NovelToon NovelToon
KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Ketos / Balas Dendam
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

KETOS ALAY yang sedang mengincar murid baru disekolahnya, namu sitaf pria itu sangat dingin dan cuek, namun apakah dengan kealayannya dia bisa mendapatkan cinta Pria itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 30

KETOS ALAY DAN BAD BOY - Pengakuan dan Kerinduan

Silvi yang tak tahu malu mendatangi rumah Farel. Tapi yang mengherankan harusnya Farel senang, tapi kenapa Farel kini malah sinis melihat gadis itu. Dari mimik wajah yang dia tunjukkan seakan-akan dia sudah muak dengan tingkah wanita itu.

"Apa mau lo?" tanya Farel sinis menatap wajah gadis itu yang duduk di sofa miliknya.

"Gue putus sama Randy, Rel, gue mau kita balikan lagi," ujarnya memohon dengan suara yang dibuat-buat imut. Farel hanya diam dan ikut duduk berhadapan dengan gadis licik itu. Refan mendengar ucapan gadis licik itu langsung ikut nimbrung duduk di sofa yang letaknya di ruang tamu.

"Siapa yang ngasih masuk lo ke ruangan ini tadi?" tanya Refan sinis. Percayalah, di balik Farel yang muak, ada Refan yang jauh lebih muak melihat gadis di hadapannya itu.

"Ada Bibi yang bukain pintu ke gue tadi, bahkan Bibi masih mikir kalau gue pacaran sama Farel," ujarnya tersenyum bangga. Sedangkan Refan melihat senyuman gadis itu sangat jijik.

"Menurut lo setelah gue tahu lo sejahat itu, gue bakalan turuti lo, Sil?" ucap Farel ketus. Mendengar itu senyuman dari bibir Silvi perlahan-lahan musnah.

"Kejahatan apa yang lo maksud?" ujar Silvi bertanya sok tidak tahu, apa dia lupa kejadian di ruang OSIS.

"Ya elah, Sil, gue yang enggak ada di ruang OSIS saja dengar kali berita lo, lo saja yang enggak tahu malu," cetus Refan to the point. Farel tersenyum kecut dan remeh menatap gadis di depannya.

"Yah, Rel, itu masalah keluarga gue kali, lo juga ngajak gue ke pantai malam itu, pasti lo masih sayang sama gue kan, kemarin gue karena masih sama Randy, Rel," ujarnya menyangkal dan berusaha memberi pengertian, sedangkan Farel tidak peduli lagi dengan ucapannya yang di pantai malam itu. Sontak Refan kaget mendengar kata di pantai malam itu.

"What? Kalian pernah ke pantai berdua, setelah kita pindah sekolah gitu?" tanya Refan memastikan pendengarannya tidak salah.

"Iya, bahkan dia meluk gue, dan dia mohon-mohon ke gue biar kami balik seperti dulu lagi," ujar Silvi melengkapi penjelasannya sebelumnya. Farel menggeleng-gelengkan kepalanya menandakan ada hal yang tidak sesuai baginya sekarang.

"Iya gue meluk lo, iya gue ajak lo balikan di pantai itu, tapi ingat, Sil, semenjak kejadian di ruang OSIS gue sadar lo enggak pantas sama gue, bahkan gue saja enggak tahu kenapa lo bisa putus sama si Randy-Randy itu," ujar Farel membenarkan ucapan Silvi dan memberi statement baru kepadanya.

"Rel, lo enggak bisa gitu dong main ninggalin gue," ujar Silvi enggak terima.

"Eh mending lo balik deh, Sil, berisik banget," ujar Refan kesal melihat Silvi yang mengganggu mereka.

"Lo bisa diam enggak, Fan, gue lagi ngomong sama Farel," ujar Silvi kesal dan membentak Refan.

"Ehh asal lo tahu ya, kakak gue ini naksirnya sekarang ke Hanifa," ujar Refan menyampaikan sudut pandangnya. Farel menatap tajam Refan dengan sinis, sedangkan Refan tersenyum saja melihat ekspresi kakaknya itu.

"Hahhh? Lo suka sama si jalang itu? Bahkan ternyata dia saja cabut dari sekolah, Mama gue lihat di kamarnya dia enggak ada," ujar Silvi mengejek pilihan Farel itu, yaitu Hanifa. Farel mendengar kata-kata 'jalang' merasa marah.

