kunjungi ig author meylani_ lindak untuk melihat karya-karya author lainya
Aku menjaga kesucian ku untuk suami yang begitu aku cintai. Namun, ternyata ia tak pernah menginginkannya.
Sebuah dendam mengubah cinta menjadi benci.
"Aku menikahimu, bukan karena aku menginginkan mu. Tetapi hanya ingin balas dendam atas penghinaan ayahmu pada ku, sekarang status sosial kita berbeda, sekarang kau lah yang tak pantas untuk ku Ze"
Bagai tersambar petir Zhezha mendengar pernyataan Yoga, pria yang dinantinya selama lima tahun.
Aku akan tetap menunggu kamu, meski seribu tahun lamanya. Namun, ada batas bagi seorang istri untuk menunggu, dan aku akan menunggu sampai jatuhnya talaq 3. Batas dimana ketidak mungkinan lagi untuk memiliki kamu.
"Terima kasih Mas, telah mengeluarkan aku dari kutukan perawan tua itu. Mungkin kutukan itu memang benar, aku akan tetap jadi perawan, meski aku sudah resmi jadi istri mu. "
Bagaimana kisah Zhezha, akan Zhezha menemukan cinta lain selain Yo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan Tamu
Lima tahun kemudian.
Zhezha baru tiba di rumah setelah seharian bekerja. Saat itu ia melihat dia mobil terparkir rapi di depan rumahnya.
" Mobil siapa ini ? tumben sekali, kenapa banyak tamu yang hadir? Ada apa ya? " Zhezha bermonolog sambil berjalan menghampiri pintu.
" Assalamu'alaikum, " ucap Zhezha ketika berada di depan pintu.
Orang-orang yang ada di ruang tamu seketika menoleh ke arah Zhezha.
" Waalaikumsalam."
Zhezha menatap heran ke arah orang-orang yang tersenyum kepadanya.
Untuk menjawab keheranan Zhezha tersebut, Meli sang ibunda buru-buru menghampirinya.
" Zhezha, kamu baru pulang Nak? " tanya Meli berbasa-basi.
" Iya Bu, ini ada apa ya? " tanya Zhezha sedikit berbisik.
" Duduk dulu, " ucap Meli sambil menepuk bagian sofa yang ada di sampingnya.
Zhezha melemparkan senyum sekilas ke arah orang-orang asing yang ada di hadapannya.
" Oh ini yang namanya Zhezha pak Yanto? " cetus seorang wanita cantik berusia paruh baya.
Zhezha menghampiri wanita tersebut kemudian menyodorkan tangannya.
" Iya ini Zhezha, putri tunggal kami," sahut pak Yanto.
Wanita itu menatap Zhezha sambil tersenyum.
" Wah, ternyata Putri bapak memang benar-benar cantik pak, persis seperti yang ada di foto, " imbuhnya lagi.
Zhezha menundukkan wajah dengan senyum simpul nya. Ia tak menyadari jika seorang pria muda terus menatap sambil tersenyum ke arahnya.
" Ha ha, bisa saja Bu. Tentu saja putri saya cantik, kalau tidak mana mungkin saya berani menjodohkannya putri saya dengan putra pak Bambang yang juga tampan.Iya kan "
Mendengar hal tersebut Zhezha langsung mengangkat wajahnya dan menoleh ke arah pak Yanto ayahnya. Zhezha membelakan matanya menatap geram ke arah ayahnya.
' Apa?! Lagi-lagi Ayah mau menjodohkan ku?! ' batin Zhezha.
" Iya Pak, saya sih terserah mereka saja," ujar bu Laila.
" Saya juga sudah setuju, kalau Bram juga setuju, " sambung pak Bambang ayah dari Bram.
" Bram, bagaimana? kamu mau kita jodohkan dengan Zhezha? " tanya Bu Laila
Bramantyo tersenyum. " Setuju saja Bu, lagi pula aku sudah lama mengenal Zhezha, " ucap Bramantyo, pria muda yang sejak tadi menatap kagum akan kecantikan Zhezha.
" Tuh pak anak saya sudah setuju! Tinggal kita tentukan hari baiknya saja, " cetus Bu Laila lagi.
