NovelToon NovelToon
CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

CINTA DI UJUNG PERPISAHAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Konflik etika / Cinta Murni
Popularitas:58k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

Alaric Sagara, tiba tiba hidup nya berubah setelah istri yang di cintainya pergi untuk selama lamanya karena malahirkan bayi mereka ke dunia.
Kepergian sang istri menyisakan trauma mendalam di diri Aric, pria yang semula hangat telah berubah menjadi dingin melebihi dingin nya salju di kutub utara..

Faza Aqila, sepupu mendiang sang istri sekaligus teman semasa kuliah Aric dulu kini statusnya berubah menjadi istri Aric setelah 3tahun pria itu menduda. Faza telah diam diam menaruh cinta pada Aric sejak mereka masih sama sama duduk di bangku kuliah.

Bagaimana kehidupan pernikahan mereka dan akankah Faza mampu membuka hati Aric kembali...

Happy Reading 💜
Enjoy ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 30

Rasanya baru kemarin, tapi ternyata satu bulan sudah berlalu...

Faza memejamkan mata, menikmati semilir angin yang menerpa wajah nya.

Sudah lumayan lama Faza berada di dekat danau dan perasaan nya mulai lebih tenang. Faza beranjak dari kursi panjang yang dia duduki. Langkah nya terayun meninggalkan tempat Favorit nya yang sering dia datangi semasa 'kecil' dulu.

Kedua orang tua nya memutuskan membawa Faza kembali ke rumah masa kecil sang Ayah serta Faza sendiri.

Rumah itu masih berdiri kokoh meskipun sang empunya alias kakek dan nenek Faza sudah tiada.

Faza lahir dan tumbuh di rumah itu. Namun hanya bertahan beberapa tahun sebelum kakek dan nenek nya meninggal dan kedua orang tuanya memutuskan untuk memulai kehidupan baru mereka di ibu kota.

Akan tetapi, langkah nya terhenti saat tatapan nya bertemu dengan tatapan sang Ayah. Faza tahu, sekuat apapun Ayah menyembunyikan, tapi sorot matanya tak bisa berbohong. Ada kesedihan dan kekecewaan seorang Ayah atas apa yang terjadi pada putri kesayangan nya.

Ayah berjalan sambil membawa selimut dari benang yang di rajut sendiri oleh Bunda. Ayah tersenyum lalu memasangkan selimut itu melingkar di kedua bahu Faza.

Tangan Ayah terangkat, merangkul bahu lalu menuntun Faza untuk berjalan meninggalkan danau.

Faza menyandarkan kepalanya di dada Ayah dengan satu tangan yang melingkar di pinggang belakang Ayah.

Ayah tidak mengatakan apapun, begitu juga dengan Faza. Mereka sama-sama membisu dan larut dalam pikiran masing-masing.

Jika saja Ayah tahu bagaimana perlakuan Aric selama setahun menjadi suami nya, mungkin Ayah akan lebih kecewa dan marah dari pada sekarang.

Akan tetapi, Faza tak akan menceritakan itu. Tidak akan pernah. Karena untuk masalah itu, Aric sudah meminta maaf dan mereka sempat menjadi suami istri yang sesungguhnya meski hanya bertahan beberapa hari saja.

Sesampai nya di rumah, Bunda Zilla menyambut Faza dan Ayah dengan senyum lebar.

Faza menarik nafas panjang sambil menguatkan hati untuk berpura-pura abai dengan semua yang terjadi.

"Kita makan dulu, ya.. Bunda sama Mbok Rum udah masak.." Kata Bunda dengan nata berbinar namun tampak masih sembab.

Faza mengangguk pelan sambil menampilkan seulas senyum.

Ketiga nya berjalan menuju meja makan.

Faza duduk di sebrang bunda, sementara Ayah duduk di kursi utama.

Bunda mengambil piring Ayah lalu mengisi dengan sedikit nasi serta lauk. Kemudian beralih ke piring Faza.

