jumlah ikan yang akan dibeli tapi hasilnya nihil. Ia tetap keluar membawa tiga ekor ikan hias berwarna merah, putih dan orange dalam plastik yang sudah diberi oksigen. Sementara di bekalangnya ada Shaka yang membawa aneka perlengkapan yang dibutuhkan untuk memelihara ikan hias. Dari mulai aquarium dengan ukuran sedang yang sudah lengkap dengan berbagai perintilan dalamnya. Batu-batu kecil, terumbu karang, tumbuhan-tumbuhan kecil hingga selang dan lain sebagainya super komplit.

Shaka meletakan semua belanjaan Deeva di bekalang, kecuali ikan karena Deeva terus memegangnya."Taro belakang aja sih!"

"Nggak apa-apa aku pegangin aja!"

"Dasar bocah!" Batin Shaka.

Sepanjang perjalanan Shaka benar-benar dianggurin. Deeva sesekali melihat ikan-ikan di pangkuannya. Sisanya ia habiskan untuk main HP mencari dekorasi aquarium lucu untuk ia praktekan ketika sudah sampai rumah nanti.

Begitu tiba di rumah Deeva dengan semangat turun membawa ikannya, "Kak Shaka, aku minta bawain perlengkapan yang lain. Mau langsung aku rapiin sekarang." ucapnya sebelum turun.

Shaka menghela nafas panjang, pikirnya ia akan menata urusan aquarium besok saja. Atau minta tolong Bi Sumi karena hari ini sudah cukup lelah, tapi gadis berambut panjang itu penuh semangat dengan ikan-ikan di tangannya.

Shaka kini berada di ruang keluarga, duduk sambil memegang ikan serta melihat Deeva yang terus memindahkan aquarium kosong kesana kemari, mencari tempat yang menurutnya paling cocok.

"Kak Shaka hati-hati itu ada Kopoy datang. Ikan aku dalam bahaya." Teriaknya saat melihat kucing hitam masuk ke ruang keluarga dan berjalan di sekitar kaki Shaka.

"Ih itu Kopoy turunin Kak!" teriaknya lagi saat melihat Kopoy naik dan bergelanyut manja pada Shaka.

"Turun, Poy!" Deeva meletakan aquariumnya asal kemudian menurunkan Kopoy dari sofa karena Shaka tak juga menurunkannya.

Shaka sedikit kesal melihat kucingnya diturunkan padahal menurutnya Kopoy tak mengganggu apalagi membahayakan.

"Kopoy nggak bakal makan ikan hias punya lo, Deev! Lagian ikannya juga masih diplastikin terus juga gue pegangin." Ucap Shaka sambil mengelus kepala Kopoy, sementara tangan kirinya masih memegang ikan hias milik Deeva.

Deeva menghampiri Shaka dan mengambil ikan hias dari tangannya, ''tetep aja kak namanya juga kucing. Mau dikata apapun kucing itu secara lahiriah yah makanannya ikan. Dalam rantai makanan juga gitu." Jelas Deeva.

"Gimana kalo nanti tiba-tiba Kopoy makan ikan aku yang lucu-lucu ini? Kak Shaka mau tanggung jawab?" lanjutnya.

"Ya nggak bakal, Deev. Lagian juga ikan lo itu bakal lo taro di aquarium kan? Kagak bakal Kopoy makan ikan lo. Dia lebih suka nyakar-nyakar sofa dari pada makan ikan lo yang kecil-kecil itu." Ejek Shaka.

"Tetep aja nggak aman, Kak! Pokoknya mulai sekarang karena di rumah ini ada ikan-ikan aku yang lucu dan cantik ini," Deeva memamerkan ikannya yang cuma tiga ekor.

"Maka Kopoy nggak boleh berkeliaran di rumah. Kopoy taro di kandangnya aja Kak!" Lanjutnya.

"Nggak bisa gitu dong, Deev! Dari awal juga Kopoy nggak pernah di kurung." Tolak Shaka.

"Itu kan sebelum ada ikan, Kak. Sekarang ada ikan lucu ku, bahaya. Keberadaanya mengancam keselamatan dan kesejahteraan ikan aku."

"Nggak! gue nggak setuju!"

"Kak Shaka jangan kayak anak kecil deh! disini siapa yang masih bocah?"

"Lo lah, masa gue!"

Deeva tersenyum puas,"jadi Kak Shaka yang harus ngalah dong, kan Kak Shaka bukan anak-anak. Lagian aku cuma minta tolong Kopoy nggak berkeliaran di dalam rumah. Area luar rumah ini kan juga masih luas Kak."

"Tapi kan kucing gue-"

"Apa mau aku laporin ke Kakek kalo Kak Shaka galak ke aku hm?" Ancam Deeva.

Shaka mengela napas panjang, "sia lan! tau gini nggak gue beliin ikan. Nyesel gue." Gerutunya dalam hati.

.

.

.

.

Please kenapa kalian nggak bisa hidup harmonis minimal 24 jam aja.

heran ada aja yang bikin ribut..

Like komennya jangan lupa para kesayangannya akuhh🥰🥰🤗😘

1
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
innalillahi wa inna ilaihi rojiun. turut berduka ya, sist
Maria Kibtiyah
turut berduka cita yah kak
Jumi🍉
Inna lillahi wa innailaihi rijo'un turut berduka cita ka...
Sawannya pindah ke Shaka kek, makanya suka ngocel sama ngomel terus bawaannya sama Deeva...🤣
marie_shitie💤💤
innailaihi wa innailaihi rojiun yg sabar ya ka
Ummah Intan
Shaka emang ga peka ma perasaan sendiri ato ga mau ngakuin perasaannya ma deeva krn terlanjur gensi
Ummah Intan
Inna lillahi wa Inna ilaihi rojiun,
Teti Hayati
Inna lillahi wa innailaihi rijo'un Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu...
turut berduka cita ka...
Linda Ayu Tong-Tong
semoga keluarga author diberi kesabaran..dan Almarhum kakek author ditempatkan yg terbaik..Aaaamiiin
Srie Handayantie
iyaa kaya ABG labill pdhal udh bukan masanya si Shaka inii 🤭 marah2 muluu ngalahin ibu2 komplek 🤣
Srie Handayantie
innalilahi, ajal emang gak bisa diprediksi ya kak. turut bela sungkawa ya kak smoga almarhum diterima disisi Allah . 🤲
Rita
biarin aja kek lht smpe mn
anik_seokjinie
panasin trs aja tu si shaka, biar uring**an tiap hari, lagian gengsi dipelihara 🤪😂
aisyah
lanjut kak
💥💚 Sany ❤💕
Ternyata Kakek lebih pande n peka dari Shaka. Kayaknya kamu meski belajar banyak dari kakek.
💥💚 Sany ❤💕
Padahal tinggal bilang aja "gue cemburu Deev", gitu aja susah amat kamu Shak. Payah. Rasain noh... calon istri dibawa ma orang.
💥💚 Sany ❤💕
Makanya Shak..., level ngomelnya di turunin, jangan malah makin naik. Yang ada Deeva pigi tu ma Dewa. Soalnya kupingnya bisa panas deket2 ma kamu.
Srie Handayantie
Krena dari dulu maen nya kucing , jadi begitulah kucing2an terus berantem gengsian gak ada yg bener kalian tuh masih terlalu kanak2 . 😅
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
denger nasehat kakek, shaka. 😁
sum mia
makin panas tuh kak Shaka sama Dewa .
Dewa mah is the best , bisa aja akalnya buat main bareng sama Deeva . gak boleh main ya alesan belajar ya wa....

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
hehe shaka banyk alesan gede gengsinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!