" Ha ha, mereka memang pasang sera… " Kata-kata pak Yanto seketika terhenti karena langsung di sambar oleh Zhezha.
" Tidak Yah! " Zhezha langsung berdiri memotong kalimat ayahnya.
Semua mata menatap kaget ke arah Zhezha.
" Zhezha tidak setuju! Bukannya Zhezha sudah punya calon suami sendiri! " Protes Zhezha.
" Calon suami? siapa maksud kamu Zhe? Yoga?! " tanya Pak Yanto balik.
" Iya Yah, Zhezha masih menunggu mas Yoga! "
" Zhezha! " bentak Pak Yanto.
" Yoga tak akan pernah datang melamarmu Zhe.Sampai kapan kau akan menunggunya,dan ini sudah kesekian kalinya kau menolak perjodohan Ayah! Kau mau jadi perawan tua seumur hidup mu ? ! " bentak Yanto.
Bu Laila dan keluarganya menyimak pertengkaran dua orang beda generasi tersebut. Mereka bergantian melihat Zhezha dan Pak Yanto berdebat.
" Zhezha tak tetap mau menerima lamaran siapa pun Yah, karena Zhezha sudah berjanji pada mas Yoga akan menunggunya sampai dia datang!"
Kali ni Bu Laila yang ikut emosi mendengar penuturan Zhe zha, ia langsung beranjak dari kursinya.
" Sudahlah Pak Yanto, kami juga, sudah tak sudi menerima Zhezha jadi menantu! Dia pikir dia siapa? "
" Putra ku juga tampan kok, mapan lagi.Pasti masih banyak wanita yang menikah dengannya. Kita lihat saja nanti,pasti Zhezha yang akan menyesal karena menolak putra ku Bram, " cetus Bu Laila sambil membuang wajahnya, ia pun beranjak dari tempat duduknya.
" Bram! Ayo kita pergi dari sini? " titah Bu Laila pada Bram yang masih duduk di sofa. Mau tak mau Bram pun bangkit, karena, seluruh keluarganya beranjak pergi meninggalkannya.
Sebelum keluar dari ruang tersebut, Bu Laila menyempatkan diri menghampiri Zhezha.
" He Zhe! Jangan sok jual mahal kamu! umur kamu itu sudah lebih dari dua puluh tahun, mau jadi perawan tua kamu! " cecar Bu Laila.
Zhezha hanya menundukkan kepalanya, ia tetap yakin dengan keputusannya untuk menunggu Yoga, meski selama lima tahun ini Yoga tak pernah datang atau pun memberi kabar berita apapun.
Bu Laila sudah berada di luar ruamah.Namun Zhezha masih bisa mendengar suara omelan nya tentang Zhezha yang menurut mereka sok jual mahal.
Pak Yanto menatap dongkol kepergian calon besannya tersebut.
Dengan penuh emosi ia datang menghampiri Zhezha.
" Puas kamu Zhe! Ayah rasa kamu memang akan jadi perawan tua ! Sudah berapa banyak laki-laki yang melamar kamu, tapi kamu tolak! "
" Apa yang kamu tunggu lagi, mungkin saja Yoga saat ini sedang luntang-lantung hidup di kota, hingga ia tak pernah lagi pulang setelah ibunya meninggal dunia. Kalaupun dia jadi orang sukses di kota, mungkin saat ini sudah menikah dengan gadis kota. Sementara kamu disini masih menunggunya! "Seru Yanto dengan nada membentak.
Zhe zha masih bergeming
" Zhe! Ayah sudah tua dan sakit-sakitan, ayah hanya ingin melihat kamu memiliki rumah tangga dan hidup bahagia. Ayah juga ingin ada seorang yang menjaga kamu saat Ayah tiada nantinya.Huk huk huk, " papar pak Yanto nada suara yang sedikit melemah.
Yanto saat ini baru saja sembuh dari sakit paru-paru yang dideritanya. Sebelum ini, Yanto menderita penyakit kanker paru-paru dan baru pun sembuh.
Karena pengobatan Yanto yang menelurkan biaya yang sangat banyak, ia terpaksa harus menjual beberapa aset dan kebun mereka, pabrik milik mereka yang dulu merupakan sumber penghasilan terbesar bagi mereka, kini sudah gulung tikar. keluarga mereka kini hidup dengan sederhana. Keadaan sudah berubah seratus delapan puluh derajat sejak lima tahun berlalu.
