Gimana rasanya,saat kalian udah punya cowok yang udah perfect tapi tiba-tiba perasaan kalian goyah dengan kehadiran sahabat pacar kalian yang juga udah punya pacar?
Ini yang tengah terjadi pada Aya dan juga Rey.lalu apa yang akan mereka pilih, bertahan dengan pasangan mereka masing-masing atau memilih berpisah dan memulai kisah mereka yang baru?
gaes..gaes...ini lapak aku yang baru..tetap temanya masalah cinta ya gaes..
yuk mampir kesini dan ikuti kisah mereka.
jangan lupa tulis kritik dan saran kalian dikomen ya.. suwun 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 4
Disebuah ruangan,seorang pria dengan melipat kedua tangannya, berdiri menatap lukisan foto keluarga dengan ukuran yang cukup besar menggantung di ruang tamu rumahnya.
Regan kalean Pratama.dari namanya saja kalian pasti udah bisa menebak siapa dia.pria dengan pembawaannya tegas dan kharismatik ini adalah suami Bu Vero.
tap..tap..tap..
Suara derap langka terdengar semakin mendekat.
"dari mana saja kamu?."tanya pak Regan tanpa menoleh ke belakang.dia masih berdiri menatap lukisan foto keluarganya itu.mungkin karena dia pun tahu siapa yang baru datang.
Ternyata yang datang adalah Bu Vero.mendegar suara pak Regan,seketika Bu Vero pun berhenti lalu membalikkan tubuhnya,dengan tenang dia melangkah mendekati pak Regan.
"kamu udah pulang?."Bu Vero malah balik bertanya dan mengabaikan pertanyaan sang suami.
"aku tanya dari mana saja kamu?"pak Regan mengulangi pertanyaannya lagi.
"kamu kenapa sayang?."dengan suara lembutnya Bu Vero mengusap bahu sang suami.
"aku yang harusnya tanya seperti itu."kata pak Regan tampak raut wajahnya yang menahan kekesalan sang istri
"emang apa yang aku lakuin?."jawab Bu Vero masih terlihat tenang dan santai.
"jangan membuat aku murka, Veronica!."bentak pak Regan pada Bu Vero.
"jangan melangkah terlalu jauh dan melampaui batas!."lanjutnya seperti memperingatkan Bu Vero.
"bulan depan akan ada rapat dewan direksi dan semua pemegang saham akan menentukan siapa yang akan ditunjuk memimpin anak cabang perusahaan."jelas pria.
"jadi aku harap kamu gak membuat ulah."tegasnya lalu pergi meninggalkan Bu Vero begitu saja.
Bu Vero diam tak membalas apa pun ucapan suaminya,seketika raut wajahnya berubah sinis.dia hanya menatap tajam punggung suaminya yang berjalan semakin menjauh.
Dari lantai 2 ,terlihat seseorang berdiri dengan tatapan tajamnya tertuju ke arah pak Regan dan Bu Vero.
"Akan ku pastikan ,semua akan kembali ke tempatnya."gumamnya lalu pergi dari sana.
*************
Ditempat lain, terdengar suara musik yang begitu keras.lampu warna-warni berputar melaraskan lagu yang dimainkan.ada beberapa orang yang sedang asyik berjoget menikmati alunan musik yang DJ yang putar.sedangakan yang lainnya ada yang sedang ngobrol dan ada juga yang terang-terangan sedang bercumbu mesra dengan pasangannya.saat ini suasana club cukup rame pengunjung.
Rey dengan santainya berjalan menuju meja bar yang ada di depan sana.tadi ada temennya yang mengajaknya bertemu.makanya sekarang dia ada disini.sudah cukup lama Rey tak menginjakkan kakinya ditempat yang dinilai negatif oleh kebanyakan orang.
"Rey.."
Suara seseorang yang samar-samar Rey dengar sedang memanggilnya.
Seketika Rey pun menoleh kearah seseorang yang melambaikan tangan kearahnya.segera Rey melangkahkan kakinya mendekati meja bar yang ditempati oleh temennya itu.
"woy bang."Rey menjabat tangan temennya yang mengajaknya ketemu.
"woy ...lama gak ketemu."balas temen Rey yang dipanggil Abang itu.
"bang andra sih sibuk."Rey pun mendudukkan bokongnya dikursi sebelah pria yang pakai Hem kotak-kotak biru putih itu.usianya di perkirakan sekitar 35 tahunan jauh diatas Rey.dari penampilannya sih,sekilas lebih gak ke urus gitu.
"gak ke balik?."sindir balik pria yang dipanggil Rey dengan sebutan bang Andra.
"minum gih!."Andra menuangkan minuman ke gelas Rey.
"tumben ngajakin nongkrong ditempat kayak ginian bang?."tanya Rey sambil menerima minuman yang dikasih Andra lalu mulai membuka obrolan.
"ya sekali-kali lah,rey.lagian udah lama gak ketempat ginian.sekalian ngilangin stres."kelakarnya sembari menuangkan minuman ke dalam gelas.
"loe lagi galau bang?."ceplos Rey begitu saja, menerka-nerka apa yang tengah terjadi dengan temannya itu.
"emang ketara banget ya?."kata Andra sambil meneguk minuman yang ada ditangannya.
"gak juga sih."jawab Rey seadanya,lalu meneguk habis minumannya.
Andra tersenyum kecut mendengar jawaban pemuda didepan ini.Rey sudah dianggap adiknya sendiri.dengan pemuda ini, Andra bisa bicara dengan leluasanya.
"sebenarnya gue pingin minta bantuan loe?."kini Andra mulai ngobrol dengan serius.
"gue bisa bantu apa bang?."ujar Rey to the point dan kini memposisikan dirinya menghadap Andra.
