NovelToon NovelToon
Bellaric

Bellaric

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:9.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: LidyaMin

Bella Cintia?" Gumam Eric. Dia seolah tidak asing dengan nama itu. Bahkan ketika menyebutnya namanya saja membuat hati Eric berdesir menghangat.

"Kenapa harus designer ini?" Tanya Eric.

"Karena hanya dia yang cocok untuk mode produk kita pak."

"Apalagi yang kau ketahui tentang designer ini?" Tanya Eric kembali.

"Dia adalah salah satu designer terkenal di dunia. Dia sering berpindah dari negara satu ke negara lain. Karena dia memiliki cabang butiknya hampir di setiap negara yang dia tinggali. Namanya Bell's Boutique. Tapi untuk rumah mode utama nya, dia hanya memilikinya di negara ini. Nama rumah mode itu adalah Bellaric."

Eric terkesiap kala manager produksi itu menyebutkan kata Bellaric.

"Bellaric?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LidyaMin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecewa

Pagi ini Eric sangat semangat berangkat ke kantor. Bagaimana tidak semangat, jika hari ini dia akan bertemu lagi dengan singa betina nya. Eric sudah sangat merindukannya dan Eric yakin itu adalah Bella yang ia cintai. Dia sudah meminta pada manager produksi untuk mengadakan meeting dengan Bell's Boutique jam 10 pagi.

Jantung Eric berdebar-debar membayangkan pertemuannya nanti dengan Bella setelah sekian tahun lamanya. Dia tidak menyangka jika Bella selama ini tinggal di negara yang sama dengannya. Tuhan sangat baik padanya dengan mempertemukan dia kembali dengan Bella.

Antonio terkesima melihat penampilan bosnya lain dari biasanya. Sangat tampan, bahkan lebih tampan lagi dari biasanya. Eric heran dengan tatapan Antonio padanya.

"Is there something wrong with me?" Tanya Eric pada Antonio.

Seketika Antonio terkesiap dengan pertanyaan bos nya. Dengan canggung, Antonio menggelengkan kepalanya dan membuka pintu mobil untuk Eric.

Eric masuk ke dalam mobil tanpa mempedulikan lagi tatapan Antonio padanya. Padahal di dalam hati—

"Iya gue tau gue ganteng"

Tiba di kantor, Eric meminta Antonio untuk menyiapkan semua yang di perlukan untuk meeting. Eric melepas jasnya lalu menyampirnya di kursi kebesarannya. Eric duduk di balik meja kerjanya.

"Bellaric" Gumam Eric sambil tersenyum sambil mengetukkan jari-jarinya di atas meja. Sedangkan tangan sebelah kirinya dia gunakan untuk menopang dagunya.

"Kali ini gue gak akan lepasin lo lagi Bell.. gue akan bikin Bellaric jadi nyata buat lo."

Eric senang campur bahagia karena dia yakin kalau Bella mencintai dirinya. Lalu bagaimana reaksi Bella saat mereka bertemu nanti? Pertanyaan itu mengganjal di hati Eric.

Eric mengambil ponselnya lalu menghubungi kakaknya Edo. Lalu dia menceritakan tentang keberadaan Bella di Manila dan juga siapa Bella di mata dunia. Edo sangat senang mendengar Bella tinggal di negara yang sama dengan adiknya. Dia yakin doa mama nya akan di kabulkan. Karena Edo tahu kalau mama nya sangat menginginkan Bella menjadi anggota keluarga mereka alias menantu.

"Jangan lewatkan kesempatan ini. Kamu harus bisa dapatkan Bella kembali." Ucap Edo memberi semangat untuk Eric.

"Tapi Eric takut Bella akan membenci Eric saat bertemu nanti. Harus gimana dong kak?"

"Dengar, Bella adalah wanita yang mama sukai. Kamu sendiri tau itu. Dan kamu pasti ingat di saat terakhir mama, yang di inginkan mama adalah bertemu Bella. Jadi kakak minta sama kamu jangan kecewakan keinginan mama. Apapun yang akan terjadi nanti kamu jangan pikirkan. Yang harus kamu pikirkan adalah kamu harus bisa membuat Bella kembali sama kamu lagi."

