NovelToon NovelToon
Heroes

Heroes

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:87.1k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Agam menyusup ke dalam organisasi rahasia bernama Oscuro. Sebuah organisasi yang banyak menyimpan rahasia negara-negara dan juga memiliki bisnis perdagangan senjata.

Pria itu harus berpacu dengan waktu untuk menemukan senjata pemusnah masal yang membahayakan dunia. Apalagi salah satu target penyerangan adalah negaranya sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Punishment

“Kamu terlalu banyak bicara, tapi tidak ada tindakan. Aku tidak bisa bekerja di bawah atap yang sama dengan bajingan itu. Kamu putuskan sekarang, aku atau dia yang pergi dari sini!”

“Ortega maafkan aku. Aku hanya membalas perbuatannya pada Shalom. Dia hampir membunuh Shalom.”

“Tutup mulut mu! Kalau bukan Ais yang mengetahui keadaan Shalom, teman mu pasti sudah mati!!” berang Liam.

Jun Ho dan Bella yang berada di ruang medis, bergegas menuju tempat di mana hampir semua orang berkumpul. Ketika sampai, mereka langsung disuguhi pemandangan Lavi yang sudah babak belur. Bella kemudian melihat pada Aisyah. Hati wanita itu mendadak tidak enak melihat keadaan Lavi.

“Kamu masih saja menyalahkan Ais, Lavi. Jelas-jelas kalau di sini kamu yang bersalah!” Agam ikut menambahkan. Melihat itu, Jerry langsung maju. Tentu saja dia ingin membela Lavi.

“Sebaiknya kamu tidak usah ikut campur,” Jerry mendorong tubuh Agam cukup kencang.

Tak mau kalah, Agam balas mendorong tubuh Jerry. Suasana menjadi tegang karena kedua orang itu.

“Kalian tenanglah dulu,” ujar Rene mencoba mendinginkan suasana.

“Sejak Aisyah tiba, Lavi selalu mencari masalah dengannya. Apa itu masuk akal Lavi? Kamu ini pria, bisa-bisanya kamu menyiksa wanita. Kalau kamu memang jantan, ayo hadapi aku.”

Bukan hanya Agam, tapi Fahad juga dibuat kesal dengan tingkah pria itu. Suasana di sana semakin panas saja.

“Kamu harus memberi hukuman berat padanya, Ortega. Kamu pimpinan di sini. Apa kamu akan membiarkannya begitu saja? Keputusan mu sekarang mempengaruhi penilaian ku pada mu. Kalau kamu tidak mau mengambil tindakan tegas kali ini, di mata ku kamu tidak cocok menjadi seorang pimpinan.”

Ucapan menohok Agam tak ayal membuat Ortega meradang. Pria itu melihat pada Agam dengan tatapan tajam, namun Agam membalas tak kalah tajam.

“Sekali lagi aku tanya, kamu memilih aku atau dia. Kalau kamu membiarkannya, maka saat ini juga akan meninggalkan tempat ini.Taoi sebelumnya aku akan membunuhnya,” tegas Liam sambil menunjuk pada Lavi.

“Ortega maafkan aku. Ingatlah aku sudah bersama mu sejak lama.”

“Kamu benar-benar mengecewakan ku, Lavi.”

Ortega menarik pistol yang berada di balik pinggangnya lalu menembakkannya pada Lavi, tepat di bagian kepala. Semua dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan Ortega, namun tidak untuk Agam dan Liam. Bagi mereka apa yang dilakukan Ortega pada Lavi sudah sepantasnya.

“Aku sudah menjawab pertanyaan ku. Rene, bereskan semuanya.”

Setelah mengatakan itu, Ortega segera meninggalkan tempat tersebut. Ilsa segera mengajak Aisyah dan Ayumi meninggalkan tempat tersebut. Tubuh Ayumi bergetar melihat pemandangan tadi. Wanita itu mengusap lengannya yang terkena cipratan darah Lavi.

