Menjadi anak yatim piatu tidaklah mudah bagi seorang perempuan bernama Khasanah .
Sejak kedua orang tuanya meninggal ia hidup seorang diri di rumah peninggalan kedua orang tuanya ,
Bagaimana ia menjalani kehidupan sehari-hari seorang diri ? apakah akan ada seorang membawanya dalam kehidupan yang lebih baik ?
Ikuti kisahnya dan dukung karya Author 👉 like 👉 komentar 👉 subscribe 👉 hadiah 👉 vote.
Harap membaca dengan bijak dan sampai selesai agar tahu endingnya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 12
Di toko Khasanah sibuk dengan beberapa pembeli , ada yang membeli banyak kue , ada yang meminta dilayani dulu dan lainnya. Meskipun ada Amel dan Lidya hari itu pembeli sangat banyak sampai kuwalahan .
"Tolong ya Bu , kakak , bisa antri dengan tertib agar kami bisa melayani dengan baik ! ' ucap Khasanah memberi arahan kepada pembeli dengan nada lembut .
Para pembeli dengan tertib mengantri sehingga tidak ada yang saling mendahului .
”Sini biar aku bantu ,” tiba-tiba datang seseorang membantu mereka melayani pembeli .
”Terimakasih , sudah merepotkan mu tapi ini sudah hampir selesai kok ," sahut Khasanah .
”Kayak sama siapa saja ,biarkan aku membantu oke , jangan menolak ," desak Pria itu yaitu Yusuf , kemudian membantu Khasanah melayani pembeli .
Setelah menjelang sore pembeli berkurang mereka bisa bernapas lega . Khasanah pergi membeli makanan dan minuman tidak lama kemudian kembali ke toko .
"Pasti kalian capek banget nih makan dulu biar ada tenaga lagi ," Khasanah meletakkan makanannya di meja .
Amel dan Lidya langsung mengambil dan makan karena sudah lapar banget .
”Hari ini pembeli sangat banyak mereka membeli tidak cukup satu dua tapi sangat banyak seperti ada acara besar-besaran," kata Amel sambil makan .
" Mulutmu penuh itu jangan ngomong terus ," sahut Lidya .
Khasanah mencari teman pria namun tidak kelihatan .
"Kalian tahu dimana Yusuf ?" tanya Khasanah merasa tidak enak hati .
"Tadi dia keluar entah kemana ," jawab Amel menghabiskan makanannya .
Khasanah mencari temanya dari dalam toko sampai keluar namun tidak ketemu akhirnya ia memutuskan kembali ke dalam .
Saat akan masuk ia melihat temannya sedang duduk menikmati makanan dengan santai membuatnya heran .
"Kamu darimana , aku cari tidak ketemu ," tanya khasanah duduk bergabung bersama mereka .
"Aku dari seberang beli minuman ini ," jawabnya menunjuk minuman kemasan dan memberikan satu kepada Khasanah .
"Kirain pulang ," ucap Khasanah lalu makan dengan lahap .
"Oh iya nanti malam ikut yuk lihat pentas seni di mall acaranya seru loh ," ajak Yusuf sambil menatap Khasanah .
Kata-kata Yusuf membuat khasanah tersedak , Yusuf langsung mengambil air minum dan memberikan kepada Khasanah .
"Kenapa bisa tersedak sih hati-hati kalau makan ," ucapnya sambil mengelap pipi khasanah yang basah dengan menggunakan tisu .
Sikap Yusuf tak lepas dari padangan Amel dan Lidya . Mereka berdua saling senggol merasa tidak nyaman .
"Kalian kenapa sih aneh banget ?" tanya Khasanah melihat tingkah kedua temannya .
”Tidak , hanya saja pengen pipis . Maaf aku ke dalam dulu ya ," Amel beranjak masuk ke dalam .
Amel menatap Lidya dengan berkedip memberi kode untuk segera pergi dari tempat duduk mereka . Lidya baru sadar ketika Amel masuk ke dalam .
Tinggallah Yusuf dan Khasanah duduk berdua setelah menikmati makan sore . keduanya merasa canggung hanya senyum-senyum malu .
"Nanti malam aku jemput ya ," kata Yusuf menatap wajah Khasanah yang sangat cantik.
Khasanah merasa tidak enak jika menolak tapi di sisi lain ia sudah menjadi milik orang lain . Dirinya bingung antara menerima atau menolak . Sebagai seorang teman semasa sekolah mereka sudah lama tidak bertemu .
