Istri Kedua Mafia Bos

Lisa telah melahirkan bayinya dengan selamat. seorang bayi perempuan yang lucu dan cantik. Harold begitu terharu ia mengajak Bella untuk melihat bayinya.

"Dokter apakah kau bersedia menggendong bayi kami?" tanya Harold.

"Tentu saja" Bella tersenyum cerah menerim bayi mungil itu kedalam pelukannya. ia terlihat begitu gembira ikut merasakan kebahagian pasangan Harold dan Lisa, orang asing yang baru di kenal tapi terasa seperti keluarga bagi Bella.

Di kejauhan Marvel terus memperhatikan Bella yang sedang menggendong bayi dengan wajah berseri. Marvel tersenyum melihat tingkah istrinya. ia sedang berpikir mungkin menyenangkan memiliki seorang anak dengan Bella nanti.

Bella menyerahkan kembali bayi itu pada Lisa.

"Dokter bolehkan kami memberi nama bayi ini Isabella?" tanya Lisa yang di sabut senyum oleh Harold.

Mata Bella berbinar ia mengangguk antusias. tentu Bella merasa senang jika bayi itu di beri nama sama dengan dirinya. setelah selesai dengan pasangan muda itu Bella bergegas menghampiri Marvel yang menunggunya sejak tadi. Bella berjalan cepat setengah berlari tiba-tiba ia memeluk Marvel.

Marvel yang terkejut hanya terdiam tetap tenang merasakan pelukan Bella.

"Aku senang sekali" kata Bella.

sedetik kemudian suasana menjadi canggung Bella baru tersadar jika ia memeluk Marvel.

"Hmm sorry" kata Bella sembari melepas pelukannya dan memalingkan wajahnya menghindari tatapan Marvel yang seolah mengejeknya.

"Tidak masalah ku senang di peluk wanita cantik" gumam Marvel sembari menggenggam tangan Bella. kali ini Bella membiarkan Marvel menggenggam tangannya. keduanya berjalan menuju mobil.

"Jika kau senang dengan bayi mungkin kita bisa membuatnya" kata Marvel sembari mengenakan sabuk pengaman.

"Apa?! jangan bermimpi Marvel ingat janjimu" kata Bella sembari memalingkan wajahnya menatap jalanan malam yang lengang.

***

"Tuan lusa ada acara keluarga di kebun anggur milik perusahaan" kata Matteo sembari meletakkan stelan jas baru milik Marvel untuk acara keluarga nanti.

"Lusa? aku malas" gumam Marvel.

Bella mendengarkan percakapan Marvel dan Matteo. ia nampak tertarik dan ingin ikut pergi ke kebun anggur menghadiri acara keluarga Cruise.

"Kebun Anggur? kapan acaranya?" tanya Bella pada Matteo.

Marvel hanya diam tidak menggubris Bella. sebaliknya Marvel sibuk dengan ponselnya.

"Aku mau ikut" kata Bella.

"Bagaimana kau bisa ikut? disana ada semua anggota keluarga ku termasuk papa. tidak ada yang tahu status pernikahan kita selain Vivian" kata Marvel kesal.

"Apa Vivian ikut?" tanya Bella.

"Benar nyonya" jawab Matteo.

"Kalau begitu aku harus ikut"

Marvel berdiri dari duduknya ia menatap wajah Bella yang seolah menantang dirinya.

"Aku juga istrimu lalu kenapa aku tidak boleh ikut sementara Vivian ikut acara itu?"

Mateo melirik Marvel

Terjadi drama rumah tangga lagi ..

Matteo memundurkan langkahnya ia segera menghindar dari drama rumah tangga tuannya.

"Kalau papa bertanya aku harus jawab apa?" Marvel terlihat kesal.

"Dasar pengecut! kau menikahiku tapi tidak mau mengakui pernikahan kita di hadapan ayahmu"

"Apa kau bilang?"

"Kau pengecut" Bella mendongakkan wajahnya menantang Marvel.

Sesaat Marvel justru terbius dengan kecantikan Bella. ia mendekatkan wajahnya dan meraih kepala Bella dengan telapak tangannya tanpa ba-bi-bu Marvel mencium bibir Bella sembari memejamkan matanya.

Bella yang tersentak terdiam sesaat. merasakan bibir Marvel menyentuh bibirnya dengan lembut.

Marvel..

Ciuman itu semakin dalam hingga Bella hampir terlena. ia segera mendorong dada Marvel.

Wajah Bella sontak memerah, ia sedikit gemetar karena canggung dan nervous.

Sementara Marvel memperhatikan wajah Bella dengan serius. tidak ada. senyum apa lagi gurauan atau ejekan. Diam-diam Marvel menikmati degup jantungnya yang tidak beraturan saat tadi ia mencium bibir Bella.