NovelToon NovelToon
Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Elara Tawanan Istimewa Zevh Obscura

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Romansa Fantasi / Fantasi Wanita / Enemy to Lovers / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sibewok

Di balik ketegasan seorang Panglima perang bermata Elysight, mata yang mampu membaca aura dan menyingkap kebenaran, tersimpan ambisi yang tak dapat dibendung.

Dialah Panglima kejam yang ditakuti Empat Wilayah. Zevh Obscura. Pemilik Wilayah Timur Kerajaan Noctis.

Namun takdir mempertemukannya dengan seorang gadis berambut emas, calon istri musuhnya, gadis penunggu Sungai Oxair, pemilik pusaran air kehidupan 4 wilayah yang mampu menyembuhkan sekaligus menghancurkan.
Bagi rakyat, ia adalah cahaya yang menenangkan.
Bagi sang panglima, ia adalah tawanan paling berbahaya dan paling istimewa.

Di antara kekuasaan, pengkhianatan, dan aliran takdir, siapakah yang akan tunduk lebih dulu. Sang panglima yang haus kendali, atau gadis air yang hatinya mengalir bebas seperti sungai?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sibewok, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Kau Bukan Panglima? Kau siapa?

Axten kuda gagah itu mendengus di hadapan Elara, kakinya melangkah mengelilingi tubuh Elara yang masih terduduk di atas tanah kering.

"Mau coba lari lagi?" Tanya Zevh, tubuh tingginya turun dari kuda, dan menggetarkan tanah di samping Elara.

"Aku pasti akan menemukan mu lagi, dan lagi. Elara." ucapan Zevh merayap di keheningan malam, mata Elysight Zevh berpendar merah menatap Elara.

Srak! Elara mundur cepat, tubuhnya secepat kilat berdiri dan segera berbalik.

Dan...

Krak! Krak! Krak! Langkah kaki Elara melesat cepat berlari dari hadapan Zevh.

"Aku tidak pernah akan tertangkap lagi, tidak akan." teriak Elara dalam hatinya, simbol pusaran air di bahunya berpendar lembut.

"Larilah, sekalipun jarakmu sangat jauh, aku masih bisa tahu keberadaan mu Elara." gumam Zevh, ia tak berlari, tapi langkah kakinya yang panjang dan cepat sungguh mengerikan saat Elara menoleh kebelakang.

Langkah Zevh terlihat tenang, tapi tegas dan cepat, hingga Elara tak percaya, karena jika seorang manusia biasa, tidak bisa akan berjalan tenang dengan ritme cepat.

"Astaga, dia sangat mengerikan," gumam Elara, nafasnya tersengal-sengal karena merasa lelah berlarian, dan matanya sibuk mencari aliran sungai Oxair.

Saat Elara menuruni hutan, ia mendengar suara aliran sungai di sampingnya.

"Oxair, aku harus segera mendekat me sungai." Langkahnya semakin cepat.

Tapi...

Ada yang melintas cepat mendekati Elara. Bayangan hitam secepat kilat mengejar Elara.

Wushh! Bayangan itu datang.

Brakk! Tubuh Elara terpental jauh seperti adu banteng dengan sosok tak kasat mata.

Dan benar saja, Zevh Obscura sudah berdiri tegak di atas tanah kosong dalam hutan, menghalangi jalan Elara untuk mendekatkan diri ke sungai.

"Ssshh...!" Desis Elara menahan rasa sakit di tubuhnya yang lagi-lagi membentur tanah dan ranting-ranting kering pohon patah di timpa tubuh Elara. Suara retakan ranitng itu terasa mengejek Elara yang gagal kabur dari Zevh.

"Tidak, aku harus berhasil." gumam Elara, tak patah semangat.

Crak!! butiran air di belakang Zevh mengambang di udara, Sungai Oxair memberi perlindungan pada Elara, sesuai dengan perintah Elara.

Zevh yang mengetahui kekuatan Elara aktif, ia membiarkan Elara bertindak, ia penasaran apa yang di miliki oleh Elara.