Zhezha menatap iba kepada ayahnya yang terbatuk-batuk. Namun, ia masih punya keyakinan yang kuat.
" Zhezha yakin Yah! Suatu saat mas Yoga pasti datang untuk melamar Zhezha, hiks. "
" Iya ! Yoga mungkin saja akan datang, tapi mungkin setelah Ayah tiada! " seru Yanto dengan emosi. Ia pun memegang dadanya yang terasa sakit akibat terbawa emosi terus menerus.
Meli segera menghampirinya suaminya yang terlihat merasakan sakit pada dadanya.
Yanto kembali batuk-batuk dan sesak nafas.
Zhezha kembali menangis melihat keadaan ayahnya yang semakin parah, karena ini pertengkaran mereka yang kesekian kalinya tentang perjodohan.
" Lihat Zhe apa yang kamu lakukan?! " Bentak Meli " Apa salahnya sih kamu menurut kata-kata dari ayah kamu! Kalau kami menjodohkan kamu dengan seorang pria, itu berarti pria tersebut sudah baik menurut penilaian kami sebagai orang tua! " Meli ikut memarahi. Zhe zha.
Sementara Zhe zha semakin menundukkan wajahnya sambil menangis tersedu-sedu.
" Sudah jangan menangis lagi kamu, tak ada gunanya. Besok kamu harus mau ayah jodohkan. Kali ini, jika kamu menolak, kamu gak boleh bertemu ayah lagi sampai ayah mati sekalipun! " ancam Yanto.
Bagai tersambar petir Zhe zha saat itu, tentu saja ia tak bisa memilih salah satu di antara keduanya.
" Assalamu'alaikum, " tiba-tiba terdengar suara seorang laki dari arah pintu.
Ketiga orang tersebut menoleh, alangkah kagetnya mereka melihat siapa yang datang dan mengucapkan salam kepada mereka.
Zhezha tersenyum dengan bola mata yang berbinar.
Bersambung dulu gengs, Kira-kira siapa yang datang ya? 😏
.
smoga Wisnu jd pengobat luka yg begitu dalam bwt Zhezha...
Yoga sungguh kamu keterlaluan, d saat Zhezha baru pulang dr RS kamu torehkan lg luka yg begitu dalam..smoga kamu cepat menyadari nya, dn d saat kamu sadar..Zhezha udh jauh dr jangkauan mu 😬
klo dendam ma bapa nya, anak nya jangan d bawa2 dooong..belum tentu anak nya punya tabiat sma kaya orangtua nya
kamu wanita kuat Zhee kamu pasti bisa melewati smua cobaan ini,,biarkan Yoga bersikap seperti itu..nanti jg ada masa nya dia akan menyesali smua perbuatan nya yg udh nyakitin kamu 🥺
kamu dgn mudah nya melampiaskan dendam mu terhadap pa Yanto dgn menyakiti Zhezha,,ingat Gaa dendam g hrs d balas dgn kejahatan tp tunjukanlah dgn keberhasilan qta!!!
lihat lah anak mu pa Yanto, dia mulai menjalani dendam nya Yoga terhadap mu pa Yanto..gara2 anda yg terlalu sombong dn serakah Zhezha d perlakukan tdk semesti nya sbagai seorang istri oleh suami nya 😠
ingat pa Yantooo roda itu selalu berputar, g selama nya orang akan terus d atas..bukti nya skarang pa Yanto smua kekayaan nya udh habis d jualin bwt berobat...tp pa Yanto masih aj sombong!!!
sampe Zhezha d lamar ma beberapa pria g sedikit pun Yoga ngasih kabar keadaan nya d kota,,,,apakah Yoga sengaja utk menguji kesetiaan Zhezha ga ngasih kabar hingga 5 tahun lama nya?
tp hidup memang harus d perjuangkan klo qta pengen jd orang yg sukses,,tp pertanyaan nya..mampukah qta menerjang keras nya dunia dgn sgala rintangan nya?
hanya Tuhan yg tau akan kemampuan qta...😔
Tetap semangat berkarya & sehat selalu..