"Eric sungguh tidak sabar ingin bertemu dia lagi kak. Tapi Eric juga takut."

"Kamu gak usah takut. Kakak yakin kalau Bella dan kamu memang di takdirkan untuk bersama. Kalian saling mencintai, jadi yakinlah pada hati kamu."

"Terima kasih kak."

"Semangat. Sampaikan salam kakak buat Bella."

"Ya kak."

Usai menutup teleponnya, Antonio masuk dan mengatakan kalau pihak dari . sudah datang dan menunggu di ruang rapat. Eric mengangguk dan meminta Antonio untuk keluar lebih dulu dari ruang kerjanya.

Jantung Eric kembali berdebar, suhu tubuhnya terasa panas dingin. Eric merasa sangat gugup. Kenapa rasanya ingin bertemu Bella sangat menakutkan seperti ini, di bandingkan bertemu 100 klien di depannya?

Eric berjalan bolak balik di ruang kerjanya, tanpa menyadari kalau Antonio kembali masuk dan mengingatkan bos nya kalau rapat akan segera di adakan. Tatapan bingung Antonio sangat mendominasi di wajahnya. Dan itu membuat kening Eric berkerut dengan tatapan Sekretarisnya.

"Apa?"

"Ti-tidak apa-apa." Antonio segera keluar dari ruang bos nya.

Eric mengenakan jasnya dan merapikan penampilannya. Setelah cukup lama dia memandangi wajah tampannya di depan cermin, akhirnya Eric keluar dari ruangannya.

Antonio segera berdiri saat melihat bos nya keluar dari ruang kerjanya, dan mengikuti langkah Eric dari belakang menuju ruang rapat.

Tiba di depan pintu ruang rapat, Eric berhenti sejenak. Dia menghembuskan nafas panjang untuk menghilangkan kegugupannya. Antonio membuka pintu dan mempersilahkan Eric untuk masuk. Semua pasang mata yang ada di sana hampir tidak berkedip melihat kedatangan Eric. Sebelum duduk Eric mengedarkan pandangan nya pada semua peserta rapat. Tapi kenapa Bella tidak hadir? Justru ada 2 orang wanita yang tidak Eric kenali ada di sana.

Eric duduk sambil bertanya-tanya kemana Bella. Apakah Bella tahu kalau pimpinan perusahaan ini adalah dirinya? Sehingga membuat Bella tidak mau datang menghadiri pertemuan ini. Eric merasa kecewa.

Antonio ingin meminta bagian produksi untuk memimpin jalannya rapat, tapi Eric mencegahnya. Eric lalu menatap kedua wanita itu dan mengajukan pertanyaan pada mereka berdua.

"Bisa saya tahu siapa kalian?" Tanya Eric tanpa mengalihkan tatapannya dari 2 wanita tersebut.

Dengan rasa yang sedikit takut salah satu dari wanita itu menjawab pertanyaan Eric.

"Kami dari Bell's Boutique dan di tugaskan untuk menghadiri pertemuan ini."

"Manager Adrian, bukankah saya meminta pertemuan ini dengan pemilik Bell's Boutique? Lalu kenapa justru suruhannya yang datang?" Suara Eric sedikit meninggi menahan rasa kecewanya sambil menatap tajam Adrian.

"Saya sudah melakukan seperti yang Tuan minta. Tapi saya tidak tahu kalau bukan pemiliknya yang hadir." Ucap Adrian gugup dan tidak berani menatap Eric.

"Maaf Tuan, Nyonya Bella tidak bisa menghadiri pertemuan ini karena sedang berada di Paris. Dan biasanya memang Nyonya Bella tidak pernah menghadiri pertemuan seperti ini, karena selalu di wakilkan." Ucap Reyna asisten pribadi Bella yang hadir di sana.

