KETOAS ALAY DAN BAD BOY

KETOAS ALAY DAN BAD BOY

PATAH HATI DAN JATUH CINTA LAGI

Terkadang keikhlasan itu perlu, di dunia itu kita pasti kehilangan, jika kita sudah terlatih mengikhlaskan maka kita tidak akan bersedih, begitu juga tentang cinta.

“Suasana dan pemandangannya indah tapi bukan seperti hati gua yang patah, gua benci dia sangat benciiii” teriak seorang gadis di tepi laut yang pemandangannya sangat indah.

“Woi berisik banget sih lo”

“Suka suka gue dong kenapa lo yang sibuk?”

“Lo itu alay banget sih jadi cewek, cantik nggak, jelek iya” ucap pria itu tak kalah lantang.

“Woi lo, pikir lo itu ganteng apa? idih, nengok muka lo aja jijik”

……..

Hanifa, dipanggil Nifa, gadis berambut setengah badan, si alay yang luar biasa. Dia di sekolah sebagai ketua osis, sifatnya yang bucin membuat orang orang sedikit ilfil padanya.

“Haaaaaaa, Sarah, kenapa sih Rendi lebih milih Silvi dari pada gue?, gue kurang apa coba?, dah cakep, ketua osis, setia lagi’

“Yah ampun Hanifah, lo itu sempurna banget, cowok~~ maksudnya mantan lo aja yang brengsek”Ucap Sarah untuk menyadarkan Hanifah. Sarah adalah teman baik Hanifa.

“Bukan cowoknya yang brengsek, teman lo aja yang alay nya amit amit” Ucap seorang pria berambut kecoklatan tersebut tanpa izin.

“Lo kan yang semalam?, sok tau banget sih lo jadi orang, mendingan lo pergi sana” Yah, pria ini adalah pria yang kemarin ditemui Hanifah saat Hanifah sedang teriak di tepi lautan. Buset ketemu aja sama nih orang.

“Tanpa lo bilang gue juga mau pergi kali, malas gue berurusan sama orang alay kayak lo” ujar pria itu kesal. Pria itu pun pergi

“Lo ngapain sih Refan, mending lo masuk kelas” ucap seorang pria membela Nifa. Pria yang bernama Farel, wajah yang dingin dan bad boy. Dan yup ternyata pria rese itu bernama REFAN NOTED REFAN

“Hay, makasih dah mau nolongin gue dari orang gilak tadi” ucap Nifa dengan wajah terpesona. Namun Farel pergi mengabaikannya dan tak peduli.

“Yah ampun Nif, lo baru dikhianati Rendi, tapi bukan lo jerah sama yang namanya jatuh cinta, malah makin gencar aja jatuh nya”

“Yah ampun Sarah, cinta itu emang gak tau tempat dan situasi yah, dia main jatuh-jatuh aja”

“Itu salah dan derita lo, gue mau ngurus osis aja” ucap sarah kesal dan bete.

“Sar”

“Apa?”

“Gue ijin bentar yah, gak ikut rapat, perut gue mules” ujar Hanifa berbohong

“Lah kenapa tiba tiba mules?” tanya Sarah sedikit gak percaya

“Namanya juga panggilan alam” ujar Hanifah ngeles.

“Terserah deh” ujar Sarah malas berargumen

“Hmm, untung Sarah cepet percaya, kalau nggak, jejak gue untuk dapetin tu cowok kan susah” gumam Hanifa senang dalam hatinya

“Eh Agung, lo kenal sama anak  baru disini gak?” Hanifa yang bertemu anak sekolah bernama Agung, dia pun bertanya langsung ke orang itu. Dan yups akhirnya dia ketemu kelas laki-laki itu. Farel Hanifa come.

“Kayaknya yang lo maksud Farel, kenal, satu kelas malah” Ujar Agung mengenal pria yang dicari Hanifa.

“Kasih ini yah” ujarr Hanifa memberi botol minum yang isinya cairan warna orange.

“Apa nih?” Tanya Agung melihat botol minuman tersebut.

“Jus jeruk, tapi gak pake es, buatan gue sendiri pasti segar” JAwab Hanifa semangat dan memastikan pemberiannya itu aman.

