NovelToon NovelToon
Mafia Kejam Dan Gadis Culun

Mafia Kejam Dan Gadis Culun

Status: tamat
Genre:Mafia / CEO / Obsesi / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Cinta Murni / Tamat
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Fara Dela Sandi

Kisah rumit terjalin saat kepergian gadis culun menjadi TKI gelap ke Texas. Memulai dengan cara yang salah. Hingga membawa ia pada sebuah pertemuan dengan seorang Mafia Kejam. Pria yang memberikan kehidupan penuh kerumitan. Ia benci suara tembakan dan aroma alkohol yang ikut memasuki kehidupan nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fara Dela Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28. KEMARAHAN ALEX

Kaca mata tebal itu di copot perlahan. Dara mengurut pelan pangkal hidung nya. Ke dua matanya terasa lelah karena sedari tadi mencatat dan membaca buku paket tebal di depan nya. Masih ada tiga buku paket lagi untuk referensi penyakit penyimpangan seksual yang masih belum ia baca. Di samping tubuh nya, Niko Wu tampak begitu serius membaca buku di tangannya. Pria itu lebih memilih membaca semua nya sebelum menulis nya di buku.

Perpustakaan besar yang terletak di jantung kota begitu besar dengan variasi buku yang banyak dan lengkap. Suasana yang terasa begitu sepi, membuat ke dua mata lelah itu terasa mengantuk. Kembali manik mata madu itu melirik Niko. Dara menguap pelan, sebelum menjatuhkan kepala beralaskan ke dua tangannya yang di lipat di atas meja.

Tiga puluh menit kemudian Niko menutup buku paket ke empat yang ia baca. Bibir merah tebal itu terbuka dan tertutup kembali. Orang yang akan di tanyai malah terlelap dengan tenang. Hembusan napas teratur. Wajah natural tanpa riasan dan kaca mata yang bertengger di hidung nya. Dara Margaretha terlihat begitu manis dan lucu dalam satu waktu.

"Dia terlihat menarik juga saat di perhatikan dengan seksama," monolog Niko pelan.

Sebelah tangannya di angkat. Telapak tangannya memangku sebelah sisi wajahnya. Senyum terbit di wajah tampan itu.

"Jujur saja aku penasaran dengan kamu, Dara! Kau terlihat begitu biasa saja. Nyaris tidak menarik di mataku. Anehnya, semakin lama aku mengenalmu. Kau terllihat sedikit demi sedikit terlihat berkilau. Dengan otak cerdasmu, keramahanmu dan juga senyum ceria itu. Seakan kau ingin memperlihatkan padaku. Apa yang membuat pria itu tertarik padamu," ucap Niko dengan nada pelan.

Pria itu merubah posisi tangannya. Melipat ke dua nya di atas meja. Sebelum meletakkan wajah nya menyamping ke arah Dara. Ke dua sisi bibir di angkat ke atas. Niko mengikuti jejak Dara. Memejamkan ke dua kelopak matanya.

...***...

"Apakah kau masih mau menunda-nunda kepulanganmu kembali ke Texas, Hem?" ujar Jenni dengan raut wajah aneh.

Wanita cantik di layar hanya mengulas senyum segan.

"Masih banyak yang ingin aku lakukan di Singapura, Jenni. Di sini ke dua orang tuaku menginginkan aku tetap di sini," jawab Tessa dengan senyum di wajahnya.

Jenni Brown sontak cemberut mendengar perkataan Tessa. Jenni mendesak Tessa untuk kembali ke Texas. Jenni ingin membalas dendam pada Alex Felton melalui Tessa. Ia berpikir Tessa akan mau bekerja sama dengan nya. Hanya untuk mempermainkan Alex.

Bodoh. Bagaimana bisa ia kembali ke Texas. Jujur saja, Tessa sangat malas meladeni Jenni. Karena ulahnya, Zain merenggang nyawa di hari pernikahan ke duanya. Pasangan kekasih yang malang. Jika wanita cantik ini tau apa yang terjadi malam itu. Apa penyebab Zain Lewis mati begitu saja. Sudah pasti perempuan ini akan mencari nya dan membunuhnya.

