Ketika Ling Xi menjadi putri yang tak dianggap di keluarga, lalu tersakiti dengan laki-laki yang dicintai, apalagi yang harus dia perbuat kalau bukan bangkit? Terlebih Ling mendapatkan ruang ajaib sebagai balas budi dari seekor ular yang pernah dia tolong sewaktu kecil. Dia pergunakan itu untuk membalas dan juga melindungi dirinya.
Pada suatu moment dimana Ling sudah bisa membuang rasa cintanya pada Jian Li, Ling Xi terpaksa mengikuti sayembara menikahi Kaisar kejam tidak kenal ampun. Salah sedikit, habislah nyawa. Dan ketika Ling Xi mengambil sayembara itu, justru Jian Li datang lagi kepadanya membawa segenap penyesalan.
Apakah Ling akan terus bersama Kaisar, atau malah kembali ke pelukan laki-laki yang sudah banyak menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zenun smith, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penyerangan Terhadap Ling Yuan
Surat dari Nanshu tiba di tangan Kaisar Donghai. Di atas gulungan kertas berwarna coklat muda, tinta hitam mengukir sebuah laporan yang tidak terduga. Salah satu pejabat di Nanshu yang bersekutu dengan Donghai, melaporkan sebuah kejanggalan. Tuan Ling Yuan, seorang yang mendukung Jian Li bersatu dengan Ling Xi, tiba-tiba saja ingin berpindah tempat tinggal ke istana Nanshu. Padahal sebelumnya ia sangat bersikeras untuk tetap tinggal di kediaman warisan orang tuanya, jauh dari intrik politik istana.
Lebih mencurigakan lagi, pejabat itu menemukan bukti bahwa Ling Yuan telah mengirimkan sebuah paket rahasia ke istana Dong, wilayah kekaisaran yang tidak disukai Kaisar Donghai.
Kaisar Donghai meremas surat itu dengan gusar. "Pengkhianatan! Setelah putrinya tidak jadi menikah denganmu, ia malah bersekutu dengan Lin Feng."
Jian Li yang sejak tadi duduk diam, bangkit mendekati sang ayah. Tangannya meraih surat yang ada di genggaman ayahnya. "Ini tidak mungkin." Jian Li tidak menyangka dengan semua ini. Kini ia merasakan bagaimana sakitnya dikhianati.
Mereka berdua kini sepakat bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Jian Li berargumen mungkin saja Ling Yuan telah diperdaya atau dipaksa oleh Lin Feng, tetapi mereka juga butuh pembuktian argumen tersebut. Untuk mendapatkan kebenaran, mereka harus menemuinya secara langsung. Kaisar Donghai menyarankan untuk bersikap lembut, namun Jian Li menggelengkan kepalanya.
"Kita tidak punya waktu untuk pendekatan halus. Kita akan pastikan ini dengan cara kita."
"Maksudmu?" tanya Kasiar Dong.
"Kita akan hadapkan dia dengan sedikit kekerasan, dengan begitu dia akan mengatakan yang sebenarnya. Kita tidak bisa biarkan dia jadi duri dalam daging." Jian Li sudah mulai kehilangan kewarasannya, sehingga jalan kasar kepada ayahnya Ling Xi pun akan dia tempuh.
Di tengah perencanaan itu, Kaisar Dong tiba-tiba mendapat ide lain. "Lin Feng saat ini tengah berbenah. Untuk proyek pemulihan istana Dong, kau bisa hambat proyek itu. Kita kirimkan orang untuk sabotase bahan-bahan bangunan. Itu akan memperlambat mereka, dan itu akan membuat Kaisar Dong frustrasi, sehingga ia marah dan malah menghancurkan lagi tempatnya. Kau bisa ambil Ling Xi dengan langkah awal ini, Jian Li."
Jian Li tersenyum. "Ayah benar. Lin Feng adalah orang yang paling tidak tahan jika diselimuti amarah. Ia akan bertindak brutal dan merusak jika kemarahannya tidak terkendali. Ia akan kehilangan akal sehatnya, dan itu adalah kesempatan aku merebut kembali apa yang ku punya. Ling Xi pasti tidak akan tahan dengan kekejaman Lin Feng, dan disitu aku akan mengambilnya."
"Rencanamu bagus," kata Kaisar Donghai, yang mana sesungguhnya ia menginginkan kehancuran Dong alih-alih sepenuhnya mendukung cintanya Jian Li.
...***...
Tuan Ling Yuan dengan wajah lelah memimpin iring-iringan kecilnya kembali ke kediaman Ling setelah menginap dari Nanshu. Jalan setapak yang mereka lalui tampak sepi, diapit oleh hutan lebat di sisi kanan dan kiri. Udara dingin mulai meresap, bahkan membuat tengkuk Ling Yuan kembali meremang. Suasana sunyi membuat para pengawal Ling Yuan menjadi lebih waspada.
