NovelToon NovelToon
Nikah Dulu Pacaran Kemudian

Nikah Dulu Pacaran Kemudian

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Cintapertama / Cintamanis / Tamat
Popularitas:321.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Adek

Gema adalah seorang Manajer Pemasaran pada salah satu perusahaan di Jakarta. Kerja keras dan semangatnya untuk meniti masa depan melupakannya untuk mencari pasangan.

Beberapa kali ia bertemu wanita, tetapi selalu saja ia tolak. Standar yang terlalu tinggi untuk mencari wanita yang sempurna, membuat dirinya belum bisa menikah.

Sampai akhirnya mama Gema menjodohkannya dengan seorang gadis desa bernama Ratih. Ratih sendiri merupakan gadis polos dan cantik, yang baru saja pindah ke Jakarta beberapa bulan lalu karena berhasil diangkat menjadi PNS di Tanggerang Selatan.

Awalnya hubungan mereka selalu dihiasi dengan adu mulut dan saling benci satu sama lain. Perilaku tidak senonoh Gema kepada Ratih juga membuat Ratih semakin tidak menyukainya.

Namun siapa sangka, mereka seperti menjilat ludah sendiri, ketika sebuah rasa hadir dalam hubungan mereka. Membuat mereka sadar bahwa menikah dahulu dan pacaran setelahnya adalah jalan terbaik yang Tuhan berikan kepada mereka berdua.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Adek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Aktif

"Ummm ... Mas ... aku berangkat dulu ya, hati-hati di jalan!" ungkap Ratih, "duh ... dadaku masih cenat cenut habis insiden tadi. Serasa kesetrum, tapi anehnya ada sesuatu yang beda gitu," tambah Ratih dalam hati.

"Emmm ... Dek tunggu!" Gema menahan tangan istrinya.

"Iya Mas?" Ratih menoleh ke belakang. Badannya menetap pada kursi mobil.

"Dek, maafin Mas ya. Karena-"

Ratih memotong ucapan Gema sambil mengelus pipi suaminya. "Kenapa minta maaf? kan Mas suami aku, jadi gaada yang salah kok."

"Ta-tapi Dek ...."

"Dah Mas, aku berangkat ya!" Bisik Ratih lembut setelah melepaskan kecupan manis pada pipi Gema.

Gema hanya termenung melihat punggung istrinya berjalan menjauh. Sesekali Ratih menoleh kembali kepada Gema sambil tetap berjalan. Ada sebuah pesan yang tersimpan dari senyuman wanita itu.

"Jangan-jangan! Dia mau ...." Gema terbelalak, "mau ... kalau diajak ninaninu."

Sebuah pertanyaan kini terlintas pada pikiran Gema. Perasaan normal yang menandakan dirinya adalah seorang lelaki. Siapa pun lelaki dunia pasti meinginkan hal itu. Karena kata sebagian orang. Hal tersebut adalah kenikmatan surga yang Tuhan berikan di dunia.

"Yes! Akhirnya, nanti malam gua coba ah ... udah dapet lampu hijau. Asyik ...." Gema tersenyum mesum.

Hidungnya kembang kempis memikirkan hal tersebut. Sorak sorai juga dia hamburkan memenuhi seisi mobil. Perasaan senang mendapatkan sebuah pesan rahasia dari seorang istri. Rasanya sangat membahagiakan bagi Gema.

......................

"Bonjour mon ami Gema ...."

"Pala lu yang gua bocorin, mau lu? Pagi-pagi udah nongol aja di ruangan gua. Lu ngapain sih Dam? Kayak gaada kerjaan aje."

Pagi hari Gema sudah mengeluarkan teriakannya. Bagaimana tidak, baru sampai di kantor Adam sudah berada di ruangan Gema. Dia seperti makhluk halus yang bisa datang secara tiba-tiba. Tidak ada undangan atau semacamnya, tetapi manusia ajaib itu tetap datang.

"Hei, jangan marah-marah lah mon ami ..." kata Adam menirukan logat Prancis yang khas.

"Hahh ..." Gema menghela napas, "sekarang lo keluar ya!" Lanjut Gema sambil membukakan pintu.