"Di sini kau mempunyai pekerjaan yang pas dan keuanganmu akan sangat stabil Tessa. Apa lagi di sini ada aku, Alan, dan Juan."

"Ah? Apakah Juan kembali ke Texas?"

"Ya. Dia baru satu bulan kurang ini kembali ke Texas. Makanya ayo ke Texas lagi. Kita bisa berkumpul bersama."

Tessa tersenyum canggung. Ia menggaruk leher belakang nya yang tidak gatal. Membayangkan wajah Tom dan Alex yang mengerikan saja. Sudah membuat ia enggan kembali ke Texas karena rasa takut.

"Apakah kau masih ingin membalas Alex atas kematian Zain?" tanya Tessa takut-takut.

"Ya, tentu saja."

"Tidakkah kau ingin menikmati hidupmu sendiri Jenni. Semua nya sudah berlalu. Dari pada membalas dendam dan mencari apa yang terjadi di masa lalu. Ada baiknya kau meneruskan hidupmu. Mengejar kebahagiaanmu sendiri Jenni. Aku berkata begini tak lain adalah ingin melihat kau bahagia dengan kehidupanmu sendiri Jenni. Tidak terlalu terbayang-bayang dengan masa lalu. Biarkan Alan saja yang membalas Alex. Kau cukup jalani hidupmu. Jika kau melakukan, kau pasti akan sangat bahagia Jenni," nasehat Tessa,"dan kau tidak akan terluka. Jika kau masih keras kepala. Kau akan sangat menyesal Jenni. Memperjuangkan pria yang tak pantas kau perjuangkan. Dan hubungan pertemanan kita akan baik-baik saja kedepannya. Jadi, aku mohon tolong hentikan ini." Tessa tidak mampu melanjutkan perkataannya.

Hanya tersenyum di balik layar laptop Jenni.

"Kebahagiaanku hanyalah saat Alex merasakan rasa sakit yang sama seperti aku!"

Gigih. Satu kata yang terbayang di otak Tessa. Meskipun merasa kesal dengan kegigihan Jenni. Tessa harus tetap mengembangkan senyum nya.

"Baiklah. Terserah kau saja, oh iya. Ini sudah waktunya aku tidur. Selamat malam Jenni kapan-kapan kita lanjutkan pembicaraan!" Tessa berucap cepat. Berpura-pura melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan nya.

"Ah...baiklah. Good night and sweet dreams Tessa!" balas Jenni.

Tissa melambaikan tangannya pada kamera. Begitu pula dengan Jenni. Sebelum video call mereka terputus. Jenni hanya mampu mengenal napas pelan. Ia berharap banyak pada Tessa. Karena hanya wanita itu yang bisa merobohkan pertahanan Alex Felton.

Tapi sebelum itu, ia harus memastikan hubungan Dara dan Alex semakin dekat. Sebelum membuat ke duanya berpisah. Senyum jahat tercetak di wajah cantik Jenni.

...***...

Ekspresi di dingin itu tampak kentara di wajah pria gagah itu. Dari belakang Dara mengikuti sang pujaan hati dengan raut wajah takut. Alex melangkah semakin cepat.

"Alex!" Panggil Dara sedikit kesusahan mengingat ia tengah memangku beberapa buku paket tebal.

Alex Felton tidak menjawab. Ia terus melangkah. Ke duanya melewati Emma Young yang tengah berada di ruangan tengah rumah besar Dragon. Emma menatap ke duanya dengan dahi mengerut dalam. Apa lagi ia sempat melirik wajah sang Bos yang tampak aneh.

Klik!

Kreat!