Dibantu anggota lain, Rene segera memindahkan Lavi yang sudah menjadi mayat. Mereka akan mengirimkan keluar dari markas malam ini juga. Sebagai penghormatan terakhir, Rene berencana menguburkan mayat Lavi di Abu Hamad.

Jerry langsung mengejar Ortega. Tentu saja pria itu tidak terima dengan apa yang dilakukan pimpinan Oscuro tersebut. Jerry menilai keputusan Ortega menembak mati Lavi atas desakan Agam dan Liam. Dan tentu saja pria itu semakin tidak menyukai kedua orang itu.

Bella meneguk habis minuman di dalam gelas. Tangan wanita itu nampak bergetar menyaksikan Lavi mati di depan matanya sendiri. Dia tahu kalau Lavi tidak menyukai Aisyah. Karenanya dia sengaja menuduh Aisyah yang menjadi penyebab Shalom mengalami asistol. Padahal jelas-jelas itu keteledorannya karena terlambat mengecek keadaan Shalom.

Tak ingin disalahkan Lavi, Bella pun menuduh Aisyah. Namun wanita itu sama sekali tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir seperti ini. Jun Ho mendekati Bella yang masih termenung.

“Kalau saja kamu tidak menuduh Ais, kejadiannya tidak akan seperti ini.”

“Apa maksud mu?”

“Aku mendengarnya, Bella. Aku mendengar apa yang kamu katakan pada Lavi dan Jerry kalau penyebab Shalom kritis karena kelalaian Ais. Kamu tahu kalau Lavi tidak menyukai Ais, dan kamu sengaja menyalahkannya. Padahal jelas-jelas dokter Liam memerintahkan mu yang mengawasi Shalom.”

“Kamu menyalahkan ku?” kesal Bella.

“Kalau kamu mengakui kesalahan mu, Lavi mungkin akan marah pada mu. Tapi dia tidak akan berbuat macam-macam pada mu. Berbeda dengan Ais, kamu lihat sendiri betapa kacau penampilan Ais tadi. Kamulah yang menyebabkan Ortega membunuh Lavi.”

Setelah mengatakan itu, Jun Ho segera meninggalkan Bella. Kembali segelas air diteguk oleh Bella. Perasaannya semakin tak tenang mendengar ucapan rekannya barusan. Setelah menghabiskan minumannya, wanita itu segera keluar dari dapur.

Tak lama setelah Bella keluar, Felix keluar dari balik lemari. Pria itu mendengar semua pembicaraan Bella dan Jun Ho barusan. Dia melempar lap ke meja dapur kemudian segera keluar dari sana.

***

“Ais, kalau kamu tidak merasa senang di sini, kita pergi sekarang,” ujar Liam.

Sekarang pria itu sudah berada di dalam kamar Aisyah. Bukan hanya dirinya, tapi ada juga Jalal, Agam, Ayumi dan Ilsa.

“Tidak apa-apa, Liam. Lagi pula kamu sudah membuat perjanjian dengan Ortega.”

“Persetan dengan Ortega. Kalau kamu tidak nyaman kita pergi sekarang juga.”

“Aku tidak apa-apa, Liam. Lagi pula Lavi sudah mati. Tidak akan ada yang mengganggu ku lagi.”

“Kamu yakin?”

“Ya, lagi pula bayaran di sini cukup besar. Kita bisa membantu lebih banyak orang dengan uang itu.”

“Maafkan aku, Ais. Aku janji setelah kontrak ku dengan Ortega selesai, aku akan membawa mu ke Indonesia. Kamu akan mendapatkan kehidupan tenang di sana.”

“Terima kasih, Liam. Kamu selalu bersikap baik pada ku.”

“Sudah kewajiban ku.”

Liam mengusap puncak kepala Aisyah dengan lembut. Setelah mengobati luka-luka Aisyah, dia memberikan obat penenang agar wanita itu bisa beristirahat dengan tenang.