Adam menatap Gema yang sedang berdiri di depan pintu. Namun, dia merasa ada sesuatu yang aneh pada Gema. Sesuatu yang bisa dilihat jelas, jika mata seseorang itu jeli.

"Gem, lo sini bentar deh!" perintah Adam.

"Apasih?" Gema menutup pintu dan kembali menuju Adam.

Dengan cepat Adam mengambil pulpen yang berada pada meja. Lalu memukulkan benda itu mengarah kepada adik kecil Gema. Yang hanya diberi pengaman sebuah resleting celana.

"WOYY!! LU GILA YAA!" teriak Adam.

"Hehe ... seperti yang kuduga. Sedikit keras, makanya ada tonjolan." Adam menyeringai sambil memegangi dagu.

"Ha? Keras? Apa tu man?" sela Erick.

Pria itu tiba-tiba saja datang dari balik pintu. Menyahut pernyataan Adam. Kemudian dia berjalan memasuki ruangan Gema lebih dalam. Gema yang melihatnya memijit dahi. Satu makhluk di kantornya saja sudah membuat Gema pusing. Tambah satu makhluk lagi mungkin bisa menimbulkan tragedi.

"Buwung puyuh Bro. Biasa ... si kecil mulai aktif Bund." Adam terkekeh.

"Hahaha," Erick tertawa. Satu tawanya saja mungkin bisa memenuhi ruangan Gema.

Gema yang mendengarnya mengepalkan tangan. Dua manusia aneh namun ajaib ini harus dienyahkan segera. Mereka berdua akan menimbulkan malapetaka bagi Gema, jika tidak segera disingkirkan.

Gema menatap Adam dan Erick tajam, lalu tangannya dengan cepat memegangi kerah baju mereka berdua. Tangan Gema kini penuh membawa dua lelaki untuk ke luar ruangannya.

Namun, tanpa disangka. Gema mendapat serangan balik.

Adam dan Erick saling menatap untuk merencanakan sesuatu. Lalu tanpa pikir panjang, mereka mengangkat Gema dan membawanya ke sebuah sofa untuk diinterogasi.

"Jadi kenapa yang dibalik celana itu keras?" tanya Adam. Matanya menyorot menatap Gema seperti seorang detektif.

"JAWAB!!" Erick berteriak kencang. Bukan hanya Gema yang kaget, tetapi Adam yang di sebelahnya juga demikian.

"Woy, santai! Lu mau nanya atau mau makan orang Rick?" Adam membulatkan mata.

"Hehe, sorry ..." balas Erick.

"Oke Gem, lanjut!" Adam menepuk pundak Gema.

"Lanjut apa?" tanya Adam.

"Ya kenapa itu lo bisa keras lah dodol."

"Ga ada apa-apa, celananya emang gitu. Lo aja yang mikir-"

"Rick, buka celana lelaki ini. Kita pastikan kebenarannya," potong Adam.

Erick membuat sikap hormat lalu berkata, "Siap Bos!"

"Iya ... iyaa ... jangan dibuka woy! Iyaa ... gua ceritain," tutur Gema panik.

"Ancaman gua berhasil." Adam tersenyum licik. Lalu dia mengepalkan tangan dan melakukan brofist dengan Erick.

"Kok lo tau sih Dam?" Gema menaikan alis.

"Tau dong, kalau diliat sekilas sih ga keliatan ya. Tapi kalau diperhatiin banget, tu barang keliatan mau keluar. Apalagi kalau dari deket. Agak nonjol gimanaa ... gitu. Hahaha. Lagian gua kan juga laki, jadi taulah."

"Sial!"

"Udah cepetan cerita!" perintah Erick tak sabar.

"Oke, se-sebenarnya dari tadi pagi. Gua lagi ngebayangin ...."

"Ngebayangin apa?" Tanya Adam penasaran. Kali ini badan pria itu sudah condong ke arah Gema.

"Ngebayangin gua sama istri gua, lagi berhubungan badan ..." papar Gema. Wajahnya kembali berubah seperti pria mesum.

"Hah? Kenapa harus dibayangin? Bukannya tinggal dilakuin aja? Jangan bilang lo belum nyentuh bini lo?" Adam mengernyitkan dahi.

