Amora Jane,,,, adalah gadis berusia 19 tahun yang rela menikah kontrak dengan pria yang koma yang berusia 24 tahun.
Amora terpaksa meninggalkan bayinya karena itu salah satu syarat dari pernikahan kontrak mereka.
Beberapa tahun berlalu, akankah Amora bertemu kembali dengan bayinya,,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adirbas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
malam bersama
Amora sedang berusaha untuk masuk ke Lift untuk turun menuju lantai dasar. Saat dia telah masuk dan berencana menutup pintu lift. Tiba-tiba seseorang datang untuk menghentikan pintu lift tertutup.
Pria itu berjalan masuk ke dalam lift dan memilih langsung berdiri di belakang Amora. Dia bahkan Ama sekali tidak menekan tombol lantai manapun.
"Tuan Alex kau mau ke lantai berapa,,,?" tanya Amora tanpa melihat ke arah Alex yang berada di belakangnya. Namun, Alex tak menjawabnya sama sekali.
"Tuan Alex, kau mau ke lan mmmm,," tanya Amora sambil membalikkan badannya. Tapi, tiba-tiba ucapannya di potong karena Alex membungkam mulutnya.
Amora bisa mendengar suara tapak seseorang yang datang mendekat ke arah lift. Jadi, dia dengan cepat menekan nomor lantai asal-asalan.
"Mmmmm,,,," Amora berusaha menepuk-nepuk dada Alex sebagai tanda dia meminta waktu istirahat sebentar karena dia hampir kehabisan napas.
"Hah,,,,,hah,,,,,,,huh,,,,,,," Amora menghela nafasnya sambil terduduk lemas di lantai.
Lift yang tadinya berada di lantai aula pernikahan turun ke lantai lima karena Amora yang menekan asal-asalan nomor lantai itu. Ketika pintu lift itu terbuka, Alex langsung menekan lagi ke lantai yang dia inginkan yang berada di lantai tujuh.
"Kenapa tidak bilang dari tadi kalau kau mau ke lantai tujuh, tuan,,,?" tanya Amora sambil berdiri.
"Ah,,,," teriak Amora saat Alex tiba-tiba menggendongnya seperti memikul karung beras di bahu saja.
"Hei,,,,,aku berbicara dengan mu, kenapa kau sama sekali tak menjawab sepatah katapun dariku,,,,?" kesal Amora.
"Terserahlah,,,aku capek saja berbicara sendiri dari tadi tanpa di jawab oleh pria ini. Kenapa juga aku bisa terikat dengannya,,,," batin Amora yang mulai diam karena dia benar-benar senang saat hari ini Diana meminta merawat dua jagoan kecilnya. Tapi, dia malah harus meladeni sifat kekanak-kanakan yang dimiliki oleh ayah mereka.
Cklek,,,,,
Alex membuka salah satu pintu kamar hotel. Lalu, keduanya berjalan masuk masih dengan Alex menggendong Amora di bahunya seperti memikul beras.
Bugh,,,,
Tubuh Amora langsung di banting oleh Alex ke atas kasur kamar hotel itu.
"Aduh,,,," kesal Amora karena dia terkejut Alex langsung membantingnya tanpa memberi aba-aba sama sekali.
Amora hanya terdiam saat melihat Alex mulai melepas jam, jas, dasi dan mulai membuka kancing bajunya.
"Tenang dulu,,," pinta Amora yang langsung memeluk Alex yang bagaikan singa yang sedang ingin langsung menerkam mangsanya.
Alex melepas tangan Amora yang memeluk punggungnya, lalu dia mendorong Amora kembali ke tempat tidur, hingga Amora kembali terbaring.
"Tidak hari ini, aku sedang benar-benar lelah. Aku mohon padamu sayang,,," panggil Amora di telinga Alex yang mulai mendekat kan wajahnya ke samping wajah Amora, dan mulai sedikit bermain di sana.
