Duda Tampan , Tetangga Baru Ku

Malam ini di rumah Arshaka begitu ramai. Ada banyak orang di sana. Entah mimpi apa Arshaka kemaren , sampai - sampai ia di buat geram malam ini.....semua karena ulah janda genit, Meta.

Meski begitu ia tetap tenang menghadapi drama yang tengah Meta buat. Tidak di pungkiri ia juga merasa sedikit takut.....di ramainya orang itu , ada Sila di sana. Ia tidak ingin gadis yang sedang ia perjuangkan salah paham padanya.

Sebelumnya.....

Malam ini Arshaka seperti biasa setelah makan malam , ia mulai mengecek pekerjaannya. Dari mulai mengecek tugas Mahasiswanya sampai mengecek laporan dari usaha miliknya.

Ia terlalu fokus sampai tidak menyadari ada orang masuk diam - diam ke dalam rumahnya.

" Mas Shaka ". panggil Meta mengejutkan Arshaka.

" Loh , Mbak Meta , kok masuk tanpa mengetuk pintu sih , tidak sopan itu namanya Mbak ". Arshaka langsung berdiri, ia berjalan ke ruang tamu membuka pintu yang rupanya sudah di kunci oleh Meta tadi.

Meta mengikuti Arshaka , " Silahkan keluar Mbak , saya tidak menyangka Mbak Meta begitu lancang masuk ke rumah saya tanpa ijin dari saya ". Arshaka sedikitpun tidak menampakkan senyum ramah seperti biasanya....ia memasang wajah tegas dengan tatapan yang sangat tajam.

Sebenarnya nyali Meta mulai ciut ketika Arshaka berubah menjadi dingin , tapi demi tercapai keinginannya ia mengabaikan tatapan mengintimidasi dari Arshaka.

" Maaf Mas Shaka , saya melakukan ini karena Mas Shaka tidak mau merespon apapun yang saya lakukan buat Mas Shaka, waktu itu saja saya di tinggalin sama anak kecil , harga diri saya terasa terinjak ".

Arshaka tertawa kecil mendengar ucapan Meta " Memangnya Mbak Meta masih punya harga diri ?? " Arshaka kembali tersenyum miring, sudah tau tidak di respon, berarti tidak ada rasa buat wanita itu , kenapa harus memaksa , yang benar saja.

" Kamu datang ke rumah laki - laki , masuk tanpa ijin , terus memakai pakaian kurang bahan seperti itu , apa maksudnya , apa mau merayu saya dengan tubuh mu , terus harga diri mana yang kata kamu di injak ?"

" Ya kenapa kamu tidak bisa melihat ke arah saya Mas , Mas Shaka malah lebih dekat ke Sila, gadis ingusan itu , apa yang Mas lihat dari gadis itu, saya lebih dari segalanya , kecantikan, body saya juga lebih oke dari dek Sila , saya pasti akan menjadi pasangan yang cocok untuk Mas Shaka ".

" Di luaran sana banyak laki - laki yang mengejar saya, Mas Shaka itu seharusnya bersyukur karena saya memilih Mas Shaka bahkan sampai merendahkan harga diri saya di hadapan Mas Shaka ".

Arshaka membuka mulutnya tidak percaya, pede sekali si Meta ini . " Kalau banyak yang suka sama Mbak Meta kenapa juga harus menganggu saya , yang jelas - jelas tidak suka sama Mbak Meta ".

" Oh ya , jangan bandingkan anda dengan Aysila, dia jelas - jelas lebih segalanya dari Mbak Meta , dia meski kata Mbak Meta masih ingusan, tapi tidak pernah mengejar laki - laki , dan perlu Mbak Meta tau , saya lah yang sangat menyukai Aysila " .

" Saya tidak perduli siapa yang Mas Shaka suka , apa yang saya mau biasanya saya dapatkan , seperti Mas Shaka, saya akan buat Mas Shaka jadi milik saya malam ini ".

" Apa yang mau Mbak Meta lakukan , cepat keluar dari rumah saya !".

Bukannya keluar Meta malah tersenyum miring, ia mulai mengacak rambutnya , menurunkan bajunya, ia juga melepas cardigan yang menutupi bajunya yang sangat mini itu. Lalu ia berlari keluar rumah Arshaka sambil berteriak minta tolong.

Arshaka tak bergeming , bukan karena kagum melihat tubuh molek Meta , tapi karena ia sedang mencerna apa yang sedang Meta lakukan.

" Apa yang sedang ia lakukan ".

Di luar.....Meta terus berteriak mengundang atensi semua orang. Mami Rena, Aysila dan Arkana, tetangga paling dekat lah yang paling cepat datang.

" Tolongggg......tolonggggg.....tolonggggg...tolong saya " . Meta bersimpuh di tanah , ia berlari tadi tanpa alas kaki , sedang Arshaka masih mematung di depan pintu.