"Biar Faza ambil sendiri aja, Bun.." Kata Faza dengan tatapan sendu pada sang bunda.

Bunda tersenyum, kemudian duduk kembali di kursi nya. Dan Faza mulai mengisi piring nya dengan berbagai jenis lauk.

Tapi belum sempat Faza menyuap makanan itu ke mulutnya, tiba-tiba perut nya seperti bergejolak, dan rasanya mau.......Muntah.

HOEK! HOEK!

Faza menutup mulutnya sambil berlari ke arah kamar mandi.

Bunda dan Ayah saling berpandangan, sedetik kemudian mereka menyusul Faza dengan eskpresi khawatir..

Di dalam kamar mandi Faza memuntahkan isi perutnya, semua...

Bunda yang sudah ikut masuk ke dalam kamar mandi langsung membantu Faza memijat tengkuk nya.

Setelah cukup lama Faza muntah-muntah, Ayah dan Bunda segera memapah Faza ke kamar nya.

Perlahan Faza di baringkan di atas tempat tidur. Wajah Faza terlihat sangat pucat dengan keringat dingin yang keluar di dahi dan lehernya.

"Ayah sudah memanggil Dokter Herman, beliau sedang dalam perjalanan."

Dokter Herman adalah sahabat Ayah yang memiliki klinik nya sendiri di daerah itu.

"Aku gapapa, kok, yah... Cuma masuk angin aja. Mungkin karena terlalu lama di danau tadi."

Ada benar nya juga, sebab Faza sudah berada di danau lebih dari dua jam.

"Kamu tetap harus di periksa. Bunda nggak mau kalau kamu sampai sakit." Sahut bunda sambil menyelimuti tubuh Faza sampai sebatas perutnya..

Faza menurut dan tidak membantah lagi sebab tubuh nya terasa lemas dengan pandangan yang mulai berkunang-kunang..

Tidak lama kemudian, Dokter Herman datang dan segera memeriksa keadaan Faza.

Saat Dokter Herman memeriksa denyut nadi Faza, dahi pria yang seumuran dengan sang Ayah itu terlihat berkerut, seolah sedang berpikir keras.

Sedetik kemudian, tatapan Dokter Herman beralih pada Ayah dan Bunda..

Tiba-tiba Dokter Herman berdiri dari duduknya "San, Zil... Ikut saya keluar sebentar.." Kata Dokter Herman pada Ayah dan Bunda seraya melingkarkan stetoskop di lehernya.

Ayah dan Bunda kembali beradu tatap, lalu mengikuti langkah Dokter Herman di belakang.

Sementara Faza, justru terlihat panik karena takut sesuatu yang buruk telah terjadi padanya. Terkena penyakit serius misalnya.

Di luar kamar, pernyataan Dokter Herman membuat Ayah dan Bunda shock berat.

"APA ? FAZA HAMIL ?" tanya Ayah dan bunda serempak dengan kedua mata melotot ke arah Dokter Herman.

"Agar lebih jelas, saya sarankan kalian untuk membawa Faza konsultasi ke Dokter Kandungan. Atau bisa juga kalian minta Faza untuk melakukan tes kehamilan secara mandiri terlebih dahulu dengan menggunakan testpack." Panjang Dokter Herman bicara. Ayah dan Bunda masih mencoba mencerna semuanya.

Sepasang suami istri itu di cekam sunyi sepanjang Dokter Herman menjelaskan.

Dokter Herman kemudian masuk kembali ke kamar Faza, tak lama Ayah dan Bunda pun menyusul..

"Ada apa, Om ? Kenapa Om ngajak Ayah dan Bunda untuk bicara di luar ?" Tanya Faza pada Dokter Herman yang dia panggil dengan sebutan 'Om'.

Dokter Herman tersenyum, sambil membereskan peralatan nya dan memasukkan kembali ke dalam tas, "Om tidak bisa resepkan kamu obat. Jadi sebaiknya kamu segera periksa ke rumah sakit, ya.."