Tiba-tiba, dari balik pepohonan, puluhan sosok berpakaian serba hitam dan bertopeng keluar, mengepung iring-iringan Ling Yuan. Jumlah mereka jauh melampaui pengawal Ling Yuan.
"Tangkap dia!" teriak salah satu dari mereka.
Pertarungan tidak terhindarkan. Para pengawal Ling Yuan melawan dengan gagah berani, tetapi mereka kalah jumlah. Ling Yuan sendiri ikut menghunus pedang, namun ia bukan seorang petarung tangguh. Ia lebih ahli dalam tulisan dan strategi politik, bukan pertarungan fisik.
Sambil berusaha melindungi dirinya, ia merasakan keputusasaan merayap di dadanya. Siapa yang mengirim orang-orang ini? Apakah pengkhianatannya sudah tercium Jian Li?
Satu per satu pengawalnya tumbang. Ling Yuan kini berdiri sendirian, terengah-engah dengan pedang yang bergetar di tangannya. Para penyerang semakin mendekat, siap untuk menyergapnya lalu menculik Ling Yuan untuk diinterogasi.
Namun sebelum mereka bisa meraihnya, serangkaian panah dengan ujung yang tajam melesat cepat dari dalam hutan. Anak-anak panah itu mengenai beberapa musuh, membuat musuh jatuh tidak berdaya. Para musuh yang lain terkejut, berteriak kaget dan melihat ke arah sumber panah.
Dari balik pepohonan, muncul satu pasukan kecil yang dipimpin oleh seorang jenderal dengan pakaian perang khas kerajaan Dong.
Jenderal itu melangkah maju. "Lindungi Tuan Ling Yuan!" teriaknya.
Pasukannya dengan sigap maju dan menyerang para penyerang yang tersisa. Dalam sekejap, situasi berbalik. Para penyerang yang jumlahnya jauh lebih banyak tiba-tiba kocar-kacir, terdesak oleh pasukan yang lebih terampil dan terorganisir.
Setelah semua penyerang berhasil dilumpuhkan, sang jenderal mendekati Ling Yuan. Ia membungkuk dengan hormat.
"Tuan Ling Yuan, saya diutus oleh Kaisar Dong untuk memastikan keselamatan Anda, kami juga telah menerima perintah untuk mengintai pergerakan putra mahkota Donghai, Jian Li, setelah insiden di hari pernikahan ia membuat kekacauan."
Ling Yuan menatap jenderal itu dengan bingung.
"Kaisar Dong?" bisiknya, masih mencoba mencerna semua yang terjadi.
Jenderal itu mengangguk. "Benar, kaisar Dong telah mengantisipasi pergerakan dari pihak Jian Li. Dia tahu Jian Li akan melakukan sesuatu yang ceroboh untuk memicu kekacauan, apalagi setelah keberaniannya membuat kericuhan di hari pernikahan Kaisar Dong."
Tuan Ling Yuan kini menebak, paket yang dikirimnya ke Lin Feng telah tiba, dan Lin Feng telah mengantisipasi semua ini. Padahal Lin Feng mempersiapkan ini bukan karena paket.
Lin Feng bukan hanya Kaisar yang penuh amarah seperti yang dibilang Kaisar Donghai, namun juga seorang pemimpin yang berpikir jauh ke depan dan tidak akan pernah membiarkan orang lain mengganggu perdamaiannya.
Sang jenderal memintanya untuk ikut bersamanya ke perbatasan Dong agar lebih aman. Ling Yuan menolaknya karena masih banyak yang harus dia urus. Ia pun tidak mau banyak bergantung dengan Kekaisaran Dong.
Lin Yuan sadar, bahwa ia baru saja diselamatkan dari sebuah jebakan yang dirancang dengan rapi. Jadi ia lebih berhati-hati. Jian Li mantan kekasih putrinya, kini telah berubah menjadi musuh yang berbahaya. Dan yang paling mengejutkan, Lin Feng yang dulu ia anggap bahaya, kini menjadi pelindungnya.
Cahaya bisa membutakan. Kegelapan bisa membuka mata. Jangan cepat menilai hanya dari apa yang tampak. Warna putih pun tidak selalu berarti suci, warna hitam pun tidak selalu berarti kejahatan. Kebenaran terletak pada hati, bukan pada rupa yang terlihat. Aku telah salah menilai selama ini. Batin Ling Yuan. Kini sepenuhnya Ling Yuan sadar bahwa Jian Li benar-benar bukan seseorang yang baik untuk Ling Xi.
.
.
Bersambung.
sweete bangeeettt/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
akhirnya........🥳