Citra Arinda gadis cantik, manis, ceria, dan juga cerdas menjadi bintang di sekolahnya, sekolah elit tempat para anak pengusaha menimba ilmu.
papa Arinda menjodohkan Arinda dengan anak teman nya namun ternyata sang calon suami berstatus duda, akankah Arinda menyetujui perjodohan itu???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy Ss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mantan tetangga
" ayo " ajak Marco
Arinda masuk ke mobil Marco setelah Marco membuka pintu mobil untuk nya
Mobil melaju meninggalkan area gedung
" kamu beneran udah sehat? " tanya Arinda
" ya ampun ga percaya amat sih, kalau aku sakit aku masih di rumah sakit " jawab Marco
" yang kamu mau apa sebagai mahar pernikahan kita nanti? " tanya Marco
" hemmss.. " Arinda tertawa kecil
" cuma nikah ulang ga harus mahar yang aneh-aneh lah boo " ucap Arinda
" loh... Apa salahnya, sebagai rasa syukur aku karena kamu mau kembali padaku jadi kamu bebas minta Mahar apapun dariku " kata Marco
Arinda mengalungkan tangannya ke lengan Marco
" ga perlu mahar yang terlihat, cukup cinta yang besar dan kesetiaan aja yang aku minta dari kamu " ucap Arinda
Marco menekan tombol di mobil nya, hingga mobil itu bisa mengendalikan setir sendiri secara otomatis
Marco meraih dagu Arinda dan mencium bibir manis Arinda penuh cinta
" eeemmmppp "
" cccuuuppp "
suara decapan terdengar begitu merdu, saling memaut saling melumat satu sama lain menyalurkan rasa cinta keduanya
" jangan kan hanya cinta, kamu minta hidupku pun aku akan berikan " ucap Marco
Arinda tersenyum manis
" aku ga nyangka bisa merasakan manis bibir mu lagi " ucap Marco
" bukannya kemarin juga udah nyuri-nyuri kesempatan ya "
" hehehehe... Itu karena aku gemes sama kamu " kata Marco
" oh iya yang, lusa aku ada kerjaan di luar negeri kaya nya kita bakal LDR beberapa hari " ujar Marco
" mmmm " Arinda memanyunkan bibirnya tanda tak suka
" hanya beberapa hari saja, setelah pekerjaan ini kita langsung menikah "
Arinda mengangguk
Mobil tiba di depan kantor Arinda
" aku antar ke dalam ya " ujar Marco Arinda tersenyum lebar.
pasangan suami istri yang baru akan rujuk itu berjalan masuk ke kantor dengan tangan yang selalu saling genggam membuat para karyawan Arinda berbisik-bisik
" Bu Arinda sama siapa tuh, ganteng banget.... " oceh seorang karyawati
" iya, serasi banget mereka, cewek nya cantik dan yang cowoknya ganteng poll " ucap karyawati lainnya
Arinda membawa Marco masuk ke ruangan nya
" nyaman banget ruangan kamu, wangi.. " ucap Marco
" hems... Biar nyaman aja boo " jawab Arinda
Marco melihat sekeliling ruangan CEO, sambil mengangguk-anggukkan kepalanya tanda kagum
" ya udah, aku pamit ya,aku tau pasti kamu banyak kerjaan dan kalau aku disini terus kamu ga mungkin bisa fokus kerja " ujar Marco
" iya karena pesona mu mengalihkan dunia ku " ucap Arinda mengalungkan tangan nya di leher sang kekasih
Marco tersenyum
" sejak kapan pintar merayu? " tanya Marco melingkarkan tangannya di pinggang Arinda
" sejak bucin sama kamu "
" cup " Arinda mulai agresif
Marco terkejut karena Arinda berani memulai
" sayang, kamu yang mulai ya " ucap Marco dan langsung menyambar bibir Arinda dengan rakus
Arinda membalas aksi Marco hingga ciuman panas tak terhindarkan
saat sedang asik berpaut papa Hendro membuka pintu ruangan Arinda membuat keduanya kelabakan
" papa " sapa Marco
" kalian ini, sudah tak kenal tempat " omel papa Hendro
Arinda dan Marco tersenyum malu
...