Faza semakin bingung, lalu tatapannya beralih pada Ayah dan Bunda yang juga terlihat tak biasa..

Dokter Herman pun pamit pada Faza, dan Ayah menemani Dokter Herman ke depan Sementara Bunda masih setia berada di kamar Faza.

"Bun... Ada apa sebenarnya ? Apa aku mengidap penyakit serius ?" tanya Faza yang sudah tidak tahan dengan teka teki yang di buat oleh Dokter Herman dan kedua orang tua nya.

Bunda mendekat dan duduk di dekat Faza. Kemudian bunda Zilla memberikan sebuah kartu nama pada Faza.

'dr. Salma K. Rifai, Sp.OG'

Faza terhenyak menatap nama serta gelar di kartu nama itu tanpa kedip.

"Bun... Siapa Dokter Salma ? Dan kenapa bunda memberikan kartu nama ini sama aku ?"

Bunda tersenyum lalu mengusap perut Faza yang masih rata hingga membuat Faza semakin keheranan..

"Dokter Salma itu Dokter Kandungan teman nya Om Herman. Kartu nama itu juga dari Om Herman. Om Herman menduga kamu sedang hamil, sayang.."

Deg!

Mata Faza membola.... Jemari nya begitu kuat mencengkram selimut..

Sepersekian detik setelah bunda mengatakan itu, Ayah datang dengan membawa jinjingan plastik entah berisi apa, kemudian kantong plastik itu di berikan kepada Bunda.

"Kamu bisa bangun, kan ? Ayo Bunda antar ke kamar mandi.."

Faza tidak protes, dan mengikuti perintah bunda nya untuk bangun..

Ayah menunggu di kamar dengan perasaan yang tak karuan.

Tak berselang lama, Bunda keluar lagi dari kamar mandi bersama Faza. Mata Bunda terlihat berbinar sambil menyerahkan testpack pada Ayah..

"Alhamdulillah...." Ayah sujud syukur, Bunda menangis haru, sementara Faza sudah lebih dulu berderai air mata saat di kamar mandi tadi.

Faza tak menyangka ada janin di dalam rahim nya. Dan itu milik Aric, laki-laki yang sangat dia cintai dan sampai detik ini masih mengisi seluruh tempat di hati dan pikiran nya.

Ayah dan Bunda kemudian memeluk Faza dengan perasaan haru.

"Besok pagi kita ke rumah sakit tempat teman nya Om Herman praktek.."