Mata Aisyah mulai memberat, wanita itu membaringkan tubuhnya di kasur. Ilsa menutupi tubuh wanita itu dengan selimut. Kemudian semuanya meninggalkan kamar tersebut. Agam sendiri memilih berjaga di dekat kamar Aisyah. Takut kalau Jerry melampiaskan kekesalannya pada wanita itu. Secara tidak langsung Asiyah menjadi penyebab Lavi mati terbunuh oleh Ortega.

“Ay, kamu baik-baik saja?” tanya Agam pada Ayumi. Sejak peristiwa penembakan Lavi, wanita lebih banyak diam. Sepertinya dia masih shock dengan apa yang terjadi barusan.

“Aku.. baik-baik saja.”

“Kamu pasti terkejut dengan apa yang terjadi tadi.”

“Ya, aku tidak menyangka Ortega akan langsung membunuhnya.”

“Menurut ku Lavi memang pantas mendapatkan itu. Dasar pecundang. Kalau Ortega tidak membunuhnya, aku yang akan membunuhnya.”

Wajah Agam nampak gusar ketika kembali mengingat apa yang dilakukan pria itu pada Aisyah. Kalau dirinya tidak datang tepat waktu, entah apa yang akan terjadi pada Aisyah.

“Aku dengar kamu yang menyelamatkan Ais.”

“Ya, untung saja Ais berhasil mengirimkan sinyal bahaya jadi aku masih bisa menyelamatkannya. Kalau tidak..”

Agam tidak melanjutkan ucapannya. Pria itu tidak sanggup mengatakan apa yang terjadi pada Aisyah kala itu.

“Kalau aku yang mengalami peristiwa seperti Ais, apa kamu juga akan menyelamatkan ku?”

Suara Ayumi pelan ketika menanyakan itu, namun masih terdengar di telinga Agam. Pria itu langsung menolehkan kepalanya. Untuk sesaat pandangan keduanya bertemu dan saling mengunci. Ayumi langsung memalingkan wajahnya ke arah lain ketika menyadari pipinya mulai memanas.

“Tentu saja aku akan menyelamatkan mu. Aku sudah menganggap mu seperti keluarga sendiri, sama seperti pada Ais, Liam dan Jalal. Selama kalian berada di sini, sebisa mungkin aku akan melindungi kalian semua.”

“Terima kasih. Setidaknya ucapan mu bisa membuat ku tenang.”

Perasaan Ayumi cukup senang mendengar jawaban Agam. Setidaknya pria itu mengkhawatirkan dirinya juga.”

“Apa kamu akan berjaga di sini?”

“Ya. Aku takut ada yang mengganggu Ais lagi. Kamu masuklah ke kamar.”

Hanya anggukan kepala yang diberikan Ayumi. Wanita itu berjalan pelan menuju kamarnya yang berada di samping kamar Aisyah. Ketika wanita itu hendak membuka pintu kamar, terdengar suara Immanuelle memanggilnya.

“Ay..”

Gerakan Ayumi tertahan ketika hendak membuka pintu. Wanita itu membalikkan tubuhnya. Immanuelle sudah berada tepat di hadapannya.

“Aku baru mendengar peristiwa yang menimpa Lavi. Apa kamu baik-baik saja?”

“Yang mati itu Lavi, kenapa kamu malah menanyakan keadaan Ayumi? Dasar modus,” celetuk Agam.

“Diamlah! Aku berbicara dengan Ayumi, bukan kamu! Aku masih belum membuat perhitungan dengan mu. Seenaknya saja kamu memasuki ruangan ku.”

Agam yang sedang duduk di lantai sambil menyandarkan punggungnya segera bangun ketika mendengar ucapan Immanuelle. Pria itu langsung mendekati Immauelle. Refleks pria berkacamata itu memundurkan langkahnya.

“Kamu mau membuat perhitungan dengan ku? Lakukan sekarang!” tantang Agam.

“Guys.. tolong jangan seperti ini.”