Sejak bertemu di acara reuni Yusuf langsung mencari tempat tinggal Khasanah dan tentang pribadinya . Tidak sampai di situ saja Yusuf semakin kagum dengan pendirian Khasanah , ia mulai merasakan getaran dalam hatinya .
Dan hari ini adalah kesempatannya mengutarakan niatnya .namun siapa sangka Abdi sudah mengetahui apa yang dilakukan Yusuf pada Khasanah .
Abdi diam-diam selalu mengikuti Yusuf dan ia tahu Yusuf sedari dulu suka sama Khasanah hanya saja dulu mereka masih sekolah . Abdi mendengar pembicaraan Khasanah dan Yusuf . Ia berdiri di balik pintu .
"Khasanah tidak akan pergi dengan siapapun kecuali denganku ,“ kata Abdi berdiri di belakang mereka .
KHasanah dan Yusuf menoleh ke belakang , Khasanah berdiri agak menjauh dari Yusuf dengan perasaan tidak menentu .
Abdi berjalan mendekati Khasanah sambil memandang dengan lekat , khasanah menatap wajah Abdi dari jarak dekat jantungnya berdegup cepat .
Yusuf tidak paham dengan situasi saat ini melihat kedekatan Abdi dan Khasanah merasa curiga . Ia menyangkal prasangkanya dengan bersikap biasa .
“Kalau kamu mau ikut bawa kekasihmu Yesha dan aku sama Khasanah ," ucap Yusuf dengan santai .
Yusuf tidak tahu kalau perkataannya mengundang amarah dalam diri Abdi . Ia belum tahu kalau Abdi dan Khasanah adalah pasangan kekasih .
Abdi berjalan mendekati Yusuf lebih dekat dengan tersenyum penuh arti .
“Tidak bisa begitu asal kamu tahu Yesha bukan kekasihku dan aku akan beritahu padamu kalau kekasihku adalah Khasanah ," jelas Abdi mendekatkan wajah pada Yusuf .
Mendengar ungkapan Abdi tidak membuat Yusuf mundur . Ia bertekad akan merebut Khasanah dari Abdi .
"Sejak kapan kalian menjalin hubungan , sebelum janur kuning melengkung aku akan terus dekati Khasanah apapun alasannya ,“ Yusuf dengan menekan kata-katanya membalas tatapan Abdi .
"Aku tidak akan membiarkanmu merebut Khasanah dariku , kamu lihat ini ," Abdi menunjukan cincin pertunangannya dan ia juga memperlihatkan jari-jari Khasanah yang juga memakai cincin .
Yusuf tertawa melihat kelakuan Abdi seperti anak remaja yang baru jatuh cinta . Abdi heran melihat Yusuf tertawa .
"Kamu bilang itu cincin pernikahan , hei Bung . Banyak orang memakai cincin sepertimu tapi mereka jomblo ,jadi aku tidak akan percaya dengan ucapan konyolmu hanya untuk menutupi sifat jelekmu . Urusi saja pacarmu Yesha yang manja itu ," ucapnya dengan suara lantang .
Abdi mengepalkan tangannya lalu melirik Khasanah yang terdiam mendengar pembicaraan dua pria di depannya . Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang . Sungguh membuatnya bingung mau melanjutkan tapi ternyata Abdi sudah punya kekasih sedangkan dirinya sudah di lamar .
Apakah Abdi masih menjalin hubungan dengan kekasihnya ketika melamar dirinya ?
Khasanah berjalan masuk ke dalam ruangannya dan mengunci agar tidak ada satu orang yang masuk . Saat ini ia butuh sendiri .
Abdi mencari khasanah sampai di depan ruang kerja milik Khasanah dan mengetuk pintu namun tidak ada yang menyahutinya .
"Sial ini semua gara-gara dia , kalau sampai Khasanah membatalkan pernikahan ini aku tidak akan tinggal diam , aku harus memberi dia pelajaran ," gumamnya lalu meninggalkan toko Khasanah dengan amarah .
Yusuf masih di toko Khasanah , ia baru saja membeli makanan untuk makan siang bersama Khasanah dan Amel juga Lidya .
Yusuf mengetuk pintu ruangan ternyata tidak di kunci lalu berjalan masuk . Di dalam tidak ada orang ia pun mencari sambil memanggil Khasanah tetap tidak ada sahutan .
“Kamu mencari Khasanah , dia keluar bersama calon suaminya ," kata Amel jujur .
Yusuf terkejut mendengarnya seolah tidak percaya tiba-tiba merasakan sesak didadanya .
"Apa kamu bilang calon suami , kapan mereka lamaran ?" tanya Yusuf menajamkan pendengarannya .
"Semalam ," jawab Amel sambil menata kue di etalase .