NovelToon NovelToon
Pasukan Kharisma Jagat 2

Pasukan Kharisma Jagat 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Mafia / Matabatin / Iblis
Popularitas:26.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Muka Kanvas

Seira Adam Hanida adalah Ayi Mahogra atau Ratunya Kharisma Jagat yang harus memimpin pasukan kharisma jagat di zaman modern untuk melawan Bagaskara yang menggunakan makhluk ghaib untuk mengendalikan manusia agar menyembah iblis yang dia sembah.

Untuk melawan balik, Bagaskara hendak menculik anak kedua Ayi dan menggunakannya agar bisa mewujudkan kutukan kuno, kutukan itu adalah, setiap Ayi Mahogra atau ratunya kharisma jagat, kerajaannya akan runtuh digulingkan oleh anak perempuannya sendiri. Karena itu Ayi Mahogra meminta suaminya Malik Rainan dan juga pasukan kharisma jagat membawa kabur anaknya agar selamat dari penculikan dan dia bisa menjaga umat manusia dan kerajaannya dari serangan Bagaskara.

Selama proses pelarian ini, Malik dan pasukan kharisma jagat menemui banyak kesulitan karena serangan dari Bagaskara dan pasukannya, lalu apakah mereka berhasil melindungi anak perempuan Ayi Mahogra atau dia akan menjadi anak yang terkutuk?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muka Kanvas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 15 : Mada 12

Mada datang dengan wajah yang sangat marah, dia mengetuk pintu rumah Malik dengan sangat kencang, Alisha yang membukanya.

Alisha tersenyum karena Mada memiliki kantung mata di matanya, dia pasti bangun semalam dan tak bisa tidur lagi karena teror pocong.

“Ada apa?” Alisha bertanya, tangannya ditekuk di dada tanda kalau dia sedang sok jutek.

“Kemana Malik, aku ingin bertemu dengannya, akan kuadukan apa yang kalian lakukan padaku!” Mada hendak masuk ke dalam rumah, tapi Alisha menahan tubuhnya, berat sekali, Alisha sekuat tenaga mendorongnya balik keluar, walau dia tidak terlempar, biasanya pada kekuatan itu, manusia biasa akan terlempar, karena Alisha menggunakan kemampuan yang tinggi di sana.

“Jangan bermain api jika tak ingin terbakar, kak Malik sudah menyusul istrinya, mereka akan tinggal bersama, jadi jangan ganggu lagi ya, husss sana!” Alisha mengibaskan tangan pada wajah Mada yang langsung menepuk tangan Alisha dengan kencang, rupanya tepukan itu tetap saja bikin tangan Alisha pedih.

“Tidak mungkin dia bersama istrinya, dia akan selalu bersamaku, minggir kau, dia ada di rumah kan?” Mada kembali mendorong Alisha, dia jatuh, Alisha bingung, kok bisa dia jatuh, itu tadi hanya dorongan lemah dari orang lemah.

Alisha bangkit tapi Mada sampai pada kamar Malik, dia membuka kamar itu dengan mudah, Alisha tambah bingung, loh kok bisa, itu pintu kamar Malik kan dikunci dari luar, Alisha bergegas lari untuk mencegah Mada membangunkan Malik, dini hari Malik pingsan karena terus berjalan dan berlarian mencari jalan keluar dari pagar Jarni.

Adit yang melihat itu juga ikut masuk ke kamar Malik.

Mada mencoba membangunkan Malik, tapi Malik tidak bangun. Alisha menarik tangan Mada, Mada menepis tangan Alisha hingga Alisha sedikit mundur karena tepisan tangan itu, Alisha merasa energi Mada besar sekali.

Aditia yang kesal karena melihat Mada seolah merasa berhak melakukannya, dia akhirnya menarik kedua tangan Mada dan memberi isyarat pada Alisha untuk mengangkat kedua kaki Mada, Alisha melakukannya dan mereka menggotong Mada keluar dari kamar Malik dan menjatuhkannya di bangku ruang tamu, semua orang keluar, melihat kejadian itu mereka merasa kesal.