Tubuh Ayumi sudah lemas dengan apa yang terjadi tadi. Wanita itu tidak mau kembali berada di antara kekacauan untuk kedua kalinya.

“Ah sudahlah, lupakan! Aku memaafkan mu kali ini. Tapi kalau lain kali kamu memasuki ruangan ku lagi, aku tidak akan segan pada mu.”

Agam hanya berdecih saja mendengar jawaban Immanuelle. Jelas-jelas kalau pria itu takut padanya. Hanya saja dia sok berani karena sedang berada di depan Ayumi. Kalau mereka hanya berdua saja, Agam yakin kalau Immanuelle bisa kencing di celana. Pria itu kembali duduk ke tempat semula.

“Ay.. aku tahu peristiwa hari ini sudah membuat mu terkejut. Bagaimana kalau besok kita pergi makan siang di luar?”

***

Selagi Ayumi mikir jawaban buat Nuelle, aku libur🤗

Ini aku kasih penampakan Ortega versi ku

BTW novel SANG PENYELAMAT sudah tayang. Klik aja profil ku dan cari judulnya. Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, like, komen dan bintang 5 klik tombol favorit biar selalu dapat notif setiap up date, makasih🤗

1
Cindy
lanjut kak
⍚⃟𝐑ͮ𝐡ͥ𝐬ᷮᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐🍻
pasti Zayn dan Armin sudah punya planing jika mereka terpojok.pasti udah di amankan itu senjata oleh Penti dengan bantuan atasannya.
⍚⃟𝐑ͮ𝐡ͥ𝐬ᷮᵇᵃˢᵉ fjR ¢ᖱ'D⃤ ̐🍻
kalau Ferdy bertemu Ayumi,apakah dia masih menganggap Ayumi sebagai tunanngannya?atau berpura2 seolah2 mereka adalah orang asing yang tidak saling mengenal?
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
aamiin
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
jadi ikutan deg2an nih,semoga saja Febri baik2 saja dan penyamaran Agam gak terbongkar
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
hah kamu gak tahu aja klo Ayumi adalah Dela
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
nah kan bener Ferdy ini pengkhianat negara yg dicari Zyan,tapi wajar sih dia berbuat begitu bagaimana pun dia pasti marah dan kecewa sama negaranya apalagi hasil otopsi ayahnya mendapatkan keracunan
☠ᵏᵋᶜᶟAnnelieseᵇᵃˢᵉ
apa yg terjadi sama Duta ya,apa bener dia menyimpan kemarahan atau akting semata
yuqana
agam dan penti beraksi🤩🤩🥰🥰
Febri Nayu
aamiin.. ada apa dibalik kisah ferdy
Febri Nayu
Ferdy jare teko Indonesia tapi kok jahat
Febri Nayu
aku Ferdy muncul.. apakah Ferdy bagian dari Zyan ?
choowie
dia tunanganmu dodol
choowie
siapa ya...kayanya ada yg memfitnah duta ya
dewi rofiqoh
Semoga penti mengirimkan sinyal palsu keberadaan truk senjata itu, seperti dulu waktu menyamarkan lokasi markas kepada musuh
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
heuheuheuheu jd ikut resah dan gelisah 🤭
Ria alia
Semoga truk ama c penti ga ada disitu 🤲
Kaya’y c dela ga bakaln mau nerusin deh tapi dia bingung jg apa alasan’y ya 🤔
Endang 💖
gimana ni penti DLAM bahaya ini
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
keputusan yg tepat Yum..... kamu bagus milih Agam untuk mengungkapkan perihal Ferdy......👍🏻
🇮🇩2Z◌ᷟ⑅⃝ͩ●🤎⃟dí́ժαհᄂ⃟ᙚ🥑⃟𝐐⃟
udah sekalian kaboor wae gaosah kembali ke Oscuro......ngadu sama Febri.....semua bilangin jngn ada yg di tutupi......aihhhh gumuzzz nya AQ sama si Duta /Hammer//Bomb/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!