NovelToon NovelToon
MY AMNESIAC GIRL

MY AMNESIAC GIRL

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.2M
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Kisah gadis bernama Li Mei adalah putri raja dari Zheng-mi goo yang dikutuk memiliki umur panjang karena dituduh membakar istana selir ayahnya, dia melintasi waktu dari kejaran pengawal istana yang ingin menangkapnya sehingga Li Mei mengalami amnesia karena kecelakaan yang tak terduga. Dan bertemu Shaiming yang menjadi tunangannya.

Mampukah Shaiming membantu Li Mei mengingat semuanya, akankah ingatan Li Mei kembali ? Dan apakah mereka akan bersama dan bahagia ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 4 TANGHULU YANG MANIS

Li Mei terduduk diam dengan perban membalut kepalanya.

Dokter menyarankan padanya untuk beristirahat total dari segala aktivitas dan mefokuskan memulihkan kesehatan.

Amnesia yang dia derita akibat kecelakaan menyebabkan benturan keras pada kepalanya sehingga dia harus kehilangan ingatannya.

Li Mei hanya memandangi Shaiming yang terlihat serius mendengarkan penjelasan dokter.

Dokter memberi catatan resep pada Shaiming untuk menebus obat yang harus diminum oleh Li Mei.

"Saya buatkan resep untuk nona Li Mei agar di minum olehnya tiga kali sehari !", kata dokter seraya memberikan catatan resep pada Shaiming.

Shaiming menganggukkan kepalanya pelan seraya mengambil resep dari dokter.

"Jangan lupa datang untuk kontrol minggu depan, ya !", ucap dokter.

"Baik, dokter", sahut Shaiming.

Shaiming beranjak berdiri dari tempatnya duduk lalu memapah Li Mei untuk berjalan keluar ruangan periksa.

"Hati-hati, Li Mei !", kata Shaiming.

"Ya, Shaiming...", sahut Li Mei.

Senyum menghias wajah Li Mei saat Shaiming membantunya berjalan.

"Kita akan mampir membeli obat untukmu", kata Shaiming.

"Tapi, Shaiming...", ucap Li Mei. "Apa kita punya uang untuk menebus obat ?", sambungnya.

"Tenanglah, aku masih ada simpanan untuk menebus obat", sahut Shaiming.

"Maafkan aku, karena aku kamu harus mengeluarkan uang", kata Li Mei.

"Jangan dipikirkan lagi, Li Mei !", sahut Shaiming.

"Biarkan aku bekerja di opera mu, agar aku dapat uang dari pertunjukkan opera", kata Li Mei.

"Iya, iya, kau akan ikut opera nanti setelah kesehatan mu pulih sediakala", ucap Shaiming.

"Apa yang harus aku kerjakan pertama kalinya dalam opera nanti ?", tanya Li Mei.

"Kau hanya cukup untuk berlatih keras agar kemampuan dasar mu dalam opera menjadi mahir", sahut Shaiming.

"Aku tidak memiliki dasar-dasar kemampuan opera... Bagaimana aku bisa mengikuti opera dan membantu mu menghasilkan uang ?", kata Li Mei.

"Aku yang akan melatih mu sendiri supaya kemampuan dasar dalam melakukan opera bisa kamu kuasai", ucap Shaiming.

"Kau akan melatih ku ?", tanya Li Mei.

"Iya, aku yang akan melatihmu", sahut Shaiming.

"Kapan ? Sekarang ?", kata Li Mei antusias.

"Setelah kesehatan mu pulih", sahut Shaiming.

"Tapi kondisi kesehatan ku sudah sehat sekarang hanya saja kepala ku masih terasa pusing jika terlalu banyak bergerak", kata Li Mei.

"Karena itulah aku harus menunggu mu sehat kembali", ucap Shaiming.

"Akan butuh waktu lama untuk memulihkan ingatan ku", kata Li Mei.

"Tidak perlu menunggu ingatan kamu pulih karena aku akan melatih mu setelah tubuh mu kuat seperti sediakala'', sahut Shaiming.

"Emm..., iya...'', ucap Li Mei.