“Oh, jadi kalian mau mengeroyokku? Pocong yang kalian kirim semalam itu sungguh tidak akan berguna, percayalah, aku tidak takut!” Mada berteriak seperti kesetanan.

“Kalau kau tidak takut kenapa kau pingsan?!” Alka kelepasan bicara, dengan begitu mereka mengakui bahwa pocong semalam adalah kerjaan mereka, tumben sekali mereka bisa terpancing, manusia memang ada kalanya jatuh.

“Aku sudah tahu, memang benar kau yang melakukannya, entah trik licik apa yang kalian lakukan, tapi main klenik itu adalah tindakan kotor!” Mada berteriak di wajah Alka, Yasa yang melihat Mada berteriak, dia menangis sejadinya.

“Oh ya, lalu tindakan merebut suami orang apaka itu tindakan baik dan benar Mada?” Alka balik meneriakinya, mereka berdua persis seperti istri sah dan pelakor yang sedang ribut besar.

“Tentu saja tindakanku tidak bisa dibilang buruk jika aku hanya ingin menenangkan kakakmu itu, serta anak ini, dia butuh sosok ibu!” Mada menarik Yasa dengan cepat hingga Yasa sekarang digendogn Mada, Alisha berusaha untuk merebut Yasa tapi Yasa malah menangis semakin kencang, dia sepertinya tak suka semua orang saling berteriak.

“Lihat, dia bahkan tak suka berada di tengah kalian, dia butuh ibu yang benar-benar ibu, tidur di samping dia dan ayahnya ketika malam tiba, bukan berjaga bergilir hingga dia bingung, siapakah ibunya, adakah dari kalian yang dipanggil mama, bunda atau ibu oleh Yasa? Tidak ada kan? kalian hanya sedang membuat anak ini tumbuh menjadi sosok tanpa ibu!” Mada mengakhiri perkataannya, sedang yang lain diam, entah kenapa, hal itu jadi terpikir oleh mereka.

“Tetap saja, kembalikan Yasa!” Alka menarik Yasa dengan kuat dan kali ini Yasa kembali ke pelukan Alka, Yasa melihat Alka yang bersikera menariknya hingga kesakitan, jadi takut padanya, Yasa mengulurkan kedua tangan pada Mada untuk minta perlindungan, balita itu kan memang suka salah paham dengan suara besar dan mimik yang marah, anak kecil itu akan berpikir bahwa orang yang melakukan kedua hal itu akan berbuat jahat padanya, makanya dia mengulurkan tangan pada Mada, untuk meminta pertolongan, sedang yang lain, memiliki mimik yang sama seperti Alka, marah, sedang Mada tersenyum, maka Yasa terus memaksa agar mau dia digendong Mada.

“Lihatlah, apa yang kukatakan, dia tidak butuh kakak-kakak yang banyak ini, dia butuh ibu!” Mada hendak pergi dari ruma itu dengan membawa Yasa, tapi dihalangi oleh Alisha.

“Tidak, jangan harap kau bisa membawa anak itu, langkahi dulu mayatku.” Alisha mengeluarkan pedang, Mada terkejut melihat itu.

“Kau ini apa? Kalian penyihir!” Mada terlihat takut, jati diri Alisha diperlihatkan, hal yang seharusnya manusia biasa tidak bole tahu, tapi Alisha sudah tak tahan lagi.

“Ya dan aku akan membuatmu kapok, orang-orang sepertimu itu memang harusnya dibunuh!” Alisha lalu bersiap untuk menebas kepala Mada, tapi dihalangi oleh tangisan Yasa yang sangat kencang, bahkan memekakan telinga, Alisha batal menebas leher Mada.

Alka mengambil kesempatan ini untuk mengambil Yasa dari tangan Mada dan berlari ke kamar, mengunci pintu kamar meski Yasa menangis ketakutan, Alka mengubah mimiknya menjadi senyum agar Yasa tidka takut lagi, Yasa masih menangis tapi tidak sekencang tadi hingga membuat semua orang sakit kupingnya, beruntung Alka masih bisa mengendalikan sakitnya dan menarik Yasa tadi.

