NovelToon NovelToon
Rea Hati Yang Tersakiti

Rea Hati Yang Tersakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Selingkuh / Janda / Cinta Seiring Waktu / Dokter Genius / Cintapertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wisye Titiheru

Cathalina Brea yang sering dipanggil Rea terlahir sebagai anak orang kaya. Di kehidupan keluarga besarnya orang tua Rea adalah pewaris usaha hotel dan Restoran terkaya di kotanya. Namun semasa kecil dia hanya dibesarkan oleh papinya yang adalah satu - satunya pewaris keturunan Setiawan.
Rea tumbuh dewasa dan menjadi seorang dokter spesialis anak. meskipun hidup berkelimpahan harta namun Rea tidak perna sombong.
Sebelum papanya meninggal semua saham perusahaan diberikan kepada Cathalina Brea Setiawan.
Keluarga besar marah, karena Rea adalah seorang perempuan. Saudara sepupu papanya Rea menjodohkan Rea dengan Simon Elias sebagai syarat Rea bisa memiliki semua peninggalan papinya. Ternyata penghianatan yang dia terima serta kekerasan dalam rumah tangga.
Rea mmenceraikan Simon dan memilih meninggalkan kota besar itu mengabdi di sebuah desa kecil disebuah pulau.

Apakah Rea bisa mendapatkan ketenagan????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Selingkuh

"Aku besok kembali ke Jogja, ada ujian yang harus aku jalani."

"Oooooooo kenapa buru - buru?"

"Saya pikir, kamu masih lama disini. Kita baru menikah."

"Mon, kamu tahu kan kalau saya sedang kuliah dan itu menurut kamu tidak ada masalah."

"Iya sayang."

"Selamat pagi penganten baru." Ivone dan tante Sisca mamanya datang pagi - pagi. Rea tenang, namun Simon gelisah. Terlihat dari raut mukanya yang sedikit pucat dan keringat yang mengalir deras.

"Eh tante Ivone, ayo sarapan bersama kami?"

Ivone duduk disebelah Simon tanpa ragu - ragu dan malu. Rea merasa binggung dari semua kursi di meja makan besar ini dan banyak yang kosong kenapa disebelah Simon yang di pilih Ivone.

"Ada perlu tante pagi - pagi kesini?"

"Masa tante tidak boleh menjenguk keponakan tante?"

"Boleh." Rea tersenyum. Namun Rea begitu kaget melihat gaya makan Ivone yang tidak seperti seorang model. Bukan hanya Rea, tante Sisca mamanya pun kaget.

"Ivon, kamu kok seperti orang tidak makan berhari - hari?"

"Lelah mama, semalam kerja keras berjam - jam." Simon langsung tersedak.

"Sayang kenapa?" Rea langsung menyerahkan segelas air putih buat suaminya. Simon langsung minum, sementara Ivone tersenyum melihat tingkah Simon.

"Tenang say. Maklumlah aku kan sementara hamil." Pesan yang dikirim Ivone kepada Simon.

"Tante mau tanya tentang saham tante di perusahaan? Takut nikahan dijual semua."

"Tante nikahan kemarin itu semua biaya dari suamiku. Soal sahan sepuluh persen punya tante akan saya sampaikan kepada uncle Daniel dan pengacara mengurusnya."

"Oke. Tante harap tidak lama - lama."

Malam harinya Rea menelepon uncle dan antienya Daniel dan Lely yang memang dipercayakan untuk mengurus perusahaan Brea Company. Semua hal diceritakan kepada mereka termasuk tante Sisca yang bertamu pagi tadi. Disana juga ada Simon suaminya. Semua saran di berikan termasuk Simon juga menyetujui apa yang disarankan Daniel. Akhirnya mereka sepakat untuk membeli saham tante Sisca.

Kekayaan Rea jangan ditanyakan lagi. Karena sebagai pewaris bisa membiayai sampai tujuh turunan. Papi dan maminya bekerja dari nol sampai Brea Company ini berkembang dari mereka masih pacaran sampai menikah, perusahaan itu sudah ada. Dan nama Rea adalah berasal dari nama perusahaan mereka. Yang berasal dari bahasa Irlandia yang berarti kekuatan. Seperti harapan kepada perusahaan mereka agar tetap kuat dalam dunia pasar, nama ini diberikan buat anak perempuan mereka agar dia juga kuat menjalani hidup.

Simon dan Rea sudah berada di kamar. Rea tahu bahwa ini tugasnya sebagai istri melayani suami namun ada sedikit perasaan tidak percaya dengannya apalagi kejadian malam pertama Simon meninggalkan dia dengan alasan pekerjaan kantor, namun pagi hari ketika di ke perusahaan suaminya satpam yang bekerja memberitahukan bahwa tidak ada bos mereka yang bermalam. Sampai saat ini, Rea belum menanyakan kemana suaminya sebenarnya.

Simon mendekati Rea mulai menjalankan aksinya,dicium istrinya dari bibir turun keleher.

"Beb, stop."

"Why honey? Kamu istriku. Kita pasangan suami istri. Sudah sah."

"Iya aku tahu??? Tapi sori, tadi pagi saya datang bulan. Sori beb."