Li Mei mengikuti langkah Shaiming yang berjalan di sebelahnya.

Pemandangan di luar terlihat sangat indah, hamparan taman asri terbentang luas di hadapannya.

Udara sejuk menerpa wajah Li Mei saat dia berjalan di sana.

"Hmmm..., sejuk sekali !", ucap Li Mei sembari membentangkan kedua tangannya.

"Kau suka berada di sini, Li Mei ?", kata Shaiming.

"Tentu saja, aku menyukainya, Shaiming...", ucap Li Mei.

Li Mei tersenyum lembut saat menghirup udara segar di sekitarnya.

"Ini pertama kalinya aku keluar rumah untuk berjalan-jalan menikmati suasana santai...", kata Li Mei.

"Syukurlah, kau merasa senang, Li Mei", sahut Shaiming.

"Iya...", sahut Li Mei seraya memejamkan kedua matanya.

Li Mei terlihat sangat bahagia saat Shaiming mengajaknya berjalan-jalan di luar.

Pikirannya menjadi segar saat menyaksikan pemandangan indah di sekitar mereka sewaktu mereka keluar bersama-sama setelah Li Mei tersadar.

"Apa kau suka camilan itu, Li Mei ?", tanya Shaiming.

"Camilan apa ?", kata Li Mei.

"Itu tanghulu !", sahut Shaiming.

"Tanghulu... !?", ucap Li Mei tertegun diam.

Li Mei terlihat merenung saat Shaiming menyebutkan nama tanghulu seakan-akan dia teringat tentang kenangan masa lalunya yang berhubungan dengan manisan buah.

Sesaat Li Mei mengingat sekilas gambaran tentang jajanan manisan tanghulu di benaknya.

Sebuah kios kecil berada di sudut jalan yang ramai oleh lalu lalang orang-orang yang lewat disana.

Seorang gadis berpakaian kuno sedang berjalan dengan membawa dua manisan segar di tangannya sedangkan sebuah pedang tersampir di belakang punggungnya saat dia berjalan.

Li Mei merasa bahwa gadis itu adalah dirinya yang sedang berjalan dengan membawa dua tanghulu.

Mendadak ingatan Li Mei kembali sadar dan dia telah sepenuhnya berada di dunia nyata.

Dimana Shaiming telah berada disisinya lagi sedangkan gambaran tentang kenangan masa lalunya menghilang perlahan-lahan.

"Shaiming ! Mari kita beli tanghulu...", ucap Li Mei.

Shaiming terdiam memandang ke arah Li Mei yang tersenyum senang saat dia mengajaknya membeli tanghulu.

"Ya... Li Mei...", sahut Shaiming.

"Kita beli sebanyak-banyaknya tanghulu !", kata Li Mei.

"Jika kau menyukainya maka aku akan dengan senang hati untuk membelinya untuk mu, Li Mei", ucap Shaiming.

Senyum merekah menghiasi wajah Li Mei saat mendengar ajakan Shaiming untuk membeli tanghulu.

Li Mei lalu menggandeng tangan Shaiming untuk berjalan ke tempat penjual tanghulu yang ada di sudut jalan.

"Ayo, Shaiming !", ucap Li Mei dengan senyum manis menghiasi wajahnya.

"Iya...", sahut Shaiming.

...***...

Keduanya berlarian kecil menuju ke sebuah kios penjual tanghulu, ada beberapa kios yang menjual camilan manis dari buah-buahan segar.

Mulai buah melon, nanas, strawberry hingga buah plum.

Manisan-manisan itu dipajang di deretan kios penjual tanghulu, manisan berbentuk sate itu sangat digemari oleh anak-anak dan keluarga dari orang dewasa hingga orang lanjut usia.

"Shaiming... Shaiming... Shaiming...", panggil lembut Li Mei.

Li Mei tertawa renyah saat Shaiming membelikannya beberapa tanghulu untuknya.

"Li Mei...", sahut Shaiming tersenyum lembut.

"Manisan ini segar sekali, rasanya manis dan menyenangkan hati, Shaiming", kata Li Mei.

