Clarissa tidak menyangka jika dirinya diberi kesempatan untuk kembali ke waktu.
Dis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan Clarissa.
Semua yang ada didalam kelas menatap Clarissa dengan pandangan sinis . Salah satu dari mereka mendekati Aileen dan menghiburnya.
" Sudahlah... Lo nggak usah dekat lagi ama Clarissa. Lagian ngapain sih kamu masih dekat ama tuh anak ," ucap Sintia sambil menatap Clarissa dengan pandangan menghina .
Sintia tidak pernah suka dengan Clarissa. Selama ini ia sering membuat masalah dengan Clarissa namun Aileen selalu menjadi tamengnya.
Melihat keduanya bersitegang memberi kesempatan untuk mendekati Aileen.
" Tapi dia nggak punya teman lain selain gua ," ucap Aileen dengan lirih. Dia ingin menarik simpati teman-temannya.
Clarissa masih tetap diposisinya. Dia ingin melihat sejauh mana Aileen membuat drama.
Biasanya Clarissa akan langsung marah. Namun saat ini sebisa mungkin ia akan menahan emosinya.
" Baiklah kalau Lo nggak mau ke kantin sama gua . Gua bisa pergi dengan yang lain , boleh kan Sin ?" pinta Aileen dengan lembut .
" Tentu saja , yuk ! "
Aileen dengan percaya diri keluar bersama Sintia . Dia yakin sebentar lagi Clarissa akan memanggilnya. Namun hingga dia keluar dari kelas, Clarissa tidak memanggilnya.
Kemudian satu persatu menyusul mereka. Tinggallah Clarissa sendiri di ruangan itu . Karena perutnya lapar, dia mengambil tas dan keluar dari ruangan itu .
Clarissa berjalan kearah taman. Disana suasana agak sepi. Setelah mendapatkan kursi kosong, ia langsung duduk disana
Biasanya selain pergi ke kantin bersama Aileen , Clarissa selalu menghampiri sang pujaan hati . Lelaki yang sudah ia klaim sebagai kekasihnya.
Meskipun sebenarnya tidak pernah sekalipun lelaki itu menanggapinya. Bahkan terkesan cuek . Hanya saja lelaki itu juga tidak pernah mengusirnya.
Hal itu membuat Clarissa besar kepala . Jadi setiap ada kesempatan Clarissa selalu menemuinya.
Clarissa membuka bekal yang dibuat oleh Bu Siti dengan semangat . Perutnya sudah sangat lapar .
Ternyata bi Siti memberikan nasi dengan lauk semur daging dan telur balado . Clarissa memakan bekal itu dengan lahap . Tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang melihatnya .
" Kenyang juga ," gumam Clarissa sambil menutup kotak bekalnya.
" Kalau belum kenyang dengan bekal yang Lo makan , udah keterlaluan namanya ," ucap seseorang yang tiba-tiba duduk disampingnya.
" ..."
" Sorry , gua duduk tanpa persetujuan Lo ," ucap siswa itu kikuk .
" Nggak masalah . Lagian kursi ini bukan punya gua ," jawab Clarissa santai . Dia mengambil botol minum yang ada di dalam tasnya . Kemudian meminumnya dengan santai .
Siswa yang duduk disampingnya sampai melongo melihatnya. Bagaimana bisa kehadirannya malah dicuekin.
" Kenalin gua Rendy," ucap siswa itu sambil mengulurkan tangannya.
" Lo nggak kenal gua ?"
" Siapa sih yang nggak kenal Lo ," ucap lelaki itu sambil menarik kembali tangannya.
Clarissa tidak berniat untuk menimpalinya. Sekarang dia ingin berfikir dengan tenang . Itulah alasan sebenarnya dia ke taman ini .
Rendi yang melihat Clarissa diam pun turut diam . Siswa itu tidak berniat untuk meninggalkan tempat itu . Entah kenapa dia merasa tertarik dengan Clarissa yang nampak beda dari biasanya.
Sedangkan di kantin ada seseorang yang celingukan seolah sedang mencari seseorang. Dia adalah Steven, lelaki yang diklaim sebagai kekasih Clarissa.
Steven juga merupakan suami di kehidupannya yang lalu . Clarissa menikah dengan steven akibat jebakan seseorang. Padahal saat itu mereka belum lulus di bangku sekolah.
Meskipun papa Clarissa nampak jahat , namun dia masih sangat sayang dengan Clarissa. Buktinya demi menutup aib sang putri, Daniel menikahkan keduanya.
