Hidupku yg sempurna berubah 180° berkat perselingkuhan ayahku. Aku yg dulu hidup bagai tuan putri kini harus bekerja keras mencari nafkah demi kelangsungan hidupku, belum lagi ibuku yg jatuh sakit pasca perceraian. Bagaiamana aku harus bertahan??
#HowtoFight??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.30 Hadiah??
Beberapa hari kemudian, Margaret sudah kembali bekerja seperti biasanya. Meski kehilangan ibunya menyisakan banyak kesedihan dan luka, tapi kehidupannya terus berlanjut. Baik disini maupun di Indonesia, dirinya tetap harus bekerja keras.
Setelah menimbang dan memutuskan Margaret akhirnya pindah ke apartemen baru yang dibelikan sang ayah. Dirinya tak mau merepotkan Theresia lagi. Apalagi sampai menumpang di apartemennya terlalu lama.
"Terimakasih tante atas tumpangannya selama ini." ucap Margaret.
"Tentu Margie, tante senang kau ada disini karena tempat ini jadi tak terasa sepi." ucap Theresia.
"Aku janji akan mampir sesekali tante." ucap Margaret.
"Iya lakukan saat kamu sempat, kita sudah seperti keluarga. Datanglah kapan saja saat kamu butuh bantuan atau butuh nasihat." ucap Theresia sembari menggenggam tangan Margaret.
"Tentu tante, aku akan sering datang." ucap Margaret.
Begitulah Margaret berpamitan pada Theresia dan membawa semua barangnya. Margaret mulai mengisi apartemennya dan membereskan semua barangnya disana. Kali ini dirinya benar-benar hidup sendiri di negeri orang. Margaret juga masih muak jika harus kembali ke Indonesia dan melihat Cathy.
Setelah selesai membereskan barang, bel pun berbunyi dan Margaret mengecek dulu siapa yang datang.
"Permisi, nona ada paket untuk anda."
"Maaf saya tidak pesan paket." jawab Margaret karena takut penipuan.
"Maaf nona, tolong terima paket kriman ini.." ucapnya lagi.
Akhirnya Margaret keluar dan menghampiri kurir tersebut. Dirinya menerima sebuah amplop dari kurir tersebut.
"Silahkan dibuka nona."
"Oke."
Setelah dibuka isinya dokumen kepemilikan mobil dan juga sebuah kunci mobil.
"Mobilnya ada diluar nona." ucap kurir tersebut.
"Baiklah terimakasih." ucap Margaret.
"Papa padahal sudah kularang." gumam Margaret.
Margaret pun menerima mobil pemberian sang ayah dan menaruhnya di parkiran. Tak lama berselang ayahnya menghubunginya dan memastikan Margaret sudah menerima hadiah darinya. Margaret hanya mengucapkan terimakasih atas hadiah tersebut.
Esok harinya Margaret pergi bekerja seperti biasa dan dirinya malas menggunakan mobil barunya karena terbiasa menggunakan transportasi umum. Sesampainya di kantor, dirinya dihadang Beni untuk segera ikut dengannya.
"Ayo ikut denganku Margaret." ucap Beni.
"Ada apa pak?" tanya Margaret.
"Ikuti dulu." ucap Beni.
Margaret mengikutinya sampai ke ruangannya. Barulah disana Beni meminta Margaret untuk menemui klien di sebuah hotel yang sudah dijanjikan.
"Margaret tolong aku, jadwal kita sangat padat. Kau gantikan aku menemui klien, kau hanya perlu menyambutnya dan tuan Kevin sudah mengizinkannya." ucap Beni.
"Baiklah pak, jadi ini informasi mengenai klien kita.?" tanya Margaret.
"Iya, cepat kau temui mereka ya. Tuan Kevin akan menyusul kemudian."
"Baik pak." ucap Margaret.
Margaret pun melihat lokasinya yang cukup jauh, hingga dirinya akan menggunakan mobil yang diberikan oleh sang ayah. Margaret pulang ke rumah untuk mengambil mobil dan langsung pergi ke tujuan.
Tak ada masalah berarti soal mobil barunya, Margaret hanya harus mengisi bahan bakar dan langsung tancap gas menuju tempat pertemuan. Perjalanan pun sangat lancar sehingga Margaret tiba sebelum waktu yang dijanjikan. Dirinya langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam hotel. Margaret menunggu di lobi sekalian mengabari Beni dan Kevin.