Butiran air di atas sungai Oxair itu pecah menyerupai busur, lalu masuk sisi tanah di pinggiran sungai Oxair.

Tanah bergetar hebat, hingga bagai longsor, karena di kikis oleh busuh panah air, yang masuk ke sela-sela tanah, tubuh Elara dan Zevh yang berada di atas tanah itu kini terpisah dengan tanah lainnya.

Aliran sungai membawa hamparan tanah, di atasnya ada Elara yang terus mundur dari duduknya, untuk menenggelamkan diri ke dalam air sungai, di ikuti langkah Zevh yang mendekat, mata merah Elysight Zevh menyala menatap Elara yang lagi-lagi akan lari darinya.

Byurr!

Tubuh Elara terjatuh dalam aliran sungai, "Aku harus bisa lari darinya."

Zevh masih berdiri di atas tanah yang mulai hancur oleh aliran air sungai Oxair.

"Kau tak bisa lari dariku Elara," ucap Zevh, bayangan hitam dari tubuh Zevh, berubah wujud menjadi cambuk.

Wushh! Crak! Bayangan hitam itu menghantam permukaan sungai Oxair.

Sungai terbelah, gelombang airnya jatuh ke sisi sungai, tubuh Elara terombang-ambing dalam aliran sungai deras.

"Ayo Elara cepat!" teriak Elara pada dirinya sendiri. Tapi telat.

"Ahhh!" bayangan hitam datang secepat kilat menyusup dalam air, melilit pergelangan kaki Elara, merambat kebetisnya, lalu paha, dan perutnya hingga kini tubuhnya terlilit penuh oelh bayangan hitam.

"Emmh" pekik Elara, saat tubuhnya bergerak mundur, di tarik bayangan hitam yang keluar dari tubuh Zevh.

Brakk! Tubuh Elara terhempas pada tanah kering di sisi sungai, Dan Zevh ia berdiri di atas aliran sungai.

"Kau istimewa Elara, kau sama seperti ku." ucap Zevh, langkah kakinya di atas air sungai Oxair membuat air sungai menghitam.

Elara menggelengkan kepalanya, "aku tidak sama seperti mu," teriak Elara.

"Kau menghancurkan, sedangkan aku menyembuhkan." teriaknya lagi pada Zevh yang semakin mendekat, Elara membuat dinding air, dan menghantamkannya pada tubuh Zevh, tapi tak mampu menggeser sedikit pun tubuh Zevh.

Namun ada satu luka yang merobek permukaan kulit Zevh yaitu di bagian kening dan pipinya, "Kau melukaiku Elara, kau harus di hukum." Sura Zevh dingin, tatapan tajam.

Satu tangannya terangkat.

Brakk! Punggung Elara menghantam pohon besar.

"Argh!" desis Elara, berusaha melepaskan diri dari lilitan bayangan hitam di lehernya.

Zevh berdiri depan Elara, yang membuka mulutnya, lalu bayangan hitam menerobos masuk pada mulut Elara.

Elara membelakan matanya, saat bayangan itu menjulur masuk ke dalam mulutnya, menggumpal di dalam mulutnya.

Mata Elara memerah, sarat memohon pada Zevh agar berhenti melakukan hal aneh padanya.

Tapi Zevh marah, saat Elara berusaha melawan, hantaman cambukan air menebas punggung Zevh berkali-kali, menciptakan suara air yang pecah seperti menabrak batu karang keras.

Keheningan malam berubah jadi seperti gemuruh suara ombak. Tapi yang ada gemuruh amarah Elara yang ia salurkan pada sungai Oxair.

Dan jauh dari balik pepohonan tinggi dan semak kering, Pangeran Arons, pemimpin wilayah timur datang tepat ke arah suara berisik di sisi sungai, tempat Zevh dan Elara berada.

Kudanya bergerak cepat dan saat melihat aura hitam dan biru berpendar di antara pepohonan, dan gemuruh air sungai Oxair yang naik ke sisi sungai membuat Arons menghentikan kudanya mendadak.

"Apa itu?" sebuah tanya yang tak mendapatkan jawaban. Arons segera turun dari kudanya, dan berlari mendekat, tatapan matanya mencari jawaban, dan hatinya penasaran.