Terlihat wajah kecewa dari Simon. Namun dia berusaha untuk tersenyum. Sedangkan juniornya sudah meminta untuk di sentuh. Akhirnya dia menenangkan juniornya di kamar mandi.

"Bagaimana apakah servis istrimu?" Ivone mengirim pesan kepada Simon. Namun dia tidak meresponnya. "Kangen sayang??? Anakmu pengen dijenguk oleh papinya???" kembali lagi pesan merayu Ivone. Akhirnya pertahanan Simon runtuh.

"Sayang, aku ke kantor dulu ya? Ada urusan yang belum aku selesaikan."

"Besok aja Beb. Urusan apa? Kalau bisa aku bantu."

"Ngak kamu itu istriku. Tugasmu melayani aku."

"Tetapi aku belum bisa memenuhi kebutuhan biologismu."

"Its oke, itu bukan hal yang utama. Mencintaiku itu adalah yang pertama. Kalau yang satu itu bisa besok - besok. Minggu depan kita bisa melakukannya."

"Beb, rindu pengen disentuh." Lagi - lagi pesan dari Ivone. Rea sedikit curiga. Namun dia berpikir positif lagi. Menganggap itu pesan dari kantor tentang pekerjaan.

Simon pun keluar rumah dengan mobilnya. Dia berpesan agar istrinya Rea tidak menunggu dia. Di suruh tidur duluan. Hati kecil Rea mengatakan lain, bahwa dia harus mengikuti suaminya. Akhirnya Rea mengikuti suaminya dengan mobilnya sendiri. Namun mobil yang digunakan adalah mobil yang tidak diketahui oleh Simon, karena dia jarang menggunakannya.

Sebenarnya Rea sudah mendapat informasi banyak tentang pergaulan Simon di Amerika. Dan sebenarnya Rea juga masih sakit hati mendengar omongan Simon dan ganknya tentang Rea yang kaku, lugu dan mudah di bodoh - bodoh. Informasi kehilangan Simon juga di malam pertama mereka juga sudah dia peroleh. Namun itulah Rea tidak mudah percaya orang. Dia mau melihat sendiri apa yang sebenarnya.

"Uncle, aku sedang mengikuti Simon."

"Kamu dimana nak, diarah kawasan apartemen elit."

"Kamu jangan gegabah, tunggu uncle dan antie."

Rea menghubungi Daniel dan Lely memberitahukan keberadaannya dan apa yang dia lakukan sekarang. Simon tidak tahu, bahwa apartemen yang dibeli buat Ivone adalah di punya Brea Company. Dan informasi bisa Rea peroleh. Begitu kagetnya dia ketika tahu, bahwa Simon membeli buat Ivone saudara sepupunya.

"Rea are you oke?"

"Iya antie." Akhirnya Rea datang ke apartemen dengan nomor kamar lima ratus tiga. Begitu bell apartemen berbunyi. Simon mengintip siapa yang datang. Namun Rea menyuruh satpam yang berdiri di depan pintu. Waktu pintu terbuka Simon yang hanya menggunakan handuk kaget di pergoki Rea bersama Daniel dan Lely serta satpam apartemen.

"Siapa yang?" Ivone menghampiri hanya mengunakan kimono handuk. Ini menandakan bahwa mereka baru selesai melakukkan hubungan suami istri.

"Boleh masuk?" Rea meminta ijin kepada suaminya. Aksi Simon dan Ivone sudah di foto oleh Rea. Simon mempersilahkan mereka masuk.

"Sudah berapa lama kalian berhubungan? Tidak mungkin baru malam kemarinkan beb?" Simon hanya tertunduk. Dia tahu bahwa ini adalah awal dari kehancuran wibawanya dan mungkin perusahaannya jika Rea mempublikasikan. Simon terdiam. Sementara Ivone angkuh sikapnya.

"Kamu tidak bisa melayani dia, makanya dia mencari di luar."

"Berapa lama beb?" Rea tidak perduli dengan apa yang di sampaikan Ivone. Simon tetap terdiam.

"Dia tentu cari yang lebih seksi dan hot lah yang bisa memuaskannya di ranjang."

"Diam kamu Ivone." Simon membentak Ivone.

"Beb, kamu kasar dengan saya? Saya lagi hamil anak kamu loh?"

"Hamil???? Sudah hamil???" Simon kembali terdiam. Sedangkan Ivone mengambil semua hasil pemeriksaannya di dokter. Usia kandungan Ivone sudah dua bulan atau sekitar delapan minggu kehamilan. Surat - surat itu kembali di foto oleh Lely. Simon mengutuk kebodohan Ivone.

"Kita harus berpisah. Semua urusan saya akan di wakilkan oleh pengacara perusahaan saya. Barang - barang kamu akan besok saya kirim ke rumah orang tua kamu atau ke apartemen ini."

"Sayang, maafkan saya. Tetapi kiita harus bicara."

"Kamu saya maafkan. Dan kita tidak perlu bicara lagi. Semua sudah jelas."

Rea pamit bersama uncle dan antienya. Karena takut ada apa - apa pada Rea. Daniel memutuskan membawa mobil sport Rea sedangkan Lely istrinya mengendarai mobil mereka.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!