"Tahu apa kamu tentang dia? Aku sudah lihat surat izin dia, dia izin ke USA beberapa waktu," ujar Farel menyangkal ucapan Silvi. What, bahkan kini Farel membela Hanifa dibanding Silvi. The best. Refan semakin yakin bahwa kakaknya benar-benar mulai jatuh cinta ke gadis aneh itu.

"Kok lo bisa tahu surat izinnya?" tanya Silvi heran.

"Yah, Ayah kami kep..." Refan yang hampir keceplosan ditahan oleh Farel. Farel tahu benar gadis yang dihadapinya itu matre. Semakin dia tahu keluarga Farel semakin sukses, maka semakin susah dia menjauh dari Farel nantinya.

"Ayah kami teman wali kelas Hanifa, jadi aku suruh saja minta tolong," ujar Farel berbohong. Sedangkan Refan bingung kenapa kakaknya ngomong gitu. Namun Refan lebih memilih untuk mengikuti omongan kakaknya.

"Haaa?" bingung Silvi. Yah, Silvi belum pernah dikenalkan ke keluarga besar Farel, dan Farel saat di sekolah bertemu orang tuanya selayaknya anak dan guru. Yah, Papa Farel kepala sekolah dan juga pemilik saham atau yayasan.

"Jadi Papa itu karena perusahaan yang semakin menurun ya dia juga jadi jualan kaki lima dan ketemu sama wali kelas Hanifa, ah pokoknya panjang ceritanya, Sil, mending kamu balik deh." Farel bingung menceritakannya bagaimana karena dia memang berbohong. Dia pun mengusir gadis yang enggak tahu malu itu. Refan juga ikut-ikutan, karena dia juga sudah sangat malas melihat sifat gadis itu. Mereka berdua mengusir Silvi, karena Silvi merasa malu, akhirnya dia pergi dengan muka temboknya itu.

Melihat Silvi pergi, kakak-adik itu tertawa puas. Farel sekarang benar-benar telah membuka matanya, dulu dia sangat sering dimanfaatkan oleh Silvi, namun kali ini dia sudah tidak dibutakan cinta lagi. Setelah tertawa senang, Refan teringat bahwa hari ini dia harus pergi ke hotel bokapnya yaitu Hotel Hodindo. Soalnya dia disuruh sebagai penanggung jawab hotel itu dan memastikan anak OSIS lainnya dilayani secara baik. Hari ini anak OSIS akan mendekor untuk makres, dan ada beberapa penampil akan gladi bersih.

"Astaga, Rel, karena mantan lo ini, gue lupa kalau harus memperhatikan anak SMA di hotel," ujar Refan yang teringat tugasnya. Farel tersenyum, dia tahu kenapa dia minta sebagai penanggung jawab, yah pastinya karena adiknya itu ingin memantau Sarah. Namun Farel juga sadar bahwa Silvi juga anak OSIS.

"Fan, kalau lo ngawasin di hotel, jangan Silvi sampai tahu identitasmu, nanti dia makin maksa harus balikan ke gue," ujar Farel memberi peringatan kepada adiknya. Refan yang bergegas mengambil kunci mobilnya mengacungkan tangannya. Sedangkan Farel lebih memilih main ponsel ke kamarnya. Pria itu sembari menuju kamar, dia juga membuka media sosialnya. Dia kaget melihat ucapan Hanifa yang ada di media sosial. What, gadis itu nge-post taman rumah sakit. Dia tahu kalau gadis itu keluar negeri, tapi Farel enggak tahu Hanifa sakit apa. Dia menyadari kalau Hanifa sedang di rumah sakit, dan dia juga menyukai ucapan Hanifa yang menurutnya sangat puitis. Namun dia kini overthinking dengan artinya, bukan hanya itu, dia juga overthinking dengan kesehatan Hanifa. Sakit apa dia sebenarnya?

1
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Petrichor_petc 🌧️🍃
aku suka💓
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Blue Angel
hadiiir kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Elisabeth Ratna Susanti
like 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
keren 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
seru part ini good job Thor ♥️
Avalee
Emang bodoh, lagian lu jadi cowok kasar bgt, tabok nih? 👊🏻
Avalee
Lucu bgt confess langsung dong 😍😍
Avalee
Awas, ntar falling in love nyahoo lu wkkkk
Avalee
Muak bgt ama ulerrr, tukang nikung lagi 🫵🏻😌
Blue Angel
hadiiir Kaka
Heldawati Sianipar
kisah sendiri ini ya?
Heldawati Sianipar
sangat bagus dan tidak bosan untuk membaca Bu ya
SONIYA SIANIPAR
luar biasa
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel
salam kak
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!