“Oh oke, bakalan gue kasih” Jawab Agung sembari tersenyum dan menggenggam minuman itu erat.

“Makasih yah” Ucap Hanifah sangat senang pada pria yang di hadapannya. Hanifah sangat senang ketika ada orang yang ternyata bisa diajak kompromi. Hanifah pun langsung pergi dari tempat itu dan bergegas menghampiri rapat osis

yang diadakan untuk hari guru nanti.

……..

“Aduh Hanifah, lo dimana sih, lama banget deh cuman boker doang habiskan waktu dua puluh menit” resah Sarah dalam hatinya. Hanifa yang tanpa, menyadari di sudah sangat lama meninggalkan rapat osisnya.

“Sarah, gimana nih?, kita gak mulai rapatnya kalau gak ada Hanifah” UJar Juan kesal. Juan merupakan kepala divisi Humas.

“Yah ampun Juan, gue juga bingung dia dimana” Jawab Sarah kesal

“Tapi Sarah, lo itu kan sahabatnya, pasti lo tau dong” ucap Silvi menggerutu. Sedangkan Silvi merupakan PHO antara hubungan Hanifa dan Rendi. Mereka berdua juga satu divisi yaitu divisi PDD.

“Maaf yah gue telat” ucap Hanifah yang baru datang. Semua mata tertuju kepada Hanifa dengan tatapan sinis. Kecuali Sarah, Sarah malah memberi tatapan cemas.

“Lo itu ketua osis tapi lo yang gak disiplin, gimana Rendi gak pindah hati ke gue” Ujar Silvi dengan bangga. Emang nih orang selalu buat suasana panas.

“Lo apaan sih, osis yah osis, lain dari situ gak usah dibahas” ucap Hanifa yang tumben-tumbennya dewasa dalam ucapannya.

“Sekarang kita mulai rapat kita dari persiapan apa saja yang ingin kita buat” Ujar Sarah dengan wajah tegas, dan memulai memimpin rapat osis tersebut. Yah Hanifah sangat berbeda dengan di luar dan di rapat osis. Hanifah pun mulai masuk ke dunia yang dimana dia harus tegas, dan menghilangkan kealayan-nya dalam rapat osis tersebut hingga rapat tersebut selesai.

LO JAHAT BANGET SIH

Rapat yang telah diakhiri, semuanya berjalan dengan lancar, Hanifah sangat profesional dalam rapat tersebut, walau hatinya panas melihat kemesraan antara Rendi dengan Silvi, namun dia dapat menahan semuanya.

“Gue luan yah Sarah” Ujar Hanifah berpamitan.

“Lo gak papa kan Nif?” ucap Sarah sangat hati-hati dan khawatir.

“Nggak kok” ucap Nifa dengan suara alaynya itu dan pergi. Tentunya dia pergi ke tempat Farel. Ditambah lagi ini sudah jam istirahat.

{POV FAREL}

“Farel, lo dapat jus nih, dari ketua osis” ujar AGung menyodorkan jus jeruk yang dititipkan Hanifa tadi kepada Agung.

“Sama ketua osis?” Ujar Refan memastikan ucapan Agung.

“Iya” Ujar Agung lagi untuk menekankan ucapannya di awal benar, nggak salah, hal ini valid. Farel tau siapa ketua osis tersebut.

“Alay banget sih jadi cewek, baru dibelain gitu doang dah langsung kayak gini sifatnya” batin Farel ilfil. Farel mengambil botol tersebut dan membuangnya ke tong sampah, lalu lanjut berjalan menuju kantin.

“Farellllll, gimana?, segarkan?” teriak Nifa dengan kencang hingga membuat Farel merasa malu dengan teriakannya.

“Lo dah minum jus nya kan?” Lagi-lagi mulut rongsokan gadis itu berbunyi.

“Udah” Ujar Farel malas.

“Pasti segar kan?” Dengat excited Hanifah memastikan rasa jus buatannya itu.

“Udah gue buang di tong sampah, lo pikir gue apaan minum-minum kayak gitu yang gak ada vitaminnya” ucap Farel dengan wajah yang sangat dingin. Baru kali ini Farel mau ngomong kasar dan k cewe pulak.