Tak lama kemudian, dirinya bertemu dengan klien mereka dan menyambut kedatangan mereka. Margaret membawa mereka ke tempat pertemuan dan menjamu mereka selagi menunggu Kevin datang. Sayangnya atasannya tak kunjung tiba juga, mau tak mau Margaret menjelaskan sedikit bahasan untuk mengulur waktu.
Hingga akhirnya Kevin datang dan rapat dengan klien dimulai. Kevin merasa tenang karena Margaret mampu menangani klien dengan baik hingga dirinya tiba disana. Selesai rapat, semuanya terlihat senang karena klien setuju dengan kontrak mereka.
Lalu tiba-tiba sebuah ledakan berbunyi.
Duaarr..
"Suara apa itu?" ucap Margaret.
"Sepertinya dari arah luar.." ucap Kevin lalu melihat ke arah jendela.
Margaret pun mengikutinya dan mengintip dari jendela.
"Lihat mobil merah itu terbakar.. Kira-kira siapa pemilik tak beruntung itu.." ucap Kevin.
"Tidak, mobil baruku." ucap Margaret.
"Haa.. Mobil milikmu?" tanya Kevin.
"Bagaimana bisa?" ucap Margaret terkejut.
Untungnya klien sudah pergi, jadi Margaret bisa langsung mengecek kondisi mobilnya yang sedang dipadamkan oleh staf keamanan hotel.
"Tidak.." ucap Margaret.
"Permisi nona, apa nona pemilik mobil ini?" tanya petugas.
"Benar pak, aku pemiliknya." ucap Margaret.
"Aku akan memanggil orang dari bengkel langgananku." ucap Kevin.
"Iya tuan." ucapnya syok.
Hingga akhirnya mobil barunya di bawa ke bengkel dan di amankan. Kevin meminta pada montirnya untuk mengecek apa yang terjadi sampai mobil tersebut meledak. Dan untungnya Margaret sedang tidak ada di dalam mobil tersebut.
"Sudah aku antar kau pulang." ucap Kevin.
"Terimakasih tuan. Padahal aku baru memakai mobil baru tersebut." ucap Margaret.
"Yang terpenting kau selamat sekarang."
"Benar tuan." ucap Margaret.
Sesampainya di apartemen, Margaret masih lemas karena kondisi mobilnya langsung hangus. Untungnya tak mengenai mobil lain dan Margaret sedang tak ada di dalamnya. Jika ledakan terjadi saat Margaret ada di dalam, pasti situasinya akan buruk. Bukan tak mungkin Margaret segera menyusul sang ibu.
"Untunglah aku selamat." gumam Margaret.
Setelah itu, Margaret langsung mengabari sanga ayah soal insiden mobil tersebut. David melihat foto yang dikirimkan Margaret dimana mobilnya meledak dan terbakar hingga hangus. David terkejut dan syok karena hampir membuat Margaret celaka.
David meminta maaf dan akan menghubungi pihak dealer serta kurir yang mengirim mobilnya. Dan Margaret menolak saat David ingin membelikannya mobil yang baru lagi. Margaret cukup trauma dan berkata akan membeli mobil sendiri dengan uangnya. Margaret takut kalau musuh atau saingan David yang berbuat hal kotor seperti ini.
David hanya bisa menerima permintaan sang putri. Meski dirinya sangat kesal akan perbuatan orang yang hendak mencelakai putrinya.
"Siapa baj**an yang hendak melukai putriku.?" gumamnya kesal.
....
Sementara itu, Cathy sedang bersantai di rumahnya dan Daisy sedang bersama pengasuhnya. Sebuah foto terkirim ke ponselnya dimana mobil Margaret meledak dan terbakar. Dirinya pun tersenyum senang, meski upayanya gagal untuk membunuh Margaret.
"Meski gagal setidaknya wanita itu tidak mendapatkan apa-apa dari suamiku. Bagaimana ja**ng hadiahku indah kan??" gumamnya dalam hati.
Cathy diam-diam merencanakan pembunuhan Margaret demi posisi putrinya. Dengan kematian Margaret otomatis hanya Daisy yang akan mewarisi semua harta David. Dirinya akan jadi nyonya besar di rumah dan tak ada yang berani padanya.
Cathy yang sudah mendapatkan perhatian David lagi akan terus berupaya mewujudkan keinginan jahatnya. Kini dirinya pura-pura bersikap tenang di rumah mengurus anaknya. Tapi jika David pergi ke luar kota atau keluar negeri, dirinya bisa bebas pergi kemanapun, termasuk hobinya ke party ke club bersama teman-temannya. Selama ada David, Cathy akan menahan dirinya untuk tidak minum alkohol sebagai bentuk tanggungjawab pada Daisy.
...----------------...