Tepat sekali, hanya dengan kata-kata sayang dari Amora berhasil membuat Alex tiba-tiba diam tak bergerak sambil tetap menindih Amora.
"Terima kasih karena mau perhatian dengan waktu istirahat ku malam ini. Terima kasih juga karena malam itu mau melakukannya bersama ku. Terima kasih karena secara tidak langsung kau memberikan dua jagoan kecil tampan bersama ku,,," ucap Amora lembut sambil mengelus-elus punggung Alex.
"Siapa nama mereka tadi,,,?" tanya Alex yang mulai sedikit bangun dengan menopang badannya menggunakan tangannya.
"Yang tertua Alan Amor L. dan yang muda Alden Amor L..Aku sengaja membuat ujung nama mereka hanya dengan L yaitu singkatan dari belakang namamu Lemos,,," jawab Amora sambil mengelus rambut Alex.
"Ibuku mulai merasa mereka mirip dengan waktu aku kecil,,," gumam Alex sambil tangannya bermain ke kaki atas Amora.
"Orang mereka kan memang anak mu,,," balas Amora yang mulai merasa aneh karena tangan Alex.
"Apa kau tak mengerti bahasa lembut dariku tuan Alex,,," kesal Amora karena Alex hanya istirahat sebentar.
"Aku mengerti kata-kata mu. Tapi, aku tak bisa menahan diri ku. Jadi, aku hanya memperdulikan apa yang hatiku kataka,,," ucap Alex ketika tangannya mere*as bagian inti bawah milik Amora.
"Ah,,,,tuan Alex, aku harus mandi,,," ucap Amora yang tiba-tiba langsung bangun.
Alex dengan cepat menangkap sebelah tangan Amora. Lalu, dia menarik kencang tangan itu hingga membuat Amora terjatuh menindih tubuh Alex.
"Aku menginginkan dirimu,,," bisik Alex.
"Baiklah aku mandi dulu,,," pinta Amora karena dia tahu bahwa yang dipedulikan oleh lelaki hanya ada dua yaitu kasur dan dapur.
"Sekarang,,,," rengek Alex.
"Kita mandi dulu, aku ingin kau melihat wajah asli ku. Aku sangat memiliki banyak rahasia, aku ingin membuka satu persatu. Tapi, malam ini aku ingin menunjukkan wajah asliku sebelum kita memulai hubungan yang baru. Setelah kau melihat ku, kau masih bisa memilih pergi atau menetap,,," pinta Amora sambil menarik tangan Alex ke kamar mandi.
"Baiklah, bila aku menyukai rupa asli mu, maka kita akan melakukannya di sana. Kita sudah melakukannya dulu di dalam, sekarang di tempat lain sepertinya lebih bagus,,," celetuk Alex.
Amora membuka topeng wajahnya yang ujung topeng itu telah dia modif dan dia rekatkan dengan tubuh aslinya yang berada ke tengah-tengah dadanya.
"Inilah penampilan asliku,,," ucap Amora sambil menunjukkan wajah aslinya.
Alex terdiam beberapa saat sambil melihat ke atas dan ke bawah tubuh Amora. Dia mendekatkan tubuhnya lalu memeluk Amora hingga berjalan ke bawah shower.
"Bagaimana ini, aku semakin menginginkan dirimu walaupun dengan wajah ini,,," ucap Alex.
"Maka itu berarti kau hanya akan mengenang wajah asliku bukan wajah palsuku,,," balas Amora sambil mengeratkan pelukannya kepada Alex.
Mereka berdua menghabiskan malam itu bersama. Berbeda dengan kedua keluarga mereka yang mulai bingung mencari keberadaan keduanya.
Mereka terus saja berusaha menelpon. Tapi, tak di angkat-angkat oleh Alex. Karena ponselnya berada di dalam jasnya. Sedangkan Alex sedang sibuk dengan Amora di dalam kamar mandi.
Setelah melewati beberapa waktu yang sangat panas, akhirnya Amora dan Alex segera mandi dan mereka tidur bersama.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...