Mawar seorang gadis yatim piatu yang membuat seorang Alex CEO dari perusahaan terbesar di negaranya jatuh cinta pada pandangan pertama.Namun sayang kisah cinta mereka harus melewati jalan yang berliku oleh orang-orang disekelilingnya yang tak menyukai hubungan keduanya.Dapatkah mereka bersatu...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
Keesokan harinya Mawar tengah memasak didapur,karena dia masih punya waktu sebelum bekerja dicafe sore nanti.dia pun tengah membuat nasi goreng untuk sarapannya.
"Akhirnya nanti bisa rebahan juga sambil maraton drakor baru,mumpung masuk sore" ucapnya pada diri sendiri sambil mengaduk masakannya.
Setelah nasi goreng buatan Mawar matang dia pun menyajikannya diatas meja,namun saat dia akan menikmati sarapannya terdengar ketukan pintu yang sedikit keras.
Tok...tok...tok...
Mawar pun beranjak dari tempatnya menuju pintu untuk melihat siapa yang pagi-pagi sudah bertamu.
"Tuan Alex?!" Mawar terkejut lantaran melihat Alex berdiri dihadapannya.dia heran kenapa Alex pagi-pagi datang kerumahnya.
"Boleh aku masuk?" tanya Alex pada Mawar yang masih terbengong.
Mawar menyingkir memberikan Alex jalan untuk masuk kedalam.saat dia didalam hidungnya mencium aroma makanan favoritnya.
"Apa kau sedang memasak?" tanya Alex menoleh menatap Mawar yang ada dibelakangnya.
Mawar menatap Alex"Iya tuan,aku tadi mau sarapan" jawab Mawar sedikit kesal lantaran acara sarapannya jadi terganggu karena kedatangan Alex.
Alex mengangkat sebelah alisnya "Boleh aku mencoba masakan mu?" tanya nya penasaran juga dengan aroma yang menusuk-nusuk indera penciumannya.
Mawar mendongak menatap tak percaya pada pria dihadapannya "Apa tuan yakin mau mencoba masakan ku,apa tuan gak takut nanti sakit perut?" tanya Mawar.
Seakan dia mengira orang seperti Alex tak akan mau makan masakannya apalagi dirumahnya yang sederhana menurutnya.sedang Alex sendiri meninggalkan Mawar untuk mencari sumber aroma yang menggodanya itu.
Mereka pun duduk berhadapan dimeja makan milik Mawar didekat dapur,dengan kursi kayu sederhana.Mawar menyerahkan sepiring nasi goreng kepada Alex.
"Silahkan tuan,kalau gak enak gak usah dihabiskan" ucap Mawar sedikit khawatir.
Alex memperhatikan sepiring nasi goreng didepannya,penampakannya terlihat begitu biasa saja tak seperti di restoran yang biasa dia makan,Dia pun menyendok nasi tersebut awalnya sempat ragu namun ingin tahu seperti apa nasi goreng buatan Mawar.perlahan dia menguyah nasi goreng itu namun tiba-tiba matanya berbinar kemudian dia menyendok nasi itu lagi dan sekali lagi.
"Apa seenak itu,hingga nasi goreng dipiring pria dingin ini habis?" batin Mawar melongo lantaran melihat piring Alex bersih,padahal Mawar sendiri belum menghabiskan nasi goreng di piringnya.
"Apa nasi goreng ini sungguh masakan mu?" tanya Alex tak percaya sebab lidahnya terus meminta lagi dan lagi.
"Memang aku yang masak,memangnya kenapa tuan?" Mawar balik bertanya sambil menyerahkan segelas air putih yang dituangnya dari teko kepada Alex.
Alex memperhatikan air didalam gelas kaca itu "Apa air ini bersih?" tanya Alex seperti tak yakin hendak meminumnya.
Mawar mencebikkan bibirnya "Mungkin tak sehigienis air dirumah tuan" jawab Mawar acuh tak acuh.
Karena merasa kerongkongannya kering akibat nasi goreng tadi,dengan terpaksa Alex pun meminum air dalam gelas itu.
Setelah menyelesaikan sarapannya,kini mereka pindah di ruang tamu Mawar yang masih penasaran dengan kedatangan Alex pun memberanikan diri untuk bertanya.
"Memangnya tuan gak kerja,kenapa pagi-pagi sudah menemui ku?" tanya Mawar melirik Alex sekilas.
Alex pun langsung menoleh menatap Mawar "Memangnya aku tak boleh menemui mu?!" Alex balik bertanya dengan sorot mata tajam menatap Mawar.
Mawar pun menunduk "Bo-boleh kok tuan" jawabnya gugup.
"Kenapa gadis ini selalu takut jika bicara dengan ku,tak seperti saat dengan pria dicafe itu" batin Alex seakan tak terima Mawar lebih nyaman bicara dengan pria lain.