" Ada apa Stev?" tanya Bella dengan lembut .
Bella merupakan salah satu sahabat dari Steven. Selain itu ada Rangga , Baim , dan Aurora. Mereka dekat sejak di bangku SMP .
" Paling-paling dia lagi menunggu sepupu Lo ," sindir Rangga sambil melahap baksonya .
" Emangnya gua nggak ada kerjaan," bantah steven tidak terima.
" Ya terus ngapain Lo celingukan kayak cacing kepanasan?"
Skak !
Steven terdiam . Sebenarnya dia bingung dengan perasaannya . Dia sangat risih saat Clarissa bermanja padanya . Namun entah kenapa saat Clarissa tidak ada, dia merasa ada yang kurang.
" Kenapa diam . Jangan bilang apa yang gua bilang tadi benar . Ayolah men ... masak Lo suka sama wanita jadi-jadian kayak dia . Sudah wajahnya seperti pelangi . Nggak ada bagus-bagusnya tuh anak . Untung dia sepupu Bella , kalau tidak _"
" Maafin sepupu gua," ucap Bella memotong ucapan Baim.
" Sudahlah Bell , nggak usah minta maaf karena tuh cewek . Nggak ada gunanya juga ," ucap Baim sebal.
" Kayaknya Lo sebal banget sama tuh anak . Dia ngapain Lo ?" goda Rangga sambil ajak turunkan alisnya.
" Brengsek Lo ... amit-amit gua ngapa-ngapain tuh anak ," ucap Baim bergidik .
" Ha ha ha ha ha"
Tawa mereka membuat anak-anak lain iri . Jika bisa mereka ingin dekat dengan kelima anak itu .
Sepulang sekolah Clarissa tidak pergi kemanapun. Dia ingin segera sampai rumah dan tidur . Tidak seperti hari-hari biasanya. Apalagi hari ini ada ekstra basket .
Meskipun tidak mengikuti ekstrakulikuler, namun Clarissa biasanya selalu hadir untuk sekedar melihat Steven bermain .
Setibanya dirumah, kondisi rumah nampak sepi . Itulah Sebenarnya alasan Clarissa tidak betah dirumah . Semua sibuk dengan kegiatannya masing-masing .
Clarissa tidak langsung pergi ke kamarnya , dia malah pergi kearah dapur . Entah kenapa dia tiba-tiba ingin masak sesuatu .
" Loh ... non Cla mau ngapain?" tanya Bi Siti begitu melihat kehadiran Clarissa.
Tidak biasanya sang majikan masuk ke dapur. Biasanya majikannya itu paling pol masuk keruang makan.
" Bibi lagi ngapain?" bukannya menjawab pertanyaan pembantunya, dia malah mengajukan pertanyaan.
" Lagi buat camilan non . Kebetulan camilan di toples sudah habis ," jawab bi Siti sambil melanjutkan kegiatannya.
" Kok nggak beli aja bi ?"
" Lebih praktis buat sendiri non ."
" Mau dibantuin nggak bi," tawar Clarissa.
" Nggak usah deh non . Lebih baik non Cla istirahat. Pasti capek kan baru pulang sekolah ," tolak bi Siti secara halus .
" Aku nggak capek kok bi . Cla bantuin ya ."
" Tapi non _"
" Tenang saja bi , Cla nggak akan membuat dapur bibi berantakan kok ," ucap Clarissa seolah mengerti kekhawatiran pembantunya.
Mau tidak mau bi Siti membiarkan Clarissa bertindak sesuka hatinya.
Clarissa meletakkan tasnya di meja yang ada di dapur . Kemudian menggulung rambutnya ke atas agar tidak rontok kedalam adonan .
Clarissa membantu bi Siti melanjutkan membuat adonan. Bi Siti sampai terpaku melihat keuletan sang majikan .
Setahu bi Siti , Clarissa belum pernah sekalipun menggunakan alat-alat dapur . Namun dari yang ia lihat Clarissa sudah nampak seperti chef terkenal .
Bukan hanya bi Siti , namun beberapa pelayan yang datang kedapur turut terkejut dengan kelihaian Clarissa dalam membuat kue .
" Buat kue apa bi ... baunya sampai keluar loh . Perut aku jadi lapar ," ujar seseorang yang datang .
Dia merupakan kakak kedua Clarissa. Namanya Carlo. Saat ini dia sudah duduk di bangku kuliah semester enam . Tinggal sedikit lagi kelar .
" Buat cheese cake... kakak mau ?"
" Clarissa?"
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa
up up uup
crazy uup dong thor 😷