“Aku takkan berhenti mengambil yang akan menjadi milikku, dengar ini baik-baik, percayalah, aku pasti akan memiliki apa yang aku mau!” Mada akhirnya pergi dari rumah itu.

Aditia berlari ke dalam kamar Malik, membuka pintu yang dikunci dan melihat Malik masih tertidur, mereka terpaksa memberinya cairan Klorofom yang terus dihirup ketika dia tertidur agar Malik tidur lebih lama, dia pasti lelah karena semalaman terus berputar di sekeliling rumah merasa dirinya terjebak di hutan, mencari jalan keluar takkan mudah dengan pagar yang diberi energi sebesar itu.

“Aku tak menyangka, bukannya kapok, dia malah berani datang ke sini mau ambil Yasa dan bahkan berharap dibela kak Malik, dia sungguh mengerikan!” Alisha jadi takut, hampir saja dia membunuh orang, masa masuk penjara gara-gara pelakor rendahan!

“Aku juga pikir ada yang aneh tadi, aku merasa tubuhnya sangat berat.” Aditia berkata dengan khawatir.

“Aku juga merasa ada yang aneh Dit, aku tadi terdorong beberapa kali oleh tepisan tangan dan dia juga sempat aku tarik tapi berat sekali, tubuh yang langsung itu sungguh aneh jika terasa berat, apalagi kita lawannya, apakah dia bukan manusia biasa? Tapi kalau dia bukan manusia biasa, lalu bagaimana mungkin kita tak tahu energinya?” Alisha kali ini yang memberitahu keanehan yang dia rasakan pada Mada.

“Aku yakin dia pasti salah satu pasukan Bagaskara,” Hartino berkata.

“Tidak, aku justru tidak yakin, karena aku pikir ini cara sepele Bagaskara menghancurkan kita, ini terlalu rendahan, maksudku, jika dia menemukan kita dengan mudah, kenapa kita nggak digempur aja langsung? Kenapa dia mesti mengutus satu orang tanpa kemampuan cukup yang takut pocong karena pingsan semalam melihat kak Alka merubah dirinya menjadi pocong, dibanding mengirim pasukan yang banyak dan menangkap kita? Ini terlalu janggal dan salah.”

“Ya karena bagaskara tahu, melawan kita itu tidak mudah, siapa tahu dia pasukannya sedang dalam perjalanan menuju ke sini setelah dikonfirmasi oleh Mada.” Hartino berusaha untuk mempertahankan apa yang dia yakini tentang Mada, kalau dia adalah bagian dari pasukan Bagaskara.

“Kalau begitu kita harus segera pergi bukan?” Alisha bertanya pada yang lain.

“Tidak akan mudah pergi, kak Malik yang masih penasaran pada Mada, Yasa yang sekarang masih di dalam kamar ditenangkan, bagaimana kita pergi begitu saja? Untuk tetap bertahan di sini saja sudah begitu sulit!” Jarni angkat bicara, dia juga sebenarnya lelah, karena sudah semalaman dia membangun pagar, meski yang lain memberikan energi, tetap saja Jarni yang membangun pagar itu.

“Jarni juga pasti lelah, jadi aku mohon, jangan pergi hari ini, kita bicarakan besok lagi, kita lawan Mada dulu saja, jangan pikir yang lain.” Ganding tidak bisa memaksakan rasa curiganya, dia hanya ingin Jarni istirahat dulu, karena kalau Malik bangun, Jarni harus segera membangun pagar ghaib lagi, tujuan membuat Mada kapok, malah mereka yang kehabisan energi, apakah ini tujuannya Mada?

“Kita akan pikirkan pergi nanti saja, malam ini, kita kerjai Mada lagi, kali ini, kita buat dia benar-benar kapok dan harus pindah, sungguh tak tahu malu wanita itu, tak punya harga diri, bisa-bisanya menggoda suami orang dan hendak merebut anaknya, pasti hidupnya tidak bahagia hingga inginkan kebahagiaan orang lain!” Aditia berbicara jadi seperti ibu komplek yang bergosip, tapi jujur melihat kelakuan Mada tadi hingga harus digotong olehnya dan Alisha, sungguh membuat Aditia geram, ingin Rasanya dia melempar wanita itu tadi hingga dia tersungkur, sayang saja, adab selalu menjadi pertimbangannya.

