Cinta kita berbeda seperti dua garis yang tidak pernah bertemu,namun tetap saling melengkapi. kita memiliki latar belakang, keyakinan, dan impian yang berbeda. Tapi cinta kita kuat dan tak tergoyahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Linda permata Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4
Wulan melirik teman-teman nya sebelum akhirnya berbicara. "Permisi kak gue boleh duduk" Ucap Wulan kepada Evan.
Evan yang mendengar suara yang tidak familiar pun menoleh, sedikit terkejut melihat mereka bertiga mendekati nya apa lagi di anatara mereka bertiga ada Wulan sepupu satu kali Evan.
"Kak Evan, ternyata Evan yang di maksud dari teman-temab gue kamu" Ucap Wulan sedikit tidak percaya
"Tunggu Tunggu, maksudnya lo dengan dia saling kenal, "ucap rindu sambil menunjuk ke arah Wulan dan Evan
"IYA" ucap Evan dan Wulan bersamaan.
Rindu maupun Adel merasa terkejut dengan situasi ini , Apa lagi mereka berdua tidak menyangka bahwa ternyata Evan yang mereka bicarakan dari tadi sepupu an dengan sahabat mereka Wulan.
"Lo, kenapa nggak bilang si Wulan" Ucap Adel
"Soalnya gue nggak tau, yang kalian bicarakan Evan sepupu gue. Gue kira bukan" Ucap Wulan polos
"What, mereka dari tadi bicarain gue" Balas Evan syok yang langsung menatap tajam ke arah rindu dan Adel yang langsung diam.
"Sori, habisnya tadi gue lihat lo sendirian kan biasanya lo bareng teman geng lo itu, ! " Ucap Rindu yang tidak mau di salahkan.
"Nggak ada, lagi pengen sendiri saja" ucap Evan singkat." Lo "tunjuk Evan ke arah wulan" Sejak kapan lo pindah ke sini "Ucap Evan lagi
" Baru ini hari ! "Bala s Wulan
"Evan " Teriak santi dari arah belakang memanggil kekasihnya, siapa yang tidak kenal santi wanita populer di sekolah sekaligus pacar dari Evan ke tua geng motor. "Lo dari mana saja gue cariin tau nggak " Ucap santi sambil cemberut.
"Maaf sayang , nggak ngabarin dulu soalnya gue tadi buru-buru ada rapat OSIS. emang ada apa" Ucap Evan lembut ke pada santi.
"Ka Evan, kita duluan" Ucap Wulan yang langsung mengajak ke dua temannya pergi dari sana.
"Oh iya, Lo pulang sama siapa" Ucap Evan ke pada Wulan.
.. "Di jemput bunda"
"Dia siapa se," ucap Santi Yang tidak suka kepada Wulan.
"Oh dia sepupu gue, " Balas Evan
"Ohhhh, tadi lo bilang lagi rapat OSIS, emang lagi bahas apa" Ucap Santi kepo
"Nggak ada, cuman bahas soal besok turnamen basket di sekolah kita" Ucap Evan
"Lo, main juga !? tanya Santi kepada Evan.
"Iya! " Balas Evan
******
Di perjalanan pulang bersama mama Rani, bunda Wulan, Wulan banyak bercerita tentang hari ini dan Tiba-tiba dia mengingat tentang Evan.
"Bun, bunda tau nggak" Ucap Wulan
"Apa sayang" jawab ibu Rani
"Tadi Wulan ketemu dengan Evan," Ucap Wulan dengan semangat.
"Evan siapa sayang, Cowok kamu? "Ucap Ibu rani menggoda anaknya
" Apa se bun,"Ucap Wulan sambil cemberut "Itu lo Evan anaknya om Dirga " Lanjut Wulan lagi.
"Oh, Evan yang itu. Oh dia satu sekolah sama kamu!? " Ucap Ibu rani tidak percaya
"Iya bun " Ucap Wulan sambil membuka kaca mobil nya untuk mencari udara segar.
kristian Ardian si pemilik motor tersebut melajukan motornya dengan tidak memperdulikan tatapan-tatapan kagum dari pengendara lain yang melihatnya.
Kristian membawa motor dengan kecepatan di atas rata-rata sampai ia berhenti di lampu merah perempatan. Lampu merah terlama karena ramainya intensitas kendaraan yang di lalui masyarakat dari sudut manapun karena memang sumber tujuan ke sekolah,kampus, hingga perkantoran di ibu kota.