“Lo jahat banget sih Farel” Ujar Hanifah sedih dan melihat botol minumnya didalam tong sampah.

“Bukan farel yang jahat, tapi lo nya alay” Ujar Refan kesal ke Hanifa.

Nifa pun mengambil botol minumnya,dan pergi mencucinya.

……………

“Kok botol minum lo udah habis aja isi nya?” Tanya Sarah heran, karena biasanya nih bocah pasti ke kantin beli es batu dan berbagi jus jeruknya ke Sarah.

“Iya ni Sarah, dibuang sama Farel di tong sampah” Jawab Hanifah dengan rasa kecewa.

“Kok bisa?” Lagi-lagi sarah bingung. Maksudnya kayak Sarah gak ngerti sejak kapan bestie nya itu ngasih jusnya ke Farel dan untuk apa?

“Entahlah” Jawab Hanifah pasrah dan membersihkan botol minumnya itu.

“Nifa lo dipanggil kepala sekolah” ucap Juan yang baru datang kekelas Hanifah.

“Kenapa?” TAnya Hanifah bingung, tapi dia gak khawatir, karena hal ini sudah biasa. Biasa bukan artinya dia sering buat masalah, melainkan dia selalu di kasih tugas dari kepala sekolah selaku Hanifah ketua osis.

“Entahlah, lo disuruh ke ruangannya sekarang” Ujar Juan menaikkan bahunya menandakan dia juga gak tahu. DEngan cepat Hanifa menuju ruangan kepala sekolah.

“Ijin masuk pak” Ucap Hanifa dengan sangat lembut dan sopan sebelum masuk ke ruangan kepala sekolah tersebut.

“Eh nak Anif, silahkan masuk nak” Sambut kepala sekolah kepada Hanifah.

“Ada apa yah pak?” Tanya Hanifa dengan sopan.

“Bapak mau minta bantuan kamu untuk memberi tau daerah-daerah sekolah kita pada kedua anak baru disekolah ini yah nak” Ujar kepala sekolah meminta tolong ke Hanifah selaku ketua osis.

“Baik pak” ucap Hanifa dengan hati yang senang.

“Ijin masuk pak” kedua pria masuk. Hanifah memberi senyuman kepada satu pria tapi pria satu lagi malah bengis.

“Silahkan Hanif, kamu lanjutkan” pinta kepala sekolah.

“Baik pak” Ujar Hanifa sambil permisi kelaur dengan sopan.

“Sekarang kalian ikut gue, kita mulai dari bagian gedung, disini itu ada empat gedung” ujar Hanifa menjelaskan. Wajar sih kepala sekolah langsung nyuruh aku menjelaskan ke mereka, mereka ternyata anak pemilik saham sekolah ini. Baiklah.

“Gedung apa apa aja?” tanya Refan.

“Yaitu gedung ABCD” Jelas Hanifa lembut dan profesional.

“Gedung A yang mana” lagi lagi Refan yang bertanya.

“Gedung A kelas X” Lanjut Hanifa menjawab pertanyaan Refan.

“Berarti ABC, gedung X, XI, XII?” Tebak Refan asal-asalan.

“Yah kamu cerdas” ucap Hanifa memuji Refan.

“Kalau D?” Lagi-lagi dan lagi Refan yang bertanya.

“Kalau D, itu bagian ruang kepala sekolah dan bagian tempat staf guru, olimpiade dan aula beserta ruang laboratorium” Jawab Hanifah semakin ketus.

“Kenapa yang bertanya dari tadi lo aja sih, kenapa gak Farel aja sih” ucap Haniifa dengan nada yang sangat alay, hingga membuat Refan tertawa geli melihat Farel dibuat seperti itu sedangkan Farel hanya bergidik ngeri. Ternyata keprofesionalan Hanifa ada batasnya.

Terpopuler

Comments

Hatus

Hatus

Hanifah, ayo move on! masih banyak cowok-cowok di luar sana yang suka sama kamu.

2025-07-11

1

Hatus

Hatus

Bener-bener dingin ya.. ini orang 🤭

2025-07-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!