Apakah kalian juga menunggu kawanan senior mengerjai Mada?

_____________________________________

Catatan Penulis :

Kalau lelah istirahat katanya, kalau lapar ya makan, kalau sakit hatinya, harus apa? Pergi? Kalau pergi, lalu apakah masalah selesai?

Kalau ada masalah selesaikan, jangan pergi, kawanan senior harusnya berpikir lebih logis, kalian juga, aku juga sih, jangan kebiasaan kalau ada masalah pergi tanpa penjelasan.

Meski energi memperbaiki selalu lebih besar, tapi perpisahan yang salah juga tidak baik, apalagi jika sebenarnya orang itu sudah tepat, tapi yang salah adalah waktu dan juga takdirnya.

Ah sudahlah, jangan terlalu berat, baca saja kisah horor ini dan berbahagia ya.

Jangan lupa like, coment dan follow akun Noveltoonku ya.

Jangan lupa untuk follow aku juga di :

IG : @mukakanvas

Tiktok : mukakanvas_horor

Youtube : @mukakanvas

1
Imma Fauzhie
makin exited ni aku... semoga setelah ini kluarga ayi berkumpul kembali dan anak2 ayi di besarkan oleh orang tua yang lengkap,, thanks author.. semoga sehat selalu yaa ♥️
Shidqia Rahma
tumben bs d 5 besar baca, semangat ka thor😅
Zakia
kereennn penjelasannya kak, aku cukup paham dan merasa merindingggg!
penasaran kelanjutannya besok hehe
Marsiyah Minardi
Peluk jauh Othor semoga sehat selalu dan bahagia
Sulis Wati
terimakasih kash ya authoorrrr
selalu jadi moodbooster buat aku, emak2
yg tiap hari berjibaku di rumah
hehee
Ichsan Abdillah
pertamax
Shidqia Rahma
klu aku bs kembali ke masa lalu, aku takan memilih suamiku meski ada jln, aku pst mencari jln lain agar aku tak bs bertemu dgn nya......
Muka Kanvas: Hei, aku ga tahu apa yang kamu alami, tapi aku paham banget namanya menyesal saat bertemu orang-orang yang salah, aku tahu kamu nggak butuh kata penyemangat, yang kamu butuh saat ini adalah cuma percaya, kelak, rasa sakit itu akan terbayarkan.
total 1 replies
Shidqia Rahma
apakah ini clue..?
Zuhril Witanto
fani dan anaknya sudah meninggal
Elmi yulia Pratama
siap untuk d gantung ntar malam
Sulis Wati
yeeee serruu
Mumtaz Zaky
rumit thor... tapi seru
hanung wahyuningsih
jam 7 mlm msh lama lho kak ...bisa update skrg aja ga kak😁😂
Yutaka Kansaki
next kak...iiiihhhhh... penasaran kan....kak author suka bang bikin followers nya penasaran n dag Dig dug....aq udh siap membaca n mendengarkan semuanya kak...
semngat 💪💪
Imran Kalimanjaro
senangnya bisa update tiap hari, makasih thor... semoga sehat selalu
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
kupikir tadi ayi sarika langsung percaya, tapi tak mungkin kakak othor kasih sesuatu yg mudah tanpa d perjuangkan
Elmi yulia Pratama
hehehe pembacanya banyak yg lupq, sama kakak othornya d bocorin nama negrinya
Elmi yulia Pratama
alhamdulillah kak ortuku masih ada dua duanya, kalo busa melontar waktu aku mau temenin bumer pas udah gak sadar.aku ada d sekitar beliau saat udah gak sadar tapi aku belum paham, jadi gak bisa nuntun beliau.
Ellaa Nurell
kalo aku ingin kembali kezaman lulus sekolah dan ngikutin mau ortu unt kuliah dan bisa banggain ortu....ga kaya skrg cuma bisa JD irt ajja...dan belom bisa bantu ortu 🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!