" Ck....drama ". ucap Arshaka.

" Kamu kenapa Meta ?". Mami Rena langsung memeluk Meta , untuk menutupi tubuh Meta yang sedikit terbuka. Meta tidak menjawab, ia malah makin mengeraskan suara tangisnya.

Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa kasihan , dan mulai menebak apa yang sebenarnya terjadi melihat bagaimana bentuk Meta saat ini.

Orang - orang juga mulai berdatangan, pak Rt juga ada di sana, begitu cepat orang datang seperti sudah di komando .

Arshaka mengernyitkan dahinya , karena ada beberapa orang yang memang tidak di kenalnya , tapi yang membuat ia waspada , ada Sila di sana.....ia baru menyadarinya.

Kembali ke TKP......

" Sebenarnya apa yang terjadi Mbak Meta , Mas Shaka?" tanya Pak Rt , mencoba menengahi suasana yang mulai panas , di tambah ada beberapa orang yang sepertinya mendukung Meta dengan menjadi provokator warga.

" Hiks...hiks...Mas Shaka dia....dia mau memperkosa saya " . ucap Meta sambil terisak tapi dalam hatinya ia bersorak , idenya berhasil kali ini.

" Laki - laki bejat ".

" Suruh nikahin saja Pak ".

" Usir saja Pak ".

Suara - suara kecaman mengarah ke Arshaka , tapi laki - laki itu hanya berdiri tanpa ekspresi. Belum saatnya ia membela diri.

Meski banyak suara - suara sumbang , lebih tepatnya suara dari orang - orang yang tidak di kenal Arshaka , tapi bagi ibu - ibu dan yang mengenal Arshaka tidak langsung percaya kalau Arshaka sebejat seperti yang di katakan oleh Meta.

Apa benar Pak Shaka melakukan itu , tapi kenapa dia tenang - tenang saja seakan ini bukan masalah besar baginya... batin Sila.

" Benar itu Mas Shaka?" tanya Pak Rt.

" Tentu saja tidak benar Pak ". sanggah Arshaka.

" Bohong , dia tidak mau mengaku....pokoknya saya mau Mas Shaka tanggung jawab , dia sudah melecehkan saya , saya mau Mas Shaka menikahi saya ". Ucap Meta berapi - api .

" Pak Rt harus percaya sama saya , saya tidak berbohong ".

Arshaka mengerti tujuan Meta menjebaknya.

" Dasar wanita licik ". ucap Arshaka lirih.

" Kita tidak bisa menuduh seperti itu Mbak , sebelum ada bukti yang valid ".

" Kurang bukti apa lagi Pak , Pak Rt tidak melihat pakaian saya sudah rusak begini ". Meta malah emosi , ia merasa Pak Rt memihak pada Arshaka.

Meta lupa bajunya sudah ia koyak sendiri, ia malah berdiri dan menunjukannya pada Pak Rt , tentu saja mata Pak Rt langsung membulat.

Bu Rt dengan sigap menutup mata suaminya. " Tutup mata kamu Pak , dan kamu Met , enggak perlu juga kamu pamerin tubuh kamu itu , jangan kayak wanita murahan deh ".

" Ay , kemari !". Meski ragu , Aysila mendekat

" Kamu ambilkan cardigan Mbak Meta yang di lepasnya sendiri di ruang tamu , sekalian kamu ambilkan lap top saya yang ada di ruang tengah !". Sila mengangguk , tanpa kata ia melakukan apa yang di perintahkan oleh Arshaka.

" Tunggu.....kenapa dek Sila kamu suruh masuk Mas....".

" Diam , dan tunggu !". Meta langsung kicep.

" Pakaikan ke Mbak Meta ya Ay ". setelah menyuruh Aysila , Arshaka membuka lap topnya.

Memutar rekaman cctv yang ada di ruang tamunya. Semua orang terdiam menyaksikan rekaman itu.

Keringat dingin sudah mulai mengalir di pelipis Meta, ia tidak menyangka ada kamera cctv di rumah Arshaka. Ia berjalan mundur perlahan.

" Dasar wanita jalang......kamu mau fitnah Mas Shaka ya " Bu Rt yang pertama bersuara.

" Dia yang seharusnya kita usir ".

Melihat situasi yang mulai memojokkannya , Meta memilih kabur dari sana.

" Yaahhhhh kabur dia ".

" Bagaimana Pak Rt dan warga semua , saya sudah menunjukan bukti bahwa saya tidak bersalah ".

" Baiklah , Maafkan kami Mas Shaka....sekarang semuanya bubar " ujar Pak Rt.

" Ay.....tunggu, bisa kita bicara !". Arshaka menghentikan langkah Aysila.

Bersambung......