"Saya tidak mau tahu. Atur ulang pertemuan saya dengan pemiliknya, bukan suruhannya. Dan akan saya anggap kerjasama ini batal apabila pimpinan kalian tidak hadir pada pertemuan yang akan datang." Eric menatap tajam kedua wanita itu lalu berdiri dan beranjak meninggalkan ruang rapat.

Adrian menjambak rambutnya kasar dan mengumpat kesal. Sementara yang lain hanya duduk diam tidak berani mengeluarkan suaranya. Termasuk Reyna dan temannya.

Eric melempar jasnya sembarang di sofa. Dia sangat kecewa karena gagal bertemu Bella. Dia menghempaskan dirinya di sofa sambil memejamkan matanya. Sia-sia dia tampil menawan hari ini jika singa betinanya tidak datang. Eric menghembuskan nafasnya kasar.

***

Bella sedang menikmati pertunjukkan musik jalanan saat mendengar ponselnya berbunyi. Bella sedikit menjauh dari keramaian untuk mengangkat telepon tersebut.

"Ya halo, ada apa Reyna?"

"Kami gagal melakukan kerjasama dengan perusahaan tadi. Karena pimpinannya tidak ingin di wakilkan."

Bella mengerutkan keningnya tidak mengerti apa yang di maksud oleh Reyna.

"Tolong perjelas untukku apa maksudnya?" Bella menutup sebelah telinganya supaya bisa mendengar perkataan Reyna dengan jelas.

"Maaf Nyonya, Tuan Eric tidak mau pertemuan tadi di wakilkan. Dia ingin meeting itu di hadiri oleh Nyonya sendiri."

"Bukannya kita sudah terbiasa seperti itu? Selama ini selalu kamu yang mewakili ku dan tidak pernah ada yang protes."

"Maafkan saya Nyonya."

"Kapan pertemuannya?" Tanya Bella sedikit kesal.

"Minggu depan Nyonya."

"Baik. Kau atur jadwalnya."

Bella memutuskan sambungan teleponnya. Dia berdecak kesal karena baru kali ini ada pimpinan perusahaan yang ingin bekerja sama dengan butik nya, mengharuskan dia hadir dalam rapat. Bella sangat terlihat kesal sehingga tanpa sadar pergi meninggalkan Adelyn dan naik taksi sendirian.

"Mengganggu liburan ku saja." Gerutu Bella sambil cemberut.

1
Ta..h
kocak juga nih temen temennya dev 😅😅
Ta..h
nah pertanyaan bella itu gong nya erik.
Ta..h
so sweet 🥰🥰 banget banget sih.
Ta..h
ko gemess ya 😅😅
Ta..h
udah dandan abis abisan senyum senyum g jelas malah gagal ketemu ya ric 😅😅.
Ta..h
berarti eric sebetulnya udah jatuh cinta sama bella.
Asri Indah Nur 'Aini
berarti secara ga langsung semua masalah datengnya dari Ardi, mulai dari yang terjadi antara Daniel sama Rara maupun yang terjadi antara Clara dan Eric. tapi bagus deh Eric bisa bersatu sama Bella, daripada sama Clara munafik
Magda lena
Luar biasa
Gaulisia
baca yang kedua kalinya💃💃
Deistya Nur
keren, semangat terus thor 👍💪
Farida Deka
Luar biasa
Tiwik Firdaus
masih gagal aja erik kamu belum berhasil membobol gawang dan mencetaknya
Alejandra
Kalau dicerita Daniel seolah" Erick sangat mencintai Clara dan melupakan Bella begitu saja ...
Ester Abidano
great novel
Ester Abidano
great story
Arni Khayanti
Cakeepp mmng itu yg harus dilakukan blokir Daniel, David apalg Clara n Ardi itu juga akan saya lakukan.
Arni Khayanti
Daniel, David n ardi sahabat yg harus ditinggalkan itu kalau saya
Arni Khayanti
jgn percaya sahabat baik laki or perempuan 😂
Arni Khayanti
ditikung sahabat
Mita Karolina
Cerita jane dan David di sebelah mana thor?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!