"Ya, aku juga suka dengan tanghulu ini", ucap Shaiming.

Li Mei berlarian sambil mengayunkan tanghulu ditangannya sedangkan Shaiming hanya berjalan pelan di belakangnya.

Tampak Shaiming menghela nafas lega ketika melihat senyum merekah di wajah Li Mei.

Kekhawatirannya terhadap kesehatan Li Mei telah terobati ketika melihat senyuman menghiasi wajah gadis cantik itu.

"Rasa segar dari buah plum ini sangat kontras dengan rasa manis yang ada saat kita memakannya dalam mulut", ucap Li Mei.

"Yah, enak dan terasa segar", kata Shaiming.

Shaiming tersenyum ketika Li Mei menyodorkan satu buah manisan plum kepadanya.

"Cobalah, kamu makan manisan plum ini !", kata Li Mei.

"Ya... Ya... Ya..., aku akan memakannya jika kamu suka...'', ucap Shaiming.

"Aaaaaa... !!!", kata Li Mei seraya memaksakan tanghulu dari buah plum kepada Shaiming agar masuk ke dalam mulut lelaki tampan itu.

Shaiming hanya menganggukkan kepalanya pelan sedangkan mulutnya dipenuhi oleh manisan buah plum.

"Lezat bukan !?", ucap Li Mei.

"Hmmm, iya, lezat sekali...", sahut Shaiming sambil tertawa renyah.

"Kalau begitu, kau harus memakan semua tanghulu ini, Shaiming !!!", kata Li Mei lalu memberikan semua tanghulu miliknya kepada Shaiming.

Shaiming terkejut pelan saat melihat tanghulu-tanghulu milik Li Mei berada di tangannya hingga penuh.

"Hai, Li Mei ! Kamu juga harus memakan tanghulu-tanghulu ini !", kata Shaiming.

"Tidak ! Kau saja yang menghabiskannya, Shaiming !", sahut Li Mei.

Suara tawa Li Mei berderai-derai keras mengiringi langkah kaki Li Mei saat dia berlarian kecil.

Menjauh dari Shaiming yang berusaha mengejarnya untuk memaksanya memakan tanghulu yang ada di tangan laki-laki tampan pemilik opera itu.

Li Mei melambaikan tangannya ke atas saat dia berlari menghindari Shaiming yang terus mengejarnya.

Mereka berdua terlihat saling bekejar-kejaran sepanjang jalan menuju pulang ke rumah Shaiming.

1
Sky Clouds
lanjut
Reny Rizky Aryati, SE.: 🎂🎂🎂🎂🎂👍
Reny Rizky Aryati, SE.: laanjut kemana ya ???
total 2 replies
horse win
❤️❤️❤️❤️❤️
stumble guy
💯
LoL öz
Cool This Story 💯
Manno Riky
💝💝💝💝💝💝💯
Reny Rizky Aryati, SE.
❤️❤️❤️
Faniah Haidar
ceritanya beda dari yang lain nih
Anonymous
amazing 💝💝💝
Hanna
this cover so beautifull
Reny Rizky Aryati, SE.
/Heart//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
Reny Rizky Aryati, SE.
aku suka buku novel ini bagus sekali covernya 😍❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: cantiknya ❤️🌹🫂
total 1 replies
horse win
cover so good 👍
Reny Rizky Aryati, SE.: l like this cover novel ! Step Into A Different World !🤩
Reny Rizky Aryati, SE.: amazing ! 🌹🌹🌹
total 2 replies
horse win
🌝🌝🌝🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: wow !
total 1 replies
horse win
wow 🌝🌝🌝
horse win
/Rose/
horse win
amazing 🎎
horse win
sweet surprise 🌝🌝🌝
Reny Rizky Aryati, SE.: 🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Reny Rizky Aryati, SE.: thanks you 🤩🤩🤩
total 2 replies
horse win
Genji 💐💐💐❤️
Reny Rizky Aryati, SE.: /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
horse win
lanjut thor
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍
Reny Rizky Aryati, SE.: iya...
total 2 replies
Bouyan
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!