"Elara, apa terjadi sesuatu padanya?" Arons mengepalkan tangannya, kakinya menghantam tanah kering, tekadnya sekuat baja, ia bersumpah akan merebut Elara dari Zevh.

Tiba-tiba, angin datang kencang dari arah datangnya Arons, angin membawa hantaman keras pada pohon, hingga pohon tumbang, karena amarah Arons ia salurkan pada angin, ialah penguasa angin yang bisa mengendalikan angin.

Tapi saat kakinya menapaki area Zevh dan Elara yang telah terjerat bayangan hitam milik Zevh.

Tap! pergelangan kaki Arons di sambar bayangan hitam yang merambat dari tubuh Zevh. Hanya beberapa detik sampai Arons tak sempat untuk menghindar. Bayangan itu menyatu dengan gelapnya malam.

Brak! Tubuh Arons terhempas pada pohon besar, Arons mengerang kesakitan.

Dan Elara yang berusaha mengeluarkan kekuatan penghapus ingatannya lagi, pada dua pria di hadapannya, Arons dan Zevh.

Ting! Cahaya biru terang berpendar, dari simbol pusaran bahu elara, berpendar menjauh dari tubuhnya, dan menebas Zevh di depannya, lalu merambat menebas Arons yang terduduk di bawah pohon, dan membuat Arons tergeletak pingsan seketika.

Bayangan hitam yang menyumpal mulut Elara pun kini merayap keluar, dan menyatu kembali dengan mulut Zevh.

Kepala Zevh menoleh pelan dari arah Arons yang tergeletak pingsan, kini berhenti menatap Elara di hadapannya.

"Hahhahaa...." Suara tawa Zevh menggelegar di keheningan malam.

Elara membelalakkan matanya, saat melihat dari kepala Zevh muncul sebuah tanduk hitam, awalnya kecil namun terus tumbuh, tinggi, hingga memperlihatkan tanduk yang melekuk kokoh di atas kepalanya Zevh.

"Akhrinya aku bertemu lagi dengan mu istriku. Aku merindukanmu," ucap Zevh. Ia memiringkan wajahnya. Mata Elysight Zevh menyala ketika wajahnya mendekat pada Elara.

"Kau siapa? Kau bukan Panglima." gumam Elara, saat mendengar Zevh memanggil dirinya istri.

Elara menahan bahu Zevh. Sorot mata mereka beradu, dan kekuatan Elara kembali muncul, mata Elara bersinar biru terang menatap Zevh.

"Lupakan apapun yang kau lihat malam ini, Zevh Obscura." ucapan Elara seperti menusuk kedua matanya Zevh. Detik itu juga Zevh memjamkan matanya, tubuh tingginya jatuh di hadapan Elara dan menindih tubuh Elara yang bersandar pada pohon.

Namun rupa Zevh yang bagaikan monster bertanduk hitam itu belum kembali normal.

Tapi detik berikutnya, suara gesekan tanah dan tubuh seseorang terdengar dari sebrang meraka.

Arons. Ia terbangun dari pingsannya. Elara panik, tubuh Zevh masih pingsan bahkan menindihnya.

Bersambung...

1
Tina
Bagus ceritanya
Sibewok: makasih k 🙏
total 1 replies
Siti Amalia
novel yang bagusssssssssss bangettttt. plissss thor jangan di gantung ya plissssss
Sibewok: Terima kasiih 🙏 siap k 👌 ikuti terus kisah Elara dan Zevh sampai akhir ya 😎
total 1 replies
Siti Amalia
novelnya bagussssssss bangettttttttt, terimakasih authorrr. jangan berenti ditengah jalan yaaaa,,,, pliisssssssss.
Sibewok: Siaap! 😎 ikuti terus ka next babnya ya 😉
total 1 replies
Aveline
haloo kak
aku mampir yaa🙏
Sibewok: halo 👋
Terima kasih kak sudah mau mampir 🐱
total 1 replies
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
Sibewok: semangat untuk mu juga, 👌
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!