Alex membuka pintu kamarnya dan masuk. Dara ikut masuk ke kamar Alex. Pria ini menjemput nya dari perpustakaan. Awalnya terasa baik-baik saja tidak ada yang aneh dengan Alex. Tapi kenapa pas di mobil pria ini malah diam saja. Mungkin lebih tepatnya mendiami dirinya.

Dara membuang asal buku tebal itu di atas meja. Mengikuti Alex masuk ke kamar mandi.

"Alex!!!!" Dara berteriak keras melengking. Suara nya memantul karena begitu saja.

Tak lupa tangan Dara menyentuh pergelangan tangan Alex. Ia berusaha membalik tubuh Alex. Akan tetapi gadis culun dengan tenaga kecil itu tak mampu membalikkan tubuh kekar Alex.

"Kenapa sih? Apakah ada masalah. Jangan diam aja, ngomong dong!" seru Dara mencoba menumpahkan kekesalan nya karena kebungkaman Alex.

"Keluarlah aku ingin mandi," jawab Alex pelan.

Dara menghembuskan napas kasar dari mulut."Alex!" Dara menurunkan nada suaranya. Ia berusaha berbicara lembut pada Alex.

"Keluarlah!" Alex mengusir Dara dengan nada pelan.

Dara menatap punggung belakang Alex dengan raut wajah frustasi. Ia melepaskan pergelangan tangan Alex.

"Aku akan menunggu di kamarmu sampai kau selesai mandi."

"Pergilah ke kamarmu. Aku akan keluar rumah setelah ini." Alex berucap sembari menarik kaus hitam itu ke atas. Meloloskan nya dari tubuh kekarnya.

Dara membuka mulut nya. Dan mengatub nya kembali. Kenapa sebenarnya dengan Alex? Apakah ada masalah dengan Niko? Karena saat itu ia tengah bersama Niko.

Dara membalikkan tubuhnya. Ia keluar dari kamar mandi. Tak lupa ia meraih buku paket yang sempat ia letakkan dia atas ranjang. Sebelum melangkah keluar dari kamar Alex. Saat pintu terbuka di depan nya sudah ada Emma menatap Dara dengan pandangan penuh tanda tanya.

"Apa yang terjadi padamu dan Bos?" tanya Emma dengan raut wajah penasaran.

Sesekali manik matanya menatap pintu kamar Alex yang di tutup.

Dara mengangkat ke dua sisi bahunya ke atas.

1
Arfanacaina_w
kak kenapa ya tidak ada saat aku mencarinya
Nana comel
tidak rela sudah tamat cerita nya😭😭😭😭😭
Komala Sari
Lumayan
Jennifer Jatam
Luar biasa
Jennifer Jatam
Biasa
Rifana Sitorus
Luar biasa
Winda Putri
😁😂
Arfanacaina_w
selalu suka adegan ini sih
romantis banget
Arfanacaina_w
kakak punya instagram tidak sih
untuk karya² kakak
Arfanacaina_w
candu banget sih ceritanya pen terus baca.
S
kak ga ada niat buat bikin lapak buat Zain sma Jennie kisah cinta mereka di lanjutin pengen tahu kelanjutan nya pliss😭
S
kupikir bakal ada lanjtan cerita Jennie huaa pda hal udh Penasaran sma kelanjutan cintanya kembali😭
Winsulistyowati
Mulai ada Ulernya Dara ni. Is Tessa
Winsulistyowati
Waduh..ada aja TDK Berperi keBurungn..Hhhh 😀🤭
Winsulistyowati
Dara...Dara..Braninya Ngerjain Mark adek Mafia..😀😀
Winsulistyowati
Lucu n Ngeri juga
Winsulistyowati
Nyimak aku Thor
トウジさんの奥さん💐❤️
wih ada Manurius nih😁💐
nuning 29
psikolog beda dengan psikiater.
tidak ada dokter psikologi.

S1 psikologi itu mrnjadi psikolog.

sedangkan psikiater, itu sekolah S1 Kedokteran.
setelah lulus, mengambil spesialist/S2 psikiater.
Fitra Susanti
🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!