"tegang amat muka loe?hahhahahha."Andra malah tertawa melihat wajah serius Rey.
"ya Alloh,bang.gue udah mode serius.loe malah bercanda."Rey hanya geleng-geleng kepala dengan kelakuan lawan ngobrolnya ini.
"hahahhaha...santai Rey,santai."Andra malah terus ketawa melihat reaksi Rey.
"kampret bener loe bang."umpatnya sedikit kesal.
hahahhhahhah
Masih terdengar suara Andra yang menertawakan Rey.
"gue tinggal nih,loe bercanda mulu."ancam Rey dengan nada yang dibuat-buat seperti marah.
"kayak anak cewek lagi PMS aje loe.ngambek an!."ejek Andra pada Rey.
Rey memutar malas matanya dengar ejek oleh Andra.
"gue denger loe sekarang kerja di perusahaan Mandala grup?."tanya Andra yang mengalihkan pembicaraan.dan mulai mode serius.
"hu.uh."jawab Rey singkat
"gue lagi nanganin kasus peredaran narkoba."jelas Andra.mulai menerangkan tujuannya.
"terus?."Rey masih belum mengerti apa yang mau disampaikan oleh Andra.
"salah satu dari targetnya kerja di tempat loe."ungkap Andra lebih detail.
"kalau boleh tau siapa target loe,bang?."tanya Rey penasaran.
"ernando.alias dodo.loe kenal?."Andra menyebutkan nama salah satu target operasinya.
Rey diam sebentar.nama yang disebut Andra seperti gak asing ditelinga nya.
"ini dia orangnya."Andra menunjukkan sebuah foto di handphonenya kepada Rey.
"gue kenalnya sih dia namanya Edo,bang."ujar Rey setelah lebih mengamati foto yang ada di handphone Andra,Walaupun namanya agak berbeda dengan yang ia kenal tapi wajahnya sama dengan foto yang ditunjukkan oleh Andra.
"terus loe minta bantuan apa bang?."lanjut Rey lebih ingin memperjelas apa yang diinginkan temanya itu.
"tolong loe deketin dia.cari informasi dia semampu loe.gue hanya bisa mantau dia dari luar.jadi gue lagi cari orang yang bisa mantau dia dari deket.kebetulan gue denger loe kerja disana.makanya gue minta bantuan loe."Andra memberitahukan tujuannya mengajak Rey ketemu malam ini.
"gue akan bantu semampu gue ya bang.tapi ya gue gak bisa janjiin loe,gue bisa dapet informasi akuratnya."Rey pun menyanggupinya permintaan Andra.
"thanks.sebagai timbal baliknya.loe bisa minta bantuan gue balik kapanpun saat loe butuh bantuan gue."janji Andra pada Rey.
Rey hanya mengangguk mengerti.
ya,benar gaes.Andra ini adalah salah satu anggota kepolisian yang bertugas sebagai Intel ya.yang memang biasanya seorang Intel itu tidak berpenampilan rapi layaknya anggota polisi umumnya.karena ya lebih sering langsung terjun kelapangan dan kebanyakan ya menyamar untuk memata-matai targetnya.kadang memang sulit membedakan seorang anggota polisi yang bertugas sebagai Intel ini.karena ya penampilannya seperti layaknya masyarakat pada umumnya.
Lalu bagaimana Rey kenal Andra yang ternyata seorang anggota kepolisian?
Perkenalkan mereka sebenarnya juga tidak disengaja.waktu itu Andra sedang memburu buronan kasus pembunuhan yang lama jadi DPO.lha kebetulan Rey itu lewat disitu saat kejadian kejar-kejaran antara anggota kepolisian yang dipimpin Andra dan juga buronan ini.waktu itu Rey yang sedang jalan sama Alvin melihat ada orang yang lari kencang kearah mereka.lalu dibelakang orang ini,ada beberapa orang yang mengejar, kemudian Rey dan Alvin inisiatif menangkap orang itu.
Walaupun awalnya Rey dan Alvin tidak mengetahui penyebabnya mereka kejar-kejaran.dan tanpa Rey dan Alvin duga buronan itu membawa senjata tajam,Rey yang tak mengetahuinya akhirnya kenak gores di tangannya.Alvin yang melihat tangan Rey kenak gores senjata tajam,gak diam aja.dia mencoba berkelahi dengan buronan itu.saat Alvin sudah mampu menaklukkan si buronan dan gerombolan Andra juga sudah mengepung.akhirnya buronan ini bisa diamankan oleh andra.ya sejak kejadian itu lah Andra,Rey dan juga Alvin mulai kenal dan akrab.
Setalah pertemuannya dengan Andra,Rey pun beranjak keluar dari club dan mau jalan ke parkiran untuk mengambil mobil.sebenarnya Rey kesini pakek mobilnya Alvin yang memang ditinggal di kos nya.kebetulan motor Rey sedang di pakai alvin.jadi Rey ya pakek mobil Alvin saat menemui Andra tadi.mereka udah biasa tukeran kendaraan kayak gini.
Saat mau masuk kedalam mobil,Rey tak sengaja melihat seseorang yang tak asing baginya,tengah bercumbu mesra di area parkir, yang dimana dia berdiri sekarang.
"brengsek!."umpat Rey sambil mengepalkan tangannya erat.matanya menatap tajam kearah dua sejoli itu.
Lantas siapakah mereka?kenapa Rey terlihat begitu marah melihat dua sejoli itu?
updatenya pelan-pelan ya gaes.ditunggu kritik dan sarannya.suwun🙏
si Arjun pun blm ketahuan aja tuh
perifun iki?
Ayoklah semungguuttt!!!!!
. hihi