"Hehe." Gema menyeringai seraya menggaruk kepala.

Adam menatap Erick serius. Namun Erick hanya menggelengkan kepala. Kemudian merebahkan diri tenggelam dalam sofa dengan jutaan kapas.

"Lo mendustakan nikmat Tuhan Gem!" Erick menepuk jidat.

"Ya ... gimana," jawab Gema.

"Lo aja guoblok!" sela Adam.

"Aduh, lo muncrat Dam. Mana bau jigong lagi. Weekk." Gema membuka mulut seperti orang yang mau memuntahkan sesuatu.

"Atau jangan-jangan lo gay ya Gem?" celetuk

Erick.

Gema menepuk mulut Erick. "Mulut anda kotor!"

"Arghhh," Erick meringis.

Pria malang itu hanya mengelus mulutnya. Sementara Adam terlihat seperti memikirkan sesuatu. Merangkai kata untuk bertanya kepada Gema.

"Atau jangan-jangan lo gatau caranya, hahaha. Jangan khawatir Gem, untung lo punya temen kaya gua dan Erick," ucap Adam cepat.

"Ga-gak gitu ju-"

"Saudara Erick, cepat tunjukan simulasinya sekarang juga!" potong Adam.

"Siap Bos!" Erick membentuk sikap hormat lalu bangkit dari sofa.

Pada awalnya Erick berdiri tegap. Namun tak lama ia merentangkan tangan ke depan. Pinggulnya kemudian bergerak maju dan mundur seirama. Wajahnya mendongak ke atas, dan mulutnya terbuka.

"Bego lo Rick! Lo ngapain?" Gema langsung menendang Erick yang sedang melakukan gerakan anehnya. Membuat pria itu terpental jauh.

Adam yang melihatnya hanya tertawa sambil mengacungkan jempol. Namun, usaha Erick tak hanya sampai disitu. Dia mengibaskan tangan seperti memanggil Gema. Lidahnya menjulur menggoda Gema. Lalu lidah itu bergerak seperti lidah ular, membuat Gema bergidik ngeri.

"Sumpah gua jijik, awas lo ye." Gema bangkit dari tempat duduknya.

Lalu berusaha mengejar Erick yang membuat dirinya geli setengah mati. Sementara disatu sisi. Adam yang melihat mereka hanya tertawa seraya memegangi perutnya.

1
Ilmara
Harus sabar2 Gema ngadepin temen kayar erick
Ilmara
gema, gema
Abdy Mensuk
bagus
abdan syakura
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
hi kak Rifky
salken yaa..
Neng Win
br nyimak
Kartika Rika
lanjut Thor
Yessyka June
mantaappp thorrrr....
salam buat urang minang, salam utk urang kampuang awak...
urang minang nihh.. othor orng mana nih??
jd kangen main ka taplau😄
Wiwit Wilowati
lanjut Thor ceritanya bagus banget
dite
😹😹😹😹😹😹😹😹
astaga
Cahaya
Ni othornya cewek/cowok y..
soalnya jarang bgt Nemu novel othornya cowok..ceritanya mnarik, rapih lg,,ga tw dh slanjutnya..
lanjut ja dh,,smangat KK othornya y..
gia anggi🌷
ga ditamatin disini ya?
waduuuh nanggung amat yaa
gia anggi🌷
ya wanita jantan❎
IYA wanita jantan ✅
gia anggi🌷
kirain yg disiapin sarapan special,, rau nya roti susu doank😅
gia anggi🌷
aga aneh yaa...biasanya kan cewe tuh yg ngerasa ketakutan dinikahin pria yg ga dikenalnya
gia anggi🌷
eh ini authornya laki2 yaa...
salken yaa
gia anggi🌷
buahahahah...ga bisa ngebedain apah antara chocochip dan tombol lift🤣🤣🤣
gia anggi🌷
tanya Gema...mestinya
Phi Nindy
hobby banget ya itu jari pencet yang sensitif 😀😂😂
Sutiah
kenapa Thor, kok blm up jg 😯
Cici moci
tenang masih bnyak wktu wt bikin ratih...smgat..😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!