1
Mamah Dini11
kamu pasti bisa secepatnya membasmi tikus2 got nya aric, semangat jgn lupa isi perutmu, biar punya energi,,buat para penjilat dn perusak perusahaanmu ric cepat terselesaikan, sebab kmu msh punya sedikit masalah dgn ayahnya faza, yakinkan pak ikhsan ny ric biar cepat memaafkan kmu lgi, , dan cepat bwa faza pulang lgi.
Mamah Dini11
ayo aric semangat pasti kmu bisa meluluhkan hati ortu faza terutama ayah ihsan, itu kesalahanmu ric kmu juga yg harus memperbaikinya, faza jgn tanya ris cuma kmu yg ada di hatiny, aduuuh ini besan besan bahagia bingit kali dn kompakan itu loh yg jadi seru, jarang sekali di cerita novel sebegitu kompakny, besan dan besan cewe hehe semoga usaha kalian membuahkan hasil ya mama dian dn mama zilla
Mamah Dini11
faza boleh kan si aric di beri kesempatan kedua, kmu mau nerima aric lgi kan, kasian juga kondisinya gitu mh, mungkin si aric saking lelahnya cari kmu dn stress di tambah lgi kayaknya ngidam si aric juga, sudahlah paket komplit si aric gk apa2 biar mikir otaknya
Mamah Dini11
faza mencintai aric tpi gk tau ortunya faza, tpiii mereka pa bijak semua, mudah2an mereka menerimanya dgn lapang dn memaafkan kelakuan si aric, biar si aric menebus kesalahan nya sm faza dn memberi kesempatan ke dua
Mamah Dini11
naaaah pusingkan kmu aric, nikmatilah penyesalanmu, semoga kmu bisa, eh thor maaf bikin aric ngidam thor biar dia merasakan apa yg di rasakan faza
Rita Susanti
lanjut thor
Mamah Dini11
ayo thor satukan lgi mereka apapun caranya, sebab ada janin dlm perut faza, dn faza butuh pendamping di sisiNya, ayo bun beritau mama dian dn papah surya pasti dia seneng sekali, dn untuk alena bkn nya anak itu suka nempel sm faza kok gk nanyain tentang faza atau rewel mau sm faza
Mamah Dini11
naah nah benerkan makan tuh penyesalan, coba jadi laki itu yg bijak walaupun dlm keadaan marah denger dulu faza bicara Hai laki egois, puas rasanya jdi suami gampangan sekali ngomong kata cerai, segampang itu pulangin istri baru kebenaran nya baru nyesel makan tuh nyesel
Mamah Dini11
lelaki egois si aric mh itu julukan yg pantas, kmu pasti akan menyesali perbuatanmu aric apalagi gk mau denger penjelasan dri faza, menyesal lah dgn kebodohanmu, dn setelah mendengar penjelasan mama dn papah muda baru di situ kmu meratapi kesalahanmu,
Mamah Dini11
makasih thor faza nya selamat, dan aric yg menolongnya dari bule bule yg kurang ajar makasiiih ric, naaah gitu doong jdi suami sigap cepat bertindak ku suka itu, lanjut
Mamah Dini11
rakus juga kmu aric kenapa gk dari dulu kalau doyan sampai setahun di anggurin, makanya jgn egois jdi laki
Uthie
aamiin 😁🤲🏻
Mamah Dini11
bongkar aja mama papah surya daripada si aric terus terusan nyiksa pada dn ceritakan semua tentang sekena walaupun dia sudah tiada demi ke benaran biar si aric menyesal, dan untuk alena coba mah di tes DNA biar jelas semuanya, tuman tida punya anak laki gitu kelakuan nya, kan anakny di urus sm faza gk mikir kali si aric
Mamah Dini11
laki2 macam apa dia, beraninya cuman nyalahkan orang, Hai tuan arogan dengarkan dulu atau mau jelasin bkn nya tutup kuping, gimana mau tau sebenarnya kalau di jelasin, nyebelin ni laki, kabur aja faza buat apa laki2 gitu di pertahankan, ya sudah ngurus anaknya ya kmu kena siksa , kmu itu benar2 gk di hargai faza tinggalin faza ayo buat dia menyesal seumur hidup, mampir thor
Ais
aamiin suatu hr aric hrs jujur sm alena klo dia bkn anak kandung aric supaya ngak ada salah paham sm faza
Uthie
Nasihat sentilan 😁👍🏻
Uthie
syukurlah Ayah Ikhsan udah gak marah lagii 😁
Ais
lah klo emang kamu udah jatuh cinta duluan ke faza knp nikahnya sm selean jalang emang bego kamu ini ric kayaknya kamu kena hasutan dan buaian selena makanya kamu jd mudah berpaling hati dr faza dan lbh membagongkan smp 5 tahun kamu memperlakukan faza ngak selayaknya istri hny dijadikan baby sitter alena yg jelas"bkn darah daging kamu skr tugas kamu ric cr tau bapak bilogisnya alena dan minta tanggungjwbnya dan klo alena sdh besar ceritakan jati diri alena yg sebenarnya karena kamu bknlah wali mahramnya alena ric kasihan nanti klo dia mau nikah kamu ttp jd wali mahramnya yg ada jatuhnya haram hukum nikahnya ric😤😤😤
Uthie
padahal ketemuan aja dulu buat nutrisi nya Alaric 😁
Lisa: ya nih padahal Faza dan debay udh kangen sama Aric 🤭
total 1 replies
Uthie
Segera di tindak semua tikus2 itu 👍🏻😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!