Dua hari kemudian Marco terbang ke negeri sakura untuk tujuan pekerjaan
" boo..." rengek Arinda
" ya.. "
" Cuma satu Minggu sayang "
" kelamaan " ucap Arinda tangan nya tak lepas dari lengan Marco
" ya udah 5hri deh, selesai kerjaan aku langsung pulang ya "
" janji ya "
" iya sayangku "
Setelah penuh drama akhirnya Marco pergi dan Arinda pulang dengan wajah masam
" kenapa Rin? " tanya mama Ranti
" ga papa mah, bete aja kenapa Marco ga ajak aku sih " ujarnya dengan wajah kesal
" mungkin ga bisa, atau mungkin kalau kamu ikut dia justru repot Karena kamu pasti minta jalan-jalan terus disana " kata mama
Arinda diam dengan wajah di tekuk
" Rin... Mending kamu temenin mama belanja yuk " ajak mama
" kemana? "
" kedepan, ke tukang sayur di depan komplek situ "
" boleh "
Lalu Arinda pergi bersama mama, karena hari ini memang weekend Arinda tak pergi ke kantor
karena jarak nya tidak terlalu jauh Arinda dan mama Ranti memilih berjalan kaki
" kalau di perhatikan komplek kita rapi juga ya mah, dari rumah sampai hampir depan komplek sama sekali ga kepanasan, jadi nyaman juga jalan kaki siang-siang " kata Arinda
" iya, pohon-pohon di pinggir jalan gini emang membantu banget ya, tapi jangan salah untuk semua ini kita bayar ga murah loh Rin "
" iya ga papa lah mah, yang penting kan kita nyaman tinggal disini "
tak terasa mereka tiba di tempat tujuan dimana sebuah gerobak yang penuh dengan berbagai sayuran dan juga macam-macam lauk berada di tepi jalan
Arinda dan mama Ranti memilih yang mereka suka tiba-tiba ada seorang tetangga yang menyapa
" jeng Ranti " sapa nya
" eh... Jeng Meri belanja juga? " tanya mama Ranti
" iya nih, kebetulan bibi lagi cuti " katanya
" ini siapa jeng? Arinda ya? " tanya nya
" iya, anakku Arinda "
" wah... Arinda Tante sampai pangling, kamu cantik banget, kamu Ingat Tante ga? " tanya Bu mery
" ingat dong Tante " jawab Arinda
" ya ampun.. Tante bener-bener pangling, dulu waktu rumah kita masih sebelahan hampir setiap hari kamu kerumah Tante, dan kamu masih kecil banget, sekarang udah jadi gadis yang cantik " puji Tante mery
" Tante bisa aja "
" dengar-dengar kamu baru pulang kuliah di luar negeri ya? " tanya Tante Mery lagi
" iya Tante "
" wah... Udah cantik, lulusan luar negeri pula " puji Tante Meri lagi
" jeng... Gimana kalau kita jodohkan anak kita saja, Doni juga baru selesai kuliah S2 loh " ujar bu Mery
" hah!! " mama Ranti kaget
Memang pernikahan Arinda dan Marco tak banyak di ketahui publik karena saat itu mereka menikah secara privat hanya keluarga dekat saja yang hadir di acara tersebut.
" oh kak Doni sudah S2 Tante? " tanya Arinda mengalihkan pembicaraan karena mama nya terlihat bingung
" iya Rin, Doni juga sekarang jauh lebih ganteng, kamu udah lama kan ga ketemu Doni, makanya kapan-kapan main ke rumah Tante "
" iya terimakasih Tante, kapan-kapan kalau ada waktu Arinda berkunjung " ucap Arinda
" duh... Udah cantik, sopan banget anakmu ini jeng " Bu mery tak henti-hentinya memuji Arinda
Setelah selesai membayar belanjaan nya Arinda dan mama Ranti pamit pulang
" mari kami duluan " kata mama Ranti
" iya jeng " jawab Bu mery
Namun ketika baru saja hendak melangkahkan kaki datang seorang pria dengan motor matic.
" jeng Ranti " panggil Bu mery
mama Ranti dan Arinda menoleh
" tunggu dulu "
" sini-sini nak " ajak Bu mery kepada anak nya yang baru tiba
" Arinda... Ini loh Doni, Don kamu masih ingat Arinda kan? Tetangga kita dulu, teman kecil kamu " kata Bu mery
" oh iya Arinda, Doni ingat " kata Doni lalu mengulurkan tangan
" hai Rin "
" kak Doni "
" lama ya ga ketemu? " ucap Doni
" iya kak, semenjak pindah ga pernah ketemu " kata Arinda bingung harus bersikap
" Tante Ranti " sapa Doni
" Don, kamu gagah banget, tinggi, dulu kan Doni kecil ya jeng? " tanya mama Ranti
" iya, aku juga ga nyangka bakal tumbuh setinggi ini "
" cocok jadi tentara kamu Don " kata mama Ranti
" waduh... Ga kuat fisik nya Tante kalau sekolah militer " ujar Doni
" ibu udah selesai belanja nya? " tanya Doni
" udah " jawab Bu mery
" ya sudah kami pamit duluan ya jeng, Arinda kapan-kapan jangan lupa mampir ya " kata Bu mery
" oh... iya Tante " Jawan Arinda
" oh iya Rin, boleh tukeran wa ga? " tanya Doni sepertinya tertarik pada Arinda
" hemm " Arinda mengangguk lalu Doni menyodorkan ponselnya pada Arinda dan Arinda mengetik nomornya di ponsel Doni