Pengantin Tuan Adam

Episode 17 : Terpesona

***

"Apakah kita selamat? Tuan Adam langsung pergi begitu saja?"

"Oh ya, dimana pelayan yang saat lalu menghasut kita? apakah dia kabur?"

"Sialan!"

Para pelayan segera berbisik-bisik dalam posisi masih berlutut, mereka kebingungan saat mendapati Adam Duke pergi begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Tetapi mereka tetap merasa lega karena sepertinya mereka tidak akan mendapatkan hukuman apapun.

Semuanya dibuat terlena, mereka tidak tahu penyiksaan apa yang sedang mengarah kepada mereka.

Karena Haley adalah anggota wanita Black yang spesialis dalam penyiksaan dan penyadapan musuh.

Hukuman yang akan diterima oleh para pelayan itu akan membuat mereka menyesal telah lahir ke dunia ini.

"Menyebalkan, padahal aku lelah sekali, kenapa juga aku melakukan hal sejauh ini hanya untuk gadis itu? apa untungnya untukku?"

"Kenapa aku menjadi gila dan risau jika melihatnya? ini aneh, aku harus memeriksa jantungku, ada yang tidak beres dalam diriku!"

Adam sudah sampai di kamar pribadinya, dia langsung melepaskan kemeja putihnya dan melempar tubuhnya ke atas ranjang.

Dia ingin mengistirahatkan tubuh dan pikiran, tetapi saat ia hendak memejamkan matanya, dia teringat jika dia meninggalkan Alice di kamar pribadinya, dan saat ia kembali dia tidak menemukan Alice.

Tubuhnya langsung beranjak dengan sendirinya, matanya melebar dan rasa kantuknya hilang begitu saja.

"Apakah dia kabur? atau ...." dengan nafas yang berat, langkah kakinya yang panjang hendak menuju luar ruangan, namun saat ia sudah berada di depan pintu, matanya menangkap seseorang sedang duduk bersandar di kursi sofa.

Tubuhnya yang mungil membuatnya tidak akan terlihat jika dilihat dari arah ranjang.

"Haahhh!"

"Jantungku!"

Geram Adam berhenti sejenak, dia mengusap dadanya dan menstabilkan pernafasannya.

Adam langsung melangkah kearah Alice, yang memang terlihat duduk membelakangi nya.

Tetapi saat Adam melihat Alice dari dekat ....

"Deg ... Deg ... Deg!"

Jantungnya berpacu lagi, pipinya merah padam seperti tomat matang, dan udara di sekelilingnya tiba-tiba saja menjadi panas

Alice yang sedang duduk dengan mata terpejam bersandar di kursi sofa, hanya mengenakan kemeja putih yang kebesaran di tubuhnya.

Rambutnya terurai panjang, dan wajahnya yang cantik itu benar-benar kelihatan bersinar dan memukau bagi Adam, padahal Alice sama sekali tidak mengenakan riasan sedikitpun.

"Glek!"

Adam menelan salivanya, dia seperti terhipnotis dengan keindahan Alice, semakin ia mendekat semakin mempesona penampilan wanita itu.

Sekarang Adam sudah duduk tepat di sisi Alice, kelihatannya Alice yang juga kelelahan itu tertidur pulas setelah ia membersihkan tubuhnya.

Mata Adam tetap melekat ke wajah dan tubuh istrinya, sungguh sudah banyak sekali wanita cantik dan menggoda yang selama ini berada di sekitaran Adam Duke.

Akan tetapi tidak ada satupun dari mereka mampu membuat Adam terpesona, atau meningkatkan gairah kejantanan nya.

Akan tetapi wanita ini, dengan wajah polos dan sikapnya yang lugu dan menyedihkan, mampu memporak-porandakan Adam, dan meningkatkan gairahnya ke tahapan yang belum pernah Adam rasakan sebelumnya.

"Hei ... bangun," Adam yang tidak ingin kehilangan dirinya sendiri itu, mencoba membangunkan Alice, dia ingin Alice tidur di ranjang bukan di sofa.

Tapi saat tangannya hendak menyentuh bahu Alice, tanpa sadar kepala Alice malah terjatuh ke bahunya.

Dan tentu saja hal itu membuat Adam tak bisa menahan dirinya lagi.

Adam mencengkeram tangannya, dia bingung dengan apa yang sedang terjadi kepadanya, yang jelas semuanya terasa panas sekarang ini

***